Anda di halaman 1dari 18

PEMICU 4 HUMANIORA

Ary Denggan Syahputra


405150125
INTERAKSI DOKTER DENGAN PASIEN
Interaksi dokter-pasien atau masyarakat adalah suatu hubungan
atau relasi yang terjadi antara dokter dengan pasien atau
masyarakat yang saling berkaitan dan mempunyai tujuan untuk
pencapaian kesehatan yang baik.

Komunikasi antara dokter – pasien yang efektif adalah terciptanya


rasa aman dengan terapi medis yang diberikan dokter terhadap
pasien.
PENDEKATAN DOKTER-PASIEN
Ada 2 macam pendekatan yang digunakan dokter dalamberkomunikasi :

 Pendekatan paternalistik : kurang memperhatikan pasien,


dapat mengambil keputusan sepihak tanpa mengetahui nilai
dan perhatian pasien.

 Pendekatan informatif : lebih aktif dalam menemukan


masalah pasien dan menentukan terapi yang tepat, meliputi
kesediaaan informasi penelitian yang relevan mengenai
pilihan terapi beserta keuntungan dan risiko
terapi sehingga pasien dapat membuat keputusan yang jelas.
Potret ideal yang diharapkan pasien :
Pasien mendapatkan perlakuan yang baik dan nyaman
Ketulusan dan sifat membantu dari dokter
Percaya sepenuhnya terhadap dokter  dalam proses
penyembuhan
Definisi sistem kesehatan masyarakat
 Gabungan berbagai elemen (subsistem) yg saling terkait satu dgn lainnya melalui suatu hubungan yg
memunculkan jejaring (network) kesehatan, memiliki proses, struktur, tujuan tertentu dan berfungsi
sebagai suatu organisasi.

Tujuan
 Menjadikan kesehatan masyarakat yang terjamin dengan baik.
Unsur pembentuk sistem kesehatan masyarakat :
a. Pemerintah (Policy Maker)
Merumuskan berbagai kebijakan pemerintah, termasuk kebijakan
kesehatan
b. Masyarakat (Health Consumer)
Memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan
c. Penyedia Pelayanan Kesehatan (Health Provider)
Bertanggung jawab menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan
Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam
menggali dan membina potensi masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan masyarakat.
PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan dokter ( Medical Services) Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( Public
Health Services)

1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
1. Pelayanan preventif  pelayanan yang diutamakan pada pencegahan.
2. Pelayanan promotif  pelayanan yang diutamakan untuk menjaga agar
masyarakat tetap menjadi masyarakat yang sehat.
3. Pelayanan kuratif  pelayanan yang diutamakan pada pengobatan
masyarakat yang sudah sakit.
4. Pelayanan rehabilitatif  pelayanan yang diutamakan pada pemulihan
orang yang sudah tidak terobati atau sudah selesai terobati tapi masih belum
sembuh sempurna.
JENJANG TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
Jenjang (Hirarki) Komponen / Unsur Pelayanan Kesehatan

Tingkat Rumah Tangga Pelayanan Kesehatan oleh individu atau oleh


keluarganya sendiri.
Tingkat Masyarakat Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong
mereka sendiri oleh Kelompok Paguyuban, PKK,
anggota RT-RW dan masyarakat.

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Puskesmas, Puskesma Pembantu, Puskesmas Keliling,


(Primary Health Care) Praktek dokter swasta, Poliklinik swasta.

Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua Rumah sakit Kabupaten/Kota, RS swasta, rumah sakit
(Secondary Health Care) tipe C dan D Klinik swasta, Laboratorium.

Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga RS tipe A dan B, Lembaga Spesialistik Swasta, Lab
(Tertiary Health Care) Kesehatan Daerah, Lab Klinik Swasta.
KRITERIA PELAYANAN KESEHATAN
1. Penanggungjawab
2. Standar Pelayanan Kesehatan
3. Hubungan kerja
4. Pengorganisasian potensi masyarakat
5. Sistem rujukan
Kriteria Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1. Penanggung Jawab
Suatu sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus ada penanggung jawab oleh
pemerintah maupun oleh swasta.

2. Standar Pelayanan
Sistem pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta harus
berdasarkan pada suatu standar tertentu.
3. Hubungan Kerja
Sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus mempunyai pembagian
kerja yang jelas antara bagian satu dengan yang lain.

4. Pengorganisasian Potensi Masyarakat


Ciri khas dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah
keikutsertaan masyarakat atau pengorganisasian masyarakat.
5. Sistem Rujukan
Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tanggung jawab secara vertikal (dari unit
yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit
yang setingkat kemampuannya).
Menurut tata hubungannya, sistem rujukan terdiri dari :
 Rujukan Internal
 Rujukan horizontal yang terjadi antar unit pelayanan di dalam institusi tersebut.
 Misalnya dari jejaring puskesmas (puskesmas pembantu) ke puskesmas induk
 Rujukan Eksternal
 Rujukan yang terjadi antar unit-unit dalam jenjang pelayanan kesehatan, baik
horizontal (dari puskesmas rawat jalan ke puskesmas rawat inap) maupun vertikal
(dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah).
FUNGSI DAN PERAN PELAYANAN KESEHATAN
MASYARAKAT
Menghasilkan pelayanan kesehatan masyarakat yang terpadu, menyeluruh,
berkesinambungan dan bermutu.
Menyelesaikan berbagai masalah kesehatan yang ada dalam lingkungan
masyarakat umum.
PERAN DOKTER DALAM SISTEM KESEHATAN
MASYARAKAT
1. Menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat melalui program promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
2. Memecahkan masalah kesehatan pasien dengan memperhatikan aspek jasmani,
rohani, dan sosio-budaya.
3. Memanfaatkan sumber daya lain dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
4. Bekerja selaku unsur pimpinan dalam suatu tim kesehatan.
5. Menyadari bahwa sistem pelayanan kesehatan baik adalah faktor yang penting
dalam ekosistem yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
6. Mendidik dan mengikutsertakan masyarakat untuk meningkatkan taraf
kesehatannya.
SOLUSI
1. Meningkatkan interaksi dokter dengan masyarakat dalam bentuk promosi
kesehatan
2. Penyuluhan tentang penyakit, cara pelayanan kesehatan yang baik
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan membentuk elemen2 kesehatan yg
baik  sistem kesehatan
4. Melakukan kerja sama dengan pemerintah dan lembaga2 non pemerintah (LSM)
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai