TUGAS 2
2. Tiga jenis kanker, penyebab dan ciri-ciri seseorang terkena serangan kanker.
Kanker Kulit
Penyebab Kanker Kulit
Kanker kulit disebabkan oleh perubahan (mutasi) genetik pada sel kulit.
Penyebab perubahan itu sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi diduga akibat
paparan sinar matahari yang berlebihan. Sinar ultraviolet dari matahari dapat
merusak kulit dan memicu pertumbuhan yang tidak normal pada sel kulit. Kondisi
ini berpotensi berkembang menjadi kanker.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang
terkena kanker kulit, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
Kanker Paru-Paru
Penyebab kanker paru-paru, yaitu :
- Rokok
- Paparan gas radon
- Paparan bahan kimia berbahaya
- Polusi udara
- Faktor keturunan
Ciri-ciri orang yang terkena kanker:
- Batuk terus menerus
- Batuk berdarah
- Sesak napas
- Asma
- Nyeri dada
- Merasa sangat lelah
- Rasa sakit di seluruh tubuh
Kanker Darah
Penyebab dari kanker darah:
- Paparan bahan kimia
- Efek radiasi
- Paparan kronis
- Penyakit anemia fanconi
- Sindrom bloom
- Down syndome
- Ataksia telangiektasia
- Merokok
- Pola makan tidak sehat
Ciri-ciri orang yang terkena kanker darah:
Tubuh demam dan menggigil.
Mual dan muntah.
Mengalami sembelit.
Sakit tenggorokan.
Sakit kepala.
Tubuh menjadi mudah lelah.
Suka berkeringat pada malam hari.
Mengalami penurunan berat badan secara drastis.
Munculnya bintik berwarna merah pada kulit.
Sering terserang infeksi.
Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau
selangkangan.
Nyeri pada area persendian dan tulang, terutama di bagian tulang belakang
atau tulang dada.
Sering mengalami memar dan perdarahan, misalnya mimisan.
Mengalami sesak napas.
3. Peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi disebabkan oleh bagaimana cara virus
tersebut menyebar. Melansir dari WHO, virus COVID-19 dapat menyebar melalui
beberapa cara berikut:
Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernapasan
ketika seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan virus COVID-19 melalui
droplet akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker.
Namun ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan ketika
bersin atau batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi, maupun tertawa.
Melalui Kontak Fisik
Kontak fisik seperti berjabat tangan adalah salah satu media penularan
COVID-19, karena kita tidak pernah tahu ada berapa banyak kuman, virus,
maupun bakteri ditangan kita dan lawan bicara. Makanya, sebisa mungkin hindari
kontak fisik secara langsung.
Melalui Permukaan yang Terkontaminasi
Penularan virus COVID-19 bisa terjadi saat seseorang menyentuh barang
yang mungkin saja sudah terkontaminasi oleh droplet orang lain. Lalu, virus
tersebut berpindah ke hidung, mulut, atau mata dari sentuhan barang yang
terkontaminasi tadi.
Ruangan dengan Ventilasi Buruk
Ruangan tertutup dengan ventilasi yang kurang baik menjadi tempat nyaman
untuk penyebaran virus. Virus COVID-19 dapat menyebar secara cepat apabila
seseorang terlalu lama berada di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk.
Maka dari itu, bukalah jendela ruangan dan biarkan udara segar memenuhi
ruangan untuk mengurangi risiko penularan.
Tempat Ramai
Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang bisa
dilakukan untuk mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi oleh orang-orang
berisiko tinggi karena dapat memungkinkan terjadinya sentuhan fisik atau droplet
yang beterbangan.
4. Penyakit bisa bersumber dari mana saja, termasuk bakteri yang dapat bersarang
dalam tubuh Anda melalui banyak cara, berikut ini pasangan nama bakteri dan
penyakit serta ejala (minimal 5) atau ciri-ciri penyakit tersebut dengan penyebab dan
akibat yang ditimbulkan.
a. Bakteri Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC.
