Anda di halaman 1dari 44

Penanganan

Gangguan Kesehatan
pada Beberapa Kasus
Sistem Tubuh

Bersama PBI DKI


SISTEM PENCERNAAN
1. GERD
• GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan
yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan.

• Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah
kerongkongan.

• Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun,
pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna
sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

• GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada,


nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk.
2. Penyakit kantong empedu
Kantong empedu adalah organ penampung cairan empedu yang
terletak di bagian bawah hati.
Gejala paling umum adalah nyeri berkala pada perut sebelah kanan
dekat tulang rusuk. Rasa nyeri dapat menjalar hingga punggung
belakang atau tulang dada, serta dibarengi mual atau muntah.
• Jenis penyakit kantong empedu yang paling umum adalah :
• Kolesistitis (peradangan kantong empedu).
• Pembentukan batu pada kantong atau saluran empedu.
• Tumor pada kantong dan saluran empedu.
• Chronic acalculous gallbladder disease (berkurangnya kemampuan gerak
kantong empedu untuk mengeluarkan cairan empedu).
• Primary sclerosing cholangitis (peradangan dan pembentukan jaringan parut
pada kantong empedu).
• Penumpukan nanah atau kematian jaringan kantong empedu.
• Batu empedu
• Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi
akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan
limbah sisa metabolisme.
• Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami
hambatan.
• Gejala pada batu empedu meliputi:
• Nyeri kolik
• Nyeri pada abdomen regio kanan atas
• Radang kantung dan saluran empedu
• Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)
3. Konstipasi atau Sembelit
• Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang
buang air besar. Buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu,
merupakan salah satu penanda sembelit.
• Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, :
• kurangnya konsumsi makanan berserat,
• kurang minum air,
• pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid.
• Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun
tumor.
• Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Ciri yang lain :
• Mengejan saat buang air besar
• Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
• Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
• Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan
atau menekan perut
4. Wasir atau Hemoroid
• gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan
pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.
• Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus
serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat
penderitanya sulit duduk.
• Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan.
Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama,
dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.
5. Penyakit liver/hati/hepar
• Liver atau hati berfungsi untuk mencerna makanan dan membersihkan
tubuh dari zat beracun.
• Disebabkan oleh : infeksi virus, konsumsi alkohol secara berlebihan, hingga
faktor genetik.
• Tanda dan gejala yang paling umum meliputi:
• kulit dan mata yang tampak kekuningan (jaundice),
• perut terasa nyeri dan bengkak,
• bengkak di kaki dan pergelangan kaki,
• kulit gatal,
• warna urin gelap,
• warna tinja pucat, menghitam, atau terkontaminasi darah,
• mengalami kelelahan kronis,
• mual atau muntah,
• kehilangan selera makan, serta
• kulit tubuh cenderung mudah memar.
• Beberapa jenis penyakit liver yang paling umum :
• Penyakit akibat virus seperti hepatitis A, B, dan C.
• Penyakit akibat racun atau konsumsi alkohol dan obat-obatan yang
berlebihan, misalnya penyakit perlemakan hati/FATTY LIVER
• Penyakit liver keturunan, seperti hemokromatosis dan penyakit Wilson.
• Kanker hati.

