• Tujuan Umum :
• Tujuan Khusus :
1. Lebar kandang tidak lebih dari 6 m, jika lebih lebar maka harus dilengkapi
dengan fan/kipas angin.
2. Panjang kandang disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Tinggi atap terendah tidak kurang dari 2,4 m dan tertinggi tidak kurang
dari 3 m
4. Bentuk atap kandang sebaiknya monitor.
5. Untuk kandang yang sangat panjang sebaiknya disekat, tiap 40 m2.
6. Kandang jangan di isi terlalu padat, sampai umur 6 minggu tidak lebih 10
ekor/m2.
7. Ketebalan litter tidak kurang dari 10 cm.
8. Untuk kandang yang luas sebaiknya dilengkapi dengan fan atau kipas
angin, untuk membantu sirkulasi udara.
9. Kandang dilengkapi penerangan
10. Untuk periode brooding, kandang dilengkapi dengan alat pemanas atau
brooder atau induk buatan.
11. Kandang dilengkapi tirai untuk mencegah arus angin yang terlalu deras.
Digunakan jika hujan angin atau udara terlalu dingin, terutama pada
malam hari.
Kandang bilah
KANDANG LITTER
KANDANG DI AREAL PERSAWAHAN
KANDANG DI ATAS KOLAM
KANDANG BER TRAP/ LOKASI TIDAK DATAR
KEPADATAN KANDANG
Tempat pakan dan Minum
Perlengkapan tempat pakan dan minum pada pemeliharaan
ayam pedaging dengan kandang sistem terbuka lantai litter
adalah sebagai berikut:
0F 0C
I 95 35,0
II 90 32,2
III 85 29,0
IV 80 25,8
• Air minum dipersiapkan sekitar 2 jam
sebelum anak ayam tiba. Sebaiknya air
minum ditambah gula pasir (sukrosa)
dengan konsentrasi 5 %. Guna segera
memperbaiki kondisi tubuh ayam yang
mengalami stres karena mengalami
dehidrasi selama dalam mesin tetas dan
selama perjalanan. Gula adalah sumber
energi yang dapat segera diserap tubuh,
sehingga diharapkan dapat segera
memulihkan kondisi tubuh.
Memasukkan Anak Ayam ke dalam Kandang.
• Pada saat anak ayam tiba harus segera di masukkan ke
dalam kandang indukkan. Pada saat memasukkan anak
ayam ke dalam indukkan maka harus dilakukan hal sebagai
berikut :
– Seleksi anak ayam. Anak ayam diambil dari dalam box
(kotak) dengan cara dipegang, diraba bagian perut,
dada, punggung dan sambil dilihat kepala, paruh, leher,
kaki, sayap, semuanya harus dalam keadaan baik, tidak
ada yang cacat sedikitpun. Ayam yang cacat harus
segera di afkir, dipisahkan pada kandang isolasi.
– Menghitung jumlah anak ayam. Penghitungan jumlah
anak ayam dilakukan sambil melakukan seleksi terhadap
anak ayam. Jumlahnya harus sesuai dengan data yang
tertera pada box.
– Menimbang berat badan anak ayam. Penimbangan
dilakukan sekitar 5 % dari jumlah anak ayam (pada
jumlah yang banyak). Penimbangan ini dilakukan untuk
mengetahui kualitas bibit yang di beli dan untuk
menghitung pertambahan berat badan guna mengontrol
pertumbuhan anak ayam, apakah dapat mencapai
pertumbuhan seperti yang direkomendasikan breeder.
MANAJEMEN PERIODE STARTER/INDUKAN
Pemeliharaan Periode Starter.
– Pada saat awal anak ayam berada dalam kandang,
yang pertama dilakukan adalah mengusahakan
agar anak ayam dapat minum semuanya.
Diperlukan waktu sekitar 15 menit. Jika anak ayam
dirasa telah semuanya minum maka selanjutnya
dilakukan pemberian pakan.
– Pakan diberikan di atas karton bekas box anak
ayam. Pakan disebar sedikit demi sedikit sampai
semua anak ayam dapat makan.
– Pada hari kedua anak ayam dilatih untuk makan
pada tempat pakan berbentuk memanjang (linier)
atau berbentuk tabung digantung (hanging tube
feeder). Jika semua anak ayam tampak telah
mampu makan pada tempat pakan , maka
pemberian pakan pada karton dihentikan dan koran
penutup lantai dibuka.
– Pemberian pakan pada saat awal minggu ini dilakukan sesering
mungkin sekitar 4-6 kali. Ayam menyukai pakan yang baru.
Jumlahnya disesuaikan dengan standar kebutuhan.
