Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAK KEWENEGARAAN PROFESI PERAWAT

Oleh :

Yola Nazalia
22320110

Dosen Pengampu :
Aditia Arief Firmanto, S.H, M.H

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1. Latar Belakang..............................................................................................3
1.2. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1. Pengertian Keperawatan..............................................................................5
2.1. Pengertian Hak Kewarganegaraan................................................................6
3.1. Studi Kasus...................................................................................................7
III. PENUTUP..........................................................................................................9
3.1. Kesimpulan...................................................................................................9
3.2. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hak kewarganegaraan adalah hak-hak yang dimiliki oleh seseorang


sebagai warga negara suatu negara. Hak kewarganegaraan berbeda dengan hak
asasi manusia, yang bersifat universal dan tidak tergantung pada status
kewarganegaraan. Hak kewarganegaraan dapat berupa hak sipil, politik, sosial,
ekonomi, atau budaya yang dijamin oleh konstitusi atau undang-undang negara
tersebut. Di Indonesia, hak kewarganegaraan diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945). Hak kewarganegaraan
Indonesia meliputi antara lain. Hak untuk hidup, kemerdekaan, dan keamanan
fisik, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan persamaan di hadapan
hokum, hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak, dan hak
untuk ikut serta dalam upaya bela negara dan pertahanan keamanan Negara.
(Febrian 2020)

Hak kewarganegaraan profesi perawat adalah hak-hak yang dimiliki oleh


perawat sebagai warga negara dan sebagai anggota profesi keperawatan yang
diatur oleh undang-undang dan kode etik. Hak kewarganegaraan profesi perawat
meliputi hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, informasi, penghargaan,
jaminan kesehatan, kesempatan pengembangan diri, dan lain-lain. Hak
kewarganegaraan profesi perawat juga berkaitan dengan kewajiban perawat untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu, etis, profesional, dan humanis
kepada klien atau pasien dan masyarakat. Hak kewarganegaraan profesi perawat
merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan kesejahteraan, kinerja,
dan citra perawat di mata masyarakat dan pemerintah ( Funiska 2014).

Hak kewarganegaraan profesi perawat juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja, motivasi, komitmen, dan loyalitas perawat
terhadap profesi dan institusi pelayanan kesehatan.Hak kewarganegaraan profesi
perawat perlu diperjuangkan, dihormati, dan diimplementasikan oleh semua pihak
yang terkait, termasuk perawat sendiri, organisasi profesi, pemerintah, lembaga
pelayanan kesehatan, dan masyarakat.

1.2. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah mengetahui hak kewenegaraan profesi seseorang
perawat.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Keperawatan

Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan profesi yang berupaya


memberikan layanan komprehensif kepada individu, keluarga, dan komunitas
untuk mendukung, memulihkan, dan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup.
Perawatan ini tidak hanya berfokus pada sisi fisik saja, namun mencakup sisi
spiritual, sosial, dan spiritual. Tujuan utamanya adalah untuk merawat individu
sehingga mereka dapat mencapai keseimbangan terbaik dalam semua bidang
kehidupan mereka, baik itu sulit bagi mereka atau ketika mereka memiliki
masalah kesehatan yang memerlukan pengobatan (Akbar 2019)

Sebagai sebuah profesi, keperawatan melibatkan penerapan pengetahuan


ilmiah, keterampilan klinis serta aspek etika dan kasih sayang dalam perawatan
pasien. Perawat berperan sebagai pendidik bagi pasien dan keluarga mereka,
membantu mereka memahami kondisi kesehatan mereka dan mendukung mereka
dalam membuat keputusan perawatan kesehatan. Selain itu, perawat juga
berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter, terapis, dan profesional
kesehatan lainnya, untuk memberikan perawatan yang terintegrasi dan
komprehensif kepada pasien. Dalam praktiknya, keperawatan mencakup berbagai
bidang, mulai dari perawatan diagnostik hingga rehabilitasi (Paramitha,. Dkk).

