KEPERAWATAN PROFESIONAL
KEPERAWATAN PROFESIONAL
Disusun Oleh :
NIM : 19121090
2
BAB…
3
c. Pengambilan keputusan yang mandiri (independent decision ,making), berarti
sesuai dengan kewenangannya dengan dilandasi oleh pengetahuan yang kokoh
dan keputusan (judgment) pada tiap tahap proses keperawatan dalam
menyelesaikan masalah klien.
d. Kolaborasi, artinya dapat bekerja sama, baik lintas program maupun lintas
sector dengan berbagai disiplin dalam mengakses masalah klien dan membantu
klien menyelesaikannya.
e. Pembelaan atau dukungan (advokasi), artinya bertindak demi hak klien untuk
mendapatkan asuhan yang bermutu dengan mengadakan intervensi untuk
kepentingan atau demi klien, dalam mengatasi masalahnya, serta behadapan
dengan pihak-pihak lain yang lebih luas (sistem at large).
f. Fasilitasi (Facilitation), artinya mampu memberdayakan klien dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatannya demi memaksimalkan potensi dari
organisasi dan sistem klien keluarga dalam asuhan.
Untuk melindungi masyarakat dan perawat dalam praktik keperawatan,
perlu disusun peraturan perundang-undangan keperawatan sebagai aspek legal dari
profesi keperawatan.Perundang-undangan yang mengatur praktik keperawatn
disebut undang-undang atau peraturan praktik kepperawatan.Bentuk perundang-
undangan tersebut diatur sesuai dengan kebutuhan dan jenjang peraturan
perundang-undangan.
2. Peran Keperawatan Berkaitan Dengan Praktik Legal
Perawat bekerja di berbagai tempat di luar lingkungan perawatan yang
melembaga termasuk dalam lingkungan komunitas adalah tempat kerja
okupasional atau industri di mana perawat memberikan perawatan primer
preventif dan terus menerus bagi pekerja, kesehatan publik atau komunitas,
dimana pelayanan preventif seperti imunisasi dan perawatan anak yang baik
diberikan di sekolah, rumah dan klinik dan perawatan kesehatan rumah, yang
memberikan pelayanan lanjutan setelah hospitalisasi. Klien juga dapat dirawat
dalam fasilitas perawatan jangka panjang.
Penting bahwa perawat, terutama mereka yang dipekerjakan dalam lingkungan
kesehatan komunitas, memahami hukum kesehatan publik.Legislatur Negara
membuat undang-undang dibawah kode kesehatan, yang menjelaskan laporan
hukum untuk penyakit menular, imunisasi sekolah, dan hukum yang diharapkan
untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi resiko kesehatan di komunitas.
The center for disease control and prevention (CDC) the occupational health and
4
safety act (DHSA) juga memberikan pedoman pada tingkat nasional untuk
lingkungan komunitas dan bekerja dengan aman dan sehat. Kegunaan dari hukum
kesehatan publik adalah perlindungan kesehatan publik, advokasi untuk hak
manusia, mengatur pelayanan kesehatan dan keuangan pelayanan kesehatan dan
untuk memastikan tanggung jawab professional untuk pelayanan yang
diberikan.Perawat kesehatan komunitas memiliki tanggung jawab legal untuk
menjalankan hukum yang diberikan untuk melindungi kesehatan public. Hukum
ini dapat mencakup pelaporan kecurigaan adanya penyalahgunaan dan pengabaian,
laporan penyakit menular, memastikan bahwa imunisasi yang diperlukan telah
diterima oleh klien komunitas dan laporan masalah yang berhubungan dengan
kesehatan lain diberikan untuk melindungi kesehatan public.
5
Klien mempunyai hak legal yang diakui secara hukun untuk mendapatkan
pelayanan yang aman dan kompeten.Perhatian terhadap legal dan etik yang
dimunculkan oleh konsumen telah mengubah sistem pelayanan
kesehatan.Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat
untuk mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan yang
dilaksanakan.Institusi telah membentuk berbagai komite etik untuk meninjau
praktik profesional dan memberi pedoman bila hak-hak klien terancam.Perhatian
lebih juga diberikan pada advokasi klien sehingga pemberi pelayanan kesehatan
semakin bersungguh-sungguh untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan
keluarganya bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.
