MENYERANG SISTEM
EKSRESI
LELLY NADYA A. P.
17/IX - 2
SMP NEGERI 1 NGANJUK
BIOLOGY
1. Pyelonephritis
Infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk
dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung
kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri. Kelainan ginjal yang
paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis dan akut.
Pyelonephritis yang sudah akut biasanya menyerang satu daerah pada ginjal,
dan tidak menyerang bagian yang lain. Pada banyak kasus, pyelonephritis dapat
berkembang tanpa adanya penyebab yang jelas.Gangguan pada aliran darah
atau urin, dapat membuat ginjal lebih mudah terserang infeksi, dan
penumpukan kotoran pada ujung urethra juga diperkirakan meningkatkan kasus
penyakit pada bayi (urethra merupakan saluran urin dari kandung kemih
keluar).Wanita dapat mengalami cedera saluran kencing pada saat berhubungan
atau kehamilan, dan kateterisasi (pengeluaran urin secara mekanik) dapat
menyebabkan infeksi.
2. Glomerulonephritis
3.
Batu Ginjal
Disebut juga Renal Calculus, plural Renal Calculi, terkumpulnya mineral dan
benda organik yang terbentuk dalam ginjal.Ada batu yang menjadi demikian
besar yang melumpuhkan fungsi ginjal.Urin mengandung banyak garam dalam
bentuk larutan dan jika konsentrasi garam mineral menjadi berlebih, kelebihan
garam ini mengendap menjadi partikel padat disebut batu ginjal.Batu ginjal
diklasifikasikan sebagai primer jika batu tersebut terbentuk tanpa ada sebab
yang jelas seperti infeksi atau penyumbatan.Diklasifikasikan sekunder jika
berkembang setelah adanya infeksi ginjal atau kelainan.
Beberapa keadaan memperbesar peluang terbentuknya batu ginjal.Baik itu
berkurangnya volume cairan atau bertumpuknya mineral cukup membuat
terganggunya keseimbangan yang sempurna antara cairan dan larutan yang ada
dalam ginjal. Ketika batu mulai berkembang, biasanya ia akan terus tumbuh.
Sebuah nukleus dari endapan garam urin bisa merupakan kumpulan bakteri,
jaringan yang rusak, sel mati, atau keping darah kecil.Mineral menarik partikel
dari luar dan membungkusnya.Pada saat batu bertambah besar, bagian
permukaan dapat menjadi tempat bagi mineral lain dan kemudian bertambah
besar.
Batu ginjal yang lebih kecil dapat keluar dari badan dengan sendirinya meski
akan menimbulkan rasa sakit. Batu yang lebih besar memerlukan pembedahan,
atau dapat dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan gelombang suara dalam
prosedur yang disebut ultrasonic lithotripsy.
4. Gagal Ginjal
Disebut juga Renal Failure, hilangnya sebagian atau keseluruhan fungsi
ginjal.Gagal ginjal digolongkan menjadi akut (ketika serangannya tiba-tiba)
atau kronis. Gagal ginjal akut berakibat pada berkurangnya volume urin, kadar
zat-zat bernitrogen, potasium, sulfat, dan fosfat diatas normal dalam darah, dan
rendahnya kadar sodium, kalsium, dan karbon dioksida darah yang juga jauh
dibawah normal. Biasanya orang yang terkena ini sembuh dalam enam minggu
atau kurang.
Sebab dari gagal ginjal ini antara lain karena rusaknya tubulus didalam ginjal
oleh obat-obatan atau larutan organik seperti karbon tetraklorida, aseton, dan
etilen glikol, bersinggungan dengan senyawa logam seperti merkuri, timah, dan
uranium. Gagal ginjal dapat pula disebabkan karena cidera fisik atau operasi
besar yang membuat kehilangan banyak darah atau juga akibat penyakit yang
merusak korteks (bagian luar) dari ginjal.Penyebab lainnya adalah infeksi
bakteri berat, diabetes yang merusak medula (bagian dalam) ginjal, dan karena
kelebihan garam kalsium dalam ginjal.
Gejala seperti batuk-batuk, sesak napas, atau sakit di daerah dada mungkin saja
menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan paru-paru Anda. Dengan
mendeteksinya lebih cepat, ini akan membantu agar penyakit ini tidak semakin
lama dan bertambah parah. Informasi berikut tentang macam-macam masalah
pada paru-paru beserta pencegahan dan solusinya, semoga dapat membantu
untuk mendeteksi kesehatan paru-paru Anda.
Organ penting ini merupakan salah satu organ vital bagi kehidupan
manusia.Khususnya berfungsi pada sistem pernapasan manusia. Bertugas
sebagai tempat pertukaran oksigen yang dibutuhkan manusia dan mengeluarkan
karbondioksida yang merupakan hasil sisa proses pernapasan yang harus
dikeluarkan dari tubuh, sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen tetap terpenuhi.
Udara sangat penting bagi manusia, tidak menhirup oksigen selama beberapa
menit dapat menyebabkan kematian.Itulah peranan penting paru-paru.Organ
yang terletak di bawah tulang rusuk ini memang mempunyai tugas yang berat,
belum lagi semakin tercemarnya udara yang kita hirup serta berbagai bibit
penyakit yang berkeliaran di udara.Ini semua dapat menimbulkan berbagai
penyakit paru-paru.
Tuberkulosis (TBC)
Pencegahan dan solusi: Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga
yang mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk
memeriksakan ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan
penyakit TBC atau tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering
dianggap sepele, padahal penyakit ini dapat membunuh seseorang bila
tidak segera ditangani dan dapat menular kepada orang lain.
Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini
sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena
sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita
TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan
penyakitnya.
Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah
ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah
karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat
harus diminum secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk
menyembuhkan penyakit ini. Tidak menghabiskan obat dapat
menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan obat
tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja.Setiap tahunnya, Indonesia bertambah
dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi
setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga
terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 0,65%.
Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan
oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai
555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya
diperkirakan merupakan kasus baru.
berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan
tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar
getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh
organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar
getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering
terkena yaitu paru-paru.
Gejala sistemik/umum
Gejala khusus
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara
"mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat
disertai dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit
di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah
demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa.Kira-kira 30-50% anak
yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji
tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah
dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30%
terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.
Penegakan Diagnosis
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang
perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:
o
o
o
o
o
o
Asma
Bronkitis
Pneumonia
Emfisema
Kanker Paru-paru
Penyebab lain adalah radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau
faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah
lelah dan berat badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya,
gejala umumnya baru terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar
atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak
mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan
untuk mencegah timbulnya sel kanker.
Karena penyakit pada paru-paru terutama disebabkan oleh asap rokok, maka
Anda sebaiknya segera menghentikan kebiasaan ini dan jangan mencoba untuk
memulainya bagi Anda yang belm pernah merokok. Hindari juga untuk menjadi
perokok pasif yang bahkan lebih berbahaya dibandingkan perokok
aktif.Sayangi paru-paru, hindari penyakit paru-paru, dan Anda dapat
bernapas dengan lebih lega.
Gangguan inflamasi
Jenis penyakit kulit ini kebanyakan kondisinya jangka panjang, menyebabkan
kemerahan, pembengkakan, lesi, dan plak pada kulit, kulit meradan, melepuh
dan berisi cairan.biasanya menimbulkan rasa gatal. Yang termasuk jenis-jenis
penyakit kulit kategori ini yaitu:
Eksim (dermatitis)
Eczema atau eksim adalah kelainan kulit kronis yang sangat gatal,
umum dijumpai, ditandai oleh kulit yang kering, inflamasi dan eksudasi, yang
kambuh-kambuhan. Kelainan biasanya bersifat familial, dengan riwayat atopi
pada diri sendiri ataupun keluarganya. Atopi ialah kelainan dengan dasar
genetik yang ditandai oleh kecenderungan individu untukmembentuk antibodi
berupa imunoglobulin E (IgE) spesifik bila berhadapan dengan alergen yang
umum dijumpai, serta kecenderungan untuk mendapatkan penyakit-penyakit
asma, rhinitis alergika dan DA, serta beberapa bentuk urtikaria.
Dalam kehidupan sehari-hari, eksim (dermatitis atopik) merupakan
peradangan menahun pada lapisan atas kulit yang menyebabkan rasa gatal;
seringkali terjadi pada penderita rinitis alergika atau penderita asma dan pada
orang-orang yang anggota keluarganya ada yang menderita rinitis alergika atau
asma.
Eksim merupakan peradangan pada lapisan kulit, baik di lapisan
epidermis maupun dermis. Seperti diketahui, kulit terdiri dari tiga lapisan,
lapisan jangat (epidermis), dermis, dan jaringan subkutis. Epidermis sebagai
lapisan paling atas terbentuk pada usia kehamilan 5-6 minggu. Setidaknya,
sekitar 28 hari sekali kulit akan berganti dengan kulit baru. Selain itu, terdapat
sel pigmen yang melindungi tubuh dari efek sinar matahari.