– Mengatur tempat pakan dan minum. Tempat pakan ditata
menyebar di sekitar indukan dengan letak selang seling.
Jumlah tempat minum dan pakan harus sesuai dengan jumlah
anak ayam. Jangan sampai ada anak ayam yang tidak dapat
kesempatan makan. Jika ini terjadi akan mengakibatkan
gangguan pertumbuhan. Anak ayam pertumbuhannya tidak
merata. Ada yang besar tetapi ada yang kecil.
• Mengamati Anak Ayam. Pada awal pemeliharaan, harus dilakukan
pengamatan terhadap anak ayam. Terutama pada 2 hari pertama
penganatan harus dilakukan selama 24 jam. Diamati penyebaran
anak ayam dalam kandang indukan. Jika anak ayam menyebar
berati lingkungan telah memberikan panas yang cukup bagi anak
ayam. Tetapi jika anak ayam bergerombol berarti anak ayam
kedinginan. Sebaliknya jika anak ayam menjauhi alat pemanas
berarti anak ayam kepanasan. Anak ayam yang merasa nyaman
disamping menyebar rata juga akan aktif makan, tidak berisik
menciap-ciap.
– Mengganti koran. Koran harus diganti setiap
hari, karena kotoran yang menumpuk akan
menimbulkan bau dan akan menggang
pernafasan anak ayam. Penggantian
dilakukan sebaiknya pag hari.
• Mengatur Luas Lantai. Pada awal
kehidupannya anak ayam tumbuh sangat
cepat, sehingga anak ayam nampak
mudah berdesakkan. Untuk itu setiap 2
hari sekali pembatas harus dilebarkan.
• Mengatur Tirai Kandang. Pada awal kehidupannya anak
ayam membutuhkan kehangatan, sehingga kandang
harus tertutup rapat, jangan sampai ada angin deras
masuk kandang. Tetapi menjelang minggu kedua sesuai
perkembangan tubuh ayam dan bulu, maka ayam
semakin mampu beradaptasi dengan lingkungan
kebutuhan panas menurun dan kebutuhan akan udara
segar meningkat. Sehingga tirai perlu dibuka secara
bertahap guna menjamin masuknya udara segar serta
mengurangi kelembaban di dalam kandang, tetapi pada
malam hari atau pada saat-saat tertentu, seperti hujan
atau ada angin deras tirai dapat ditutup. Pembukaan
tirai mulai akhir minggu pertama pada siang hari dibuka
seperempat bagian. Setiap akhir minggu tirai kandang
pembukaanya ditingkatkan seperempat bagian,
sehingga pada akhir minggu ke 4 tirai sudah dapat
dibuka seluruhnya. Tetapi jika malam hari kedinginan
dapat ditutup, demikian pula jika cuaca buruk.
• Pemeliharaan Litter. Ketebalan litter pada awalnya 10
cm. Litter harus dijaga tetap kering sehingga mampu
berfungsi menyerap cairan. Tetapi kadang-kadang litter
menggumpal karena basah. Biasanya terjadi di sekitar
tempat air minum karena banyak air tumpah. Untuk itu
harus dilakukan pembalikan dan meratakan liiter. Litter
yang basah akan menjadi sumber berkembangnya lalatt.
Selain itu akan mengakibatkan telapak kaki ayam
membengkak atau luka, sehinhga ayam mengalami
kesulitan berjalan. Disamping itu karena ayam akan
merebahkan badannya pada saat istirahat dan ayam
pedaging lebih banyak rebah istrirahat, maka hal ini akan
mengakibatkan dada ayam mengalami luka atau
mengeras. Hal ini akan merusak kualitas karkas, terjadi
blister (kapalen).
• Penimbangan. Untuk mengetahui pertumbuhan ayam
adalah dengan mengetahui berat badan. Oleh karena itu
penimbangan harus dilakukan setiap akhir minggu.
Penimbangan dilakukan 5 % dari jumlah popolasi (Jika
jumlahnya banyak). Untuk melakukan penimbangan
ayam secara acak dikelompokkan dan digiring dengan
jala ke arah pojok kandang, kemudian tangkap dan
ditimbang. Hasil penimbangan dicatat dan di rata-rata.
Data ini dapat digunakan untuk evaluasi hasil
pemeliharaan. Ayam dengan berat badan berada di
bawah nilai rata-rata ( X ) + 10 % atau X - 10 % harus
dipisahkan dan di lakukan perlakuan khusus, terutama
pemberian pakannya, sehingga bisa berada dalam
kisaran normal. Ayam yang beratnya ekstrem rendah
diberi pakan di atas jatahnya (point feed untuk minggu
tersebut) sedangkan yang terlalu gemuk dikurangi
jatahnya. Setelah minggu berikutnya jika berat badannya
telah normal maka dikembalikan dipelihara bersama.