2. Tipe Tindakan Legal
Terdapat dua macam tindakan legal: tindakan sipil/pribadi, dan tindakan kriminal.
a. Tindakan sipil berkaitan dengan isu antara individu-individu. Contohnya:
seorang pria dapat mengajukan tuntutan terhadap seseorang yang diyakininya
telah menipunya.
b. Tindakan kriminal berkaitan dengan perselisihan antara individu dan
masyarakat secara keseluruhan. Contohnya: jika seorang pria menembak
seseorang, masyarakat akan membawanya ke persidangan.
3. Masalah Legal Dalam Keperawatan
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga
negara. Setiap orang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum untuk
menanggung denda atau hukuman penjara. Beberapa situasi yang perlu dihindari
seorang perawat :
a. Pelanggaran adalah perlakuan seseorang yang dapat merugikan orang lain
berupa harta atau milik lainnya secara di sengaja atau tidak disengaja. Jika ada
tuntutan hukum, biasanya diselesaikan secara perdata dengan mengganti
kerugia tersebut.
Contoh : menghilangkan barang titipan klien atau merugikan nama baik klien.
b. Kejahatan adalah suatu perlakuan merugikan publik. Karena terlalu parah,
kejahatan yang dianggap tindakan perdata (tort) dapat digolongkan sebagai
tindakan kriminal (tindakan pidana). Tindak kriminal atau pidana ini dapat
dijatuhi hukuman denda atau penjara, atau kedua-duanya.
Contoh :
6
1) Kecerobohan luar biasa yang menunjukkan bahwa pelaku tidak
mengindahkan sama sekali nyawa orang lain (korban). Kejahatan ini dapat
dikenakan tindak perdata maupun pidana.
2) Kealpaan mematuhi undang-undang kesehatan yang mengakibatkan
tewasnya orang lain atau mengonsi/mengedarkan obat-obatan terlarang.
Kejahatan ini dapat dianggap sebagai tindakan kriminal (lepas dari
kenyataan disengaja atau tidak).
c. Kecerobohan dan praktik sesat. Kecorobohan adalah suatu perbuatan yang
tidak akan dilakukan oleh seseorang yang bersikap hati-hati dalam situasi yang
sama. Dengan kata lain, perbuatan yang dilakukan di luar koridor standar
keperawatan yang telah ditetapkan dan dapat menimbulkan kerugian.
Apabila hal tersebut terjadi dan ada penuntutan, hakim/juri biasanya
menggunakan saksi ahli (orang yang ahli di bidang tersebut).
Contoh:
1) Sembarangan menguras barang pribadi klien (pakaian, uang, kacamata, dll)
sehingga rusak atau hilang.
2) Tidak menjawab tanda panggilan klien yang di rawat sehingga klien
mencoba mengatasinya sendiri dan terjadi cedera.
3) Tidak melakukan tindakan perlindungan pada klien yang mengakibatkan
klien cedera, misalnya tidak mengambilkan air panas dari dekat klien yang
mengakibatkan air tersebut tumpah kena klien dan klien mengalami luka
bakar.
4) Gagal melaksanakan perintah perawatan, gagal memberi obat secara tepat
atau melaporkan tanda dan gejala yang tidak sesuai dengan kenyataan,
tidak menyelidiki perintah yang meragukan sebelumnya sehingga dengan
kelalaian/kegagalan tersebut menimbulkan cedera.
5) Selanjutnya, secara profesional dikatakan bahwa kecerobohan sama dengan
pelaksanaan praktik buruk, praktik sesat, atau malpraktik.
d. Pelanggaran penghinaan, yaitu suatu perkataan atau tulisan yang tidak benar
mengenai seseorang sehingga orang tersebut merasa terhina dan dicemooh.
Jika pernyataan tersebut dalam bentuk lisan, disebut slander dan jika
berbentuk tulisan, disebut libel.
Contoh :
1) Pernyataan palsu
2) Menuduh orang secara keliru
7
3) Memberi keterangan palsu kepada klien.
