Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AGROINDUSTRI BERBASIS PERIKANAN TAWAR

Dosen Pengampu : Dr. Sri Hidayati, S.T.P., M.P.

Oleh
Kelompok 1

Fikri Rais Miftahulhaqi 2314231058


Joelouise Bimo Aji Negara 2354231008
Depa Eka Saputra 2314231012
Rahmad David Taqwa 2314231032
Renaldi Noaf Pratama 2354231002
Rendi Apriliandika 2314231044
Riyo Ardianto 2314231040

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, kami dengan rendah hati mempersembahkan puji syukur atas
limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya yang telah kami terima. Ini
memungkinkan kami menyelesaikan makalah berjudul “Agroindustri Berbasis
Perikanan Tawar”

Harapan kami makalah ini dapat memberikan sudut pandang yang lebih
luas dan mendalam tentang Agroindustri Dengan pemahaman yang lebih baik,
diharapkan masyarakat, penegak hukum, dan pemerintah dapat bersama-sama
mengatasi tantangan yang dihadapi.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan


dalam penyusunan makalah ini. Semoga tulisan ini memberikan sumbangan
positif dalam upaya menjaga dan mengembangkan kehidupan masyarakat

Bandar Lampungg, 5 Desember 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3. Tujuan........................................................................................................6
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................7
2.1.Penurunan Stok Ikan......................................................................................7
2.2. Kesehatan dan Keamanan Ikan.....................................................................8
2.3. Inovasi Teknologi dan Manajemen.............................................................10
2.4. Pengaruh Agroindustri terhadap Lingkungan.............................................11
2.5. Pengaruh Infrastruktur.................................................................................12
BAB III. KESIMPULAN.......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri perikanan air tawar menawarkan gambaran yang luas dalam konteks
agroindustri modern. Fokusnya tidak hanya pada pemeliharaan ikan di dalam
kolam, tetapi juga melibatkan berbagai proses yang membentuk jaringan
ekonomi yang kompleks. Pengelolaan ikan air tawar dalam kolam telah
menjadi elemen kunci dalam pengembangan agroindustri, memengaruhi
berbagai aspek seperti ekonomi, nutrisi, dan lingkungan (Setiawan, 2022).

Dalam era ketidakpastian pangan global, ikan menjadi sumber nutrisi yang
penting bagi manusia. Nutrisi yang terkandung di dalamnya, termasuk
protein, vitamin A, B1, dan B2, membuatnya sangat dihargai dalam makanan
manusia. Khususnya, keberadaan ikan air tawar dalam industri perikanan
menjadi solusi penting dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang
beragam di masyarakat. Proses pemeliharaan ikan air tawar dalam kolam-
kolam yang dibuat secara khusus oleh pengusaha menjadi poin kunci dalam
mengembangkan sektor ini.

Pemeliharaan ikan air tawar di kolam membawa manfaat signifikan bagi


pertumbuhan agroindustri. Kolam-kolam ini menjadi tempat pemeliharaan
yang terkendali, memungkinkan peningkatan produksi ikan secara terencana
dan efisien. Lebih jauh lagi, ini memberikan alternatif yang lebih terjangkau
secara ekonomis dibandingkan dengan pemeliharaan ikan di lingkungan
alami seperti sungai dan danau. Dengan pengaturan yang lebih terkontrol,
pengusaha dapat mengelola stok ikan dengan lebih baik, mengoptimalkan
pertumbuhan mereka, dan memastikan kualitas ikan yang dihasilkan sesuai
dengan standar yang diinginkan pasar (Rahman, 2015).
Selain sebagai sumber pangan, pemeliharaan ikan air tawar juga membuka
peluang bagi pengembangan agroindustri yang lebih luas. Dari segi ekonomi,
industri ini menciptakan lapangan kerja baik langsung maupun tidak
langsung. Proses produksi, pengolahan, dan distribusi ikan memberikan
kesempatan kerja bagi banyak orang. Hal ini tidak hanya berdampak pada
pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga pada pengembangan infrastruktur di
sekitar lokasi pemeliharaan ikan.

