FAKULTAS KEDOKTERAN
NIM : 210911320010
pekerjaannya adalah pendelegasian wewenang dari tenaga medis. Yang termasuk dalam kategori tenaga
medis adalah dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi. Tenaga medis ini banyak sekali memiliki
peran dalam menjalankan tugasnya, diantaranya yang pertama adalah pelayanan Kesehatan promotif,
kegiatan ini adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan Kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi Kesehatan, dimana para tenaga medis membantu
masyarakat agar menjadi sehat optimal. Yang kedua adalah pelayanan Kesehatan preventif, yaitu suatu
kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah Kesehatan/penyakit. Upaya ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya berbagai masalah Kesehatan yang mengancam diri kita sendiri maupun orang
lain di masa yang akan datang. Yang ketiga adalah pelayanan Kesehatan kuratif, kegiatan ini adalah suatu
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga
seoptimal mungkin. Tujuan utama dari usaha pengobatan (kuratif) adalah pengobatan yang setepat-
tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna
dan segera. Yang keempat adalah pelayanan Kesehatan rehabilitatif, yaitu serangkaian kegiatan untuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.[1] Usaha rehabilitatif ini memerlukan bantuan dan pengertian dari seluruh anggota
masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (bekas penderita), sehingga
memudahkan mereka dalam proses peneyesuaian dirinya dalam masyarakat dengan kondisinya yang
sekarang ini. Disamping memiliki beberapa peranan, seorang tenaga medis, apalagi dokter, juga harus
memiliki etika atau perilaku dalam menjalankan tugasnya, sehingga harus sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional (SPO) sebagai pelayanan yang berkualitas. Etika merupakan komponen penting
dalam sebuah pekerjaan, termasuk bagi tenaga medis dalam melayani pasien, etika merupakan
seperangkat perilaku anggota profesi tenaga medis kerja dalam hubungannya dengan klien/pasien, teman
sejawat dan masyarakat pekerja serta merupakan bagian dari keseluruhan proses Kesehatan kerja ditinjau
dari segi norma-norma/ nilai-nilai moral. Setiap perilaku profesi Kesehatan, harus memberikan jasa
pelayanan Kesehatan yang baik dan benar, sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelumnya.
Ketentuan tersebut ialah berupa Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). KODEKI ini merupakan
kumpulan norma untuk menuntun dokter di Indonesia selaku kelompok profesi berpraktik di masyarakat.
Kode Etik Kedokteran Indonesia ini berisikan tentang kewajiban umum, kewajiban terhadap pasien,
kewajiban terhadap sesama, dan kewajiban terhadap diri sendiri. Selain itu, sebagai seorang tenaga medis
yang baik, dokter haruslah berpegang pada prinsip-prinsip kedokteran sebagai arahan dalam membuat
keputusan, Tindakan, arahan dalam menilai baik-buruknya atau benar-salahnya suatu keputusan atau
tindakan medis dilihat dari segi moral. Pengetahuan etika ini dalam perkembangannya kemudian disebut
etika biomedis. Etika biomedis memberi pedoman bagi para tenaga medis dalam membuat keputusan
klinis yang etis (clinical etihics) dan pedoman dalam melakukan penelitian di bidang medis. Dalam
memberikan pelayanannya, seorang dokter atau tenaga medis harus menunjukkan sikap yang baik ketika
melayani pasien, bagi pasien atau penerima layanan yang dibutuhkan adalah dilayani dengan sebaik
mungkin oleh tenaga Kesehatan, melayani dengan penuh sopan santun, kepastian waktu layanan (tidak
mengantri lama tanpa kejelasan), pelayanan berkeadilan antara satu pasien dengan pasien yang lain atau
dengan kata lain mendapat perlakuan yang sama dan tidak melihat latar belakang pasien tidak melihat
latar belakang pasien (tidak mengutamakan pasien yang memiliki kerabat di unit layanan atau pasien
bagian dari keluarga penguasa/pengusaha). Dalam memberikan pelayanan yang baik, perlu diperhatikan
beberapa hal diantaranya ialah memperhatikan Attitude (Sikap), setiap nakes pada satu unit layanan
seharusnya memiliki sikap yang ramah, sopan, penuh simpatik dan menjunjung tinggi professionalisme
pekerjaannya serta memiliki rasa memiliki yang tinggi terhadap pekerjaan dan tempat kerjanya. Ability
(Kemampuan), setiap nakes harus memiliki kemampuan seperti komunikasi yang baik dengan pasien,
memiliki pengetahuan yang cukup di bidang kerjanya, memahami SPO dasar untuk menangani keluhan
pasien, dan memiliki kemampuan untuk memotivasi dirinya agar senantiasa memberikan pelayanan
prima, dengan tidak mencampur adukan dengan permasalahan pribadi. Action (Tindakan), lakukan
tindakan medis sesuai dengan keperluan pasien dengan keramah tamahan dan empati. Accountability
(Tanggung Jawab), sikap keberpihakan kepada pasien sebagai bentuk rasa empati dan kepedulian (care).
