Anda di halaman 1dari 26

PELAYANAN KEPERAWATAN

dan
PELAYANAN KESEHATAN

Pety Dwi Nuraini


Perawat

Profesi yang sifat pekerjaannya selalu


berada dalam situasi yang menyangkut
hubungan antar manusia, terjadi proses
interaksi serta saling memengaruhi dan
dapat memberikan dampak terhadap tiap-
tiap individu yang bersangkutan
Pengertian Pelayanan Keperawatan

diberikan karena
adanya kelemahan
fisik dan mental,
adanya keterbatasan
pengetahuan serta
sebuah bantuan dan membantu masalah–
kurangnya
pelayanan masalah sehat
kemampuan menuju
keperawatan. maupun sakit
kepada kemampuan
melaksanakan
kegiatan hidup sehari
– hari secara
mandiri.
Pelayanan keperawatan

Mencapai tujuan
dan pemeliharaan
kesehatan,
Berada dalam Perawat bersama- pencegahan
kerangka sama dengan penyakit, diagnosis
pelayanan tenaga kesehatan dini, penyembuhan
kesehatan. lainnya . dan kesembuhan
dari penyakit /
kecelakaan dan
rehabilitasi
Bentuk Pelayanan Keperawatan

Fisiologis.

Psikologis.

Sosial dan Kultural


Kualitas pelayanan keperawatan
Sikap profesional perawat yang
memberikan perasaan nyaman,
terlindungi pada diri setiap pasien yang
sedang menjalani proses penyembuhan .

Sikap ini merupakan kompensasi sebagai


pemberi layanan dan diharapkan
menimbulkan perasaan puas pada diri
pasien.
Aspek-aspek Kualitas Pelayanan
Keperawatan.
1. Keandalan (reliability)
 Kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan
memuaskan, jujur, aman, tepat waktu,
ketersediaan.
 Kepercayaan terhadap pelayanan dalam
kaitannya dengan waktu.
2. Ketanggapan (responsiveness) .
 Keinginan membantu konsumen dan
memberikan pelayanan dengan tanggap
terhadap kebutuhan konsumen, cepat
memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-
kebutuhan.
3. Jaminan (assurance)
 Kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya , memiliki kompetensi, percaya
diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran
(obyektif).
4. Empati atau kepedulian (emphaty)
 Melakukan hubungan komunikasi yang baik dan
memahami kebutuhan konsumen ,penuh
perhatian, melayani dengan ramah dan menarik,
memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi
yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh
simpati.
5. Bukti langsung atau berujud (tangibles)
 Fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan
(kesehatan), ruangan baik teratur rapi, berpakaian
rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau
peralatannya dan alat komunikasi.
Pelayanan Kesehatan

MENURUT DEPKES RI

suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,


mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan,
perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Berdasarkan UU Kesehatan,
pelayanan kesehatan terdiri dari :
1. Pelayanan kesehatan perseorangan
(medical service)
 Diselenggarakan oleh perorangan secara
mandiri (self care), dan keluarga (family
care) atau kelompok anggota masyarakat.
 Tujuan untuk menyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan
dan keluarga.
 Dilaksanakan dirumah sakit, klinik bersalin,
praktik mandiri.
2.Pelayanan kesehatan masyarakat (public
health service)
 Diselenggarakan oleh kelompok dan
masyarakat .
 Tujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang mengacu
pada tindakan promotif dan preventif..
 Dilaksanakan dipusat-pusat kesehatan
masyarakat tertentu seperti puskesmas.
Pelayanan kesehatan paripurna
diatur dalam UU Kesehatan :
1.Pelayanan kesehatan promotif.
 suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat
promosi kesehatan.
2.Pelayanan kesehatan preventif.
 suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit.
3. Pelayanan kesehatan kuratif.
 suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian
penyakit, pengendalian kecacatan agar
kualitas penderita dapat terjaga seoptimal
mungkin
4. Pelayanan kesehatan rehabilitatif.
 kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita ke
dalam masyarakat
Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas, klinik, dan rumah sakit diatur secara
umum dalam UU Kesehatan, Pasal 54 ayat (1) :
 penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman,
bermutu, serta merata dan nondiskriminatif.

