Anda di halaman 1dari 16

• Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat

melakukan kegiatan dengan bebas


• adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara
bebas, mudah dan teratur yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehat
• diperlukan untuk meningkatkan kesehatan,
memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi

MOBILISASI
• Memenuhi kebutuhan dasar manusia
• Mencegah terjadinya trauma
• Mempertahankan tingkat kesehatan
• Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari –
hari
• Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
ketahanan otot dan kekuatan otot

TUJUAN MOBILISASI
• Gaya hidup
• Proses penyakit dan injuri
• Kebudayaan
• Tingkat energi
• Usia dan status perkembangan

Faktor Yang Mempengaruhi Mobilisasi


Jenis – Jenis Mobilisasi
1. Mobilisasi penuh
merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
secara penuh dan bebas

2. Mobilisasi sebagian
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
dengan batasan yang jelas sehingga tidak mampu
bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh
gangguan saraf motoris dan sensoris pada area
tubuhnya
Mobilisassi sebagian dibagi 2
 Mobilisasi sebagian temporer merupakan
kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya sementara (trauma
reversibel pada system musculoskeletal)
 Mobilisasi sebagian permanen merupakan
kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya tetap (rusaknya system
saraf yang ireversibel)

MOBILISASI SEBAGIAN
 Posisis Fowler
Posisi setengah duduk atau duduk, bagian tempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan

Pengaturan Posisi
 Posisi Sim
Posisi miring ke kanan atau ke kiri
 Posisi Trendelenburg
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian
kepala lebih rendah daripada kaki
 Posisi Dorsal Recumben
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi
(ditarik/direnggangkan) diatas tempat tidur
 Posisi Litotomi
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki
dan menariknya ke atas bagian perut
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses
persalinan, dan memasang alat kontrasepsi
 Posisi Genu Pektoral
Posisi menunggin dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada bagian atas tempat tidur
Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan
sigmoid
 Posisi Supinasi
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya
agar dasar tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang
baik.
Pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi
tertentu.
 Posisi Pronasi
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah
menghadap ke bantal.
Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau
punggung.
Posisi Lateral
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping
dengan sebagian besar berat tubuh berada pada
pinggul dan bahu

Anda mungkin juga menyukai