Anda di halaman 1dari 82

Fisika Kesehatan

Lingkup pembahasan
 Setiap benda tersusun dari atom-
atom.
orbit
 Setiap atom tersusun dari inti atom
dan elektron-elektron.
proton Inti
elektron
netron atom • Inti atom terdiri dari :
1.Proton (bermuatan listrik positif)
2.Netron (tidak bermuatan listrik)

• Elektron (bermuatan listrik negatif)


dan selalu bergerak :
1.mengelilingi inti atom (lintasan
edarnya disebut orbit/kulit atom
2. berputar pada sumbunya (spin)
Pada dasarnya atom bersifat netral,
yaitu jumlah muatan positif (proton) sama
denga jumlah muatan negatif (elektron)
IONISASI adalah peristiwa berpindahnya
elektron dari suatu atom ke atom yang
lain
Atom
Atom netral
positif

Akibat ionisasi :
1.Atom yang kehilangan sebuah
elektron atau lebih akan menjadi atom
positif (ion positif)
2.Atom yang mendapat tambahan
sebuah elektron atau lebih akan
menjadi atom negatif (ion negatif)
Atom
Atomnegatif
netral
 Inti atom :
6 proton
6 netron
 6 elektron

Atom Carbon

inti atom
Atom Aluminium
(sebuah proton)
Dikelilingi  Inti atom:
sebuah elektron 13 proton
13 netron
Atom Hidrogen  13 elektron
 Medan listrik antara muatan negatif dan muatan positif sangat besar (karena
adanya kerapatan garis-garis gaya listrik)
 Medan listrik antara muatan negatif dengan muatan negatif atau antar muatan
positif dan positif kecil (karena tidak ada kerapatan garis-garis gaya listrik)

E = kuat medan listrik ……………….. N/C (Newton/Coulomb)


F = gaya Coulomb ……………….. N (Newton)
q = muatan listrik ……………….. C (Coulomb)

Karena K = Konstanta = ketetapan = 9.10 Nm /C


r = jarak antara dua muatan ……………. m

berarti
Pendahuluan
Kelistrikan memegang peranan penting dalam tubuh
manusia. Beberapa penyelidikan tentang biolistrik:
1856, Caldani : kelistrikan otot katak mati.
1780, Luigi galvani : kelistrikan pada tubuh hewan.
1786, Luigi Galvani : terangkatnya kedua kaki
katak setelah diberi aliran listrik
1892, Arons : merasakan aliran frekuensi
tinggi melalui dirinya dan asistennya.
1899, Van Seynek : terjadinya panas pada jaringan
akibat aliran frekuensi tinggi
1928, Schliephake : pengobatan dengan gelombang
pendek (short wave).
Hukum-hukum dalam biolistrik
1. Hukum Ohm
Oleh George Simon Ohm (1826),
“Beda potensial di antara dua ujung
konduktor berbanding lurus
dengan arus listrik yang
melewatinya.”

Melibatkan:
• V: beda potensial (tegangan) Volt (V)
• I: arus listrik  Ampere (A)
• R: hambatan (tahanan)  Ohm (Ω)
Di dalam konduktor
 terdapat elektron-elektron bebas yang dapat bergerak.
 Arah gerakan elektron berlawanan dengan gerakan
proton
 Gerakan elektron dan proton menimbulkan gerakan
muatan listrik (“arus listrik”)
 Arus listrik berjalan searah dengan gerakan proton
POMPA

Arus air –
Arus listrik

Beda ketinggian -
Beda potensial
Hambatan
Formula:
V/I = Konstan

R = V/I
I = V/R
V = IR
Lampu dihubungkan dengan konduktor dengan beda potensial 100 Volt,
menghasilkan arus listrik 5 Ampere. Berapa ohm hambatan pada
konduktor?
Diketahui:
• V = 100 V
• I=1A
Ditanyakan: R = ?
Jawab:
• R = V/I
• = 100 V = 20 Ω
• 5A
• Jadi besarnya hambatan adalah 20 Ohm.
Jaringan otot uterus memiliki tahanan 2,5 kiloOhm dan tegangan listrik
120 miliVolt, berapa miliAmperekah besarnya kuat arus listrik yang
mengalir pada otot uterus tersebut?
Diketahui:
• R = 2,5 kΩ= 2500 Ω
• V = 120 mV = 0,12 V
Ditanyakan: I = ?
Jawab:
• I = V/R
• = 0,12 V = …………… A = …………… mA
• 2500 Ω

Jadi besarnya arus listrik adalah ……………….mA.


2. Hukum Joule

Arus listrik (A) yang melalui suatu konduktor


dengan tegangan (V), dalam waktu tertentu
(t) akan menghasilkan kalor (W atau H).

Melibatkan:
 tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V)
 arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A)
 waktu (t) dengan satuan sekon atau detik (s)
 Energi (W) dengan satuan Joule (J)
 Energi panas (H) dengan satuan kalori (Kal)
Hubungan antara unsur-unsur di atas dituangkan
dalam formula:

W = Vit
(dalam satuan Joule)

Karena 1 Joule = 0,24 kalori:

H = 0,24. V.I.t
(dalam satuan kalori)
Pada aktifitas otot skelet selama 15 menit, berapa kalorikah energi yang
dihasilkan, jika beda potensial dalam serabut otot sebesar 100 mV,
sedangkan hambatan pada serabut otot sebesar 3 kΩ?
Diketahui:
• t = …………… 15 menit = …………… s
• V = …………… 100 mV = …………… V
• R = …………… 3 kΩ= …………… Ω
Ditanyakan: H = …………… ?
Jawab: H = 0,24.Vit
• I = V/R = …………… V / …………… Ω
• = …………… A
Barulah kita cari nilai H
• H = 0,24. V.I.t
• = 0,24 x …………… x …………… x …………… kalori
• = …………… kalori
Sel dibatasi oleh membran sel dengan jaringan lipid (isolator)

Di lingkungan sel terdapat kation-kation dan anion-anion

Yang penting adalah Na+ dan K+.