• Gangguan pada liver bisa menyebabkan luka dan pembentukan


jaringan parut (sirosis hati). Penyakit ini dapat menyebabkan
kegagalan fungsi hati atau bahkan berakibat fatal.
6. Radang usus buntu (apendisitis)
• Terjadi peradangan pada apendiks alias usus buntu.
• Dapat disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja, benda asing,
kanker, atau infeksi.
• Apendisitis yang dibiarkan sangat berbahaya, karena dapat pecah dan
menyebabkan infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum).
• Gejala umum dari radang usus buntu meliputi:
• nyeri di dekat area pusar,
• mual dan muntah,
• demam,
• susah kentut,
• nyeri saat kencing,
• perut kram, dan
• tidak nafsu makan.
• Gangguan lainnya :
• Hernia inguinalis: keluarnya sedikit bagian usus kecil keluar dari rongga perut.
• Penyakit celiac: peradangan pada usus halus yang dipicu oleh konsumsi
makanan mengandung gluten.
• Ulkus peptikum: dikenal sebagai tukak lambung, ini adalah gangguan sistem
pencernaan yang disebabkan oleh luka pada lapisan lambung atau usus halus
• Kanker usus besar: pembentukan jaringan tumor pada lapisan dalam usus
besar. Kondisi ini juga dapat berawal dari polip usus besar.
• Fisura ani: robekan pada anus akibat kebiasaan mengejan saat buang air
besar.
• Pankreatitis: peradangan pada pankreas, organ penghasil hormon
pencernaan dan insulin.
• Splenomegali: pembesaran pada limpa, organ yang mengatur peredaran
getah bening dan beberapa fungsi imun.
SISTEM PERNAFASAN
1. Asma :
• Terjadi penyempitan saluran napas, akibat otot polos pembentuk
dinding saluran terus berkontraksi, disebabkan alergi atau
kekurangan hormon adrenalin.
• serangan asma yang disebut eksaserbasi atau flare up. Ini merupakan
kondisi ketika serangan asma tidak terkontrol.
• Asma bersifat kronis, pasien membutuhkan penanganan yang
berkelanjutan supaya gejala asma tetap terkendali.
• Pengidap asma kerap mengalami gejala berupa sesak napas atau
mengeluarkan suara napas yang nyaring (mengi).
2. Tuberkulosis (TB)
• Penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosa.
• Penderita tuberkulosis memiliki organ paru-paru yang tidak dapat bekerja dengan baik
atau disfungsi paru-paru. Disfungsi paru-paru berawal dari kelainan ringan, sesak napas,
hingga kerusakan jaringan yang dapat meningkatkan risiko kematian.
• seseorang bisa tertular TB bila menghirup udara yang mengandung percikan batuk atau
bersin orang-orang yang terinfeksi.
• Butuh kontak yang lama dan dekat dengan pasien sampai Anda turut terinfeksi. Gejala
umum ditimbulkan oleh TBC di paru-paru antara lain:
• Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, Batuk darah atau dahak (dahak)
• Nyeri dada
• Mudah lelah dan lemah
• Demam, Panas dingin
• Keringat malam
• Kehilangan nafsu makan
• Penurunan berat badan dalam waktu cepat
3. Pneumonia
• Gangguan pernapasan ini berupa infeksi yang membuat kantong
udara di paru-paru terisi oleh nanah atau cairan.
• Beberapa jenis pneumonia , yakni pneumonia bakteri, pneumonia
virus, pneumonia mikoplasma, dan pneumonia fungal.
• pasien mengalami berbagai gejala seperti batuk berdahak atau
bernanah, demam, menggigil, dan sesak napas.
• Peradangan pada sistem pernapasan:
• Bronchitis, radang bronkhus.
• Laringitis, radang laring.
• Faringitis, radang faring.
• Pleuritis, radang selaput paru-paru.
• Rhinitis, radang rongga hidung.
• Sinusitis, radang pada bagian atas rongga hidung (sinus).
SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Anemia
• Dalam kondisi normal, tingkat hemoglobin darah adalah 12-17 gram
per 100 mililiter.
• Pada penderita anemia, jumlah eritrosit sedikit, dan/atau sel-sel
eritrosit tidak memiliki cukup hemoglobin.
• Gejalagejala umum dari anemia adalah tampak pucat, lemas dan lesu.
• Beberapa jenis Anemia :
• Anemia gizi, anemia defisiensi Fe/Besi ; Anemia yang penyebab utamanya adalah
kekurangan zat nutrisi terutama zat besi.
• Anemia pernisiosa
• Anemia pernisiosa adalah bentuk lain dari anemia gizi. Saluran pencernaan tidak mampu
