Anda di halaman 1dari 5

PEMANFAATAN SUMBER DAYA

ALAM DALAM BUDIDAYA


PERIKANAN

Oleh: Teddy Akbar Febriyanto

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

I. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki kedudukan penting dikegiatan ekonomi utama
perikanan dengan kekayaan laut yang berlimpah. Saat ini pertumbuhan produksi
makanan laut mencapai sekitar 7% per tahun, sehingga menempatkan Indonesia
sebagai produsen terbesar di Asia Tenggara. Selain itu potensi luas tambak di
Indonesia juga sangat besar, dimana potensi terbesar berada di pulau sulawesi
(khususnya Sulawesi Selatan), pantura jawa, dan pulau Sumatera (khususnya
Lampung), namun sampai saat ini baru 10% dari luas lahan yang mampu
dioptimalkan untuk kegiatan budidaya dengan teknologi semi intensif dan intensif
sehingga produktivitas. Untuk itu pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan
sangatlah dibutuhkan bagi daerah-daerah yang memiliki sumberdaya ikan yang
potensial termasuk Kabupaten Sidoarjo. Dalam rangka memanfaatkan potensi
sumberdaya alam yang ada khususnya yang terkait dengan pengelolaan hasil laut
dan perikanan maka diupayakan suatu perencanaan pembangunan sentra produksi
perikanan.

Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di


Provinsi Jawa Timur. Menurut (BPS, 2002; Ikanmania, 2008) Propinsi Jawa Timur
memiliki luasan tambak terluas di Indonesia terutama berpusat pada Kabupaten
Gresik dan Kabupaten Sidoarjo. Luasan tersebut mencapai 53. 423 ha atau 15%
dari keseluruhan luas wilayah tambak di seluruh Indonesia.

Seiring dengan kebijakan dan Keputusan Kementrian Kelautan dan


Perikanan No.KEP.39/MEN/2011 tentang perubahan atas Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.32/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan
Minapolitan Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu daerah yang ditunjuk oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu sentra
industri pengembangan kawasan minapolitan di Jawa Timur. Dengan keputusan
tersebut ditetapkan bahwa Kabupaten Sidoarjo sebagai sentra perikanan budidaya
dengan budidaya ikan bandeng dan rumput laut sebagai komoditas unggulan.

Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki


potensi bidang perikanan tambak. Dimana wilayah Kabupaten Sidoarjo berupa
tambak dan pantai dengan luas kurang lebih 29,9% dari luas keseluruhan adalah
potensi yang cukup besar apabila diolah dan diberdayakan, budidaya udang atau
ikan ditambak akan berkembang karena budidaya ini dapat dikendalikan dan dapat
memperbaiki mutu dan produksi serta dapat mengatur komoditas yang akan
dibudidayakan. Di Kabupaten Sidoarjo budidaya tambak merupakan potensi
unggulan perikanan terbesar setiap tahunnya, berdasarkan hasil laporan Dinas
Kelautan Dan Perikanan Tahun 2012 tentang produksi budidaya tambak di
Kabupaten Sidoarjo bahwa pada tahun 2011 Bandeng 23.295,000 kg, Udang
windu 3.782,500 kg, Udang vanamei 1.676,600 kg, udang campur 4.002,200 kg,
dan tawes 1.000,800 kg.

Komoditas yang dibudayakan di tambak ialah udang windu, udang


vanamei, ikan nila, ikan bandeng, dan rumput laut. Adapun yang merupakan
komoditi unggulan yang bisa dikembangkan adalah ikan bandeng dan rumput laut
(Laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2010 tentang pengembangan
kawasan budidaya). Ditunjuknya Kabupaten Sidoarjo sebagai sentra perikanan
budidaya, diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat sekitar Kabupaten
Sidoarjo khususnya dan masyarakat Jawa Timur umumnya. Sehingga
ketergantungan masyarakat desa terhadap masyarakat kota (lebih maju) sudah
tidak terjadi lagi. Memiliki area luasan tambak yang besar membuat Kabupaten
Sidoarjo sangat potensial memiliki kedudukan penting dikegiatan ekonomi utama
perikanan yang nantinya turut membantu mengurangi tingkat pengangguran dan
meningkatkan perekonomian masyarakat, khususunya masyarakat Kabupaten
Sidoarjo.

Pembangunan ekonomi perikanan sangatlah dibutuhkan bagi daerah


yang memiliki sumberdaya ikan yang potensial termasuk Kabupaten Sidoarjo.
Dalam rangka memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada yang terkait
dengan pengelolaan hasil perikanan maka diupayakan suatu pembangunan sentra
produksi perikanan. Produksi perikanan di Kabupaten di Sidoarjo dari tahun ke
tahun semakin meningkat. Kondisi yang memiliki nilai keuntungan tinggi ini
belum bisa dimanfaatkan semaksimalkan di Kabupaten Sidoarjo.

