Anda di halaman 1dari 3

Arsip Kategori: Penyakit Kulit

>Tahi Lalat Atipik (Nevi Displastik) 22OKT


> Tahi Lalat Atipik (Nevi Displastik) adalah pertumbuhan kulit berwarna gelap yang mendatar atau menonjol, tetapi lebih besar daripada tahi lalat biasa (diameternya lebih dari 1 cm) dan bentuknya tidak selalu bulat; warnanya bervariasi, mulai dari coklat sampai coklat tua, biasanya dengan latar belakang pink. PENYEBAB Tahi lalat atipik cenderung merupakan suatu keturunan, meskipun seseorang yang keluarganya tidak memiliki riwayat tahi lalat atipik bisa memilikinya. Seseorang yang memiliki tahi lalat atipik dan memiliki 2 orang atau lebih saudara dekat yang memiliki banyak tahi lalat atipik dan melanoma (menderita sindroma nevus displastik), memiliki resiko tinggi menderita melanoma maligna. GEJALA Beberapa orang memiliki lebih dari 100 buah tahi lalat atipk dan tahi lalat yang baru bisa terus tumbuh bahkan setelah usia pertengahan. Tahi lalat atipikal bisa tumbuh di bagian tubuh manapun, meskipun lebih sering tumbuh di bagian tubuh yang tertutup, seperti bokong, payudara dan kulit kepala. Ketiga daerah tersebut merupakan lokasi penyebaran yang khas bagi tahi lalat atipik, yang berbeda dengan tahi lalat biasa. Tahi lalat atipik bisa mendatar atau menonjol, dengan ukuran lebih besar dari tahi lalat biasa (diameternya lebih dari 1 cm) dan bentuknya tidak selalu bulat. Warnanya bervariasi, mulai dari coklat sampai coklat tua, dengan latar belakang berwarna pink. Seseorang yang memiliki tahi lalat atipik (terutama dengan riwayat keluarga melanoma), harus waspada akan adanya perubahan-perubahan yang mengarah kepada melanoma maligna. Dia harus memeriksakan kultnya secara rutin (1 kali/tahun).

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. PENGOBATAN Beberapa ahli berpendapat bahwa sinar matahari mempercepat perkembangan dan perubahan pada tahi lalat atipik.

Seseorang yang memiliki tahi lalat atipik sebaiknya menghindari paparan sinar matahari. Gunakan selalu tabir surya dengan SPF minimal 15. Jika hasil pemeriksaan rutin menunjukkan adanya perubahan (ukuran, warna) maka tahi lalat tersebut harus diangkat.
1. Actinic keratosis Actinic keratosis adalah pertumbuhan kulit yang memiliki permukaan kasar dan kulit dapat berwarna merah, atau putih. Actinic keratosis juga sering disebut solar keratosis karena disebabkan oleh paparan yang berlebihan terhadap sinar matahari. Actinic keratosis biasanya berkembang pada orang-orang berkulit putih selama usia pertengahan atau usia tua. Biasanya paling sering muncul di bagian wajah, hidung, telinga, tangan, dan dada sebelah atas. Dalam beberapa kasus kecil sekitar 5% 10%, actinic keratosis bisa berkembang menjadi suatu bentuk kanker kulit yang dikenal sebagai squamous cell carcinoma, yang invasif dan berbahaya. Jadi meskipun actinic keratosis ini bukan merupakan kanker kulit, tetapi sebaiknya anda segera mengobatinya. Aktinik keratosis bisa dibuang secara permanen melalui operasi, termasuk perawatan laser.

Penyebab utama Actinic Keratosis adalah akibat kontak sinar ultraviolet (UV) matahari yang berlebihan, masalah ini sering disebut Keratosis Matahari. Seperti seekor gajah, kulit manusia tidak pernah terhindar dari semua radiasi UV sepanjang umur. Kita melupakan sinar UV yang terpantul dari air dan salju, menjadikan kulit kecoklatan maupun terbakar. Dan dengan penipisan lapisan ozon saat ini, semakin banyak sinar ultraviolet yang menembus bumi. Kita semua menghadapi risiko radiasi UV yang berlebihan dan mengidap AK. Namun mereka yang memiliki kulit putih, berambut pirang, berambut merah, dengan mata biru atau hijau sangat rawan terhadap masalah ini. Secara normal Actinic Keratosis bukan merupakan penyakit yang mengancam hidup jika didiagnosa lebih awal. Namun 5 sampai 10 persen dari semua Actinic Keratosis berpotensi menjadi sel kanker skuamosa (kanker yang berasal dari lapisan tengah epidermis). Jika tidak dirawat, lukanya dengan cepat akan berdarah, membisul, terkena infeksi, membesar, dan menyerang jaringan di sekeliling. Ciri-ciri Actinic Keratosis umumnya berwarna kemerahan, bersisik, bintik kecil kasar yang menjengkelkan atau menyakitkan bila disentuh. Actinic Keratosis tidak Berkembang menjadi melanoma, namun pasien penderita Actinic Keratosismungkin cenderung akan mengidap melanoma berkaitan dengan kerusakan akibat sinar matahari. Studi menunjukkan actinic keratosis meningkat selama 30 tahun terakhir, yang berarti lebih banyak kanker kulit di masa mendatang. Jadi carilah kulit bersisik, kasar, dan bengkak pada bagian permukaan seperti di wajah, dahi, leher, tangan, lengan bawah, dan dada atas. Pria sering mengidap luka Actinic Keratosis di telinga, tetapi tatanan rambut pada umumnya melindungi perempuan di area ini. Permukaan dari luka ini umumnya kering, kasar, dan sering terasa Seperti ampelas. Dengan ukuran beragam mulai seukuran kepala peniti sampai diameter lebih dari 2,5 centimeter. Bisa berwarna terang atau gelap, coklat, merah muda, merah, atau kombinasi warna. Atau bahkan warna yang sama dengan kulit. Ada beberapa cara untuk merawat AK. Salah satu metoda, krioterapi (atau terapi gas dingin adalah tindakan medis dengan cara Mendinginkan bagian yang sakit sampai dengan suhu di bawah nol derajat celsius), membekukan luka dengan menggunakan nitrogen cair.

Cairan tersedia dalam bentuk semprot (spray) atau berbentuk kapas pengulas (cotton applicator) dan tidak memerlukan anestesi. Namun jika menggunakan krioterapi secara berlebihan, kulit mungkin akan berakhir dengan guratan dan berwarna lebih terang. Krim khusus seperti Aldara (imiquimod atau pengubah respon imun yang bekerja melalui reseptor) juga digunakan untuk merawat actinic Keratosis. Dr. Darrell Rigel, profesor penyakit kulit klinis di New York University, mengatakan, Pembekuan tidak membasmi luka mikroskopik sehingga menjadi lebih sering kambuh, dan Aldara merupakan hasil kosmetik yang lebih baik. Dr. Charles Lynde, asisten profesor di Universitas Toronto, mengatakan, Aldara membersihkan luka dengan cara yang unik. Dia merangsang dan mendorong sistem kekebalan tubuh untuk menemukan dan menghancurkan sel yang berpotensi membahayakan dan berguna untuk menghilangkan sebidang besar Actinic Keratosis di kulit kepala dan dahi. Krim dioleskan dua kali seminggu selama 16 minggu, dengan tingkat kesembuhan 84 persen. Namun pasien perlu berkonsultansi dengan dokter pada rentang waktu tertentu, menjalani perawatan untuk memastikannya tidak kambuh lagi. Efek samping Aldara umumnya berwarna kemerahan dan menimbulkan rasa gatal, yang reda dalam waktu singkat. Kontak dengan sinar matahari harus dihindari atau diperkecil dengan menggunakan krim Aldara berkaitan dengan meningkatnya kepekaan terhadap sengatan sinar matahari. Namun pencegahan selalu lebih baik daripada penyembuhan. Solusi yang jelas adalah dengan menghindari terlampau banyak kontak dengan sinar matahari dan sumber UV lainnya seperti lampu tanning (lampu yang digunakan untuk menggelapkan kulit). Pilihlah area yang terlindung untuk aktivitas luar dan pakailah pakaian dengan tenunan rapat dan kemeja lengan panjang dan celana panjang. Karena ngeri akan kanker, saat ini ada pasien yang pakai topi matahari Tilley yang berpinggiran lebar. Dan orang tua perlu mengajarkan anak-anaknya menangani matahari dengan cerdas dan menggunakan sunscreen lotion dengan tabir surya, Sun Protection Factor (SPF) paling tidak SPF-15. Usahakan untuk memahami kulit Anda, karena ini adalah suatu luka penyebab kanker yang mudah didiagnosa dan dirawat. Dan jika Anda melihat bintik mencurigakan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Sungguh sayang kanker jenis yang lain tidak dapat dicegah dengan begitu mudah. CIRI-CIRI ACTINIC KERATOSIS UMUMNYA BERWARNA KEMERAHAN, BERSISIK, BINTIK KECIL KASAR YANG MENJENGKELKAN ATAU MENYAKITKAN BILA DISENTUH. AK TIDAK BERKEMBANG MENJADI MELANOMA, NAMUN PASIEN PENDERITA AK MUNGKIN CENDERUNG AKAN MENGIDAP MELANOMA BERKAITAN DENGAN KERUSAKAN AKIBAT SINAR MATAHARI.

Anda mungkin juga menyukai