who am I? i'm just a little girl who want change the world...
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 2
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 3
Latar belakang............................................................................................................. 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 4
HAK dan KEWAJIBAN KLIEN.............................................................................4
a) Hak-hak Klien...............................................................................................4
b) Kewajiban Klien............................................................................................ 6
c) Undang-undang Perlindungan Konsumen....................................................7
d) Informed Consent.........................................................................................8
KESIMPULAN....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….12
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pembangunan bidang kesehatan secara terpadu dimulai sejak tahun 1978, yaitu sejak
dikeluarkannya Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara dan Keputusan Presiden Nomor 7
Tahun 1979 tentang REPELITA III. Sejak itu kesehatan menempati bagian tersendiri dalam
pembangunan nasional secara keseluruhan. Berdasarkan kebijaksanaan yang dituangkan
dalam GBHN, disusunlah Sistem Kesehatan Nasional. Sistem ini merupakan suatu tatanan
yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia meningkatkan kemampuan derajat kesehatan
yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum.
Konsekuensi kebijakan UU 23/1992, setiap potensi yang dapat dimanfaatkan dalam
upaya pelayanan kesehatan menempati peran yang setara, baik tenaga, sarana, dan prasarana
bahkan pengguna jasa layanan kesehatan dan masyarakat pada umumnya mengmban
kewajiban yang sama besar untuk mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan
upaya kesehatan tergantung pada ketersediaan sumber daya kesehatan yang berupa tenaga,
sarana, dan prasarana dalam jumlah dan mutu yang memadai. Rumah sakit merupakan salah
satu sarana kesehatan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Pelayanan kesehatan sebagai kegiatan utama rumah sakit menempatkan dokter dan perawat
sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat hubungannya dengan pasien dalam penanganan
penyakit.
Peningkatan jenjang pendidikan, niscaya meningkatkan keahlian dan keterampilan
tenaga keperawatan. Standar profesi merupakan pedoman bagi tenaga kesehatan dalam
menjalankan upaya pelayanan kesehatan, khususnya berkaitan dengan tindakan yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap pasien,sesuai dengan kebutuhan pasien, kecakapan,
dan kemampuan tenaga kesehatan serta ketersediaan fasiliatas dalam sarana layanan
kesehatan yang ada. Sementara itu, hak pasien harus dihormati oleh tenaga kesehatan dalam
upaya pelayanan kesehatan.
Selain itu, menurut buku Pengantar Pendidikan Keperawatan karya A. Aziz Alimul
H., S.Kep.,Kewajiban pasien antara lain :
1. Pasien dan keluarga berkewajiban untuk mentaati segala peraturan tata tertib rumah sakit.
2. Pasien wajib menceritakan sejujurnya tentang segala sesuatu mengenai penyakit yang
diderita.
3. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam rangka
pengobatan.
4. Pasien beserta penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit atau dokter.
5. Pasien dan penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi segala perjanjian yang
ditandatangani.
Sedangkan menurut M. Jusuf Hanafiah dalam buku Etika Kedokteran & Hukum
Kesehatan edisi 3, kewajiban pasien adalah :
1. Memeriksakan diri sedini mungkin pada dokter.
2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya.
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter.
4. Menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan dirawat di rumah sakit dan lain – lainnya.
5. Yakin pada dokternya, dan yakin akan sembuh.
6. Melunasi biaya perawatan di rumah sakit, biaya pemeriksaan dan pengobatan serta
honorarium dokter.
KESIMPULAN
1. Hak-hak pasien yang paling menonjol dalam hubungannya dengan pelayanan kesehatan,
yaitu rekam medis, persertujuan tindakan medis, rahasia medis.
2. Kewajiban klien antara lain, memberi informasi lengkap perihal penyakitnya mematuhi
nasehat perawat, menghormati privasi, memberi imbalan jasa.
3. Undang-undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999 (UUPK) mengartikan konsumen
sebagai setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dimasyarakat, baik untuk
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk
dipedagangkan.
Dalam UU ini dIjabarkan hak dan kewajiban konsumen, pelaku usaha dan jasa yang kalau
kita periksa satu-persatu semuanya dapat kita aplikasikan dalam tatanan hubungan antara
perawat dan pasien/klien.
4. Informed Consent berarti pernyataan kesediaan atau penolakan setelah mendapat informasi
secukupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Praptianingsih, S.H., M.H., Sri. 2006. Kedudukan Hukum Perawat dalam Upaya Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit. Jakarta : Rajawali Pers.
Alimul H, Aziz. 2002. Pengantar Pendidikan Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto.
Priharjo, Robert. 2008. Konsep & Perspektif Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC.
Hanafiah, M. Jusuf dan Amir, Amri. 1991. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta : EGC.
Potter & Perry. 1999. Fundamental Keperawatan Edisi 4 Volume 1. Jakarta : EGC.