Oleh karena itu dapat menghadirkan suatu pembangunan yang dapat


berfungsi dengan baik dan tetap berkelanjutan untuk generasi masa kini maupun
untuk generasi yang akan datang. Selain itu, dengan adanya perancangan ini bisa
mengembangkan leading sector sehingga mampu meningkatkan produktifitas
kelautan dan perikanan di wilayah Kabupaten Sidoarjo sendiri, guna meningkatkan
kesempatan kerja bagi pendapatan rakyat yang adil, merata, dan pantas. Selain itu
juga dapat menjadi nilai tambah bagi Kabupaten Sidoarjo pada khususnya.

II. METODE
Jenis penelitan ini menguunakan kepustakaan, yang bersumber dari
beberapa karya tulis ilmiah dan jurnal geografi atau data yang memiliki kaitan
dengan objek penelitian . Memiliki ciri telaah dan kepustakaan dilakukan supaya
dapat terpecahkannya masalah pada intinya berpusat dari proses mendalam dan
pengkajian yang kritis pada bahan kepustakaan yang tentunya relevan. M. Nazir
menyatakan studi tentang kepustakaan merupakan cara untuk mengumpulkan data
menggunakan studi pengkajian pada catatan-catatan, sumber literatur yang
digunakan, buku-buku, serta berbagai laporan yang memiliki hubungan dengan
suatu konflik yang akan terpecahkan.

Penelitian ini merupakan pengembangan potensi wilayah tambak


kabupaten Sidoarjo yang digunakan untuk budidaya ikan sebagai produk unggulan
daerah. Karena potensi sumberdaya alamnya yang melimpah seperti ikan bandeng
dan udang serta didukung dengan kearifan lokal masyarakat sekitar yang lebih
kepada telaah atau studi pustaka

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Jawa
Timur dengan Jumlah Penduduk di Kabupaten Sidoarjo tahun 2019 hasil proyeksi
penduduk mencapai 2.262.440, dan merupakan Kabupaten penyangga Ibukota
Provinsi. Secaratidak langsung Kabupaten Sidoarjo merupakan Kabupaten yang
strategis dengan letak yang strategis dekat dengan kota besar Surabaya di bagian
utara, di bagian barat berdekatan dengan kota Gresik, di bagian selatan berdekatan
dengan Mojokerto dan Malang serta potensi-potensi yang ada seperti industri dan
perdagangan, pariwisata, usaha kecil dan menengah, dan perikanan. Dengan
adanya potensi serta dukungan sumber daya manusia yang memadai dapat
memaksimalkan potensi daerah tersebut

Kabupaten Sidoarjo memiliki luas wilayah 71.424,25 Ha, 40,81 persennya


terletak di ketinggian 3-10 m yang berasa di bagian tengah dan berair tawar, 29,99
persen memiliki ketinggian 0-3 meter yang berada di sebelah timur dan merupakan
daerah pantai dan pertambakan, 29,20 persen terletak di ketinggian 10-25 meter
dibagian barat. Daerah Sidoarjo daerah pantai dan pertambakan terletak di sebelah
timur dan sekitar 29,9% luas daerah dari luas wilayah dan ketinggian terhadap laut
antara 0-3 m dari permukaan laut dan dibagian tengah Kabupaten Sidoarjo berada
di ketinggian antara 3-10 m dari permukaan laut dan berair tawar yang memiliki
luas 40,81% dari seluruh wilayah dan wilayah bagian barat berada diketinggian 10-
25 dari permukaan laut dan meliputi 29,2% dari luas kabupaten. Melihat secara
geografis Sehingga ketika kita memasuki Kota Sidoarjo, maka akan terlihat ikon
kota ini yaitu bandeng dan udang. Sehingga kota Sidoarjo terdapat tiga kecamatan
sebagai wilayah penghasil tambak, yaitu kecamatan Jabon, kecamatan Candi dan
kecamatan Sedati.

Di sektor perikanan kabupaten Sidoarjo memliki komoditas unggul seperti


bandeng dan udang dan merupakan komoditas salah satu komoditas andalan
kabupaten Sidoarjo. Potensi dari sektor perikanan, hal ini dapat dilihat dari potensi
luas tambak sekitar 15.513,41 hektar, dalam hal ini memberikan kesejahteraan
bagi petani tambak sekitar 3.257 dan kesejahteraan pendega sekitar 3.246.