Tanda-tanda eksim, antara lain, kulit kemerah-merahan, kulit kering,
basah, atau tebal dan bersisik. Biasanya eksim baru warnanya agaklebih merah,
agak basah, disertai bengkak. Sementara pada yang kronis atau sudah lama,
lebih tebal, bersisik, kering, dan warnanya agak kehitaman.
Eksim karena faktor pencetus dari lingkungan bersifat alergen yang dapat
menimbulkan reaksi alergi di tubuh, sehingga kulit menjadi gatal dan timbul
eksim.
Faktor lain yang memudahkan terjadinya eksim adalah sifat kulit, yakni
kulit kering. Pemakaian sabun yang kadar alkalinya tinggi, terlalu sering berada
di ruangan ber-AC dengan suhu di bawah 18 Celsius, memakai pakaian dari
wol, bisa memicu kambuhnya eksim.
Meski penyebabnya genetik (keturunan), sepanjang tak ada faktor
pencetusnya, eksim ini tidak akan timbul. Jadi, kalau gejalanya masih sedikit
gatal atau merah, lebih baik langsung diingat-ingat apa yang sudah dimakan dan
dikenakan, lalu cepat hindari agar tidak berkepanjangan.
Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas
berupa bercak-bercak eritema berbatas tegas, ditutup oleh skuama tebal
berlapis-lapis berwarna putih mengkilat (Siregar, 2004 : 94). Berbeda dengan
pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga
sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis
berlangsung secara cepat yaitu sekitar 24 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat)
pergantian sel kulit yang banyak dan menebal.
Jerawat
Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori pori kulit tersumbat sehingga
menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat
adalah
penyakitkulit yang
cukup
besar
jumlah penderitanya. Kligmann,
seorang penelit masalah jerawat ternama di dunia berpendapat,"Tak ada satu
orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di
kulitnya." Kemungkinan
penyebabnya
adalah
perubahan hormonal yang merangsangkelenjar minyak
di kulit. Perubahan
hormonal lainnya yang dapat menjadi pemicu timbulnya jerawat adalah
masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres.
Yang membuat masalah semakin rumit, bakteri biasanya ada di kulit, yang
disebut p.acne,
yang
cenderung
berkembang
biak
di
dalam
kelenjar sebaceous yang tersumbat, yang menghasilkan zat-zat yang
menimbulkan iritasi daerah sekitarnya. Kelenjar tersebut terus membengkak,
dan mungkin akan pecah, kemudian menyebarkan radang ke kulit daerah
sekitarnya. Inilah yang menyebabkan jerawatbatu jenis yang paling mungkin,
yaitu meninggalkan pigmentasi jangka panjang dan bekas luka seperti cacar
yang permanen.
4. Kosmetik
Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan kosmetik yang
mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan
foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk
bedak mudah menyumbat pori-pori.
5. Obat-obatan
Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun topical (obat
oles), yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan
potensi timbulnya jerawat karena aktivitasbakteri patogen yang meningkat.
6. Telepon Genggam
Permukaan telepon genggam bisa jadi media subur untuk tumbuhnya bakteri.
Untuk mencegahnya, bersihkan permukaan telepon secara rutin dengan alkohol,
dan usahakan jangan menempelkan telepon genggam ke pipi ketika menelepon.
7. Stres
sebenarnya, stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Masalahnya, ada
hormon tertentu yang keluar saat seseorang stres, yang memungkinkan
tumbuhnya jerawat. Tak hanya itu, stres membuat orang tersebut mempunyai
pola makan yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan manis
dan berlemak, sebagai "pelarian" dari stres.
Tipe-tipe jerawat :
Komedo
Jerawat biasa
Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan.
Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri. Bakteri yang
menginfeksi
bisa
dari waslap, kuasmake
up,
jari
tangan,
juga
dapat
memperbesar
Cacar Air
Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir
semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Sering
kita bisa memperkirakan seseorang sudah terkena cacar air dari adanya bekas
luka di wajah, berupa bopeng.
Cacar air bersifat musiman. Disebut musiman karena sifatnya yang sangat
mudah menular. Bila ada 1 penderita cacar air, sangat besar akan diikuti oleh
penderita-penderita lainnya. Bila di satu keluarga ada yang terkena, maka akan
disusul episode-episode anggota keluarga lainnya.
Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicellazoster. Virus ini menginfeksi manusia dengan sifat sistemik, maksudnya virus
ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal.
Penderita cacar air menularkan penyakitnya ke orang lain melalui cara:
Droplet (partikel cairan yang dikeluarkan dari mulut pada waktu
bersin, batuk, atau berbicara yang mengandung kuman penyakit, yaitu virus
Varicella-zoster) yang masuk ke tubuh orang sehat.
Gejala
Berat ringannya gejala cacar air sangat ditentukan oleh daya tahan tubuh, yaitu
imunitas tubuh.
Tanda awal umumnya berupa: demam yang tidak tinggi, tidak enak badan, sakit
kepala, yang dialami 1-3 hari sebelum munculnya ruam atau plentingan.
Ruam berair muncul, makin lama makin banyak hingga sekujur tubuh,
termasuk di rongga mulut, mata, telinga, hidung. Munculnya ruam ini tidak
khas dari bagian tubuh tertentu. Bisa pertama muncul di lengan, punggung, atau
perut.
Pada cacar air di seluruh tubuh dapat ditemukan bermacam-macam bentuk
ruam, ada yang masih berupa ruam kemerahan, ruam berair yang berisi cairan
jernih, ruam bernanah, hingga ruam yang sudah menjadi keropeng. Ruam
berangsur mengering seluruhnya hingga pulih setelah 1-3 minggu.
Penyakit ini lebih berat dan sering menimbulkan komplikasi pada bayi, dewasa,
dan orang dengan daya tahan tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal
seumur hidup.
Komplikasi bervariasi antara 5- 10% kasus, dapat mengenai sistem saraf pusat,
paru-paru, telinga bagian tengah, dan infeksi kulit yang parah. Penyakit ini
dapat sembuh sendiri.
Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh
telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi
seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi
kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas
luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air.
Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya
dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan
bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang
terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki
kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak
mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan
bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri.
Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan
tomat merah yang dapat dibuat juice.
Obat-obatan untuk meringankan gejala :
Obat anti-demam, bila demam tinggi, Obat untuk mengurangi rasa gatal
(bisa obat luar berupa bedak salisil atau sejenisnya), bisa juga obat yang
diminum.
Obat anti-virus:
Salep Asiklovir (dioleskan pada ruam), Asiklovir tablet (Asiklovir tablet akan
mengurangi jumlah ruam yang muncul dan memperpendek durasi sakit apabila
diberikan paling tidak 24 jam sebelum muncul ruam). Setelah muncul ruam,
pemberian asiklovir tablet tidak menunjukkan hasil yang bermakna, kecuali
pada penderita dengan daya tahan yang jelek.
Pencegahan
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi
ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai
kekebalan. Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. Imunisasi aktif
di atas 10 tahun kecuali atas permintaan dapat diberikan pada usia > 12 bulan.
Imunisasi pasif diberikan pada kasus daya tahan buruk.
Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak
menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut
mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi
penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis
orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang
mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6
kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air
mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas
luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk
menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo
ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji,
juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari
plasebo,
minuman
dari lidah
buaya,
ataupun rumput
laut.
Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benarbenar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Campak
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu infeksi virus
yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis
(peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini
disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya
ruam kulit dan 4 hari setelah ruam kulit ada.
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi
setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD.
Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal
terhadap penyakit ini.
Penyebab
Campak, rubeola, atau measles adalah penyakit infeksi yang menular atau
infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama sejak
munculnya ruam. Campak disebabkan olehparamiksovirus ( virus campak).
Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun
tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10-14
hari sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung
selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah: - bayi
berumur lebih dari 1 tahun - bayi yang tidak mendapatkan imunisasi - remaja
dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa: Panas badan - nyeri tenggorokan] - hidung meler ( Coryza ) - batuk ( Cough ) Bercak Koplik - nyeri otot - mata merah ( conjuctivitis ), 2-4 hari kemudian
muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam
(kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya
gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar)
maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak
di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping.
Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan kaki,
sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Pada puncak penyakit, penderita
merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40 Celsius.
3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam
yang tersisa segera menghilang. Demam, kecapaian, pilek, batuk dan mata yang
radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang
mulai pada muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
1. Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
2. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga
penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3. Ensefalitis (infeksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.
Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan: - pemeriksaan darah,
pemeriksaan darah tepi - pemeriksaan Ig M anti campak - Pemeriksaan
komplikasi campak :
enteritis
Ensephalopati,
Bronkopneumoni
Pengobatan
Waktu Inkubasi
Waktu terpapar sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga
gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul. Imunisasi (MMR) pada usia
12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan
seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14 hari.