Selain itu, agroindustri berbasis ikan air tawar juga mempengaruhi aspek
lingkungan. Pemeliharaan ikan di kolam mengurangi tekanan terhadap
sumber daya alam seperti sungai dan danau yang menjadi habitat alami ikan
air tawar. Dengan menciptakan lingkungan pemeliharaan yang terkontrol,
risiko polusi lingkungan dapat dikurangi, memungkinkan pengelolaan yang
lebih berkelanjutan terhadap ekosistem perairan (Abidin, 2020).

Namun, sementara terdapat manfaat yang signifikan, industri ini juga


dihadapkan pada sejumlah tantangan. Peningkatan permintaan akan ikan air
tawar sebagai sumber pangan dapat menimbulkan tekanan pada ekosistem
perairan dan menyebabkan penurunan stok ikan di lingkungan alaminya.
Selain itu, aspek kesehatan ikan juga menjadi fokus, karena lingkungan
pemeliharaan yang terkontrol juga rentan terhadap penyakit dan infeksi yang
dapat menyebar dengan cepat di antara populasi ikan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah ini adalah sebagai beriku


1. Bagaimana permintaan yang meningkat terhadap ikan air tawar berdampak
pada penurunan stok ikan di lingkungan alami dan bagaimana hal ini dapat
mengancam keberlanjutan ekosistem perairan?
2. Bagaimana pengelolaan kesehatan ikan di lingkungan pemeliharaan, dan
bagaimana risiko terjadinya penyakit dan infeksi yang dapat berdampak
pada industri perikanan air tawar?
3. Bagaimana pemanfaatan teknologi inovatif dan manajemen yang
berkelanjutan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan hasil produksi
ikan dan menjaga keberlanjutan ekosistem?
4. Bagaimana agroindustri perikanan air tawar dapat berkontribusi pada
tekanan lingkungan dan ekosistem, serta bagaimana langkah-langkah
mitigasi dapat diambil untuk mengurangi dampak negatifnya?
5. Bagaimana pentingnya pembaruan infrastruktur dalam mendukung
pertumbuhan industri ini dan bagaimana infrastruktur yang efisien dapat
memengaruhi kelangsungan agroindustri perikanan tawar?

1.3. Tujuan

Adapun Tujuan Makalah ini Adalah Sebagai Berikut.


1. Memahami Dampak Pertumbuhan Permintaan terhadap Ikan Air Tawar:
2. Mengelola Kesehatan Ikan dan Risiko Penyakit:
3. Implementasi Teknologi Inovatif untuk Keberlanjutan:
4. Menganalisis Kontribusi Agroindustri Perikanan terhadap Lingkungan:
5. Menyoroti Pentingnya Infrastruktur dalam Pertumbuhan Industri:
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Penurunan Stok Ikan

Peningkatan permintaan akan ikan air tawar sebagai sumber pangan telah
membawa implikasi yang signifikan terhadap stok ikan di lingkungan alami.
Fenomena ini memiliki dampak yang serius terhadap keberlanjutan ekosistem
perairan, memunculkan ketegangan antara kebutuhan manusia akan sumber
pangan dan pemeliharaan ekosistem. Pertumbuhan populasi manusia dan
permintaan yang terus meningkat untuk ikan sebagai sumber protein murah
telah menyebabkan tekanan yang tak terelakkan pada sumber daya alam.
Dalam mengatasi permintaan yang melonjak, industri perikanan tawar
mengalami pertumbuhan pesat, yang sering kali tidak seimbang dengan
tingkat keberlanjutan ekosistem perairan (Aryani, 2014).

Akibatnya, aktivitas pemancingan berlebihan dan praktik pertanian ikan yang


tidak berkelanjutan dapat menyebabkan penurunan drastis pada populasi ikan
di habitat alaminya. Menurunnya stok ikan di lingkungan alami memiliki efek
domino yang luas, seperti kerusakan ekosistem, ketidakseimbangan rantai
makanan, dan mengancam keberlangsungan spesies lain yang tergantung
pada ekosistem yang sama. Selain itu, penurunan stok ikan juga
mempengaruhi keseimbangan lingkungan perairan, termasuk perubahan
ekosistem yang dapat mengakibatkan berkurangnya sumber daya alam dan
hilangnya habitat penting bagi berbagai organisme.

