Proses Peradangan
Putrefaksi
Tahap Vaskular
Bila terjadi cedera jaringan, sejumlah besar substansi
kimia kuat dibebaskan ke dalam jaringan. Substansi ini
membentuk "dinding kimiawi" yang disebut gradien
kemotaktik, yang menarik cairan dan sel-sel. Reaksi awal
terhadap cedera adalah refleks neural yang berakibat
vasokonstriksi, untuk mengurangi aliran darah (mengurangi
perdarahan). Tidak lama kemudian diikuti dilatasi arteriol dan
venula, agar lebih banyak cairan dapat memasuki celah-
celah jaringan, termasuk fibrinogen. Cairan ini berfungsi
mengencerkan agens kimiawi yang merusak, serta
membawa komplemen; antibodi, dan zat-zat lain ke daerah
tersebut.
Tahap Selular
Nama Deskripsi
Serosa Cairan eksudat kaya protein; tanpa sel
Fibrinosa Eksudat kaya firbin, dapat berakibat perlekatan
Hemoragis Umumnya eksudat supuratif dengan sel darah merah
Purulen Eksudat yang mengandung nanah (pus)
Supuratif Eksudat dengan pus dan jaringan yang rusak; pada awal
supurasi, terutama sel PMN; pada yang lanjut, terutama
makrofag
Abses Daerah bernanah, biasanya terpusat dalam organ
Furunkel Abses dari kulit
Karbunkel Abses luas kulit yang cenderung menyebar
Selulitis Eksudasi supuratif dengan penyebaran difus melalui
jaringan
Serofibrinosa Eksudat serosa yang kaya fibrin
Fibrinopurulen Eksudat purulen yang kaya fibrin
Radang Kronis
Bila proses peradangan (inflamasi) tetap ada dan belum
teratasi, terjadi beberapa hal. Daerah itu diinfiltrasi leukosit
mononuklear, khususnya makrofag dan limfosit. Namun jenis
radang kronis (menahun) tertentu, seperti osteomielitis,
mengandung neutrofil berbulan-bulan lamanya, sementara
radang akut tertentu sejak awal sudah banyak limfositnya.
Peradangan kronis diinfiltrasi banyak fibroblas, yang membentuk
kolagen, dan terbentuk jaringan parut. Luka parut dan radang
menahun itu sering mengganggu fungsi organ tersebut.
Pola radang kronis khas adalah radang granulomatosa,
yang ditandai berkumpulnya banyak makrofag atau histiosit.
Benda asing penyebab dikurung dan dipisahkan dari jaringan
sekitar, tidak dibuang. Pada tuberkulosis, granuloma yang
dihasilkan disebut tuberkel, yang ditandai nekrosis (perkijuan)
dan infiltrat kalsium pada tepian granuloma itu.
Efek lokal dan sistemik peradangan
Regenerasi
Jaringan yang hilang dan nekrotik diganti oleh jaringan
yang sama. Syarat regenerasi adalah 1) sebagian struktur
asli tetap terpelihara dan 2) kerangka dasar jaringan tetap
terpelihara.
Perbaikan dan penyembuhan
Perbaikan dan penyembuhan adalah proses penggantian
sel-sel mati dengan sel-sel yang berbeda dari sel asalnya.
Sel-sel baru membentuk jaringan granulasi, yang nantinya
menjadi jaringan parut fibrosa. Penyembuhan luka dimulai
dengan proses peradangan. Kemudian terjadi pembersihan
daerah itu dari debris sel, organisme dan jaringan mati, dan
bekuan darah oleh makrofag dan sedikit oleh neutrofil.
Kemudian terbentuk jaringan granulasi (organisasi). Jaringan
granulasi muda berwarna merah, halus dan mudah berdarah.
Secara berangsur diletakkan kolagen dalam jaringan ini,
sehingga berangsur menjadi jaringan fibrosa. Nantinya
kolagen ini berkerut dan jaringan ini menjadi jaringan parut
(sikatriks).
Penyembuhan Intensi Pertama