Anda di halaman 1dari 11

KELAINAN PADA GINJAL

Dr. Bayu R. Sp.DVE

1. Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal atau pielonefritis adalah infeksi di ginjal yang dapat
menimbulkan gejala berupa munculnya darah atau nanah dalam urine.
Infeksi ginjal sering kali terjadi akibat infeksi kandung kemih sebelumnya.

Penyebab:
Sebagian besar infeksi ginjal disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain oleh
bakteri, infeksi ginjal juga dapat disebabkan oleh virus atau jamur, tetapi
keduanya jarang terjadi.

Bakteri penyebab infeksi ginjal biasanya berasal dari saluran pencernaan


yang keluar bersama tinja, lalu masuk ke dalam lubang kencing dan
berkembang biak di kandung kemih, kemudian menyebar ke ginjal.

Biasanya, bakteri yang masuk tadi akan terbuang bersama urine sehingga
tidak terjadi infeksi. Akan tetapi, pada kondisi tertentu, bakteri tersebut akan
berkembang biak di dalam saluran kemih sampai akhirnya menyebar ke
ginjal.

Faktor Risiko Infeksi Ginjal:


 Berjenis kelamin wanita
 Aktif berhubungan seksual sehingga saluran kencing mudah teriritasi
dan memudahkan bakteri masuk ke kandung kemih
 Berhubungan seks secara anal (melalui dubur) sehingga bakteri di
dalam anus lebih mudah masuk ke saluran kemih
 Kehamilan, karena aliran urine menjadi lebih lambat akibat perubahan
fisik saat hamil sehingga bakteri bisa dengan mudah menyebar ke
organ ginjal.
 Memiliki kelainan bentuk saluran kemih
 Memiliki sumbatan di saluran kemih, misalnya akibat pembengkakan
prostat
 Sering mengalami sembelit, khususnya pada anak-anak
 Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit
HIV/AIDS atau efek samping obat kemoterapi
 Menderita prostatitis, yaitu infeksi pada kelenjar prostat yang bisa
menyebar hingga ke ginjal.
 Menderita kerusakan saraf di sekitar kandung kemih yang dapat
membuat penderitanya tidak sadar bahwa ia mengalami infeksi
saluran kemih sampai infeksinya menyebar ke
 Menderita penyakit yang menyebabkan sulit buang air kecil (retensi
urine), misalnya multiple sclerosis atau spina bifida

Gejala Infeksi Ginjal:


 Adanya darah atau nanah dalam urine
 Bau urine yang tidak seperti biasanya
 Sakit pinggang atau nyeri punggung bawah
 Demam
 Menggigil
 Lemas
 Hilang nafsu makan
 Mual dan muntah
 Diare

Pengobatan Infeksi Ginjal:


 Metode utama untuk mengatasi infeksi ginjal adalah dengan
pemberian antibiotik, seperti ciprofloxacin, levofloxacin, atau cefaclor.
Khusus untuk ibu hamil, jenis antibiotik yang diberikan adalah
cephalexin. Sementara untuk infeksi yang berat, dokter dapat
memberikan antibiotik infus, seperti ceftolozane-tazobactam.
 Perbanyak minum air putih untuk membuang bakteri dari ginjal, serta
untuk mencegah dehidrasi.
 Gunakan bantal hangat pada perut, punggung, atau pinggang untuk
mengurangi nyeri.
 Istirahat yang cukup.
2. Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah kondisi akibat terbentuknya
endapan padat di dalam ginjal yang berasal dari zat kimia dalam urine.
Ukuran batu ginjal bisa mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar
kacang polong.

Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine, yaitu dari ginjal, ureter
(saluran yang membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung
kemih, dan uretra (saluran yang membawa urine ke luar tubuh).

Penyebab:
Batu ginjal terbentuk akibat tingginya kadar zat kimia, seperti kalsium, asam
oksalat, dan fosfor dalam urine. Zat-zat ini dapat membentuk kristal dan
menumpuk di ginjal. Seiring berjalannya waktu, kristal tersebut akan makin
keras seperti batu.

