ASUHANKEPERAWATAN
KOLITIS USERATIF
1. PENGERTIAN
Kolitis ulseratif adalah penyakit inflamasi usus (IBD), nama umum untuk
penyakit-penyakit yang menyebabkan peradangan di usus halus dan usus besar.
Ini bisa sulit untuk mendiagnosis karena gejala yang mirip dengan gangguan
usus lainnya dan jenis lain IBD disebut penyakit Crohn. Penyakit Crohn
berbeda karena menyebabkan peradangan lebih dalam dinding usus dan dapat
terjadi di bagian lain dari sistem pencernaan termasuk usus kecil, mulut,
kerongkongan, dan perut.
Kolitis ulseratif dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, tapisering
ditemui pada usia muda ( 15- 30 tahun ) dan lanjut usia (60-80 tahun.lebih
sering diderita oleh wanita disbanding laki-laki.
2. PATOFISIOLOGIS
Awalnya lesi patologis terbatas pada lapisan mokusa dan terdiri atas
pembentukan abses dalam kriptus. Di permulaan penyakit, terjadi udema dan
kongesti mukosa. Udema dapat mengakibatkan kerapuhan yang hebat sehingga
terjadi perdarahan dari trauma yang ringan, seperti gesekan ringan pada
permukaan.
Pada stadium penyakit yang lebih lanjut, abses kriptus pecah melewati
didinding kriptus dan menyebar dalam lapisan mukosa yang menimbulkan
terowongan dalam mukosa. Mukosa kemudian terkelupas dalam lumen usus
dan meninggalkan daerah yang tidak diliputi mukosa (tukak). Pertukakan
mula-mula tersebar dan dangkal, tetapi pada stadium lebih lanjut permukaan
mukosa yang menghilang luas sekali mengakibatkan banyak kehilangan
jaringan, protein dan darah
Darah yang keluar biasanya bewarna merah, karena darah ini tidak masuk
dalam proses pencernaan tetapi darah yang berasal dari pembuluh darah
didaerah kolon yang rusak akibat ulkus. Selain itu ulkus yang lama ini
kemudian akan menyebabkan peradangan menahun sehingga terbentuk pula
nanah(pus).
Ulkus dapat terjadi pada semua bagian kolon baik, pada sekum, kolon
ascenden, kolon transversum maupun kolon sigmoid.
Berdasarkan daerah yang terinfeksi kolitis ulseratif dapat dibagi menjadi
beberapa tipe, yaitu :
Area yang terinfeksi
Name
Rectum
Ulcerative proctitis
Left side of the colon
Limited, or distal, colitis
Entire colon
Universal, or Pancolitis
Akibat ulkus yang menahun maka terjadilah perubahan bentuk pada kolon
baik secara mikroskopik ataupun makroskopik
Gejala yang sering timbul pada penyakit colitis ulseratif ini adalah :
Nyeri perut
Diare berdarah,berlendir dan bernanah
Anemia
Turunnya berat badan
3. ETIOLOGI
Etiologi kolitis ulserativa tidak diketahui. Faktor prediposisi yang berkaitan
adalah keturunan, imunologi, infeksi virus atau bakteri ( masih spekulatif) dan
jarang ditemukan pada perokok.
Selain itu ada juga beberapa fakor yang dicurigai menjadi penyebab
terjadinya colitis ulseratif diantaranya adalah : hipersensitifitas terhadap factor
lingkungan dan makanan
4. Manifestasi Klinik
1. Anemia
2. Fatigue/ Kelelahan
3. Berat badan menurun
4. Hilangnya nafsu makan
5. ilangnya cairan tubuh dan nutrisi
6. Lesi kulit (eritoma nodosum)
7. Lesi mata (uveitis)
8. Nyeri sendi
9. Kegagalan pertumbuhan (khususnya pada anak-anak)
10. Buang air besar beberapa kali dalam sehari (10-20 kali sehari)
11. Terdapat darah dan nanah dalam kotoran.
12. Perdarahan rektum (anus).
13. Rasa tidak enak di bagian perut.
14. Mendadak perut terasa mulas.
15. Kram perut.
16. Sakit pada persendian.
17. Rasa sakit yang hilang timbul pada rectum
18. Anoreksia
19. Dorongan untuk defekasi
20. Hipokalsemia
Presentasi klinis dari kolitis ulserativa tergantung pada sejauh mana proses
penyakit. Pasien biasanya datang dengan diare bercampur darah dan lendir,
dari onset gradual. Penyakit ini biasanya disertai dengan berbagai derajat nyeri
perut, dari ketidaknyamanan ringan sampai yang sangat menyakitkan kram.
Kolitis ulseratif berhubungan dengan proses peradangan umum yang
mempengaruhi banyak bagian tubuh. Kadang-kadang terkait ekstra-gejala usus
adalah tanda-tanda awal penyakit, seperti sakit rematik lutut pada seorang
remaja. Penyakit ini tidak dapat diketahui di awal manifestasi usus
5. Komplikasi
Komplikasi ditemukan pada anus dan kolon. Di anus terdapat fisura, abses
perianal, dan fistel perianal. Perforasi kolon dapat terjadi terutama di sigmoid
dan kolon descendens. Komplikasi lain yaitu kolon toksik biasanya
menyebabkan perforasi fatal.
6. Penatalasanaan