menyerap cukup vitamin B12, yang penting untuk perkembangan sel darah merah. Tanpa vitamin
B12, sel darah merah yang belum matang cenderung menumpuk di dalam sumsum tulang.
• Anemia Aplastik
• Adanya kelainan atau kerusakan pada “pabrik” pembuat sel darah merah sehingga tidak dapat
memproduksi ke tiga komponen darah dengan baik,
• Anemia Hemolitik
• laju kerusakan eritrosit meningkat (hemolisis adalah pecahnya sel darah merah).
• Anemia hemolotik akut umumnya disebabkan oleh gigitan binatang, seperti ular atau sengatan
lebah. Anemia hemolitik dapat disebabkan kekurangan enzim untuk membentuk eritrosit, seperti
kekurangan enzim G-6PD, atau adanya kelainan membran atau dinding eritrosit.
• Anemia sel sabit (sickle cell anemia)
• Penderita anemia sel sabit eritrositnya memiliki bentuk abnormal, yaitu bentuk sabit dengan
hemoglobin abnormal dan tidak dapat membawa oksigen yang cukup. Eritrositnya rapuh
• Thalasemia
• Thalasemia merupakan penyakit keturunan dimana terdapat kelainan sel darah merah
• rantai globin-α atau β pembentuk hemoglobin tidak terbentuk sebagian atau tidak ada
sama sekali
2. Polisitemia
• jumlah eritrosit terlalu berlebihan (banyak).
• disebabkan oleh : cacat produksi sel induk, penurunan volume plasma
akibat dehidrasi, atau pengaruh ketin
• Akibatnya berkurangnya aliran darah, penyumbatan kapiler, dan
peningkatan ketebalan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan
hipertensi atau tekanan darah tinggi. ggian.
3. Leukemia
• proliferasi leukosit yang tidak terkendali.
• leukosit ini abnormal atau belum matang. Oleh karena itu, mereka
tidak mampu melakukan fungsi yang norma dalaml pertahanan.
5. Trombositopenia
• Trombositopenia terjadi karena produksi trombosit yang rendah
dalam sumsum tulang atau meningkat kerusakan trombosit di luar
sumsum.
• Sejumlah kondisi, termasuk leukemia, dapat menyebabkan
trombositopenia. Hal ini juga dapat disebabkan obat.
• Gejalanya penyakit ini adalah memar, ruam, dan mimisan atau
pendarahan di mulut. Perdarahan gastrointestinal atau perdarahan di
otak yang dapat menyebabkan komplikasi.
6. Trombosis
• Terbentuknya bekuan darah (trombus) abnormal di pembuluh darah.
• Sebuah trombus (bekuan) dapat tumbuh cukup besar dan
menghalangi aliran darah di pembuluh darah kecil, atau potongan
bekuan darah ini dapat mengalir di dalam aliran darah sebagai
embolus.
• Jika pembentukan bekuan ini tidak diatasi aliran darah bisa terhenti,
dan jika pembuluh darah yang tersumbat berada di organ vital seperti
jantung, otak, paru-paru, atau ginjal, dapat menyebabkan infark
(kematian jaringan).
7. Haemofilia
• Hemofilia adalah penyakit kelainan genetik yang disebabkan oleh
kekurangan faktor pembekuan darah sehingga darah sukar membeku.
• Pada hemofilia, benjolan sedikit dapat menyebabkan perdarahan ke
dalam sendi, yang diikuti degenerasi tulang rawan pada sendi.
Penyebab paling sering dan mengakibatkan kematian adalah
pendarahan ke otak disertai kerusakan saraf.
8. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin
banyak darah yang dipompa oleh jantung dan atau akibat
sempitnya pembuluh darah pada arteri.
• Hipertensi Primer
• pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi.
• cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang
akhirnya semakin parah
• Hipertensi Sekunder
• Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan
tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.
• Penyebabnya : Obstruktif sleep apnea (OSA).
• Masalah ginjal.
• Tumor kelenjar adrenal.
• Masalah tiroid.
• Cacat bawaan di pembuluh darah.
• Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang
dijual bebas.
• Obat-obatan terlarang.
9. Gagal jantung
• kondisi yang terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah
sebagaimana mestinya
• Ketika hal ini terjadi, darah dan cairan bisa menumpuk di paru-
paru, sehingga menyebabkan sesak napas, bisa juga terjadi
penumpukan cairan di tempat lain