Herpes Zoster
Herpes
zoster (nama
lain: shingles atau cacar
ular cacar
api)
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang
menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam kondisi dorman
(tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf)
posterior. Apabila
seseorang
mengalami
penurunan imunitas seluler
maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf
tepi kekulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan
memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna
merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit yang
dilalui virus tersebut. Herper zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan
penderita
penyakit imunosupresif (sistem
imun
lemah)
seperti
penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.
Epidemologi
Pada awal terinfeksi virus tersebut, pasien akan menderita rasa sakit seperti
terbakar dan kulit menjadi sensitif selama beberapa hari hingga satu minggu.
Penyebab terjadinya rasa sakit yang akut tersebut sulit dideteksi apabila ruam
(bintil merah pada kulit) belum muncul. Ruam shingles mulai muncul dari
lepuhan (blister) kecil di atas dasar kulit merah dengan lepuhan lainnya terus
muncul dalam 3-5 hari. Lepuhan atau bintil merah akan timbul mengikuti saraf
dari sumsum tulang belakang dan membentuk pola seperti pita pada area kulit.
Penyebaran bintil-bintil tersebut menyerupai sinar (ray-like) yang disebut pola
dermatomal. Bintil akan muncul di seluruh atau hanya sebagian jalur saraf yang
terkait. Biasanya, hanya satu saraf yang terlibat, namun di beberapa kasus bisa
jadi lebih dari satu saraf ikut terlibat. Bintil atau lepuh akan pecah dan berair,
kemudian daerah sekitarnya akan mengeras dan mulai sembuh. Gejala tersebut
akan terjadi dalam selama 3-4 minggu. Pada sebagian kecil kasus, ruam tidak
muncul tetapi hanya ada rasa sakit.
Deteksi
Untuk mendeteksi penyakit herpes zoster, dapat dilakukan beberapa macam tes,
yaitu;
Kultur virus
Cairan dari lepuh yang baru pecah dapat diambil dan dimasukkan ke dalam
media virus untuk segera dianalisa di laboratorium virologi. Apabila waktu
pengiriman cukup lama, sampel dapat diletakkan pada es cair. Pertumbuhan
virus varicella-zoster akan memakan waktu 3-14 hari dan uji ini memiliki
tingkat sensitivitas 30-70% dengan spesifitas mencapai 100%.
Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih sensitif bila dibandingkan dengan teknik
kultur sel. Sel dari ruam atau lesi diambil dengan menggunakan scapel
(semacam pisau) atau jarum kemudian dioleskan pada kaca dan diwarnai
Uji serologi
PCR
Kanker Kulit
Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel pada kulit pada taraf abnormal.
Penyebab kanker kulit berbeda-beda dan tingkat keganasan kanker pun berbedabeda.
Kanker
kulit
paling
umum
terjadi
pada
lapisan
sel skuamosa, basal dan melanosit.
Kanker
kulit
biasanya
tumbuh
di epidermis (lapisan paling luar kulit), sehingga tumor (benjolan) dapat terlihat
dari luar, sehingga kanker kulit merupakan jenis kanker yang paling mudah
ditemukan gejalanya pada stadium awal. kanker kulit juga merupakan kanker
yang paling sedikit resiko kematiannya pada penderita, ini disebabkan karena
kulit jarang dapat mencapai organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, ginjal
dan batang otak pada manusia.
Jenis Jenis Kanker Kulit :
1. Basal Cell Carcinoma (BCC)
BCC adalah jenis kanker kulit yang paling sering terjadi, sel basal di bawah
lapisan kulit terluar.
2. Squamous Cell Carcinoma (SCC)
Kanker kulit yang juga paling umum terjadi adalah SCC, yang biasa ditemukan
di sel squamus. SCC mirip dengan BCC karena seringkali muncul di area yang
terpapar langsung pada sinar UV seperti kulit wajah, kulit kepala, leher, tangan,
lengan, dan kaki.
3. Melanoma
Melanoma termasuk jenis kanker kulit yang agak jarang, namun ini adalah yang
paling berbahaya. Melanoma muncul di bagian bawah epidermis.
Yang Beresiko Penyebab Kanker Kulit
Kanker kulit umumnya disebabkan mutasi akibat paparan sinar UV secara
langsung dari matahari, atau bisa dari tanning bed yang sering digunakan. Tapi
bisa juga dipengaruhi oleh faktor genetis maupun faktor lingkungan.
Berikut beberapa faktor lain yang berisiko tinggi terkena kanker kulit adalah:
- Penyakit kulit seperti lupus dan lepra
- Luka bakar
- Bisul yang tak kunjung sembuh
- Terapi radiasi
- Trauma panas
- Ekspos terhadap arsenik
- Transplantasi organ, dan
- Kondisi kulit genetis seperti albino
Tiga tipe kanker kulit di atas memang biasanya menjangkiti ras Kaukasia alias
kulit putih, tapi Kanker Kulit juga bisa menghampiri orang yang memiliki kulit
lebih gelap. Intinya, semua orang tanpa terkecuali harus waspada
terhadap bahaya kanker kulit.
A: Asimetris -> bentuk tompel tak simetris, bagian kiri dan kanan berbeda.
B: Border -> batas pinggiran tompel tak rata dan bertekstur kasar
C: Color -> tompel memiliki warna yang bergradasi dan tak rata
D: Diameter -> besar tompel lebih besar dari diameter sebuah pensil
E: Evolusi -> tompel berubah-ubah dari segi ukuran, bentuk, atau warna
Kalau kamu menemukan tanda-tanda kanker kulit di atas, segeralah hubungi
dokter kulit.
Yang juga harus diwaspadai adalah:
- Tompel yang terasa gatal
- Luka kecil yang terus menerus mengeluarkan darah dan tak kunjung sembuh
- atau titik kecoklatan di tangan, kaki, atau di bawah kuku.
Pandangan dan Terapi Alternatif
Dalam pandangan terapi holistik, penyebab kanker adalah sama, yaitu karena
banyaknya zat-zat oksidan dalam tubuh. Tetapi kanker kulit bisa juga
disebabkan oleh adanya pancaran sinar radio aktif, sinar ultra violet, secara
langsung tanpa penghalang (pengaman).
Karena letaknya di kulit, kanker kulit lebih mudah dikenali dan lebih mudah
ditangani. Walaupun begitu, penderita kanker kulit tetap harus berhati-hati
karena bisa saja terjadi metastasis (penyebaran) ke organ-organ yang lain.
Untuk terapi kanker kulit, hendaknya :
1. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat
kimia termasuk gula pasir dan air mineral.
2. Hindari segala bedak dan handbody lotion yang terbuat dari zat kimia.
3. Hindari terkena sinar matahari secara langsung diatas jam 9 pagi.
4. Minumlah suplemen yang mampu membersihkan kotoran yang melekat di
dinding usus (colon cleanshing). Dalam hal ini yang terbaik, terenak dan
termurah adalah kolak ditambah air jeruk nipis. minumlah 2 gelas sehari.
5. Buatlah suplemen yang banyak mengandung zat-zat anti oksidan, seperti juss
dari buah tomat sayur, buah anggur, buah wortel, dan taoge kacang hijau. Untuk
pembuatan juss, sebaiknya di blender selama 20 menit, jangan berhenti.
Tujuannya adalah agar ada injeksi oksigen ke dalam juss. Karena itu harus
langsung diminum habis, jangan dibiarkan lam karena oksigennya bisa menguap
lagi. Minumlah 2 gelas sehari.
6. Buatkanlah rebusan herbal yang banyak mengandung zat-zat anti oksidan.
Herbal ini antara lain daun benalu mangga, daun benalu teh, daun sukun, daun
tapak dara, daun mahkota dewa, temu putih , dll. Jika merasa repot untuk
membuat jamu ini, bias menggunakan produk Klinik Pengobatan "Bahasa
Alam" yang berfungsi untuk membasmi kanker dengan merk Teh Dakun no 06.
Jamu ini rasanya sangat enak seperti teh, 100% alami dan tanpa ampas.
Minumlah 2 gelas sehari.
7. Buatkanlah rebusan herbal yang lebih keras dari pada di atas, Bisa
menggunakan mahkota dewa, pace, jintan hitam, dll. minumlah 2 gelas sehari.
8. Buatkanlah bedak dari keladi tikus, ketela pohon tahunan yang beracun.
Balurkan bedak ini ke kankernya, 4 - 5 kali sehari.
9. Lakukanlah senam ayun tangan, 30 menit sehari.
Bakteri
Kebanyakan bakteri jenis penyakit kulit disebabkan oleh staphylococci.
Kategori jenis penyakit kulit disebabkan bakteri ini adalah:
Impetigo
Impetigo adalah satu penyakit menular. Impetigo adalah infeksi kulit yang
menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustula).