Potensi yang ada adalah hasil tambak berupa ikan bandeng dan udang.
Dalam kisara tahun 2005-2010 produksi tambak mengalami peningkatan dengan
produksi pada tahun 2005 sebesar 22.624.400 ton meskipun begitu di tahun 2004
produksi tambak mengalami penurunan sekitar 0,97 persen, hal ini berdasarkan
laporan tahunan. Pada tahun 2006, Kabupaten Sidoarjo dapat menguasai produksi
budidaya tambak sebesar 30,4 persen. Hal tersebut sesuai dengan data yang
dimiliki data makro sosial dan ekonomi provinsi Jawa Timur pada tahun 2001
sampai 2006. tahun 2005 ke 2006 mengalami penurunan sebesar 370,900 kg atau
menurun sebesar -1,64%, hal ini dikarenakan oleh penurunan produksi di
Bandeng, Udang Windu yang turun kurang lebih -3.50%. pada tahun 2012 sampai
2013 terjadi peningkatan peningkatan dan produksi ikan yang paling banyak yaitu
ikan bandeng, hal ini dikarenakan sumberdaya air yang digunakan serta
menggunakan sistem untuk tambak bandeng. Sedangkan untuk udang sendiri
yaitu udang vanamei yang mencapau 3.937,70 ton di tahun 2013 serta untuk
rumput laut mengalami peningkatan yang awalnya hanya 2.594 pada tahun 2012
sampai 2013 menjadi 10.223,50, hal ini dikarenakan budidaya rumput laut
mendapat perhatian pemerintah lebih semenjak tahun 2010. produksi perikanan
tambak di Sidoarjo sekitar tahun 2014 sampai 2015 mengalami perkembangan
yang cukup besar meskipun hitungannya per kg tetapi hasil ini merupakan hasil
yang bagus.

Dalam pengolahan hasil tambak diperlukan kontribusi langsung dari


masyarakat sekitar agar pengolahan hasil tambak tidak merugikan masyarakat
sendiri. Dapat dilakukan dengan membentuk usaha kecil menengah dan perlu
adanya pemberdayaan dari pemerintah daerah kepada masyarakat agar sumber
daya masyarakat yang ada dapat meningkat dan mampu mengolah hasil tambak.
Adapun cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan sumber daya manusia
(masyarakat sekitar tambak). Melakukan pelatihan pembuatan produk dan
pemasaran produk. Dari kegiatan pelatihan ini diharapkan masyrakat dapat
mengelola usahanya dengan baik dan dapat menciptakan produk yang mempunyai
daya saing. Kreatifitas dan inovasi adalah hal yang sangat penting dalam dalam
sebuah pengembangan potensi. Dalam pengolahan hasil tambak kabupaten
Sidoarjo tidak harus selalu produk mentah berupa ikan bandeng segar dapat di
inovasikan menjadi produk olahan seperti ikan bandeng asap, terasi, dan otak-
otak. Fakta empiris yang ditemukan di kalangan pengusaha olahan menyatakan
bahwa bahan baku utama: ‘ikan dan udang’ maupun bahan pembantu selalu
tersedia, dan mudah akses untuk memperolehnya meskipun dari luar pulau Jawa
sekalipun. Dalam pemasaran hasil perikanan produk olahan kabupaten Sidoarjo
dianggap mudah karena telah memiliki image yang kuat dibenak konsumen
bahwa kabupaten Sidoarjo merupakan sentra penghasil berbagai olahan hasil
perikanan yang memiliki cita rasa tinggi.

Potensi wilayah tambak kabupaten Sidoarjo bukan hanya produk


perikanan saja yang dapat dikembangkan adapun tambak garam yang juga bernilai
ekonomis. di lihat dari kesesuaian lahannya terdapat lahan yang sesuai untuk
tambak garam dengan luas lahan 12.780 Ha atau 16,12% dari luas Kecamatan
Sedati yang berada pada kelas (Sangat Sesuai) dan 55.840 Ha atau 70,7% pada
kelas (Sesuai), serta 8.300 Ha atau 13,18% lahan yang (Tidak Sesuai). Daerah
lahan yang sangat sesuai untuk tambak garam berada pada daerah yang dekat
dengan garis pantai.
DAFTAR PUSTAKA

Riyan S.P dan Yunia.I.K. 2017. Pengelolaan sumber daya manusia untuk
memulai usaha olahan bandeng di desa Jenggolo Sidoarjo. Jurnal
Fakultas Ekonomi UNUSA.
Dini Atikawati, Totok Gunawan, dan Sunarto. 2019. Penerapan Etika
Lingkungan Dalam Pengelolaan Wilayah Kepesisiran Tuban. Jurnal
Geografi UGM.
Artono. 2018. Program minapolitan pada perkembangan perikanan
tambak di kabupaten Sidoarjo tahun 2005-2015. Jurnal UNESA.
Titis Istiqomah, M. Pudjiharjo ,dkk. 2019. Analisi potensi keberlanjutan
multi usaha sub sektor perikanan di kabupaten Sidoarjo. Jurnal UB.
Hidayat, Nur (2017) Analisis Potensi Perikanan Tambak Kawasan Pesisir
Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Yuniar Mustikaningrum. 2014. Pemberdayaan usaha kecil menengah
dalam pengolahan hasil ikan di desa Tambak Oso kecamatan Waru
Sidoarjo. Jurnal UPN.

Anda mungkin juga menyukai