10. Aterosklerosis dan Penyakit Arteri Koroner


• dikenal sebagai pengerasan arteri, terjadi ketika plak
menumpuk di dinding arteri dan akhirnya menghalangi aliran
darah.
• Plak itu terbentuk dari kolesterol, lemak, dan kalsium.
• penumpukan plak di arteri telah menyebabkan arteri
Sistem Ekskresi Ginjal

1. Gagal ginjal
• kondisi di mana ginjal tidak berfungsi secara normal, tidak dapat
menyaring zat sisa metabolisme, tidak mampu mengontrol jumlah air
dan elektrolit dalam darah, dan tidak bisa mengendalikan tekanan
darah.
• Beberapa gejala nya :
• mudah lelah, sesak napas, kehilangan nafsu makan, lemas, jumlah urine
berkurang, gangguan detak jantung, sering mengalami keram otot dan
kesemutan, pembengkakan di pergelangan kaki, dan mual muntah.
2. Infeksi ginjal
• merupakan komplikasi dari infeksi saluran kemih (ISK), yang terjadi
karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.
• beberapa factor yang meningkatkan risiko terkena infeksi ginjal :
• sistem kekebalan tubuh yang lemah, pemakaian kateter jangka
panjang, adanya sumbatan pada saluran kemih, hingga kerusakan saraf
di sekitar kandung kemih.
• Gejala yang ditimbulkan :
• demam, rasa sakit di sekitar perut atau punggung, adanya darah atau
nanah dalam urine, serta urine yang berbau busuk.
3. Batu ginjal
• suatu kondisi ketika mineral mengendap di dalam ginjal sehingga
membentuk bongkahan seperti batu.
• Terbentuknya batu di dalam ginjal dapat disebabkan oleh :
• kurang minum air putih, mengonsumsi obat tertentu, atau menderita
suatu penyakit, seperti infeksi dan asam urat.
• Gejala gejalanya :
• apabila batu bergesekan dengan saluran kemih adalah rasa nyeri yang
menetap pada perut bagian samping, punggung bagian bawah,
selangkangan atau bahkan testis, rasa mual, muntah, warna urine
menjadi kemerahan atau lebih gelap, dan rasa sakit ketika berkemih.
• Gangguan sistem ekskresi lainnya
• Jerawat : Jerawat muncul saat keringat dan sel kulit mati menumpuk
dalam pori-pori yang tersumbat, lalu terjadi pertumbuhan bakteri di
dalamnya.
• Biang keringat : Miliaria atau lebih dikenal sebagai biang keringat
terjadi saat keringat, sel kulit mati, atau bakteri terperangkap di
bawah lapisan kulit.
• Infeksi saluran kemih : Pertumbuhan bakteri yang masuk ke dalam
saluran kencing bisa menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Umumnya, bakteri Escherichia coli (E. coli)
SISTEM REPRODUKSI
1. Endometriosis
• kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim.
• Pada kondisi ini, endometrium dapat tumbuh di indung telur (ovarium),
lapisan dalam perut (peritoneum), usus, vagina, atau saluran kemih.
• diduga kejadiannya terkait dengan gangguan aliran darah
menstruasi, perubahan sel-sel jaringan lain menjadi sel endometrium,
serta perpindahan sel endometrium melalui aliran getah bening.
• Gejala utama endometriosis adalah nyeri atau kram hebat di bagian
bawah perut atau panggul (dismenore). Keluhan lain yang dapat
muncul adalah nyeri saat berhubungan seksual, volume darah yang
banyak ketika menstruasi, dan diare.
2. PCOS
• Wanita dengan PCOS memiliki hormon seks androgen dalam
jumlah yang lebih banyak.
• Akibatnya, penderita akan mengalami sulit hamil, serta
menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi
sama sekali.
3. Miom
• atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor
pada miom terbentuk dari jaringan otot rahim.
• Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri
panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin
pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual.

4. Kanker pada organ reproduksi wanita


• Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut
rahim, kanker ovarium, dan kanker vagina.
• Pada PRIA
1. Hipogonadisme
• tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup. Pada pria
dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan
produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas.

2. Gangguan prostat
• Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang
membungkus saluran kemih atau uretra.
• Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan
dan melindungi sperma.
• Gangguan nya berupa : peradangan prostat (prostatitis), pembesaran
prostat (BPH), atau kanker prostat.
3. Epididimitis
• peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam skrotum yang
menempel pada testis, berperan untuk mengangkut serta menyimpan
sperma yang diproduksi oleh testis.
• Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani
mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan
kesuburan.

4. Disfungsi Ereksi
• merupakan ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan
ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual.
• Dapat disebabkan oleh :
• mengidap penyakit kardiovaskuler, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas,
mengalami stres, depresi, hingga kadar testosteron yang rendah. Di samping itu,
disfungsi ereksi pada pria juga dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar
hormon pada tubuh, hingga bertambahnya usia.
5. Varikokel
• Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena, alias
varises, pada skrotum (kantung testis). Kondisi ini mirip
varises pada kaki.
• dapat menyebabkan kualitas dan produksi sperma menurun
• Operasi varikokel bertujuan untuk menutup pembuluh darah vena
yang membesar dan memindahkan jalur aliran darah dari area
tersebut ke pembuluh darah vena yang sehat.