Impetigo paling sering menyerang anak-anak, terutama yang kebersihan
badannya kurang dan bisa muncul di bagian tubuh manapun, tetapi paling sering
ditemukan di wajah, lengan dan tungkai. Pada dewasa, impetigo bisa terjadi
setelah penyakit kulit lainnya. Impetigo bisa juga terjadi setelah suatu infeksi
saluran pernapasan atas (misalnya flu atau infeksi virus lainnya).
Penyebab
Bakteri Staphylococcus atau Streptococcus.
Impetigo bisa terjadi setelah suatu cedera atau suatu keadaan yang menyebabkan
robekan di kulit (misalnya infeksi jamur, luka bakar karena matahari atau gigitan
serangga). Impetigo juga bisa menyerang kulit yang normal, terutama pada
tungkai anak-anak.
Gejala
Bintik-bintik merah yang kecil menjadi lepuh yang berisi nanah dan
berkeropeng; biasanya pada muka, tangan atau kepala. Impetigo berawal sebagai
luka terbuka yang menimbulkan gatal, kemudian melepuh, mengeluarkan isi
Pencegahan
Mencuci tangan dengan teliti. Infeksi bisa dicegah dengan memelihara
kebersihan dan kesehatan badan. Goresan ringan atau luka lecet sebaiknya
dicuci bersih dengan sabun dan air, bila perlu olesi dengan zat anti-bakteri.
Untuk mencegah penularan:
1. Hindari kontak dengan cairan yang berasal dari lepuhan di kulit
2. Hindari pemakaian bersama handuk, pisau cukur atau pakaian dengan
penderita
3. Selalu mencuci tangan setelah menangani lesi kulit.
BISUL
Bisul (bahasa Latin: abscessus) adalah sekumpulan nanah (neutrofil mati) yang
telah terakumulasi di rongga di jaringan setelah terinfeksi sesuatu (umumnya
karena bakteri atau parasit) atau barang asing (seperti luka tembakan/tikaman).
Bisul adalah reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar nya
barang asing di tubuh.
Organisme atau barang asing membunuh sel sekitarnya, mengakibatkan
keluarnya toksin. Toksin tersebut menyebabkan radang, sel darah putihmengalir
menuju tempat tersebut dan kemudian meningkatkan aliran darah di tempat
tersebut.
Struktur terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat untuk
mencegah barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan mencegah terkena
nya sel lain. Namun, enkapsulasi ini berfungsi untuk mencegah sel imun untuk
menyerang bakteri atau barang asing di bisul.
Bisul harus dibedakan dengan empyema. Empyema mengacu pada akumulasi
nanah di dalam kavitas yang telah ada sebelumnya secara normal, sedangkan
bisul mengacu pada akumulasi nanah di dalam kavitas yang baru terbentuk
melalui proses terjadinya bisul tersebut.
Bisul ( furunkel )
Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan
jaringan subkutaneus di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus,
tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.
Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan
terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari
tangan.
Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang mengandung
nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau
kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan dan
mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah.
Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di sekitarnya
tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam, lelah dan tidak
enak badan.
Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya disebut furunkulosis.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pembiakan contoh jaringan
kulit bisa dilakukan untuk memastikan bahwa penyebabnya adalah
stafilokokus.
Jika bisul timbul di sekitar hidung biasanya akan diberikan antibiotik per-oral
(melalui mulut) karena infeksi bisa dengan segera menyebar ke otak
Karbunkel
Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit
yang luas serta pembentukan jaringan parut. Penyebabnya adalah bakteri
stafilokokus.
Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan
bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan
infeksi yang lebih serius.
Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan di leher bagian
belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh penderita diabetes,
gangguan sistem kekebalan dan dermatitis.
Beberapa bisul bersatu membentuk massa yang lebih besar, yang memiliki
beberapa titik pengaliran nanah. Massa ini letaknya bisa lebih dalam di bawah
kulit dibandingkan dengan bisul biasa.
Infeksi ini menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan
ke orang lain. Tidak jarang beberapa orang dalam sebuah rumah menderita
karbunkel pada saat yang sama.
Faktor risiko terjadinya karbunkel adalah:
Pada kulit yang terkena ditemukan beberapa bisul yang bersatu disertai nyeri
yang sifatnya ringan atau sedang. Kulit tampak merah dan membengkak.
Karbunkel yang pecah akan mengeluarkan nanah lalu mengering dan
membentuk keropeng.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk menentukan
penyebabnya, bisa dilakukan biopsi atau pembiakan contoh jaringan yang
terinfeksi.
Untuk mengendalikan infeksi diberikan sabun anti-bakteri, antibiotik topikal
(salep atau krim) dan antibiotik per-oral.
Kompres hangat bisa membantu mempercepat penyembuhan. Jangan pernah
memencet atau mencoba memecahkan karbunkel di rumah, karena bisa
memperburuk dan menyebarkan infeksi. Jika nanahnya sudah mengering, luka
yang tertinggal harus sering dibersihkan dan sesudah menangani karbunkel,
tangan harus dicuci bersih-bersih.
Penyebab
Penyebab awalnya dapat juga karena rambut yang tumbuh ke dalam, luka,
ataupun dikaenakan masuknya benda asing ke dalam kulit. Bisul biasanya
berawal dari benjolan merah dan lunak di daerah kulit, yang lama kelamaan
akan menjadi lebih keras. Kemudian di tengah benjolan tersebut akan terbentuk
puncak berwarna putih yang akan memecah atau harus dikeluarkan oleh dokter
(melalui prosedur bedah minor). Cairan yang keluar ini disebut nanah, berisi sel
darah putih (yang dikirim tubuh untuk melawan bakteri yang menginfeksi
daerah
kulit
tersebut
),
bakteri
dan
protein.
Bisul dapat juga disebabkan karena tersumbatnya kelenjar minyak, yang
kemudian terinfeksi. Bisul seperti ini dinamakan akne kista, biasanya terjadi
di
kulit
wajah
para
remaja.
Lain lagi dengan bisul yang disebut hidradenitis suppurativa disebabkan oleh
radang lokal kelenjar keringat. Biasanya bisul yang timbul lebih dari satu buah,
lokasinya
di
daerah
ketiak
atau
pangkal
paha.
Dan yang terakhir adalah bisul yang disebut kista pilonidal, biasanya terjadi di
lipatan bokong. Awalnya hanya berupa infeksi di folikel rambut, kemudian
ditambah dengan iritasi dari tekanan karena duduk terlalu lama, biasanya saat
travelling lama, maka terbentuklah& bisul ini. Tempat tersering terjadinya bisul
adalah di daerah tubuh yang banyak terjadi gesekan, misalnya di ketiak dan
bokong.
Cara Mengobati
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan apabila sudah terlihat akan terjadi
bisul, adalah segera kompres dengan air panas (hangat), yang dapat
meningkatkan sirkulasi darah ke tempat tersebut. Pengobatannya adalah dengan
krim atau salep antibiotik (harus dengan resep dokter). Tetapi apabila tidak
membaik, untuk bisul yang telah bermata / ada puncak putihnya, dokter akan
mempertimbangkan untuk mengeluarkan nanah. Sedangkan untuk Bisul yang
padat, sakit dan tidak bermata jangan dipijat karena tidak akan ada nanah yang
dapat
dikeluarkan.
Apabila bisul banyak, atau ada demam di badan, maka harus ditambah dengan
obat minum antibiotik. Dan apabila bisul terjadi berulang-ulang, maka harus
dicari faktor yang mendasarinya, yaitu apakah ada penyakit
kencing manis, penyakit ginjal berat, penyakit berat, menurunnya daya tahan
tubuh pada orang tersebut atau orang yang telah berusia lanjut.
Seringkali bisul dibiarkan saja, tak segera diobati. Tunggu sampai istilahnya
"matang". Padahal, justru sebetulnya kalau bisa bisul jangan sampai bernanah,
"Karena bisa terjadi kerusakan jaringan yang lebih parah dan banyak lagi. Kulit
bisa berongga.
Jika bisul hanya satu atau beberapa dan masih kecil di permukaan biasanya bisa
disembuhkan dengan salep antibiotik. Pemakaian obat dalam bentuk salep atau
krim yang dioleskan di kulit lebih efektif ketimbang pengobatan jenis lain.
Obat-obatan semacam salep ini sangat dianjurkan untuk kulit karena dibuat
dengan daya serap yang cukup efektif terhadap kulit. Tapi, jika sudah
membesar, agak dalam dan banyak, anak perlu diberi obat antibiotik yang
diminumkan juga.
Penisilin juga merupakan salah satu obat pilihan. Cuma, bakteri staphylococcus
aureus penyebab bisul bisa mengakibatkan resisten terhadap penisilin, karena
kuman tersebut mengeluarkan enzim sehingga penisilinnya tak berfungsi lagi.
