Penanganan Pasien
Mutual Participation
Guidance – Cooperation
Activity – passivity
Mutual Participation
Berdasarkan pemikiran, setiap manusia
memiliki harkat & martabat yang sama
Pasien secara sadar aktif dan berperan
dalam pengobatan terhadap dirinya
Tidak dapat diterapkan pada pasien
berpendidikan&sosial rendah, pada
anak, gangguan mental
Guidance – Cooperation
Membimbing kerjasama seperti orang tua &
remaja
Apabila keadaan pasien tidak terlalu berat
Pasien tetap sadar dan memiliki perasaan
serta kemauan sendiri
Dokter tidak semata-mata menjalankan
kekuasaan
kerjasama pasien diwujudkan dg turuti
nasehat/anjuran dokter
Activity – passivity
Pola hubungan seperti orang tua-anak
Pola hubungan klasik
Dokter seolah dapat sepenuhnya
melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan
pasien
Motivasi altruistic (untuk kepentingan umum)
Berlaku pada pasien yang keselamatan
jiwanya terancam,tidak sadar, gangguan
mental berat
PROFESI KEDOKTERAN
Pada dasarnya suatu PROFESI memiliki
3 syarat utama:
Diperoleh melalui pelatihan yang ekstensif
(luas)
Memiliki komponen intelektual yang
bermakna dalam melakukan tugasnya
Memberikan pelayanan yang penting
kepada masyarakat
3 syarat umum:
Sertifikasi (harus selalu tervalidasi)
melalui ”proficiensy check”
Organisasi Profesi
Otonomi dalam bekerja -- berdampak
”eksklusif-- perlu self regulation--
untuk menjaga tanggung jawab moral
dan tanggung jawab profesi kepada
masyarakat -- etika profesi dan
standard profesi
2 jenis profesi yang dikenal:
Profesi Konsultan (Consultan profession) --
hubungan individual antara profesional
dengan client-- transaksi fee for service
: Dokter, psycholog, pengacara
Profesi Scholar (Scholarly profession) --
client jumlah banyak pada satu waktu,
bekerja berdasar gaji/honor: guru, tenaga
kesehatan di RS, dll
Resulta at verbintenis,
yang berdasarkan hasil kerja
Inspanning verbintenis,
yang berdasarkan usaha yang
maksimal.
Hubungan Karena Undang-Undang
(Zaakwarneming)