Gejala umum ditimbulkan oleh TBC di paru-paru antara lain:
Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
Batuk darah atau dahak (dahak)
Sakit dada
Mudah lelah dan lemah
Demam
Panas dingin
Keringat malam
Kehilangan nafsu makan
Penurunan berat badan
Sementara, apabila TBC sudah menyebar ke organ lain dapat menyebabkan:
Darah dalam urin dan kehilangan fungsi ginjal, jika TB mempengaruhi ginjal
Sakit punggung dan kekakuan, kejang otot, dan ketidakteraturan tulang
belakang jika TB mempengaruhi tulang belakang
mual dan muntah
Kebingungan
Kehilangan kesadaran, jika TBC menyebar ke otak.
Penyebab penyakit TBC meliputi:
Menderita diabetes, penyakit ginjal stadium akhir, atau kanker tertentu
Malnutrisi
Perokok dan konsumsi alkohol untuk jangka waktu yang lama
Diagnosis HIV atau memiliki situasi lain yang membahayakan sistem
kekebalan
Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan juga dapat membuat orang
berisiko terkena penyakit TB aktif, termasuk obat-obatan yang membantu
mencegah penolakan transplantasi organ.
Bepergian ke daerah dengan tingkat TB yang tinggi juga dapat meningkatkan
risiko tertular infeksi bakteri.
b. Bakteri Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
Penderita penyakit tetanus akan mengalami gejala tetanus seperti berikut ini:
Gejala tetanus salah satunya kaku pada bagian tubuh tertentu, seperti pada
rahang dan perut hingga susah duduk
Gejala Kejang
Denyut nadi yang terlalu cepat
Susah menelan makanan atau minuman
Laju napas yang terlampau cepat
Peningkatan atau penurunan tekanan darah
Penurunan kesadaran
Penyebab tetanus timbul akibat dari serangan bakteri Clostridium tetani. Bakteri
ini biasanya hidup di tanah, debu, dan kotoran hewan. Bakteri bisa masuk ke
dalam tubuh melalui luka dan tumbuh lebih cepat di area yang kekurangan
oksigen. Jadi, semakin dalam dan semakin sempit lukanya, akan semakin sedikit
oksigen yang berada di sekitarnya, dan kemungkinan terjadinya tetanus semakin
besar
c. Bakteri Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit kolera.
Gejala kolera mungkin dapat berupa:
Diare mendadak
Mual
Muntah
Dehidrasi ringan sampai berat.
Kram perut
Penyebab:
Penyakit kolera disebabkan infeksi bakteri Vibrio cholerae. Seseorang bisa
terinfeksi bakteri ini melalui saluran air seperti danau, sungai, atau sumur.
Sehingga biasanya sumber utama penularan bakteri ini melalui makanan yang
sudah terkontaminasi bakteri kolera.
Binatang yang sudah terkontaminasi bakteri kolera juga dapat menyebar ke
perairan. Sedangkan sumber makanan yang paling sering ditemukan dapat
menyebarkan bakteri kolera di antaranya buah dan sayur yang belum dicuci,
makanan laut mentah, biji-bijian, serta permukaan air yang tercemar.
Di samping itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang
berisiko mengalami penyakit kolera, seperti kondisi sanitasi yang buruk, memiliki
golongan darah O, dan tinggal serumah dengan penderita. Beberapa kondisi
tersebut dapat menyebabkan seseorang terinfeksi bakteri kolera.
d. Bakteri Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit radang paru-paru.
Berikut gejala radang paru-paru yang biasanya muncul:
Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil
Batuk tidak berdahak, ataupun berdahak dengan cairan mengandung nanah
yang berwarna kekuningan
Susah bernapas
Berkeringat
Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek
Mual, muntah, dan diare
Nafsu makan menurun
Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah
Denyut nadi cepat hingga 100 kali per menit
Sakit kepala
Penyebab radang paru-paru atau pneumonia bisa digolongkan menjadi 3 jenis,
yaitu:
1. Pneumonia Akibat Bakteri
Bakteri penyebab pneumonia antara lain Streptococcus pneumoniae,
Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus. Jenis-jenis bakteri ini
dapat menyebabkan gejala penyakit radang paru yang berat.