Akibatnya banyak yang menjadi resisten. Karena itu, anjur itu lebih baik
berikan obat antibiotik yang tahan terhadap enzim yang dikeluarkan kuman
tadi, supaya efektif. Selain itu, penisilin juga merupakan salah satu obat yang
relatif sering menimbulkan reaksi alergi.
Bila sudah terjadi abses, sebaiknya nanahnya dikeluarkan. Biasanya dokter
akan menginsisi/mengiris dengan pisau tajam sehingga penyembuhannya akan
lebih sempurna. Bila pecah sendiri akan menimbulkan kerusakan kulit dan akan
berbekas. Begitu pula bila dipaksa dikeluarkan, misalnya dengan dipencet,
penyembuhannya akan menimbulkan bekas yang tak sedap dipandang. "Bekas
pada jaringan kulitnya akan meninggalkan parut, bisa lekukan atau yang lebih
tinggi lagi. Tak mungkin akan normal kembali. Walaupun pada anak kulitnya
masih berkembang, namun tetap saja tak akan normal kembali karena
jaringannya yang rusak akan membekas,"
Pencegahan
Menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung zat anti-bakteri
merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau mencegah
penularan.
Bisul bisa menyerang siapa saja dan dari golongan usia berapa saja, namun
yang paling sering diserang adalah bayi dan anak-anak. Jadi salah kalau bisul
itu disebabkan kebanyakan makan telur. Bila lingkungan kurang bersih, infeksi
pun akan mudah terjadi. Sementara yang namanya anak, identik dengan dunia
bermain, termasuk main yang kotor-kotor semisal main tanah. Belum lagi habis
main si anak langsung pegang ini-itu tanpa cuci tangan lebih dulu. "Nah, kalau
kebersihan anak dan bayi tak dijaga dan diperhatikan oleh orang tua, ya, susah.
Itu akan mempermudah terjadinya bisul,Selain itu, anak-anak biasanya sering
menggaruk karena rasa gatal yang ditimbulkan akibat banyak keringat dan
biang keringat. Padahal, , garukan tersebut dapat merusak kulit sehingga
memudahkan masuknya kuman dan timbullah infeksi. "Itulah mengapa anak
yang sering berkeringat, apalagi keringat buntet, mudah timbul bisulan." Yang
pasti, karena penyebabnya infeksi maka bisul termasuk penyakit menular.
"Menularnya bisa karena garukan tangan, sehingga memindahkan kumannya
dari satu tempat ke tempat lain." Tak heran awam sering menyebut bisulnya jadi
beranak. "Itu menunjukkan daya tahan tubuh anak kurang sekali."
Sakit hati atau liver banyak sekali bentuknya mulai perlemakan hati (fatty
liver), hepatitis, tumor, sirosis hingga kanker hati. Kenali gejala-gejala
gangguan hati yang bisa jadi petunjuk awal. Hati dianggap sebagai organ
terbesar dalam tubuh dengan bobot sekitar 2 kg yang melakukan banyak fungsi.
Hati mengatur komposisi lemak, gula dan protein dalam darah. Hati juga
menyingkirkan racun dari darah untuk kemudian dikeluarkan melalui feses. Zat
makanan yang diserap melalui usus hampir semuanya diproses dalam hati, ada
yang dihasilkan berupa vitamin tapi ada juga yang berbentuk kolesterol, protein
hingga zat pembeku darah. Hati juga berfungsi sebagai detoksifikasi yang
memisahkan racun-racun dengan darah yang dikeluarkan lewat empedu dan
feses.
Liver memiliki dua bagian besar, yang disebut lobus kanan dan kiri. Kandung
empedu (gallbladder) terletak di bawah liver, bersama dengan bagian-bagian
dari pankreas dan usus. Liver dan organ-organ ini bekerja sama untuk
mencerna, menyerap, dan mengolah makanan.
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat
ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan
disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut
"hepatitis kronis".
Penyebab
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus
hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus
lainnya,
seperti mononukleosis
infeksiosa,
demam
kuning
dan
infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah
alkohol dan obat-obatan.
Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis
B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat
berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai
"serum
hepatitis"
dan
telah
menjadi epidemi pada
sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan
berbagai negara Asia.
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan
paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine,
chloroform, arsen,
fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan
sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zatzat kimia ini
mungkin
saja
tertelan,
terhirup
atau
diserap
melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah
adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke
dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racunracun lain.
Diagnosis
Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas
(infectious), dan sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan
gejala Hepatitis B tidak nyata.
Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang
disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai
dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA
dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. CarrierHBsAg inaktif
diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan
Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan
peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis
infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda
virologi, biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang
dianjurkan untuk diagnosis dan evaluasi infeksiHepatitis B kronis adalah :
HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5). Pemeriksaan virologi,
dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting karena
dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi yang
penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan
kadar ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu
pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien
dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat
dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal
memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu
pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali
bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif.
Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat
kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan
menentukan manajemen anti viral.
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat
berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah,
demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut
kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih
pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni
berwarna seperti teh.
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap
virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan
atau segera setelah persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang
tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau
cukur dan sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki
penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll) atau luka yang mengeluarkan
darah) serta hubungan seksual dengan penderita.
Hepatitis C
Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati. Penyakit ini
disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C seringkali tidak
memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat menyebabkan parut (eskar)
pada hati, dan setelah menahun menyebabkan sirosis. Dalam beberapa kasus,
orang yang mengalami sirosis juga mengalami gagal hati, kanker hati, atau
pembuluh yang sangat membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat
mengakibatkan perdarahan hingga kematian.
Seseorang terutama terkena hepatitis C melalui kontak darah, penggunaan
narkoba suntik, peralatan medis yang tidak steril, dan transfusi darah. Sekira
130170 juta orang di dunia menderita hepatitis C. Para ilmuwan mulai
meneliti HCV pada tahun 1970-an, dan memastikan keberadaan virus tersebut
pada tahun 1989.[2] Virus ini tidak diketahui menyebabkan penyakit pada hewan
lain.
Peginterferon dan ribavirin merupakan obat-obatan standar untuk HCV. Antara
50-80% pasien yang diobati sembuh. Pasien dengan sirosis atau kanker hati
mungkin memerlukan transplantasi hati, namun biasanya virus muncul kembali
setelah transplantasi. Tidak ada vaksin untuk hepatitis C.
Infeksi kronis
Delapan puluh persen penderita yang terpajan virus hepatitis C akan mengalami
infeksi kronis. Sebagian besar pengalaman menunjukkan gejala minimal atau
bahkan tidak menunjukkan gejala sama sekali selama sepuluh tahun pertama
infeksi, meskipun hepatitis C kronis dapat ditandai dengan kelelahan. Hepatitis
C menyebabkan sirosis dan kanker hati pada orang yang telah terinfeksi selama
bertahun-tahun. Sekitar 1030% orang yang terinfeksi selama lebih dari 30
tahun akan mengalami sirosis. Sirosis lebih banyak terjadi pada orang yang
juga terinfeksi hepatitis B atau HIV, pecandu alkohol, dan pada laki-laki. Orang
yang mulai terkena sirosis memiliki risiko dua puluh kali lebih besar terkena
kanker hati, sebanyak 1-3% per tahun. Pada pecandu alkohol, risiko ini menjadi
100 kali lebih besar. Hepatitis C merupakan penyebab utama pada 27% kasus
sirosis dan 25% kasus kanker hati.
Sirosis hati dapat menyebabkan tekanan darah yang tinggi pada vena yang
mengalir ke hati, akumulasi cairan di perut, mudah memar atau berdarah, vena
melebar, khususnya di lambung dan esofagus, sakit kuning (kulit menguning),
dan kerusakan otak.
Penyebab
Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul,
berantai tunggal, dengan sense positif. Virus ini merupakan anggota
genushepacivirus dalam famili Flaviviridae. Terdapat tujuh genotipe utama
HCV. Di Amerika Serikat, genotipe 1 merupakan penyebab pada 70% kasus
hepatitis, genotipe 2 pada 20%, dan genotipe lainnya masing-masing
1%. Genotipe 1 juga merupakan genotipe yang paling banyak ditemui di
Amerika Selatan dan Eropa.
Penularan
Rusia (1,3 juta) memiliki total terbanyak Angka hepatitis C pada warga binaan
di lembaga pemasyarakatan di Amerika Serikat sepuluh hingga dua puluh kali
lipat dibandingkan dengan populasi umum, dan penelitian ini mengaitkannya
dengan perilaku berisiko seperti penggunaan narkoba suntik dan pembuatan
tato dengan peralatan yang tidak steril.
