9. Ringworm
Ringworm adalah nama sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Penyakit akibat jamur ini
ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan kulit ini dilakukan dengan
menjaga agar kulit tidak terlalu lembap.
Stadium 3B: Sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sisi lain dari dada atau
ke kelenjar getah bening di atas tulang selangka atau ada lebih dari satu tumor di paru-
paru atau kanker sudah berkembang di area lain dari bagian dada, seperti di hati,
esofagus atau terdapat cairan berisikan sel kanker yang mengelilingi paru-paru.
Stadium 4: Sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain seperti hati, tulang, dan
otak.
4. Asma
Asma yang terjadi pada paru-paru sering disebut dengan istilah asma bronkial.
Asma bronkial merupakan penyakit yang membuat jalur udara menuju dan pada paru-paru
menyempit, membengkak, serta produksi lendirnya menjadi berlebihan.
Namun, genetik serta pengaruh lingkungan (polusi udara, paparan alergen, infeksi virus, dan
lain-lain) diketahui menjadi faktor pemicu dari penyakit paru-paru tersebut.
Gejala penyakit paru-paru pada Asma di antaranya yaitu:
Mengi atau napas berbunyi
Sesak napas
Batuk
Kesulitan untuk bernapas
5. Emfisema
Emfisema adalah salah satu jenis Penyakit Paru Obstruktif Kronik atau PPOK.
Serupa dengan kanker paru, penyakit emfisema ini paling umum disebabkan oleh kebiasaan
merokok yang dilakukan selama bertahun-tahun oleh penderitanya.
Emfisema terjadi karena dinding alveolus atau kantung udaranya mengalami kerusakan.
6. Bronkitis
Penyakit pada organ paru-paru yang paling umum terjadi selanjutnya yaitu bronkitis.
Ya, penyakit bronkitis berkaitan dengan saluran bronkus pada paru-paru.
Tepatnya, bronkitis terjadi karena adanya peradangan di dinding saluran bronkus.
Penyebab bronkitis adalah infeksi virus atau bakteri,
seperti Rhinovirus, Adenovirus, Influenza, Coronavirus, dan lain sebagainya.
7. Emboli Paru
Emboli paru merupakan penyakit yang terjadi karena adanya gumpalan darah yang
menyumbat salah satu arteri pada paru-paru.
Hal ini mengakibatkan paru-paru jadi tidak teraliri oleh darah dengan baik dan membuat
penderitanya mengalami sesak napas, nyeri di bagian dada, hingga batuk berdarah.
Ada beberapa gejala yang dapat muncul akibat gangguan hati, di antaranya:
Warna kulit dan mata menjadi kuning
Kulit terasa gatal dan mudah memar
Cepat lelah
Urine berwarna gelap
Feses berwarna pucat
Perut bengkak dan nyeri
Pusing dan muntah
Nafsu makan hilang
Kaki dan pergelangan kaki bengkak
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala tersebut, terutama jika gejala yang dirasakan tidak
hilang selama berhari-hari. Jika diabaikan, gangguan hati dapat menjadi semakin parah dan
penanganan semakin sulit dilakukan.
Penyebab Umum dan Faktor Risiko Gangguan Hati
Gangguan hati dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Infeksi virus hepatitis, seperti virus hepatitis A, B, C, D, dan E
Penularan virus hepatitis B dan C dari ibu yang menderita infeksi kedua virus tersebut
kepada janinnya
Kelainan genetik
Kanker
Penimbunan lemak atau perlemakan hati
Gangguan sistem imun
Gangguan hati juga dapat dipicu oleh penyakit, lingkungan, dan pola hidup tidak sehat. Berikut ini
adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita gangguan hati:
Menggunakan jarum suntik untuk narkoba secara bergantian
Melakukan hubungan seks tanpa pengaman atau sering berganti pasangan
Menggunakan jarum tindik atau jarum tato yang tidak steril
Melakukan kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh penderita hepatitis
Mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan
Memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol
Mengonsumsi suplemen atau obat herbal, seperti pegagan dan daun kenikir, dalam dosis
tinggi
Mengalami obesitas
Menderita diabetes tipe 2
Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan di atas, gangguan hati juga bisa disebabkan
oleh infeksi bakteri, toksin atau racun, dan kelainan genetik.
Pengobatan Gangguan Hati
Pengobatan gangguan hati tergantung pada jenis penyakitnya. Beberapa gangguan hati atau penyakit
liver dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti berhenti mengonsumsi minuman beralkohol,
menurunkan berat badan, serta menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Konsumsi obat antivirus diperlukan jika gangguan hati disebabkan oleh infeksi virus. Namun, jika
sudah mengalami sirosis, hati yang rusak tidak dapat disembuhkan. Upaya pengobatan tetap bisa
dilakukan dengan memantau perjalanan penyakit dan menekan risiko komplikasi.
Pengobatan untuk penderita gagal hati kronis dilakukan dengan operasi untuk menyelamatkan bagian
hati yang masih berfungsi. Jika upaya ini ternyata tidak memungkinkan, diperlukan transplantasi hati
untuk menyelamatkan nyawa penderita.
Gangguan hati bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, hindari kontak langsung
dengan darah maupun cairan tubuh penderita hepatitis. Pastikan juga Anda dan keluarga
mendapatkan vaksinasi hepatitis sebagai langkah efektif mencegah penyakit ini.
Jika Anda mengalami tanda dan gejala gangguan hati, segera konsultasikan ke dokter untuk
mendapatkan pemeriksaan lengkap dan penanganan lebih lanjut.