Sikap tanggung jawab ini jika dilaksanakan dengan benar dan sepenuh hati, maka bisa meminimalisir
terjadinya ketidakpuasan terhadap layanan yang diterima pasien. Appearance (Penampilan), terkadang
penampilan juga menjadi penunjang dalam mewujudkan kepuasan layanan bagi pasien, maka
berpenampilanlah serapi dan sesopan mungkin sehingga membuat pasien terkesan dengan layanan yang
diberikan. Selain memperhatikan pelayanan yang baik, seorang tenaga medis haruslah memperhatikan
hak-hak pasien dalam memperoleh imformasi penyakit dan tindakan medis dari aspek etika kedokteran.
Diantaranya adalah informasi harus diberikan lengkap dan jujur, informasi tidak boleh memakai istilah
kedokteran, informasi harus diberikan sesuai dengan tingkat Pendidikan, kondisi, dan situasi pasien, dan
untuk Tindakan bedah (operasi) atau Tindakan invasive yang lain, informasi diberikan oleh dokter yang
bersangkutan. Adapun kewajiban dokter terkait dengan informasi adalah memberikan informasi yang
akurat dan bersikap jujur kepada pasien tentang perlunya tindakan medis yang bersangkutan serta risiko
yang dapat ditimbulkannya (KODEKI, pasal 7b). kemampuan kerja tenaga medis perlu dioptimalkan dan
dapat dilihat dari hasil kerjanya, berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keterampilan
dalam melaksanakan dan memberikan pelayanan Kesehatan. Seorang tenaga medis harus memiliki daya
dorong dalam dirinya untuk melaksanakan tugas-tugas rutin di institusi pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki dan pengalaman yang diperoleh berdasarkan masa kerjanya.
Selain itu, seorang tenaga medis juga harus dapat mencerminkan nilai-nilai jati dirinya, seperti bersikap
manusiawi, beretika dan berkompeten, hendaknya tertanam kuat dan terwujud pada setiap tenaga medis
di Indonesia. Sehingga mereka benar-benar menjadi tenaga medis yang berorientasi promotif, preventif,
dan edukatif, handal dalam kuratif dan rehabilitatif, menempatkan kepentingan masyarakat sebagai
tujuan utama dan memberikan pelayanan Kesehatan terbaik pada masyarakat. Jadi, tenaga medis dalam
melakukan pelayanan haruslah berdasarkan etika & ilmu kedokteran yang dapat dipertanggungjawankan.
DAFTAR PUSTAKA
1. (26) afrizalar, (57) yellsaints24, (66) steemitboard. 6 hal wajib dilakukan tenaga kesehatan
dalam melayani pasien [Internet]. Steemit. [cited 2021 Oct 22]. Available from:
https://steemit.com/health/@afrizalar/6-hal-perlu-diperhatikan-nakes-dalam-layanan-
kesehatan-yang-baik
2. Gunawan AP. Gambaran rekam medis gigi puskesmas bahu kota manado ditinjau dari
3. Rokom. tenaga kesehatan: profesional dalam tugas, melayani dengan hati [Internet]. Sehat
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20130927/408833/tenaga-kesehatan-
profesional-dalam-tugas-melayani-dengan-hati/
LAMPIRAN