Tingginya kadar zat kimia dalam urine dapat terjadi akibat konsumsi
makanan tinggi purin dan kalsium, kekurangan asupan cairan, serta efek
samping operasi dan obat-obatan, serta kondisi medis tertentu.

Gejala:
Umumnya, batu ginjal yang berukuran kecil tidak menimbulkan gejala.
Akan tetapi, batu ginjal yang berukuran besar dan tersangkut di dalam
saluran urine dapat menimbulkan rasa nyeri hebat di bagian pinggang. Rasa
nyeri tersebut membuat penderitanya merasa tidak nyaman meski sudah
berganti posisi tubuh.

Pengobatan:
Metode pengobatan batu ginjal tergantung pada ukuran dan jenis batu ginjal.
Jika batu ginjal berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala, perawatan
dapat dilakukan di rumah. Namun, jika batu ginjal berukuran besar dan
menimbulkan gejala, maka penanganan harus dilakukan oleh dokter.

Cara yang tepat untuk mencegah penyakit batu ginjal adalah dengan
menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal. Upaya yang dapat dilakukan
antara lain banyak minum air putih, membatasi konsumsi garam, serta tidak
mengonsumsi makanan yang mengandung kadar oksalat tinggi.
3. Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal
berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa terjadi akibat gangguan
aliran darah ke ginjal, gangguan di ginjal, atau penyumbatan di saluran
urine. Gagal ginjal akut harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan
ginjal permanen.

Penyebab:
 Gangguan aliran darah ke ginjal
Ada beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menghambat aliran
darah menuju ginjal dan memicu gagal ginjal akut, yaitu:
 Kehilangan darah atau cairan akibat perdarahan, dehidrasi
berat, atau diare berat
 Operasi
 Sepsis atau syok anafilaktik
 Penyakit hati, seperti sirosis hati
 Penyakit jantung, seperti gagal jantung atau serangan jantung
 Luka bakar berat
 Efek samping obat-obatan, seperti aspirin, ibuprofen, naproxen,
atau obat antihipertensi

 Kerusakan di Ginjal
Gagal ginjal akut juga dapat terjadi karena cedera atau kerusakan di
ginjal itu sendiri, misalnya akibat:
 Glomerulonefritis atau pielonefritis, yaitu peradangan pada
saringan di ginjal
 Rhabdomyolisis, yaitu kerusakan serat-serat otot
 Penumpukan kolesterol yang menyumbat aliran darah ke ginjal
 Penggumpalan darah di pembuluh darah vena dan arteri di
ginjal
 Skleroderma, yaitu kelompok penyakit yang menyerang kulit
dan jaringan ikat
 Sindrom hemolitik uremik, yaitu penyakit akibat sel darah
merah yang pecah atau rusak
 Sindrom tumor lisis, yaitu hancurnya sel-sel tumor yang
berakibat pada lepasnya racun ke dalam darah sehingga
menyebabkan kerusakan ginjal
 Efek samping obat, seperti antibiotik aminoglikosida, obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan obat kemoterapi
 Penggunaan cairan kontras, yaitu cairan yang digunakan pada
pemeriksaan foto Rontgen atau CT scan
 Infeksi yang berat, seperti penyakit Weil karena leptospirosis
 Logam berat atau zat beracun, seperti etilen glikol
 Konsumsi minuman beralkohol dan penggunaan kokain

 Penyumbatan di saluran urine


Sumbatan di saluran urine, termasuk di pelvis ginjal, ureter, kandung
kemih, atau uretra, dapat menyebabkan cairan kembali ke ginjal.
Kondisi ini bisa merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal akut.