Pajanan terkait layanan kesehatan
Transfusi darah, produk darah, dan transplantasi organ tanpa penapisan HCV
menimbulkan risiko yang tinggi terkena infeksi. Amerika Serikat mewajibkan
penapisan universal pada 1992. Sejak saat itu angka infeksi menurun dari
sebelumnya satu dari 200 unit darah, menjadi hanya satu dari 10.000, hingga
satu dari 10.000.000 unit darah. Risiko rendah tetap ada karena terdapat periode
sekitar 11-70 hari antara seorang pendonor darah yang kemungkinan menderita
hepatitis C dan hasil pemeriksaan darah yang positif. Beberapa negara belum
melakukan penapisan hepatitis C karena masalah biaya.
Orang yang tertusuk jarum suntik bekas pakai penderita HCV memiliki peluang
1,8% untuk tertular penyakit hepatitis C. Risiko tersebut menjadi lebih tinggi
jika jarum yang digunakan berlubang dan luka tusuk tersebut dalam. Terdapat
risiko paparan mukus ke darah; namun risiko tersebut rendah, dan tidak ada
risiko jika pajanan darah tersebut terjadi pada kulit yang utuh.
Peralatan rumah sakit juga dapat menularkan hepatitis C termasuk: penggunaan
ulang jarum suntik dan spuit, vial obat yang digunakan berkali-kali, kantong
infus, dan peralatan bedah yang tidak steril. Standar yang buruk di fasilitas
pelayanan kesehatan umum dan gigi menjadi penyebab utama penularan HCV
di Mesir, negara dengan angka infeksi tertinggi di dunia.
Hubungan seksual
Tato juga dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis C hingga dua atau tiga
kali lipat. Ini bisa disebabkan karena peralatan yang tidak steril atau karena
tinta yang digunakan terkontaminasi virus. Tato atau tindik badan yang
dilakukan sebelum pertengahan tahun 1980an atau yang dilakukan secara tidak
profesional menjadi salah satu penyebabnya, karena masih buruknya teknik
steril dalam kondisi tersebut. Risiko tersebut semakin meningkat jika tato yang
dibuat lebih besar. Hampir setengah dari warga binaan di lapas menggunakan
peralatan pembuatan tato secara bersama-sama. Tato yang dibuat di tempat
pembuatan tato yang sah jarang dikaitkan dengan infeksi HCV.
Benda perawatan pribadi seperti pisau cukur, sikat gigi, dan peralatan manikur
atau pedikur dapat berkontak dengan darah. Penggunaan peralatan pribadi
bersama-sama dengan orang lain berisiko menularkan HCV. Orang-orang harus
waspada terhadap luka iris dan luka terbuka atau perdarahan lain. HCV tidak
menular melalui kontak biasa, seperti berpelukan, berciuman, atau penggunaan
bersama peralatan makan atau peralatan memasak.
Penularan dari ibu ke anak
Penularan hepatitis C dari ibu yang terinfeksi ke anaknya terjadi pada kurang
dari 10% kehamilan. Tidak ada tindakan yang dapat mencegah risiko
ini. Penularan dapat terjadi selama kehamilan dan saat persalinan. Persalinan
yang berlangsung lama dikaitkan dengan semakin tingginya risiko
penularan. Tidak ada bukti bahwa pemberian ASI menularkan HCV; namun, ibu
yang terinfeksi harus menghindari pemberian ASI jika puting ibu mengalami
pecah-pecah dan berdarah, atau jumlah virus dalam tubuhnya banyak.
Diagnosis
Tes diagnosis untuk hepatitis C termasuk: antibodi HCV, ELISA, Western blot,
dan RNA HCV kuantitatif, Polymerase chain reaction (PCR) dapat mendeteksi
RNA HCV satu hingga dua minggu setelah infeksi, sedangkan antibodi baru
terbentuk dan baru dapat ditemukan dalam waktu yang lebih lama.
Hepatitis C kronis merupakan infeksi dengan virus hepatitis C yang menetap
selama lebih dari enam bulan berdasarkan keberadaan RNA-nya. Karena infeksi
kronis umumnya baru menunjukkan gejala setelah berpuluh tahun, dokter
biasanya baru menemukan kasus pada saat pemeriksaan fungsi hati atau saat
melakukan penapisan rutin pada orang berisiko tinggi. Pemeriksaan ini tidak
dapat membedakan antara infeksi akut dan infeksi kronis.
Pemeriksaan darah
Biopsi hati dapat menentukan derajat kerusakan hati, namun prosedur tersebut
memiliki beberapa risiko. Perubahan khas yang biasanya terdeteksi melalui
biopsi meliputi limfosit di dalam jaringan hati, folikel limfoid di dalam trias
hepatika, dan perubahan pada saluran empedu. Terdapat beberapa pemeriksaan
darah untuk menentukan tingkat kerusakan dan menyingkirkan perlunya biopsi.
Penapisan
Hanya 550% dari orang-orang yang terinfeksi di Amerika Serikat dan Kanada
yang mengetahui status mereka. Pemeriksaan hepatitis C sangat dianjurkan
untuk orang berisiko tinggi, termasuk orang yang memiliki tato. Penapisan juga
disarankan pada orang dengan peningkatan kadar enzim hati, karena seringkali
hal ini merupakan satu-satunya tanda hepatitis kronis. Penapisan rutin tidak
disarankan di Amerika Serikat.
Pencegahan
Hingga tahun 2011, belum ada vaksin untuk hepatitis C. Vaksin sedang
dikembangkan dan sebagian menunjukkan hasil yang menjanjikan. Kombinasi
strategi pencegahan, seperti program pertukaran jarum suntik dan pengobatan
untuk penyalahgunaan zat terlarang, menurunkan risiko hepatitis C hingga 75%
pada pengguna narkoba suntik. Penapisan pada pendonor darah penting
dilakukan pada tingkat nasional, sesuai dengan universal precautions
(pencegahan universal) di fasilitas layanan kesehatan. Di negara-negara yang
tidak memiliki pasokan spuit steril yang cukup, penyedia layanan kesehatan
sebaiknya memberikan obat oral dibandingkan dengan obat suntik.
Tata Laksana
HCV menyebabkan infeksi kronis pada 5080% orang yang terinfeksi. Sekitar
40-80% dari kasus ini dapat dibersihkan dengan pengobatan. Pada kasus yang
jarang, infeksi dapat bersih tanpa pengobatan. Orang yang menderita hepatitis C
kronis harus menghindari alkohol dan obat-obat yang dapat merusak hati dan
harus mendapat vaksinasi untuk hepatitis A dan hepatitis B. Orang yang
mengalami sirosis harus menjalani pemeriksaan ultrasonografi untuk
mendeteksi kanker hati.
Obat-obatan
Orang yang terbukti mengalami kelainan hati karena infeksi HCV harus
berobat. Pengobatan saat ini menggunakan kombinasi interferon pegilasi dan
obat antivirus ribavirin selama 24 atau 48 minggu, bergantung pada tipe HCV.
Hasilnya lebih baik pada 5060% pasien yang diobati. Kombinasi boceprevir
Antara 130 dan 170 juta jiwa, atau ~3% dari populasi dunia, hidup dengan
hepatitis C kronis. Sekitar 34 juta orang terinfeksi setiap tahunnya, dan lebih
dari 350.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit yang berkaitan
dengan hepatitis C. Angka tersebut meningkat tinggi pada abad ke-20 akibat
kombinasi pengguna narkoba suntik dan pemberian obat suntik atau peralatan
medis yang tidak disterilkan.
Di Amerika Serikat, sekitar 2% penduduk menderita hepatitis C dengan 35.000
hingga 185.000 kasus baru per tahun. Angka tersebut telah menurun di negara
Barat sejak 1990-an karena penapisan darah semakin ketat sebelum
transfusi. Angka kematian per tahun akibat HCV di Amerika Serikat berkisar
8.000 hingga 10.000. Kemungkinan angka mortalitas tersebut masih akan
meningkat, karena sakit atau meninggalnya orang yang terinfeksi melalui
transfusi sebelum masa pemeriksaan HCV.
Angka infeksi lebih tinggi di beberapa negara di Afrika dan Asia. Negara
dengan angka infeksi yang sangat tinggi meliputi Mesir (22%), Pakistan (4,8%)
dan Cina (3,2%). Angka yang tinggi di Mesir dikaitkan dengan kampanye
pengobatan massal untuk schistosomiasis yang sekarang dihentikan,
menggunakan spuit kaca yang tidak disterilisasi dengan benar.
Masyarakat dan Budaya
rata-rata biaya kesehatan seumur hidup untuk penyakit ini diperkirakan 33.407
dolar AS pada tahun 2003 dengan biaya transplantasi hati kira-kira 200.000
dolar AS pada 2011. Di Kanada biaya satu kali pengobatan antivirus mencapai
30.000 dolar Kanada pada 2003 sedangkan di Amerika Serikat biaya tersebut
berkisar antara 9.200 dan 17.600 pada dollar AS 1998. Di banyak wilayah di
dunia banyak orang yang tidak mampu membayar obat antivirus karena mereka
tidak memiliki asuransi atau asuransi kesehatan mereka tidak menanggung obat
antivirus.