Dampak penurunan stok ikan tidak hanya terasa pada tingkat ekosistem,
tetapi juga mengancam keberlangsungan mata pencaharian masyarakat yang
bergantung pada perikanan sebagai sumber penghasilan utama. Hilangnya
stok ikan yang signifikan di perairan alami memaksa para nelayan untuk
mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan untuk memenuhi permintaan
pasar. Tekanan yang terus menerus pada populasi ikan dapat mengancam
pelestarian dan ketahanan ekonomi para nelayan, mengarah pada penurunan
pendapatan mereka. Ini juga memunculkan isu sosial di komunitas pesisir
yang bergantung pada mata pencaharian dari sektor perikanan. Selain itu,
keberadaan stok ikan yang rendah berdampak pada industri pariwisata yang
bergantung pada ekosistem perairan yang sehat dan beragam. Penurunan stok
ikan di lingkungan alami membawa implikasi ekonomi dan sosial yang
signifikan, meruncing pada pertanyaan yang mendesak tentang bagaimana
menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia akan sumber pangan
dengan pemeliharaan ekosistem perairan yang berkelanjutan (Wahyudin ,
2017).

Tingginya permintaan terhadap ikan air tawar sebagai sumber pangan


menjadi katalisator utama bagi penurunan stok ikan di lingkungan alami.
Untuk mempertahankan keberlanjutan ekosistem perairan, diperlukan
pendekatan holistik yang mencakup regulasi yang ketat, upaya konservasi
yang terukur, serta inovasi dalam pengelolaan sumber daya perairan.
Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, ilmuwan, dan masyarakat
menjadi krusial dalam mengembangkan solusi yang berkelanjutan untuk
meminimalisir dampak negatif penurunan stok ikan sambil tetap memenuhi
kebutuhan pangan manusia.

2.2. Kesehatan dan Keamanan Ikan

Pengelolaan kesehatan ikan dalam lingkungan pemeliharaan menjadi aspek


kritis dalam industri perikanan air tawar. Upaya menjaga kesehatan ikan
bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit dan infeksi yang dapat
berdampak secara signifikan pada produktivitas serta keberlangsungan
industri perikanan. Praktik manajemen kesehatan ikan meliputi berbagai
strategi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan monitoring kondisi
kesehatan ikan. Salah satu aspek utama dalam pengelolaan kesehatan ikan
adalah menjaga kualitas air. Kualitas air yang baik sangat penting karena
menjadi faktor lingkungan langsung yang memengaruhi kesehatan ikan.
Parameter seperti pH, suhu, oksigen terlarut, amonia, nitrit, dan nitrat harus
dipantau secara teratur dan dijaga dalam rentang yang optimal agar kondisi
lingkungan tetap mendukung pertumbuhan dan kesehatan ikan (Tejo, 2022).

Selain itu, praktik sanitasi yang baik juga merupakan komponen kunci dalam
pengelolaan kesehatan ikan. Pemeliharaan kolam atau wadah penyimpanan
yang bersih, pencegahan terhadap penyebaran penyakit antarikan, dan
manajemen limbah yang tepat merupakan langkah penting dalam menjaga
kesehatan ikan. Di samping itu, pemilihan benih yang berkualitas juga
memiliki peran vital. Benih yang sehat dan bebas dari penyakit sejak awal
pemeliharaan akan mengurangi risiko penyebaran penyakit ke ikan lainnya
dalam sistem budidaya. (Sahubawa, 2018)