Beberapa penyakit yang dapat menyumbat saluran urine adalah:


 Batu ginjal
 Tumor di saluran kemih, ginjal, atau organ yang ada disekitar
ginjal
 Pembesaran prostat
 Perlengketan saluran kemih akibat jaringan parut
 Gangguan saraf di kandung kemih (neurogenic bladder)
 Efek samping operasi di panggul
 Trombosis di pembuluh darah vena ginjal

Faktor Risiko Gagal Ginjal Akut:


 Berusia di atas 65 tahun
 Menjalani perawatan intensif akibat sakit parah
 Memiliki riwayat gagal ginjal akut atau penyakit ginjal kronis
 Menderita kanker atau menjalani pengobatan kanker, seperti
kemoterapi
 Menderita diabetes, hipertensi, gagal jantung, penyakit hati, penyakit
arteri perifer, atau obesitas
Gejala Gagal Ginjal Akut:
 Jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang (oligouria atau
anuria)
 Pembengkakan di tungkai (edema) akibat penumpukan cairan
 Sesak napas
 Tubuh mudah lelah
 Gangguan irama jantung
 Nyeri atau sensasi tertekan di dada
 Napas berbau tidak sedap
 Ruam atau rasa gatal di kulit
 Hilang nafsu makan
 Mual dan muntah
 Demam
 Sakit di perut dan punggung
 Tremor di tangan
 Nyeri atau pembengkakan di sendi
 Kejang
 Koma

Pengobatan Gagal Ginjal Akut:


Pengobatan gagal ginjal akut bertujuan untuk mencegah komplikasi dan
mengembalikan fungsi ginjal. Pasien biasanya perlu menjalani rawat inap di
rumah sakit selama beberapa hari atau minggu, tergantung pada keparahan
kondisinya dan seberapa cepat ginjalnya dapat pulih.
Metode pengobatan gagal ginjal akut akan disesuaikan dengan penyebab
yang mendasarinya. Beberapa metode pengobatan yang bisa diberikan oleh
dokter adalah:
 Pengaturan pola makan, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan
tinggi garam dan kalium selama proses penyembuhan ginjal
 Pemberian obat-obatan, seperti obat yang dapat menyeimbangkan
kadar elektrolit di dalam darah dan obat diuretik untuk mengeluarkan
kelebihan cairan
 Antibiotik suntik, untuk mengobati gagal ginjal yang disebabkan oleh
infeksi bakteri
 Cuci darah, bila kerusakan ginjal yang dialami pasien cukup parah

4. Nefropati Diabetik
Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes,
baik tipe 1 maupun tipe 2. Makin lama seseorang menderita diabetes, makin
tinggi pula risikonya terkena nefropati diabetik.

Nefropati diabetik dapat memengaruhi kemampuan ginjal dalam


mengeluarkan cairan berlebih dan racun dari dalam tubuh. Seiring waktu,
kondisi tersebut akan merusak sistem penyaring di dalam ginjal,
menimbulkan gangguan ginjal, hingga menyebabkan gagal ginjal.

Penyebab:
Nefropati diabetik terjadi ketika diabetes menyebabkan kerusakan pada
nefron, yaitu bagian ginjal yang berfungsi menyaring racun dan membuang
kelebihan cairan dari dalam tubuh. Kondisi ini membuat fungsi nefron
terganggu sehingga protein yang disebut albumin terbuang ke dalam urine.

Faktor Risiko Nefropati Diabetik:


 Merokok
 Menderita diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun
 Menderita kolesterol tinggi
 Memiliki berat badan berlebih atau menderita obesitas
 Memiliki riwayat diabetes dan penyakit ginjal dalam keluarga
 Menderita komplikasi lain dari diabetes, seperti neuropati diabetik
atau retinopati diabetik

Gejala Nefropati Diabetik:


 Merokok
 Menderita diabetes tipe 1 sebelum usia 20 tahun
 Menderita kolesterol tinggi
 Memiliki berat badan berlebih atau menderita obesitas
 Memiliki riwayat diabetes dan penyakit ginjal dalam keluarga
 Menderita komplikasi lain dari diabetes, seperti neuropati diabetik
atau retinopati diabetik

Pengobatan Nefropati Diabetik:


 Membatasi asupan protein
 Mengurangi asupan sodium atau garam kurang dari 1500–2000 mg/dL
 Membatasi konsumsi makanan tinggi kalium seperti pisang, bayam,
dan alpukat
 Membatasi konsumsi makanan tinggi fosfor seperti yoghurt, susu, dan
daging olahan
 Pemberian Obat
 Obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)
atau ARB (angiotensin II receptor blocker), seperti
captopril,atau ARB (angiotensin II receptor blocker), seperti
irbesartan, untuk menurunkan tekanan darah tinggi sekaligus
menahan bocornya albumin ke urine
 Obat penurun kolesterol, seperti statin, untuk menurunkan
kadar kolesterol dan mengurangi kebocoran protein ke urine
(ginjal bocor)
 Insulin, untuk menurunkan kadar gula darah
 Finerenone, untuk mengurangi risiko peradangan pada ginjal

5. Tumor Ginjal
Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada ginjal.
Tumor ginjal bisa bersifat jinak atau ganas (kanker).
Tumor ginjal dapat mengganggu fungsi ginjal sehingga bisa menyebabkan
komplikasi yang serius jika tidak segera ditangani. Tidak hanya itu, tumor
ginjal yang ganas juga dapat menyebar ke organ tubuh yang lain
(metastasis).

Jenis-Jenis Tumor Ginjal:


 Renal cell carcinoma
Renal cell carcinoma merupakan jenis tumor ginjal ganas yang paling
sering menyerang orang dewasa. Kanker ginjal ini bermula di tubulus
ginjal, yaitu saluran kecil yang berfungsi untuk mengangkut cairan
tubuh dan darah menuju ginjal.

 Wilm’s Tumor
Tumor Wilms atau nefroblastoma adalah tumor ginjal ganas yang
umumnya menyerang anak usia 3 dan 4 tahun. Tumor Wilms biasanya
menyerang satu ginjal saja, tetapi tidak tertutup kemungkinan bisa
menyerang kedua ginjal.

 Tumor Ginjal Jinak


Sekitar 20% tumor yang terbentuk pada ginjal bersifat jinak dan tidak
menyebar ke organ lain (metastasis). Benign kidney tumor juga tidak
berbahaya dan bisa diatasi melalui metode operasi.

Penyebab:
Penyebab tumor ginjal belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini
diduga terjadi akibat mutasi (perubahan) pada materi genetik (DNA) yang
mengatur pembelahan sel.

Faktor Risiko Tumor Ginjal:


 Berjenis kelamin pria
 Berusia lebih dari 65 tahun
 Merokok
 Mengonsumsi minuman beralkohol
 Menderita obesitas
 Menjalani pola makan yang tidak sehat
 Menderita tekanan darah tinggi
 Memiliki keluarga yang pernah terkena tumor ginjal
 Terpapar zat kimia klorin dalam waktu panjang, misalnya karena
pekerjaan
Gejala Tumor Ginjal:
 Urine berdarah (hematuria)
 Nyeri di salah satu sisi pada punggung bawah atau pinggang
 Benjolan di area pinggang atau perut
 Hilang selera makan
 Berat badan turun tanpa sebab
 Tekanan darah meningkat
 Mual dan muntah
 Demam berkepanjangan yang tidak disebabkan oleh infeksi
 Kurang darah (anemia)

Pengobatan Tumor Ginjal:


 Operasi, dibagi 2 jenis,
 Nefrektomi parsial, untuk mengangkat sebagian ginjal yang
terkena tumor
 Nefrektomi radikal, untuk mengangkat ginjal secara
keseluruhan
 Terapi Ablasi, ada 2 cara
 Krioablasi, untuk membekukan dan menghancurkan sel-sel
tumor menggunakan nitrogen cair
 Ablasi radiofrekuensi, untuk menghancurkan tumor
menggunakan gelombang suara
 Terapi Radiasi
 Terapi target
 Imunoterapi

Anda mungkin juga menyukai