SISTEM
REPRODUKSI
Dosen Pengampu:
apt. Mira Febrina, M.Sc
Kelompok 3
Kelas S1-3B
SUB
PEMBAHASA
1 2 N 3
Infertilitas Dismenorea Endometriosis
4 5
PCOS BPH
SISTEM REPRODUKSI WANITA SISTEM REPRODUKSI PRIA
ANATOMI SISTEM
REPRODUKSI PADA WANITA
DAN PRIA
1. INFERTILITAS
Ketidaksuburan (infertil) adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum
mampu memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali
seminggu dalam kurun waktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis
apapun.
Pembagian Infertilitas
1. Infertilitas primer berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah
<
memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali pe minggu tanpa
menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun >
2. Infertilitas sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak
sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan
seksual sebanyak 2-3 kalipe minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk
apapun
Pengertian
1. Dismenore Primer
Klafikasi
2. Dismenore Sekunder
Nyeri haid yang disebabkan karena kelainan nyeri haid yang baru timbul 1 tahun atau
lebih sesudah haid pertama. Jika pada usia 40 tahun ke atas timbul gejala nyeri haid
yang tidak pernah dialami, penting sekali baginya untuk memeriksakan diri.
Penyebab tersering dismenore sekunder adalah endometriosis dan infeksi kronik
genitalia interns. Penyebab dari dismenore sekunder adalah : endometriosis, fibroid,
adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam
perut, dan pemakaian IUD, faktor psikologis yaitu stres.
Gejala
Pengertian
Faktor penyebab lain berupa toksik dari sampah-sampah perkotaan menyebabkan mikoroorganisme
masuk ke dalam tubuh. Mkroorganisme tersebut akan menghasilkan makrofag yang menyebabkan
resepon imun menurun yang menyebabkan faktor pertumbuhan sel-sel abnormal meningkat seiring
dengan peningkatan perkembangbiakan sel abnormal. Jaringan endometirum yang tumbuh di luar uterus,
terdiri dari fragmen endometrial. Fragmen endometrial tersebut dilemparkan dari infundibulum tuba falopii
menuju ke ovarium yang akan menjadi tempat tumbuhnya.
Oleh karena itu, ovarium merupakan bagian pertama dalam rongga pelvis yang dikenai
endometriosis. maka pada saat estrogen dan progesteron meningkat, jaringan endometrial ini juga
mengalami perkembangbiakan. Pada saat terjadi perubahan kadar estrogen dan progesteron lebih
rendah atau berkurang, jaringan endometrial ini akan menjadi nekrosis dan terjadi perdarahan di daerah
pelvic. Perdarahan di daerah pelvis ini disebabkan karena iritasi peritonium dan menyebabkan nyeri saat
menstruasi (dysmenorea)
Penanganan Dan Pengobatan
1. Terapi Hormonal: Kontrasepsi oral selama 6-9 bulan untuk menekan menstruasi
dan menghilangkan nyeri menstruasi. Pengobatan ini dapat menekan atau
mengurangi sintesis dan pelepasan esterogen. Terapi ini menimbulkan
penghambatan pertumbuhan lesi lebih lanjut, sehingga memungkinkan
pertahanan tubuh untuk mengabsorpsi isi lesi dan menyebabkan fibrosis.
Pengobatan hormonal ini adalah : Danazol, Gonadotrophin-releasing hormone
agonist (GnRHa), dan Gestrinon
Obesitas
Obesitas memang bukan penyebab langsung dari PCOS, tetapi obesitas memperberat
kondisi resistensi insulin dan hiperinsulinemia. Obesitas juga meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular, seperti intoleransi glukosa dan dislipidemia. Selain itu, kondisi obesitas
berhubungan dengan respon terhadap terapi infertilitas yang buruk.[9]
Diagnosis