Namun, industri perikanan air tawar juga rentan terhadap risiko penyakit dan
infeksi yang dapat menimbulkan dampak serius. Salah satu risiko utama
adalah kemungkinan terjadinya wabah penyakit ikan. Wabah dapat menyebar
dengan cepat dalam lingkungan yang padat, mengakibatkan kerugian yang
besar baik dalam segi ekonomi maupun lingkungan. Penyakit yang paling
umum di antaranya adalah infeksi bakteri, parasit, dan virus yang dapat
menyebabkan kematian massal ikan. Kondisi lingkungan yang tidak optimal,
ketidakseimbangan nutrisi, serta praktik budidaya yang tidak memperhatikan
sanitasi dapat menjadi pemicu utama terjadinya penyakit pada ikan. Selain
itu, perubahan iklim juga turut berkontribusi terhadap meningkatnya risiko
penyakit ikan karena dapat mempengaruhi kualitas air dan kondisi lingkungan
budidaya (Novriadi, 2014).

Untuk mengatasi risiko tersebut, praktik manajemen kesehatan ikan yang


komprehensif perlu diterapkan. Ini termasuk penggunaan vaksinasi,
penerapan standar biosekuriti yang ketat, serta penggunaan obat-obatan yang
aman dan tepat. Pemantauan kondisi kesehatan ikan secara rutin juga menjadi
langkah penting untuk mendeteksi dan mengatasi penyakit secara dini
sebelum menyebar lebih luas. Selain itu, edukasi dan pelatihan kepada para
petani perikanan mengenai praktik budidaya yang sehat dan pencegahan
penyakit ikan dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi risiko
terjadinya penyakit dan meningkatkan kesehatan serta keamanan produksi
ikan air tawar secara keseluruhan.

2.3. Inovasi Teknologi dan Manajemen

Penerapan teknologi inovatif dan manajemen berkelanjutan menjadi kunci


utama dalam meningkatkan hasil produksi ikan sekaligus menjaga
keberlanjutan ekosistem perairan. Salah satu teknologi inovatif yang sangat
berpotensi adalah penggunaan sistem akuaponik. Sistem ini mengintegrasikan
budidaya ikan dengan pertanian tanaman secara bersamaan dalam satu
lingkungan yang terkontrol. Limbah yang dihasilkan oleh ikan menjadi
sumber nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membersihkan air yang
akan kembali digunakan untuk budidaya ikan. Dengan menggunakan sistem
ini, tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas ikan, tetapi juga
mengurangi dampak lingkungan negatif karena meminimalisir penggunaan
air serta mengurangi limbah organik yang masuk ke perairan (Agustin, 2023).

Selain itu, teknologi pemantauan dan pengendalian otomatis dalam


pemeliharaan ikan juga berperan penting. Penggunaan sensor untuk
memantau kualitas air, suhu, pH, dan parameter lingkungan lainnya secara
terus-menerus memungkinkan petani untuk mengambil tindakan yang cepat
saat terjadi perubahan yang berpotensi merugikan bagi kesehatan ikan.
Integrasi teknologi canggih seperti sistem cerdas (artificial intelligence) dan
analisis big data juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap
pola pertumbuhan dan kesehatan ikan, membantu dalam pengambilan
keputusan yang lebih cerdas terkait manajemen kolam atau wadah
pemeliharaan.
Selain aspek teknologi, manajemen yang berkelanjutan juga memegang
peranan penting. Implementasi praktik-praktik budidaya yang ramah
lingkungan, seperti penggunaan pakan yang ramah lingkungan atau bahan-
bahan organik, penataan ulang pola budidaya yang lebih efisien dan
berkelanjutan, serta penerapan prinsip-prinsip ekologi dalam manajemen
kolam, semuanya dapat membantu menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.
Praktik-praktik ini tidak hanya berkontribusi pada keberlangsungan
lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.
(Saragih., dkk, 2021)

Dalam menerapkan teknologi inovatif dan manajemen berkelanjutan, penting


untuk melibatkan pelatihan dan pendampingan bagi para petani agar mereka
memahami dan mampu mengadopsi teknologi dan praktik terbaru. Kolaborasi
antara pemerintah, lembaga riset, sektor swasta, dan komunitas lokal juga
menjadi kunci untuk menyediakan akses dan mendukung penerapan teknologi
inovatif serta pembangunan praktik manajemen yang berkelanjutan dalam
industri perikanan air tawar. Dengan pendekatan yang terintegrasi antara
teknologi inovatif dan manajemen berkelanjutan, dapat diharapkan bahwa
produksi ikan dapat ditingkatkan secara berkelanjutan sambil tetap menjaga
kelestarian lingkungan perairan untuk generasi mendatang (Liwaul, 2023).