Orang yang di dakwa dengan tuduhan slander atau libel tidak dapat
diancam hukuman jika ia dapat membuktikan kebenaran pernyataan
(lisan/tulisan). Tuduhan ini dapat dibela dengan komunikasi yang
didasarkan pada anggapan bahwa petugas profesional tidak dapat memberi
pelayanan yang baik tanpa pembeberan fakta secara lengkap mengenai
masalah yang di hadapinya.Jadi, informasi berprivilese merupakan
informasi rahasia antarpetugas profesional dengan kliennya, misalnya
antara perawat/dokter dengan kliennya, antara pngacara dengan kliennya,
antara kiai dengan pemeluk agamanya.
e. Penahanan yang keliru adalah penahanan klien tanpa alasan yang tepat atau
pencegahan gerak seseorang tanpa persetjuannya, misalnya menahan klien
pulang dari rumah sakit guna mendapat perawatan tambahan tanpa persetujuan
klien yang bersangkutan, kecuali jika klien tersebut mengalami gangguan jiwa
atau penyakit menular yang apabila di pulangkan dari rumah sakit akan
membahayakan masyarakat. Untuk itu, rumah sakit mempunyai formulir
khusus yang ditandatangani klien/keluarga, yang menyatakan bahwa rumah
sakit yang bersanguktan tidak bertanggung jawab apabila klien cedera karena
meninggalkan rumah sakit tersebut.
f. Pelanggaran privasi, yaitu tindakan mengekspos/memamerkan/menyampaikan
seseorang (klien) kepada publik, baik orangnya langsung, gambar ataupun
rekaman, tanpa persetujuan orang/klien yang bersangkutan, kecuali ekspos
klien tersebut memang diperlukan menurut prosuder perawatannya.
Contoh:
1) Menyebar gosip atau memberi informasi klien kepada orang yang tidak
berhak memperoleh informasi itu.
2) Memberi perawatan tanpa memerhatikan kerahasiaan klien, yaitu klien di
lihat/didengar orang lain sehingga klien merasa malu.
g. Ancaman dan pemukulan. Ancaman (assault) adalah suatu
percobaan/ancaman, melakukan kontak badan dengan orang lain tanpa
persetujuannya. Pemukulan (batter) adalah ancaman yang dilaksanakan. Setiap
orang diberi kebebasan dari kontak badan dari orang lain, keculi jika ia telah
menyatakan perseujuannya.
Contoh: jika klien dioperasi tanpa persetujuan yang bersangkutan/keluarganya,
dokter/rumah sakit tersebut dapat dituntut secara hukum.
8
h. Penipuan adalah pemberian gambaran salah secara sengaja yang dapat
mengakibatkan atau telah mengakibatkan kerugian atau cedera pada seseorang
atau hartanya.
Contoh : memberi data yang keliru guna mendapat lisensi keperawatan.
12
Pemerintah membuat suatu pernyataan yang jelas perbedaan antara tenaga
keperawatan dan bidan.Bidan seperti halnya dokter, diizinkan mengadakan
praktik swasta, sedangkan tenaga keperawatan secara resmi
tidak diizinkan.Dokter dapat membuka praktik swasta untuk mengobati orang
sakit dan bidan dapat menolong persalinan dan pelayanan KB.Peraturan ini
boleh dikatakan kurang relevan atau adil bagi propesi keperawatan. Kita
ketahuai Negara lain perawat diizinkan membuka praktik swasta. Dalam
bidang kuratif banyak perawat harus menggantikan atau mengisi kekujrangan
tenaga dokter untuk mengobati penyakit terutam dipuskesmas- puskesmas
tetapi secara hukum hal tersebut tidak dilindungi terutama bagi perawat yang
memperpanjang pelayanan dirumah.Bila memang secara resmi tidak diakui,
maka seharusnya perawat dibebaskan dari pelayanan kuratif atau pengobatan
untuk benar-benar melakuan nursing care.
f. SK Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. 94/Menpan/
1986,tanggal 4 Nopember 1989, tentang jabatan fungsional tenaga
keperawatan dan system kredit poin.