2. Pneumonia Akibat Jamur
Jamur penyebab pneumonia antara lain Cryptococcus, Coccidioides, dan
Histoplasma. Umumnya, mikroorganisme tersebut masuk ke dalam tubuh
karena penderita menghirup spora jamur dalam jumlah banyak. Spora jamur
ini sering terdapat pada kotoran burung atau tanah. Orang yang memiliki
sistem imun yang lemah dan penderita penyakit kronis juga rentan
mengalami pneumonia akibat jamur.
3. Pneumonia Akibat Virus
Virus penyebab penyakit radang paru antara lain adenovirus, coronavirus,
dan influenza. Penderita penyakit radang paru-paru akibat virus sebagian
besar menimbulkan gejala yang lebih ringan dibandingkan radang paru akibat
bakteri, kecuali infeksi virus corona.
e. Bakteri Salmonella typhosa menyebabkan penyakit disentri.
Beberapa tanda-tanda gejala disentri yang dapat dikenali antara lain:
Diare berdarah
Nyeri perut
Mual
Muntah
Demam
Penyebab disentri
Disentri paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella (disentri basiler)
atau Entamoeba hystolitica (disentri amoeba). Namun bisa juga disebabkan oleh
bakteri Echerichia coli, Salmonella, Clostridium difficile, dan Campylobacter
jejuni. Faktor risiko utama penyakit ini adalah kebersihan dan sanitasi yang
buruk. Selain itu juga bisa akibat makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut.
5. Sarah memiliki dua buah benda yang berbeda bentuknya, satu benda berbentuk
kubus dan satu benda padat lain berbentuk tidak beraturan. Sarah ingin mengetahui
volume dari masing-masing benda tersebut.
a. Alat ukur yang tepat dan cara pengukuran volumenya
Alat yang dipakai untuk mengukur volume kubus adalah mistar/penggaris.
Cara pengukuran nya, ialah :
1. Ujung benda pastikan diangka 0 cm pada penggaris dan/atau bisa juga di
angka mana saja. Namun, lebih mudah apabila diangka 0 cm.
2. Perhatikan ujung benda yang lain berada diangka berapa. Pastikan melihat
skala nya dari sudut pandang atas agar lebih akurat. Hasil pengukuran
menggunakan mistar atau penggaris dapat dirumuskan :
P = x' – x
Dimana,
x' adalah skala ujung kanan atau skala atas
x adalah skala ujung kiri atau skala bawah
Untuk menghitung volume benda tak beraturan dengan gelas ukur.
Perlu diketahui secara matematis, rumus untuk menghitung volume benda tak
beraturan dengan menggunakan gelas ukur adalah sebagai berikut.
Vbenda = V2 – V1 atau (Vol batu = Vol stlh ada batu - Vol sblm ada batu).
Dengan:
V1 = volume mula-mula (awal)
V2 = volume setelah dimasukkan benda (akhir)
b. Contoh volume benda yang diukur Sarah, ialah :
- Benda berbentuk kubus contoh nya rubik, dadu, bak kamar mandi, aquarium
kubus, dll.
- Benda padat lain berbentuk tidak beraturan contoh nya, batu, prisma, kacang
dan sekrup.
c. Akurasi alat ukur yang Sarah pilih pada dua buah benda yang berbeda bentuknya
tersebut, ialah :
- Benda berbentuk kubus menggunakan Mistar/Penggaris. Akurasinya bagus
tapi hanya pada benda yang bidang nya datar saja.
- Benda padat lain berbentuk tidak beraturan menggunakan gelas ukur. Untuk
akurasi volume pada gelas ukur digambarkan pada skala dengan 3 angka
signifikan: silinder 100mL memiliki gradasi 1ml sedangkan silinder 10mL
memiliki gradasi 0,1mL. Terdapat dua kelas akurasi untuk gelas ukur. Kelas A
memiliki akurasi dua kali akurasi kelas B.