2.4. Pengaruh Agroindustri terhadap Lingkungan

Agroindustri perikanan air tawar memiliki dampak signifikan terhadap


lingkungan dan ekosistem. Salah satu dampaknya adalah perubahan kualitas
air akibat limbah dari pemeliharaan ikan. Limbah organik dan sisa pakan ikan
dapat mengakibatkan peningkatan nutrien dalam air, seperti nitrogen dan
fosfor, yang pada gilirannya memicu pertumbuhan alga yang berlebihan. Hal
ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem air tawar, menyebabkan
eutrofikasi dan penurunan kadar oksigen yang berpotensi merugikan bagi
kehidupan akuatik (Reynaldi, 2023).

Selain itu, penggunaan pakan ikan yang tidak terkelola dengan baik juga
menjadi permasalahan serius dalam agroindustri perikanan air tawar. Bahan
pakan yang tidak tercerna sepenuhnya oleh ikan dan mencemari air kolam
menjadi sumber potensial bagi pertumbuhan bakteri dan parasit, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penyakit pada ikan. Penggunaan obat-obatan
kimia dalam pengobatan penyakit ikan juga dapat berdampak negatif pada
keseimbangan ekosistem air.

Untuk mengurangi dampak negatif agroindustri perikanan air tawar, langkah-


langkah mitigasi penting diperlukan. Pengelolaan limbah secara efektif
melalui sistem pemurnian air limbah atau sistem recirculating aquaculture
systems (RAS) yang mampu mendaur ulang air dan mengurangi limbah
organik menjadi kunci dalam mengurangi dampak lingkungan. Praktik-
praktik seperti penggunaan pakan terkelola dengan baik untuk mengurangi
sisa pakan, penggunaan teknologi biofiltrasi, dan penanaman vegetasi di
sekitar kolam budidaya juga dapat membantu mengurangi dampak limbah
pada ekosistem air (Arioen, 2023).

Selain itu, penggunaan alternatif ramah lingkungan dalam pengobatan


penyakit ikan, seperti penggunaan vaksin atau teknik pengobatan organik,
dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang berpotensi merusak
lingkungan. Penerapan praktik budidaya yang berkelanjutan, seperti rotasi
tanaman, pemilihan varietas ikan yang lebih tahan terhadap penyakit, dan
pengaturan pakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan, juga dapat
mengurangi tekanan lingkungan dari agroindustri perikanan air tawar.

Kolaborasi antara pemerintah, industri, lembaga riset, dan masyarakat lokal


sangat diperlukan dalam mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi ini.
Edukasi, pelatihan, serta pengawasan yang ketat terhadap praktik-praktik
agroindustri perikanan air tawar juga menjadi hal yang sangat penting dalam
mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Dengan adanya
komitmen bersama untuk mengurangi dampak lingkungan dari agroindustri
perikanan air tawar, diharapkan dapat tercipta industri perikanan yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan

2.5. Pengaruh Infrastruktur

Pembaruan infrastruktur memegang peranan penting dalam mendukung


pertumbuhan agroindustri perikanan tawar. Infrastruktur yang baik, terutama
terkait dengan sistem air, transportasi, teknologi informasi, dan akses pasar,
menjadi fondasi yang krusial dalam menjaga keberlangsungan dan efisiensi
industri ini.