Dalam system ini dijelaskan bahwa tenaga keperawatan dapat naik jabatannya
atau naik pangkatnya setiap 2 tahun bila memenuhi angka kredit
tertentu. Dalam SK ini, tenaga keperawatan yang dimaksud adalah : penyenang
kesehatan, yang sudah mencapai golongan II/a, Pengatur Rawat/ Perawat
Kesehatan/Bidan, Sarjana Muda/D III Keperawatan dan Sarjana/S I
Keperawatan.
System ini menguntungkan perawat karena dapat naik pangkatnya dan tidak
tergantung kepada pangkat/ golongan atasannya
g. UU kesehatan No. 23 tahun 1992
Merupakan UU yang banyak member kesempatan bagi perkembangan
termasuk praktik keperawatan professional karena dalam UU ini dinyatakan
tentang standar praktik, hak-hak pasien, kewenangan, maupun perlindungan
hukum bagi profesi kesehatan termasuk keperawatan.
Beberapa pernyataan UU kes. No. 23 Th. 1992 yang dapat dipakai sebagai
acuan pembuatan UU praktik keperawatan adalah :
1) Pasal 32 ayat 4
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran
dan ilmu keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
13
2) Pasal 53 ayat I
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesui dengan profesinya.
3) Pasal 53 ayat 2
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.
1. Untuk mengevaluasi praktisi professional baru dan mengkaji ulang yang telah ada.
2. Untuk mempetahankan standar perawatan kesehatan.
3. Untuk memudahkan refleksi pribadi, pemikiran etis, dan pertumbuhan pribadi
pada pihak profesional perawatan kesehatan.
4. Untuk memberikan dasar pengambilan keputusan etis.
Untuk dapat bertanggung gugat, perawat melakukan praktik dalam kode
profesi.Tanggung gugat membutuhkan evaluasi kinerja perwat dalam memberikan
perawatan kesehatan.Joint commission on accreditation of healthcare organization
(JCAHO) telah merekomendasikan penetapan standar pemberian asuhan
keperwatan.Standar tersebut dikembangkn oleh ahli klinis, memberikn struktur dasar
di mana asuhan keperawatan secara objektif diukur.Standar tersebut tidak membatasi
kebutuhan rencana perawatan individu, bahkan, perawat justru memasukan standar
tersebut kedalam rencana perawatan untuk setiap klien.Tanggung gugat dapat dijamin
dan diukur dengan lebih baik ketika “kualitas perawatan” telah ditetapkan.Sebagian
besar instituisi menyandarkan panduan yang ditawarkan berdasarkan JCAHO dan
ANA.
15
Kontrak mengandung arti ikatan persetujuan atau perjanjian resmi antara dua
atau lebih partai untuk mengerjakan sesuatu atau tidak.Dalam konteks hukum, kontrak
sering disebut dengan perikatan atau perjanjian. Perikatan artinya mengikat orang
yang satu dengan orang lain.
Hukum perikatan di atur dalam UU Hukum Perdata pasal 1239:
“semuaperjanjian baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak mempunyai
nama tertentu, tunduk pada ketentuan-ketentuan umum yang termasuk dalam bab ini
dan bab yang lalu.” Lebih lanjut menurut ketentuan pasal 1234 KUHPdt, setiap
perikatan adalah untuk memberikan, berbuat sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.
Perjanjian dapat diaktakan sah bila memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang membuat janji (Consencius)
2. Ada kecakapan terhadap pihak-pihak untuk membuat perjanjian (Capacity)
3. Ada sesuatu hal tertentu (a certain subject matter) dan ada sesuatu sebab yang
halal
4. Kontrak perawat pasien dilakukan sebelum melakukan asuhan keperawatan
5. Kontrak juga dilakukan sebelum menerima dan diterima di tempat kerja
6. Kontrak perawat pasien digunakan untuk melindungi hak-hak kedua belah pihak
yang bekerjasama
7. Kontrak juga untuk menggugat pihak yang melanggar kontrak yang di sepakati.
16
DAFTAR PUSTAKA
17