Penelitian
Sejak 2011, sekitar seratus obat sedang dikembangkan untuk hepatitis C. Obatobatan ini termasuk vaksin untuk hepatitis, imunomodulator, dan penghambat
cyclophilin. Pengobatan baru yang menjanjikan ini telah terwujud karena
pemahaman yang lebih baik mengenai virus hepatitis C.
Kanker Hati
Kanker hati adalah kanker yang dimulai dalam hati, sebagai lawan untuk
kanker yang berasal dari organ lain dan bermigrasi ke hati, yang dikenal
sebagai metastasis hati. Untuk pemahaman yang mendalam mengenai kanker
hati sangat penting untuk memiliki pemahaman tentang bagaimana fungsi hati.
Hati adalah salah satu organ terbesar dalam tubuh. Kota ini terletak di bawah
paru-paru kanan dan di bawah tulang rusuk. Hati ini dibagi menjadi dua cuping:
lobus kanan dan kiri lobus. Protein diperoleh dengan hati dari portal vena, yang
membawa darah gizi-kaya dari usus ke hati.
Tipe kanker hati
Hati merupakan salah satu organ vital di dalam tubuh yang berperan besar pada
kelangsungan hidup seseorang. Fungsi paling penting dari hati adalah
menyalurkan vitamin dan nutrisi ke seluruh tubuh, memproduksi protein yang
akan membersihkan darah, dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
Ada dua tipe kanker hati yang berpotensi menyerang hati:
1. Kanker Hati Primer
Penyakit Kanker Hati primer, yaitu kanker hati yang berasal dari sel sel hati,
dibagi berdasarkan jenis sel yang menjadi kanker. Jenis penyakit kanker hati
tersebut adalah :
2. Kanker Metastasized
Kanker yang menyerang hati ini berasal dari sel-sel kanker yang terbentuk di
organ lain. Ia menyerang hati karena prinsip kerja hati yang menyaring darah
dari racun dan virus. Organ-organ yang menjadi tempat tumbuh sel kanker
diantaranya: colon, pankreas, perut, dan dada.
Penyebab
Penyebab kanker hati sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun
kanker hati kanker hati primer (karsinoma hepatoseluler) cenderung terjadi
pada hati/liver yang rusak karena cacat lahir, penyalahgunaan alkohol, atau
infeksi kronis akibat penyakit seperti hepatitis B dan C, hemochromatosis
(terlalu banyaknya kadar besi dalam hati) dan sirosis. Lebih dari 50% orang
yang terdiagnosa kanker hati primer, telah mengalami sirosis hati. Mereka yang
menderita kondisi genetik yang disebut hemochromatosis memiliki risiko yang
lebih
besar.
Berbagai zat penyebab kanker yang berhubungan dengan kanker hati primer,
termasuk diantaranya: herbisida, aflatoksin (sejenis jamur tanaman pada
gandum & palawija), dan bahan kimia tertentu seperti vinil klorida dan arsen.
Merokok plus penyalahgunaan alcohol juga dapat meningkatkan risiko terkena
kanker hati.
Faktor risiko lainnya yang menyebabkan kanker hati, termasuk:
Jenis kelamin (pria/wanita): pria lebih beresiko tinggi kanker hati daripada
wanita
Berat badan Anda: Obesitas dapat meningkatkan risiko untuk kanker hati
Ras Anda: kanker hati umum terjadi pada ras Asia & Oceania
Kelelahan kronis
Kulit dan mata berwarna kuning, tinja pucat, dan urine berwarna gelap
Demam
Gejala ini dapat disebabkan oleh kanker hati atau masalah kesehatan lainnya.
Jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, Anda harus memberi tahu dokter
Anda sehingga masalah dapat di diagnosis dan diobati sedini mungkin.
Pencegahan Kanker Hati
Biasanya, pada stadium awal kanker ini sulit di diagnosa. Oleh karena itu,
prinsip utama pencegahan kanker hati adalah dengan melakukan skrining
kanker hati sedini mungkin. Selain itu, ada langkah-langkah pencegahan yang
dapat diambil, antara lain:
Vaksinasi terhadap virus hepatitis B
Mencegah hepatitis C dengan cara :
Ketahui kondisi kesehatan pasangan anda sebelum melakukan hubungan
seksual
Gunakan jarum suntik steril ketika menyuntikkan obat
Gunakan jarum steril ketika membuat tato
Minta pada dokter anda untuk memeriksa kondisi hati anda
Diabetes Melitus
Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: , diabanein, tembus atau
pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di
Indonesia
dengan
istilah penyakit
kencing
manis adalah kelainan
metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa
hiperglikemia kronis
dan
gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes mellitus,
antara
lain: Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom
Down, penyakit
Huntington, kelainan mitokondria, distrofi miotonis, penyakit Parkinson,
sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram, leukoaraiosis,
demensia, hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.
Klasifikasi
Kelas empat pada tahap klinis serupa dengan klasifikasi IDDM (bahasa
Inggris: insulin-dependent diabetes mellitus), sedang tahap kelima dan keenam
merupakan anggota klasifikasi NIDDM (bahasa Inggris: non insulin-dependent
diabetes mellitus). IDDM dan NIDDM merupakan klasifikasi yang tercantum
pada International Nomenclature of Diseases pada tahun 1991 dan revisi ke10International Classification of Diseases pada tahun 1992.
Klasifikasi Malnutrion-related diabetes mellitus, MRDM, tidak lagi digunakan
oleh karena, walaupun malnutrisi dapat memengaruhi ekspresi beberapa tipe
diabetes, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa malnutrisi atau
defisiensi protein dapat menyebabkan diabetes. Subtipe MRDM; Proteindeficient pancreatic diabetes mellitus, PDPDM, PDPD, PDDM, masih
dianggap sebagai bentuk malnutrisi yang diinduksi oleh diabetes mellitus dan
memerlukan penelitian lebih lanjut. Sedangkan subtipe lain, Fibrocalculous
pancreatic diabetes, FCPD, diklasifikasikan sebagai penyakit pankreas eksokrin
pada lintasan fibrocalculous pancreatopathy yang menginduksi diabetes
mellitus.
Klasifikasi Impaired Glucose Tolerance, IGT, kini didefinisikan sebagai tahap
dari cacat regulasi glukosa, sebagaimana dapat diamati pada seluruh tipe
kelainan hiperglisemis. Namun tidak lagi dianggap sebagai diabetes.
Klasifikasi Impaired Fasting Glycaemia, IFG, diperkenalkan sebagai simtoma
rasio gula darah puasa yang lebih tinggi dari batas atas rentang normalnya,
tetapi masih di bawah rasio yang ditetapkan sebagai dasar diagnosa diabetes.
Diabetes mellitus tipe 1
diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah
akibat
hilangnya
sel
beta
penghasil
insulin
pada pulau-pulau
Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang
dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan,
bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1
memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai
dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin
umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah
kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi
autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin,
dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat
monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap
paling
awal
sekalipun,
adalah
penggantian
insulin.
Tanpa
insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa
mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya
hidup (diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga
dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk
pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah
ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang
dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian
masukan insulin melalui "inhaled powder".
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan
memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup,
perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan
dijalankan. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat
mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Beberapa dokter
menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang
bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic
events".Angka di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa
tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan
dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan
perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis. Tingkat glukosa
darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan
kesadaran.
Diabetes mellitus tipe 2
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan
hormon resistin yang
tinggi, peningkatan
laju
metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan
laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.
NIDDM juga dapat disebabkan oleh dislipidemia, lipodistrofi, dan sindrom
resistansi insulin.
Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas
terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam
darah. Hiperglisemia dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang dapat
meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa
dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin
berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori
yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini,
namun obesitas sentraldiketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi
terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu
kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosa. Obesitas ditemukan di kirakira 90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing
manis. Faktor lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di
dekade yang terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak
remaja dan anak-anak.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. Diabetes
tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik
(olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan
lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon
insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh,
di sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito
abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan
dengan lisan [[ antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon
insulin adalah pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang
digunakan di kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi
hormon insulin ( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak
sesuai tentang glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin
sampai taraf tertentu ( e.g.,metformin), dan pada hakekatnya menipis
pembalasan hormon insulin ( e.g., thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu
pengobatan hormon insulin akan jadilah diperlukan untuk memelihara normal
atau dekat tingkatan glukosa yang normal. Suatu cara hidup yang tertib tentang
cek glukosa darah direkomendasikan dalam banyak kasus, paling terutama
sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan pengobatan.
Sebuah zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin, barubaru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes mellitus
tipe 2.[14] Seperti zat penghambatdipeptidyl peptidase 4 yang lain, sitagliptin
akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker.