Salah satu aspek krusial adalah infrastruktur air yang memadai. Sistem
pengelolaan air yang baik sangat penting untuk agroindustri perikanan tawar,
terutama dalam pemeliharaan ikan secara intensif. Sistem ini mencakup
saluran irigasi, kolam retensi air, dan sistem manajemen air yang efisien guna
memastikan suplai air yang stabil dan berkualitas baik untuk pertumbuhan
ikan. Infrastruktur yang memadai di bidang transportasi juga menjadi kunci;
kemampuan untuk mengakses bahan pakan, peralatan, serta memasarkan
hasil produksi ikan dengan lancar menjadi hal yang sangat vital. (Elizabeth,
2019)

Selain itu, infrastruktur teknologi informasi berperan dalam meningkatkan


efisiensi dalam manajemen produksi, monitoring kualitas air, serta membuka
akses terhadap informasi dan inovasi terbaru dalam bidang perikanan. Adopsi
teknologi canggih seperti sistem pemantauan suhu air, penggunaan aplikasi
untuk manajemen pakan dan kebersihan kolam, serta sistem manajemen
inventaris ikan dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan
efisiensi agroindustri perikanan air tawar (Fauzi, 2023).

Infrastruktur yang efisien juga dapat mempengaruhi kelangsungan


agroindustri perikanan tawar dalam hal pengelolaan limbah. Sistem
pemrosesan limbah yang baik dapat mengurangi dampak lingkungan yang
merugikan serta menghasilkan limbah yang dapat dimanfaatkan kembali
sebagai sumber energi atau pupuk organik. Infrastruktur pengelolaan limbah
yang terintegrasi dan efisien dapat memberikan solusi yang berkelanjutan
dalam menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar. Dalam konteks pasar,
infrastruktur akses yang memadai akan membuka peluang bagi para petani
ikan untuk memasarkan hasil produksi secara lebih luas dan efisien. Jaringan
jalan yang baik, akses terhadap distribusi yang lancar, serta teknologi
penyimpanan yang modern akan membantu menjaga kualitas ikan yang
dipasarkan dan meningkatkan daya saing produk di pasar.

Secara keseluruhan, investasi yang diperlukan dalam pembaruan infrastruktur


dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan
dan kelangsungan agroindustri perikanan air tawar. Dengan infrastruktur yang
baik dan efisien, diharapkan industri ini dapat tumbuh secara berkelanjutan,
meningkatkan produktivitas, mengurangi dampak lingkungan, serta
memperluas akses pasar bagi petani ikan.
BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan makalah inin adalah sebagai berikut.


1. Permintaan yang meningkat akan ikan air tawar berpotensi mengancam
stok ikan di lingkungan alaminya. Hal ini dapat mengganggu
keberlanjutan ekosistem perairan karena pemeliharaan yang tidak
seimbang dengan pemeliharaan alam. Diperlukan regulasi ketat,
konservasi yang terukur, dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya
perairan untuk menjaga keberlanjutan sambil memenuhi kebutuhan
pangan.
2. Kesehatan ikan yang optimal dalam lingkungan pemeliharaan krusial
untuk mengurangi risiko penyakit dan infeksi yang dapat mengganggu
industri perikanan air tawar. Pentingnya menjaga kualitas air, sanitasi yang
baik, dan pemilihan benih yang sehat menjadi fokus utama. Upaya
pencegahan, diagnosis, dan pengobatan diperlukan untuk menjaga
keamanan produksi ikan.
3. Teknologi inovatif seperti sistem akuaponik, penggunaan sensor untuk
monitoring lingkungan, serta sistem pemantauan dan pengendalian
otomatis menjadi kunci dalam meningkatkan produksi ikan dan menjaga
keberlanjutan ekosistem. Manajemen yang berkelanjutan, seperti praktik
budidaya ramah lingkungan, juga mendukung efisiensi produksi yang
berkelanjutan.
4. Agroindustri perikanan air tawar memiliki dampak terhadap lingkungan,
termasuk perubahan kualitas air dan penggunaan pakan yang tidak
terkelola baiknya. Langkah-langkah mitigasi penting diperlukan, seperti
pengelolaan limbah yang efektif dan penggunaan praktik budidaya yang
ramah lingkungan, untuk mengurangi dampak negatifnya.
5. Pembaruan infrastruktur, khususnya terkait dengan sistem air, transportasi,
teknologi informasi, dan pengelolaan limbah, sangat penting bagi
pertumbuhan dan kelangsungan agroindustri perikanan air tawar.
Infrastruktur yang efisien memainkan peran besar dalam menjaga
keberlanjutan lingkungan sekitar dan memperluas akses pasar bagi petani
ikan.