6. Pembesaran prostat jinak (benign prostatic


hyperplasia/BPH)
Terjadi akibat ketidakseimbangan hormon seiring bertambahnya usia.
Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tak nyaman saat buang air kecil,
seperti terhambatnya aliran urine.
Sistem Endokrin
• Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi
dan melepaskan hormone
• Setiap kelenjar dari sistem endokrin melepaskan hormon
tertentu ke dalam aliran darah.
• Hormon-hormon ini berjalan melalui darah menuju sel-sel lain dalam
tubuh dan membantu mengendalikan atau mengoordinasikan banyak
proses
• gangguan endokrin biasanya dikelompokkan menjadi dua
kategori:
• Penyakit endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu
banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin. Kondisi ini disebut
ketidakseimbangan hormon.
• Penyakit endokrin karena perkembangan lesi dalam sistem endokrin,
yang bisa saja mempengaruhi kadar hormon
Gangguan sistem endokrin juga dapat dipicu oleh beberapa
faktor risiko berikut ini:
• Peningkatan kadar kolesterol yang signifikan.
• Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.
• Memiliki riwayat penyakit autoimun.
• Menjalani pola makan tidak sehat.
• Ibu hamil dengan kasus hipotiroid.
• Pernah menjalani operasi.
• Pernah mengalami trauma, infeksi, atau cedera serius.
1. Diabetes
• kondisi yang menyebabkan tingginya kadar glukosa darah. Hal
tersebut terjadi akibat tubuh tidak dapat memproduksi atau
menggunakan insulin untuk mengatur glukosa.

2. Hipertiroidisme
• hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan
terlalu banyak hormon. Hormon yang diproduksi berfungsi
untuk mengatur penggunaan energi di seluruh tubuh. Terjadi
metabolisme berlebih di dalam tubuh

3. Hipotiroidisme
• Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan
cukup hormon, sehingga fungsi organ dalam tubuh menjadi
• Beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem endokrin :
• Tekanan darah tinggi
• Masalah berat badan dan gangguan metabolisme
• Osteoporosis dan kesehatan tulang
• Kolesterol dan trigliserida tinggi
• Infertilitas
• Menopause
• Gangguan pada kelenjar adrenal
• Gangguan pada kelenjar pituitari
SISTEM SYARAF
• Penyakit saraf adalah gangguan, kelainan, atau kerusakan yang terjadi
pada sistem saraf manusia, sehingga memengaruhi fungsinya.
• Otak, sumsum tulang belakang, dan saraf-saraf ini saling bekerja sama
dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh.
• Penyakit pada sistem saraf dapat terjadi secara perlahan dan
menyebabkan hilangnya fungsi secara bertahap (degeneratif).
Namun, kondisi ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan
masalah yang mengancam jiwa (akut).
1. Stroke
• kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau
berkurang, sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan
nutrisi yang cukup. Kondisi ini menyebabkan sel-sel otak mulai mati
dalam beberapa menit.

2. Alzheimer
• kelainan progresif yang menyebabkan sel-sel otak merosot atau mati.
Penyakit ini merupakan penyebab umum dari DEMENTIA yang dapat
memengaruhi ingatan, pemikiran, dan perilaku penderitanya.
3. Parkinson
• gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf dalam substantia nigra.tidak
menghasilkan cukup dopamin, yaitu bahan kimia yang berperan
penting dalam mengontrol otot dan gerakan.

4. Epilepsi
• Setiap sel saraf saling berkomunikasi menggunakan impuls listrik. Pada kasus
epilepsi, kejang terjadi ketika impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan,
sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali.
5. Bell’s palsy
• adalah kondisi lemah atau lumpuh pada satu sisi wajah secara tiba-
tiba.
• disebabkan oleh peradangan atau kerusakan ada saraf di wajah.
Biasanya, kondisi ini hanya sementara dan bisa pulih dalam jangka
waktu tertentu.

6. Neuropati perifer
• penyakit yang terjadi akibat kerusakan saraf di luar otak dan sumsum
tulang belakang (saraf tepi/perifer). Kondisi ini menyebabkan
kelemahan, mati rasa, dan nyeri, yang biasanya terjadi di tangan dan
kaki
7. Tumor otak
• Munculnya tumor di otak bisa berasal dari jaringan otak itu
sendiri (atau disebut tumor otak primer), bisa juga berasal dari
kanker pada organ lain yang menyebar ke otak (tumor otak
sekunder).

8. Infeksi sistem syaraf pusat


• Infeksi sistem saraf pusat disebabkan oleh infeksi virus
maupun bakteri yang dapat menyerang meninges atau
selaput pembungkus otak (meningitis) atau otak (ensefalitis).
9. Hidrocephalus
• Terjadi penumpukan cairan di rongga otak sehingga
meningkatkan tekanan pada otak.
• Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala
membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa
menimbulkan sakit kepala hebat.
‫َج َزا ُك ُم هللا َخي ًرا َك ِثي ًرا‬

Anda mungkin juga menyukai