organ di bawah kulit yang telah diserang penyakit tuberkulosis, yang tersering
berasal dari kelenjar getah bening, juga dapat berasal dari sendi dan tulang.
Oleh karena itu tempat predileksinya pada tempat-tempat yang banyak didapati
kelenjar getah bening superfisialis, yang tersering pada leher, kemudian disusul
di ketiak dan yang terjarang di lipatan paha.6 Porte d’entree skrofuloderma di
daerah leher ialah pada tonsil atau paru. Jika di ketiak maka kemungkinan porte
d’entree pada apeks pleura, jika dilipat paha pada ekstremitas bawah. Kadang-
kadang ketiga tempat predileksi tersebut diserang sekaligus, yakni pada leher,
ketiak dan lipat paha. Pada kejadian tersebut kemungkinan besar terjadi
penyebaran secara hematogen.6 Kelenjar limfe yang terinfeksi tuberkulosis
akan mengalami adenitis, kemudian periadenitis. Akibatnya satu kelenjar
dengan kelenjar lain yang bersamaan terinfeksi dapat bergabung menyebabkan
perlengketan kelenjar tersebut dengan jaringan sekitarnya. Kelenjarkelenjar
tersebut akan melunak membentuk abses, lalu membentuk fistula dan ulkus ke
permukaan kulit secara per kontinuitatum. Sifat khas ulkus berbentuk linier atau
ireguler dengan terowongan dibawahnya, daerah sekitar berwarna merah
kebiru-biruan, dasar jaringan yang bergranulasi, dan teraba lunak. Dapat pula
terbentuk jaringan parut menghubungkan daerah yang 3 mengalami ulserasi
atau bahkan kulit normal. Kadang-kadang di atas sikatriks (jaringan parut)
tersebut terdapat jembatan kulit (skin brigde).6 Tes Tuberkulin Dasar dari tes
tuberkulin adalah respon imun termediasi sel terhadap protein tuberkulin atau
respon terhadap M.tuberkulosis.
JENIS RADANG
1. Radang akut
2. Radang kronis
Radang akut
Onset yang dini, dalam hitungan detik hingga menit
Proses berlangsung singkat, beberapa menit hingga beberapa hari
Gambaran utama eksudasi cairan dan protein plasma
Emigrasi sel lekosit terutama netrofil
Radang kronis
Onset yang terjadi kemudian, dalam hitungan hari
Berlangsung lebih lama, dalam hitungan minggu hingga tahun
Ditandai adanya sel limfosit dan makrofag
Proliferasi pembuluh darah dan jaringan ikat
Proses multitahap migrasi leukosit lewat pembuluh darah, yang terlihat di sini utnuk sel-sel
neutrofil. Pertama-tama leukosit bergulir, kemudian (dalam rangkaian) diaktifkan dan
melekat pada endotelium, berpindah lewat endotelium, menmbus membran basalis, dan
bermigrasi ke arah kemoatraktan yang memancar dari sumber jejas. Molekul yang berbeda
memainkan peranan yang dominan dalam tahap yang berbeda pada proses ini- selektin dalam
tahap bergulir; kemokin dalam mengaktifkan sel-sel neutrofil untuk meningkatkan aviditas
integrin; integrin dalam adhesi yang kuat; dan CD31 (PECAM-1) dalam transmigrasi.
JENIS SEL YANG TERLIBAT DALAM RADANG
1. Netrofil 2. Basofil
3. Eosinofil 4. Sel Mast
5. Makrofag
RADANG KRONIS
Radang korinis terjadi bila penyembuhan pada radang akut tidak sempurna, bila
penyebab jejas menetap, atau bila penyebab ringan timbul berulang-ulang.
Dapat pula diakibatkan olaeh reaksi imunologik.
Radang berlangsung lama (berminggu-minggu, berbulan-bulan)
sedangkan proses perdangan, kerusakan jaringan serta penyembuhan terjadi
serentak.
Ciri-ciri histologis radang kronis:
1. Infiltrasi sel mononuclear, yaitu makrofag, monosit, limfosit dan sel
plasma.
2. Kerusakan sel
3. Penggantian jaringan ikat yang terkena oleh suatu proses yang ditandai
oleh proliferasi pembuluh darah (angiogenesis) dan fibrosis.