Perawat berpartisipasi dalam menilai kondisi pasien, memberikan


perawatan langsung seperti pemberian obat dan merawat luka, serta melakukan
tugas administratif seperti mencatat data medis. Perawat juga berperan penting
dalam pencegahan penyakit, memberikan pendidikan kesehatan kepada
masyarakat dan memberikan advokasi bagi kesejahteraan pasien di berbagai
lingkungan kesehatan, termasuk rumah sakit, puskesmas dan masyarakat. Saat ini,
keperawatan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan
dalam sistem pelayanan kesehatan. Perawat menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi untuk mencatat perawatan, memantau pasien dan berkolaborasi
secara lebih efektif dengan tim layanan kesehatan. Perubahan tersebut menuntut
perawat untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya agar tetap
relevan dan mampu memberikan layanan berkualitas tinggi dalam lingkungan

pelayanan kesehatan yang terus berubah.

2.1. Pengertian Hak Kewarganegaraan

Hak kewarganegaraan adalah seperangkat hak-hak yang melekat pada


status kewarganegaraan seseorang di suatu negara. Ini mencakup hak-hak dasar
seperti hak untuk hidup, kebebasan berpendapat, dan kebebasan dari diskriminasi.
Hak kewarganegaraan juga mencakup hak untuk memperoleh perlindungan
hukum dari negara serta hak untuk terlibat dalam proses politik, seperti hak untuk
memilih dan dipilih dalam pemilihan umum. Hal ini juga melibatkan hak untuk
mendapatkan akses ke layanan publik, pendidikan, kesehatan, dan fasilitas dasar
lainnya yang disediakan oleh negara kepada warganya. Dengan demikian, hak
kewarganegaraan adalah hak-hak yang mendasar yang melekat pada status
sebagai warga negara, menjamin perlindungan, kebebasan, dan akses yang layak
dalam kehidupan bermasyarakat, berpolitik, dan berpartisipasi dalam kehidupan
negara (Santoso 2019)
.
Hak kewarganegaraan bagi perawat adalah hak-hak yang dimiliki oleh
perawat sebagai warga negara Indonesia dan sebagai anggota profesi
keperawatan. Hak kewarganegaraan bagi perawat meliputi hak-hak yang dijamin
oleh konstitusi, undang-undang, dan kode etik profesi, serta hak-hak yang
berkaitan dengan pelayanan keperawatan yang bermutu, etis, profesional, dan
humanis. Hak kewarganegaraan bagi perawat berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945, yang merupakan dasar negara dan hukum tertinggi di Indonesia. Hak
kewarganegaraan bagi perawat juga mencerminkan nilai-nilai demokrasi,
keadilan, kemanusiaan, persatuan, dan kebhinekaan yang menjadi ciri khas bangsa
Indonesia. Hak kewarganegaraan bagi perawat harus dijunjung tinggi, dihormati,
dan dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait, termasuk perawat sendiri,
organisasi profesi, pemerintah, lembaga pelayanan kesehatan, dan masyarakat
(Wijaya 2021).
Hak kewarganegaraan bagi perawat antara lain adalah:

1. Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, informasi,


penghargaan, jaminan kesehatan, kesempatan pengembangan diri, dan
lain-lain, sesuai dengan undang-undang dan kode etik profesi .
2. Hak untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu, etis,
profesional, dan humanis kepada klien atau pasien dan masyarakat,
sesuai dengan standar kompetensi, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional .
3. Hak untuk mendapatkan bimbingan, supervisi, dan evaluasi dari
organisasi profesi, lembaga pelayanan kesehatan, atau pihak yang
berwenang, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan .
4. Hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pelayanan keperawatan, baik di tingkat individu,
kelompok, maupun institusi .

1. \

3.1. Studi Kasus

Studi kasus di RSUD Provinsi NTB selama pandemi Covid-19


menggarisbawahi pentingnya pemenuhan hak kewarganegaraan bagi perawat
dalam konteks profesi. Pertama, aspek perlindungan hukum merupakan inti dari
hak kewarganegaraan yang diberikan kepada perawat. Dalam situasi yang penuh
risiko seperti penanganan pandemi, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum
yang memadai adalah esensial. Ini mencakup keberadaan kebijakan dan
infrastruktur yang memastikan keamanan fisik dan kesehatan perawat saat mereka
menjalankan tugas mereka.( I ketut Bagus, 2021)

Pemberian informasi yang akurat dan terkini terkait pandemi Covid-19


adalah bagian penting dari hak kewarganegaraan perawat. Akses yang tepat pada
informasi membantu mereka membuat keputusan yang informasional dan terukur
selama penanganan pasien. Sebagai warga negara yang berkontribusi secara
signifikan dalam bidang kesehatan, hak untuk diberikan akses pada pengetahuan
yang relevan adalah hal yang sangat penting.