Sebuah fenotipe sangat khas ditunjukkan oleh NIDDM pada manusia adalah
defisiensi metabolisme
oksidatif di
dalam mitokondria
pada otot
lurik. Sebaliknya, hormon tri-iodotironinamenginduksi biogenesis di dalam
mitokondria dan meningkatkan sintesis ATP sintase pada kompleks V,
meningkatkan
aktivitas sitokrom
c
oksidase pada
kompleks
IV,
menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres oksidatif, sedang
hormon melatonin akan meningkatkan produksi ATP di dalam mitokondria
serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada kompleks I, III
dan IV. Bersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk siklus yang
mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi
Diabetes mellitus gestasional (bahasa Inggris: gestational diabetes, insulinresistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed
to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type 1.5"
diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi hanya
selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibataninterleukin6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat
merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita penderita
GDM bertahan hidup.
Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 25% dari semua kehamilan.
GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah
melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis
yang cermat selama masa kehamilan.
Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat
membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami
oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit
jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka.
Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin
dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat
terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian
sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari
Komplikasi
Komplikasi
jangka
lama
termasuk penyakit
kardiovaskular (risiko
ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan
retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakansaraf yang dapat
menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang
lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.
Ketoasidosis diabetikum
Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa
berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan
ketoasidosis diabetikum. Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena
sebagian besar sel tidak dapat menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini
mengambil energi dari sumber yang lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan
keton, yang merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah
menjadi asam (ketoasidosis). Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah
rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama
pada anak-anak). Pernapasan menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha
untuk memperbaiki keasaman darah. Bau napas penderita tercium seperti bau
aseton. Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi
koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai
menjalani terapi insulin, penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis
jika mereka melewatkan satu kali penyuntikan insulin atau mengalami stres
akibat infeksi, kecelakaan atau penyakit yang serius. Penderita diabetes tipe II
bisa tidak menunjukkan gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin
semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering kencing dan haus.
Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih
dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obatobatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa
menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang
disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik.
Diagnosis
Bukan
DM
Belum
pasti DM
DM
<110
110 199
>200
<90
90 199
>200
Plasma vena
<110
110 125
>126
Darah kapiler
<90
90 109
>110
Simtoma klinis
Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya:
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai
komplikasi kronis, seperti:
dan gejala lain seperti dehidrasi, ketoasidosis, ketonuria dan hiperosmolar nonketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami
kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis
tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada
saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral
(OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar
daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka
menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus
menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa
dalam bulan Ramadhan.
Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh
jaringan parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap. Jaringan parut
ini memengaruhi struktur normal dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel hati
menjadi rusak dan mati sehingga hati secara bertahap kehilangan fungsinya.
Hati (liver) sebagaimana diketahui adalah organ di bagian kanan atas perut
yang memiliki banyak fungsi, di antaranya:
Menyimpan glikogen (bahan bakar untuk tubuh) yang terbuat dari gula. Bila
diperlukan, glikogen dipecah menjadi glukosa yang dilepaskan ke dalam aliran
darah.
Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan
kemacetan di hati.
Sirosis di tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun. Oleh karena itu, pasien
sirosis ringan dan moderat mungkin menderita untuk waktu yang lama tanpa
menyadari penyakitnya. Pada tahap ini tes fungsi hati dapat mendeteksi
perubahan yang mengarah pada disfungsi hati, seperti:
Kurang mampu mengolah limbah kimia dalam tubuh seperti bilirubin sehingga
menumpuk di dalam tubuh.
Kurang mampu memproses obat, racun, dan bahan kimia lainnya yang
kemudian 61ias menumpuk di dalam tubuh.
Pada tahap akhir, sirosis hati terkait dengan banyak gejala. Sebagian besar
gejalanya adalah akibat dari jaringan hati fungsional yang tersisa terlalu sedikit
untuk melakukan tugas-tugas hati. Gejala yang dapat timbul pada fase ini
adalah:
Kelelahan.
Kelemahan.
Cairan yang bocor dari aliran darah dan menumpuk di kaki (edema) dan perut
(ascites).
Gangguan kesehatan mental dapat terjadi dalam kasus berat karena pengaruh
racun di dalam aliran darah yang memengaruhi otak. Hal ini dapat
menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku, kebingungan, pelupa dan
sulit berkonsentrasi.
Selain itu, jaringan parut membatasi aliran darah melalui vena portal sehingga
terjadi tekanan balik (dikenal sebagai hipertensi portal). Vena portal adalah
vena yang membawa darah berisi nutrisi dari usus dan limpa ke hati.
Normalnya, darah dari usus dan limpa dipompa ke hati melalui vena portal.
Namun, sirosis menghalangi aliran normal darah melalui hati sehingga darah
terpaksa mencari pembuluh baru di sekitar hati. Pembuluh-pembuluh darah
baru yang disebut varises ini terutama muncul di tenggorokan (62ias62ol62e)
dan lambung sehingga membuat usus mudah berdarah. Jika perdarahan usus
terjadi, Anda mungkin muntah darah, atau mengeluarkan darah melalui kotoran
(feses). Kondisi ini adalah kedaruratan medis yang harus segera ditangani.
Diagnosis
Bila dokter mencurigai Anda terkena sirosis, dia dapat melakukan pemeriksaan
fisik untuk mengetahui adanya pembesaran hati dan penumpukan cairan.
Kecurigaan sirosis terutama muncul bila Anda mengalami gejala dan beriwayat
meminum 62ias62ol berat atau terkena hepatitis kronis.
Pemeriksaan darah dapat mengkonfirmasi kegagalan fungsi hati. USG dapat
menunjukkan apakah ada kerusakan di hati Anda. Untuk mengkonfirmasi,
62ias62o (sampel kecil) dari hati dapat diambil untuk dilihat di bawah
mikroskop.
Jika penyebab sirosis tidak jelas, maka pemeriksaan lebih lanjut dapat
dilakukan untuk memperjelas penyebabnya, misalnya dengan memeriksa
62ias62ol62 virus hepatitis atau auto-antibodi yang mungkin telah menyerang
sel-sel hati Anda, kelebihan zat besi atau tembaga di dalam darah, dll.
Pengobatan
Angka kejadian sirosis hati cukup banyak. Sirosis hati merupakan penyakit
sangat berbahaya. Bila tidak segera tertangani 63ias mengancam jiwa penderita.
Untuk itu keberadaannya perlu dicegah. Ada 6 cara yang patut dilakukan untuk
mencegah sirosis hati :
1.
Hindari penularan virus hepatitis sebagai salah satu penyebab sirosis hati.
Caranya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi
virus. Juga tidak melakukan hubungan seks dengan penderita hepatitis.
3.
Jangan memakai jarum suntik bekas orang lain. Bila jarum bekas pakai
penderita hepatitis kemudian digunakan kembali untuk menyuntik orang lain,
maka orang itu 63ias tertular virus.
4.
Ketika akan menerima 64ias64ol64e darah harus hati hati. Permriksaan darah
donor perlu dilakukan utnuk memastiikan darah tidak tercemar virus
hepatitis.bila darah mengandung virus hepatitis penerima donor akan tertular
dan berisiko terkena sirosis.
5.
Penyakit Kuning
Penyakit Kuning, atau juga dikenal dengan nama icterus atau jaundice,
adalah penyakit yang disebabkan oleh menguningnya kulit, sclera (bagian putih
pada mata) dan juga kelenjar ludahyang disebabkan oleh tingginya
kadar bilirubin pada tubuh manusia (atau tubuh hewan yang mempunyai sel
darah merah). Biasanya konsentrasi bilirubin pada darah harus melebihi 2
3 mg/dLuntuk menimbulkan warna kuning yang 64ias terlihat oleh kasat
mata. Jaundice berasal dari Bahasa Perancis yaitu jaune, yang berarti kuning.
Cairan empedu masuk ke dalam darah, sehingga tubuh tampak kekuningan.
Penyebab Penyakit Kuning
Warna kuning yang timbul pada kulit dan mata dikarenakan bilirubin yang
meningkat. Bilirubin akan dibawa ke liver untuk dimetabolisme, tetapi karena
ada gangguan pada liver sehingga kerja liver tidak sempurna, maka bilirubin
akan meningkat jumlahnya dalam darah dan menyebabkan warna kuning.
Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah, 64ias terjadi pada:
Peradangan atau kelainan lainnya di hati, yang mengganggu proses
pembuangannya ke dalam empedu
Penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor
Pemecahan sejumlah besar sel darah merah, seperti yang kadang terjadi
pada bayi baru lahir yang mengalami sakit kuning.
Kesimpulan :
-
Komentar :
Untuk menghindari berbagai macam penyakit tersebut, kita semua sebaiknya
menjaga kebersihan diri sendiri ataupun lingkungan sekitar dan makan
makanan yang sehat dan bergizi.
---ooOoo---