Anda di halaman 1dari 3

ETIK LEGAL DAN CULTURAL SENSITIVE DALAM KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN TRAUMA

Aspek legal etik keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi :
a. Otonomi
b. Berbuat baik
c. Keadilan
d. Tidak merugikan
e. Kejujuran
f. Menepati janji
g. Kerahasiaan
h. Akuntabilitas
Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari :

1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan


2. Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian
asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
3. 2. Sebagai advokat klien
4. Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & keluarg dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga berperan dalam
mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi :
- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas informasi tentang penyakitnya
- Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.
5. Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
6. Sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah
serta sesuai dengan kebutuhan klien.
7. Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,
fisioterapi, ahli gizi dll dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan.
8. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan
9. Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Pemahaman terhadap aspek hukum dalam KGD bertujuan meningkatkan kualitas


penanganan pasien dan menjamin keamanan serta keselamatan pasien. Aspek hukum menjadi
penting karena konsensus universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika
tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik.
Tuntutan hukum dalam praktek KGD biasanya berasal dari :
1. Kegagalan komunikasi
2. Ketidakmampuan mengatasi dillema dalam profesi
Permasalahan etik dan hukum KGD merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan hukum
dalam kegawatdaruratan medik yaitu :
1. Diagnosis keadaan gawat darurat
2. Standar Operating Procedure
3. Kualifikasi tenaga medis
4. Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak)
5. Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien
6. Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit, menyelamatkan)
7. Kewajiban untuk merahasiakan (etika >< hukum)
8. Prinsip keadilan dan fairness
9. Kelalaian
10. Malpraktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah
dosis
11. Diagnosis kematian
12. Surat Keterangan Kematian
13. Penyidikan medikolegal untuk forensik klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi dan
kerahasiaan informasi pasien

Dalam undang-undang No. 36/2009 pasal 23 tentang tenaga kesehatan :


1. Berwewenang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
2. Kewenangan sesuai bidang keahlian
3. Dalam pelayanan kesehatan wajib memiliki izin
4. Dilarang mengutamakan kepentingan dan bernilai materi

Anda mungkin juga menyukai