Anda di halaman 1dari 3

ASPEK ETIKA DALAM PENANGANAN PASIEN

dr. Betta Kurniawan. M,Sc

Hubungan dokter-pasien

Prinsip utama hubungan

► Autonomy

► Beneficience

► Non maleficience

► Justice

Prinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi
pasien (the rights to self determination) -- melahirkan inform consent

Prinsip Beneficience, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke
kebaikan pasien.

Prinsip non Maleficience, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan memperburuk keadaan
pasien, “primum non nocere” atau “above all do no harm”.

Prinsip Justice, yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam besikap
maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice)

► Veracity (berbicara benar, jujur dan terbuka)

► Fidelity (loyalitas dan promise keeping)

► Privacy (menghormati hak privasi pasien)

► Confidentially (menjaga kerahasiaan pasien)

Perjalanan Sifat Hubungan

► Paternalistik  kebapakan, dengan prinsip moral utama adalah: beneficence

► Kontraktual (1972-1975)

► Virtue  Inform consent

Konsekuensi suatu hubungan  Hak & Kewajiban


Pola dasar hubungan dokter dan pasien

 Mutual Participation

 Guidance – Cooperation

 Activity – passivity

A. Mutual Participation
- Berdasarkan pemikiran, setiap manusia memiliki harkat & martabat yang sama
- Pasien secara sadar aktif dan berperan dalam pengobatan terhadap dirinya
- Tidak dapat diterapkan pada pasien berpendidikan & sosial rendah, pada anak, gangguan
mental
B. Guidance – Cooperation
- Membimbing kerjasama seperti orang tua & remaja
- Apabila keadaan pasien tidak terlalu berat Pasien tetap sadar dan memiliki perasaan serta
kemauan sendiri
- Dokter tidak semata-mata menjalankan kekuasaan
- kerjasama pasien diwujudkan dengan menuruti nasehat/anjuran dokter
C. Activity-passivity
- Pola hubungan seperti orang tua-anak
- Pola hubungan klasik
- Dokter seolah dapat sepenuhnya melaksanakan ilmunya tanpa campur tangan pasien
- Motivasi altruistic (untuk kepentingan umum bukan pribadi)
- Berlaku pada pasien yang keselamatan jiwanya terancam, tidak sadar, gangguan mental
berat

3 Syarat Utama dan 3 Syarat umum Profesi Kedokteran

3 syarat utama:

 Diperoleh melalui pelatihan yang ekstensif (luas)

 Memiliki komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya

 Memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat

3 Syarat Umum

 Sertifikasi (harus selalu tervalidasi) melalui ”proficiensy check”

 Organisasi Profesi

 Otonomi dalam bekerja -- berdampak ”eksklusif-- perlu self regulation-- untuk menjaga
tanggung jawab moral dan tanggung jawab profesi kepada masyarakat -- etika profesi dan
standard profesi
2 Jenis Profesi yang dikenal

 Profesi Konsultan (Consultan profession) -- hubungan individual antara profesional dengan
client-- transaksi fee for service : Dokter, psycholog, pengacara

 Profesi Scholar (Scholarly profession) -- client jumlah banyak pada satu waktu, bekerja
berdasar gaji/honor : guru, tenaga kesehatan di RS, dll

keduanya memiliki Tanggung Jawab khas -- Tanggung Jawab Profesi

Ada kecenderungan pergeseran dari Profesi Konsultan ke arah Scholar -- karena pertumbuhan RS,
Klinik, Law Firm dll -- terjadi Modifikasi hubungan hukum antara Konsultan dengan klient nya -- RS :
terjadi hubungan segitiga : ”Pasien-Dokter-RS” -- transaksi berubah dari fee for service ke arah sistem
asuransi atau pre paid (sistem kapitasi)

Perbedaan antara Surat Penugasan dan Surat Izin Praktek

SP : bukti tertulis yang diberikan dinas kesehatan provinsi kepada dokter umum dan dokter gigi
dalam rangka pelaksanaan praktek kedokteran dalam sarana pelayanan kesehatan tertentu.

SIP : bukti tertulis yang diberikan dinas kesehatan kabupaten/kota kepada dokter umum/gigi yang
telah memenuhi persyaratan menjalankan praktek

Anda mungkin juga menyukai