3.2. Saran

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.


1. Menyarankan pemerintah dan sektor swasta untuk mengalokasikan
investasi yang lebih besar dalam pembaruan infrastruktur terkait dengan
sistem air, teknologi informasi, dan transportasi yang mendukung
pertumbuhan industri perikanan air tawar dan memperhatikan
keberlanjutan lingkungan.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga
keberlanjutan ekosistem perairan dan kontribusi mereka dalam
mendukung praktik budidaya yang ramah lingkungan. Kampanye
penyuluhan dan pendidikan publik tentang dampak konsumsi ikan
terhadap lingkungan juga perlu diperku
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z., & Candra Pradhana, C. (2020). Keanekaragaman Hayati Sebagai


Komunitas Berbasis Autentitas Kawasan.

Aryani, N. (2014). Ikan dan Perubahan Lingkungan.

Arioen, R., & Dekasari, Y. (2023). TAHAPAN INOVASI TEKNOLOGI


PEMANENAN AIR HUJAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
KETERSEDIAAN AIR TANAH TANAMAN AGROINDUSTRI DI
DESA TAMAN SARI KECAMATAN GEDUNG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG. Journal of
Community Service (JCOS), 1(2), 7-17.

Elizabeth, R. (2019). Akselerasi Pemberdayaan Partisipasi Petani Meraih Nilai


Tambah Produk, Mendukung Agroindustri Dan Kesejahteraan
Petani. UNES Journal of Scientech Research, 4(1), 34-51.

Fauzi, A. A., Kom, S., Kom, M., Budi Harto, S. E., Mm, P. I. A., Mulyanto, M.
E., ... & Rindi Wulandari, S. (2023). Pemanfaatan Teknologi Informasi di
Berbagai Sektor Pada Masa Society 5.0. PT. Sonpedia Publishing
Indonesia.

Liwaul, L. (2023). Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan Melalui Kewirausahaan


Lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jurnal
Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial, 4(2), 104-123.

Novriadi, R. O. M. I. (2014). Penyakit Ikan Air Laut di Indonesia. Kementerian


Kelautan dan Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya,
Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan. hal, 28.

Rahman, M. T. (2015). Kearifan lokal petani dalam ketahanan pangan: Analisis


atas pola hidup petani tradisional di Sumedang dan perbandingannya
dengan masyarakat agropolitan di Kabupaten Bandung.

Reynaldi, J. (2022). PENGARUH SEKTOR PERIKANAN DAN SEKTOR


AGROINDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015-2021 DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN
LAMPUNG).

Sahubawa, L. (2018). Teknik Penanganan Hasil Perikanan. UGM PRESS.

Saragih, B., Utoro, P. A. R., Prasetyo, R. A., & Aini, Q. (Eds.). (2021). Pertanian
Dan Masa Depan. Deepublish.

Setiawan, I. (2022). Agribisnis kreatif: pilar wirausaha masa depan, kekuatan


dunia baru menuju kemakmuran hijau. Penebar Swadaya Grup.

Tejo, H., & Pabendon, T. (2022). Analisis Potensi Pengembangangan Perikanan


Budidaya Ikan Air Tawar Di Kabupaten Mimika. JURNAL KRITIS
(Kebijakan, Riset, dan Inovasi), 6(1), 21-44.

Wahyudin, Y., Kusumastanto, T., Adrianto, L., & Wardiatno, Y. (2017). Jasa
ekosistem lamun bagi kesejahteraan manusia. Omni-Akuatika, 12(3).

Anda mungkin juga menyukai