Penghargaan dan kesempatan pengembangan diri yang diberikan kepada


perawat merupakan bagian dari hak kewarganegaraan profesi mereka. Ini
mencakup pengakuan atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam penanganan
pandemi, yang memperkuat rasa keadilan dan kesetaraan dalam lingkungan kerja.
Kesempatan pengembangan diri juga memastikan bahwa mereka memiliki akses
yang setara untuk pertumbuhan profesional dan pendidikan lanjutan yang
mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan yang mereka berikan.

Dalam keseluruhan, studi kasus ini mencerminkan bagaimana pemenuhan


hak kewarganegaraan perawat, termasuk perlindungan hukum, akses informasi
yang tepat, penghargaan, dan kesempatan pengembangan diri, merupakan elemen-
elemen krusial dalam mendukung profesionalisme dan kontribusi mereka dalam
menghadapi tantangan kesehatan yang mendesak.
III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah pemahaman yang lebih mendalam


tentang hak kewarganegaraan profesi perawat, yang merangkum hak-hak yang
melekat pada profesi ini sebagai bagian dari kewarganegaraan. Dalam konteks
pandemi Covid-19 di RSUD Provinsi NTB, studi kasus ini memperlihatkan
bahwa pemenuhan hak-hak ini sangat penting untuk mendukung peran perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Perlindungan hukum,
akses terhadap informasi yang relevan, penghargaan atas kontribusi, dan
kesempatan pengembangan diri adalah komponen-komponen utama dari hak
kewarganegaraan profesi perawat yang terlihat terpenuhi dengan baik di
lingkungan tersebut.

3.2. Saran

Saran yang dapat diambil dari pemahaman tentang hak kewarganegaraan profesi
perawat adalah pentingnya kelanjutan implementasi dan peningkatan kesadaran
akan hak-hak tersebut. Diperlukan upaya kolaboratif antara perawat, organisasi
profesi, pemerintah, lembaga pelayanan kesehatan, dan masyarakat untuk
memastikan pemenuhan yang berkelanjutan terhadap hak-hak ini. Pengembangan
kebijakan yang lebih jelas dan dukungan yang lebih lanjut dari segi sumber daya
dan pelatihan juga diperlukan agar hak kewarganegaraan profesi perawat dapat
terus terjamin, sehingga perawat dapat menjalankan perannya dengan efektif
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan humanis.
DAFTAR PUSTAKA

Fusnika, F. (2014). Pembinaan civic disposition berbasis nilai-nilai kemanusiaan


pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah tinggi ilmu
Kesehatan kota sukabumi. JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume
23, No. 1, Edisi Juni 2014.

Wijaya, P. C. M. S., & Ananda, D. (2021). HAK UNTUK BEBAS DARI


STIGMATISASI DAN DISKRIMINASI TERHADAP PARA PASIEN,
PDP, ODP DAN KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19
PERSPEKTIF HUKUM DAN HAM. Jurnal Media Komunikasi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(1), 22-36.

Santoso, M. B. (2016). LGBT dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Share: Social
Work Journal, 6(2), 220.

Manuho, E., Warouw, H., & Hamel, R. (2015). Hubungan Beban Kerja Dengan
Kinerja Perawat Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Di Instalasi
Rawat Inap C1 Rsup Prof. Dr. RD Kandou Manado. Jurnal
Keperawatan, 3(2).

I Ketut Bagus Suadmika. (2021) Perlindungan Hukum Hak Perawat Atas


Kesehatan Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 (Studi Di RSUD
Provinsi NTB), Jurnal Hukum, Vol. 26, No. 2, 2020, hal. 155-166.

Febrian, F., & Samawati, P. (2022). Demokratisasi Kewarganegaraan Ganda


Terbatas bagi Perkawinan Campuran dalam Perspektif Nilai-nilai
Pancasila.

Akbar, M. A. (2019). Buku ajar konsep-konsep dasar dalam keperawatan


komunitas. Deepublish.

Lombok Post. (12 Mei 2020). "Ini Strategi Terbaru Rumah Sakit di NTB Tangani
COVID-19". Diakses dari:
https://lombokpost.jawapos.com/ntb/1502781270/ini-strategi-terbaru-
rumah-sakit-di-ntb-tangani-covid19

Anda mungkin juga menyukai