Tembolok Anak Ayam
Pemeliharaan Periode Finisher
• Pada akhir minggu ke tiga masuk minggu ke empat ayam
memasuki periode finisher. Pada saat tersebut alat pemanas
sudah tidak diperlukan lagi. Bulu ayam telah tumbuh lengkap.
• Lampu penerangan tetap diperlukan guna memberikan
penerangan agar ayam dapat makan pada saat cuaca gelap,
malam hari atau pada saat mendung. Dengan demikian
pertumbuhan ayam tidak terganggu, berat badan optimal
dapat tercapai pada waktunya.
• Pada periode ini konsumsi ransum sudah semakin tinggi dan
jumlah kotoran juga meningkat cepat serta semakin basah.
Oleh karena itu litter cepat basah dan berbau. Akibat proses
dekomposisi yang tidak sempurna maka akan terjadi polusi
amoniak. Kandang akan menjadi semakin meningkat
kelembaban dan temperaturnya serta baunya. Dengan
demikian harus dilakukan secara rutin pembalikan litter serta
menjaga sirkulasi udara yang lancar. Jika tidak maka ayam
akan mudah terserang berbagai penyakit, seperti pernapasan
dan koksidiosis. Oleh karena itu pada periode ini tingkat
kematian akan meningkat jika tidak dilakukan pengelolaan
lingkungan kandang yang baik.
Pergantian pakan
• pada saat memasuki periode finisher dari
pakan starter-finisher harus dilakukan
secara bertahap. Penggantian pakan
secara tiba-tiba akan mengakibatkan
ayam stres. Pentahapan penggantian
pakan dapat dilakukan seperti pada tabel :
Tabel 4 : Tahap penggantian Pakan
Starter
Hari Ke
Jenis
Pakan
1 3 5 7
Starter
(%) 75 50 25 0
Finisher
(%) 25 50 75 100
PEMANENAN
• Pemanenan ayam pedaging dapat dilakukan jika
ayam telah mencapai berat pasar dengan harga
yang paling tinggi. Jika ayam terlalu berat atau
kecil, kadang-kadang dihargai lebih rendah per
kg nya. Oleh karena itu, pemanenan harus
memperhatikan beberapa hal sbagai berikut :
– Permintaan pasar mengenai besar kecilnya ayam.
– Harga ayam yang paling baik di pasaran
– Pertumbuhan optimal
– Konversi pakan optimal.
• Berdasarkan kepada berbagai pertimbangan tersebut
maka dapat dibuat rencana pada umur dan berat berapa
ayam dapat dijual. Pemanenan dapat dilakukan dengan
cara :
– Pemanenan secara bertahap. Ayam yang telah
memenuhi berat badan sesuai harga pasar yang
menguntungkan di panen lebih dulu. Sedangkan sisa
ayam lainnya dipacu pertumbuhannya beberapa hari
kemudian untuk dapat mencapai berat pasar.
– Pemanenan serentak. Jika harga sedang baik dan
berat badan ayam tidak begitu berpengaruh pada
harga per kg maka lebih baik ayam dijual secara
serentak.
Bentuk Pemasaran Produk
BIBIT
• Memilih bibit yang sehat merupakan salah satu
cara untuk mencegah penyakit. Cara ini
dilakukan dengan mengeluarkan bibit-bit yang
tidak sehat, cacat atau terlalu kecil. Jika bibit
yang digunakan kualitasnya buruk maka tidak
bisa diharapkan untuk tumbuh dengan baik.
VAKSINASI
• Vaksinasi adalah suatu usaha untuk
kenimbulkan kekebalan di dalam tubuh ayam
pedaging agar mampu mengatasi serangan
penyakit. Vaksinasi dilakukan terutama untuk
jenis-jenis penyakit tertentu yang sering
mewabah. Vaksinasi yang sering dilakukan
pada pemeliharaan ayam pedaging antara lain
adalah :
1. ND (New Castle Disease)
2. CRD (Cronic Respiratory Disease)
3. Marek”s
4. Gumboro
• Keberhasilan vaksinasi ini tergantung kepada 3
hal, yaitu :
– Kondisi ayam yang divaksin. Ayam harus benar-
benar dalam keadaan sehat.
– Kondisi vaksin yang digunakan. Harus masih dalam
keadaan baik.
– Pelaksanaan vaksinasi. Caranya harus benar. Hal
ini tergantung sepenuhnya kepada keterampilan
manusia yang melaksanakan.
Tabel . Contoh Program Pemeliharaan Ayam Petelur