Setiap orang atau pasien dapat memperoleh


kegiatan pelayanan kesehatan secara
professional, aman, bermutu, anti diskriminasi
dan efektif serta lebih mendahulukan
pertolongan keselamatan nyawa pasien
dibanding kepentingan lainnya.
Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan

 Dasar hukum pemberian pelayanan kesehatan secara


umum diatur dalam Pasal 53 UU Kesehatan, yaitu:
1) Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan dan keluarga.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit suatu kelompok dan masyarakat.
3) Pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mendahulukan
pertolongan keselamatan nyawa pasien dibanding
kepentingan lainnya.
Pasal 54 UU Kesehatan juga mengatur
pemberian pelayanan kesehatan, yaitu:
1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dilaksanakan secara bertanggung jawab,
aman, bermutu, serta merata dan
nondiskriminatif.
2) Pemerintah dan pemerintah daerah
bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
3) Pengawasan terhadap penyelenggaraan
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.
ketentuan UU Kesehatan dan UU
Rumah Sakit
Rumah Sakit

Tujuan pembangunan di bidang kesehatan


mencapai hasil yang optimal, yaitu melalui
pemanfaatan tenaga kesehatan, sarana dan
prasarana, baik dalam jumlah maupun
mutunya, baik melalui mekanisme
akreditasi maupun penyusunan standar,
harus berorientasi pada ketentuan hukum
yang melindungi pasien
Pihak-Pihak yang Berhubungan
dengan Pelayanan Kesehatan
1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
4. Apoteker.
5. Ahli Gizi.
6. Fisioterapis
Pelayanan Kesehatan dengan
Sistem Klien
 Pengertian Klien dan Jenis-jenis Klien
 Individu Sebagai Klien
 Kelompok dan Masyarakat Sebagai Klien
Pengertian Klien dan Jenis-jenis
Klien
 Klien adalah penerima jasa pelayanan
kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan
sakit maupun sehat (Wijono, 1999).
 Teori Roy, bahwa manusia (klien) adalah
suatu sistem dalam pelayanan kesehatan.
Klien merupakan salah satu komponen
tunggal yang memiliki hak dan kewajiban
dalam sistem pelayanan kesehatan.
 Sebagai sasaran dalam asuhan keperawatan,
lingkup klien dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
sebagai klien, keluarga sebagai klien, dan
masyarakat sebagai klien.
Individu Sebagai Klien

A.Individu adalah anggota keluarga yang unik


sebagai kesatuan utuh dari aspek-aspek bio-
psiko-sosio-spiritual.
B.Keperawatan berperan memenuhi kebutuhan
dasar indivudu karena :
 Kelemahan fisik dan mental yang dialami
klien
 Keterbatasan pengetahuan klien
 Dan kurangnya kemauan menuju mandiri
yang dialami klien
Kelompok dan Masyarakat Sebagai
Klien
Keluarga

kelompok individu yang memiliki hubungan


yang erat yang secara kontinue hingga
terjadi interaksi baik dalam lingkungan
sendiri maupun masyarakat.
Alasan Keluarga dijadikan fokus
pelayanan kesehatan:
Merupakan unit utama dalam masyarakat

Suatu kelompok pemberi perubahan dalam masalah kesehatan dalam


kelompok/masyarakat , seperti menimbulkan,mencegah, dan memperbaiki
lingkungannya

Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan

Keluarga berperan dalam pengambilan keputusan asuhan keperawtan

Merupakan perantara yang efektif pada lingkungannya.


Masyarakat

Masyarakat bersifat dinamis dan


Suatu perantara yang terbentuk terdiri atas individu, keluarga,
karena interaksi antara manusia kelompok dan komunitas yang
dan budaya di dalam suatu mempunyai tujuan dan norma
lingkungan. sebagai sistem nilai.
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai