Anda di halaman 1dari 3

aringan parut merupakan bagian dari proses penyembuhan luka yang dapat

timbul karena berbagai alasan. Jaringan parut bisa terbentuk karena luka
bekas cacar, luka akibat jerawat, luka bakar, hingga luka pasca operasi.
Banyak faktor yang memengaruhi terbentuknya jaringan parut, mulai dari
kedalaman, luas, hingga lokasi luka. Jaringan parut terbentuk ketika terjadi
kerusakan kulit yang cukup signifikan, sehingga mengubah jaringan normal kulit
dalam pemulihan. Selain itu, faktor umur dan keturunan juga memengaruhi
bagaimana reaksi kulit dalam merespons luka.

Jenis-Jenis Jaringan Parut


Ada banyak faktor yang memengaruhi timbulnya jaringan parut pada kulit. Jaringan
parut yang tumbuh pun bisa memiliki bentuk yang berbeda-beda, bergantung dari
jenis luka yang menyebabkannya. Berikut ini adalah beberapa jenis jaringan parut
yang umum ditemui:

Keloid
Keloid merupakan jaringan parut yang terbentuk secara berlebihan akibat luka pada
kulit, dan ukurannya pun bisa melebihi ukuran luka penyebabnya.
Umumnya, keloid muncul karena bekas luka jerawat, tindik kuping, bekas luka cacar
air, bekas luka pasca operasi dan luka bakar.
Jaringan parut keloid ditandai dengan terjadinya penebalan kulit pada bekas
luka dengan warna yang cukup kontras dengan kulit sekitar. Biasanya, keloid yang
berada di area kulit yang terbuka cenderung berwarna lebih gelap karena terpapar
sinar matahari.
Karena menimbulkan warna yang tidak merata, keloid sering dianggap mengganggu
penampilan dibandingkan menimbulkan gangguan kesehatan.

Hipertrofik
Jaringan parut hipertrofik memiliki bentuk yang hampir menyerupai keloid. Namun,
jaringan parut hipertrofik cenderung lebih ringan dan tidak tumbuh melebihi batas
cedera kulit.

Kontraktur
Kontraktur pada luka merupakan jaringan parut yang dapat terbentuk akibat luka
bakar. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pengerutan atau pemendekan jaringan
kulit, sehingga membuat pergerakan jadi terbatas. Tak hanya itu, kontraktur juga
dapat menyebabkan gangguan pada jaringan otot dan saraf di bawah kulit.

Mengatasi Jaringan Parut


Jaringan parut pada kulit umumnya sulit untuk benar-benar dihilangkan. Namun,
penggunaan obat atau tindakan medis dapat membantu memperkecil atau
memudarkan jaringan parut.
Beberapa pengobatan dan perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
jaringan parut antara lain adalah:

Mengoleskan gel silikon


Mengoleskan gel silikon pada jaringan parut dapat membantu memperbaiki tekstur
jaringan luka, sekaligus membantu mencerahkan kulit jaringan parut dan sekitarnya.
Gel silikon mampu membantu mengatasi jaringan parut hipertrofik, keloid, bekas
jerawat, bekas luka bakar, dan bekas operasi, termasuk bekas luka operasi caesar.

Terapi laser
Terapi laser merupakan tindak medis yang dapat membantu mengatasi jaringan
parut keloid, hipertrofik, dan kontraktur. Meskipun umumnya luka jaringan parut tidak
bisa sepenuhnya dihilangkan, penelitian menunjukkan bahwa terapi laser dapat
secara efektif mengurangi tampilan dan ketebalan bekas luka.

Cryotherapy
Cryotherapy merupakan tindak medis yang dilakukan dengan cara membekukan
dan menghancurkan jaringan parut menggunakan nitrogen cair guna meratakan dan
mengecilkan jaringan parut. Cryotherapy dapat diterapkan pada jaringan parut jenis
keloid dan hipertropik.
Pada kasus jaringan parut yang disebabkan oleh kontraktur, dokter mungkin akan
menyarankan fisioterapi di samping terapi laser. Tujuannya adalah untuk membantu
mengembalikan fungsi gerak tubuh, terutama bila kontraktur sudah memengaruhi
otot dan saraf.
Meski sebagian besar tidak membahayakan kesehatan, jaringan parut dapat
mengganggu penampilan dan menimbulkan keluhan fisik, seperti nyeri dan rasa
tidak nyaman.
Bagi Anda yang memiliki jaringan parut pada kulit dan ingin menghilangkannya, baik
karena keluhan penampilan ataupun keluhan fisik, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter guna mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan jenis jaringan parut.

Anda mungkin juga menyukai