Distribusi kedua jenis ion tersebut:


Intrasel:
Konsentrasi Na+ berkisar 14 mEq/L
Konsentrasi K+ berkisar 140 mEq/L

Ekstrasel:
Konsentrasi Na+ berkisar 142 mEq/L
Konsentrasi K+ berkisar 4 mEq/L
Na+ : kation utama ekstrasel
K+ : kation utama intrasel

Dalam keadaan istirahat terjadi perpindahan ion :

difusi (akibat perbedaan konsentrasi ion)


Na+ berdifusi ke spasi intrasel
K+ berdifusi ke spasi ekstrasel

transport aktif (pompa yang memerlukan energi)


Na+ dipompa ke spasi ekstrasel
K+ dipompa ke spasi intrasel
G
A
L
V
A
N
O
M
E
T
E
R
Potensial aksi
Potensial membran istirahat : -90 mV (polarisasi).
Jika diberikan rangsangan pada membran sel maka potensial aksi.

Prosesnya?
 Mula-mula kondisi polarisasi
 Stimulus mencapai nilai ambang datang (mekanik, kimia, listrik, panas
dll.)
 Terjadi depolarisasi:
- Permeabilitas membran sel akan meningkat
- Difusi Na+ ke dalam sel
- Di dalam sel lebih positif (potensial membran +40 mV)
 Terjadi repolarisasi:
- Na+ dipompa keluar
- Di dalam sel lebih negatif (potensial membran –90 mV)
+40 mV

++++++++++++++
------------------- 0 mV

-------------------
++++++++++++++

-90 mV
+40 mV

Stimulus
++++++--+++++
------- ++------- 0 mV

- - - - - - - + + - - - - --
++++++--+++++

ambang
-90 mV
+ + + + + + - - + + + + + +40 mV
--------++------

------- ++------
++++++--+++++
0 mV

depolarisasi

- - - - - - -- - - - - - - - - -
++++++++++++

++++++++++++ ambang
-90 mV
---------- ------

ANIMASI
--------++---------
+40 mV
++++++--++++++
---

++++++--++++++
--------++--------
0 mV

repolarisasi

+++++++++++++
------------------

------------------ ambang
-90 mV
+++++++++++++

ANIMASI
Kelistrikan saraf dan otot
Coba ingat kembali tentang struktur neuron
Jenis neuron
Neuron sensorik
 Dendrit (memiliki reseptor)
 Badan sel
 Akson (bersinapsis dengan dendrit neuron penghubung)

Neuron penghubung
 Dendrit (bersinapsis dengan akson neuron sensorik)
 Badan sel
 Akson (bersinapsis dengan dendrit neuron motorik)

Neuron motorik
 Dendrit (bersinapsis dengan akson neuron penghubung)
 Badan sel
 Akson (berakhir pada neuroeffector junction menuju efektor)
- Neuromyal junction (berhubungan dengan otot)
- Neuroglandular junction (berhubungan dengan kelenjar)
ARAH IMPULS SARAF

Impuls = perambatan depolarisasi


Diameter akson
 Dalam hal ini akson berdiameter lebih besar akan

menghantarkan impuls lebih cepat.


Adanya selubung myelin pada akson
 impuls yang melalui selubung myelin akan dihantarkan lebih

cepat, karena signal dihantarkan dengan cara meloncat dari


Nodus Ranvier yang satu ke nodus berikutnya. (gerakan
saltatoir)
 Neuron bermielin menghantarkan impuls dengan sangat cepat.
 Cara lain penghantaran impuls sangat cepat : lengkung refleks.
Contoh:
tanpa sengaja menginjak paku, memerlukan jalur lengkung refleks 
impuls sangat cepat  segera diantisipasi  kerusakan tidak parah.
 Impuls di sepanjang neuron akan berakhir pada
bagian ujung yang mengandung vesikel sinaptik.
 Vesikel terstimuli  mengeluarkan neurotransmitter
(misalnya asetilkolin).
 Neurotransmitter membantu meneruskan impuls
menuju sel berikutnya.
 Reseptor sinaptik sel berikutnya menangkap
neurotransmitter tersebut  impuls berlanjut ke sel
berikutnya.
 Seperti pada sinapsis, neuromyal junction
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara
yang sama menuju efektor
 Selanjutnya otot akan mengalami depolarisasi
setelah menerima impuls dari saraf melalui
neuroeffector junction
Sel otot jantung berbeda dengan sel otot dan sel saraf.
Membran sel otot dan sel saraf

istirahat  stimulus  natrium berdifusi ke dalam sel 


depolarisasi  repolarisasi  istirahat  menunggu stimulus

Membran sel otot jantung


ada stimulus terus menerus dari Nodus SA:
istirahat  stimulus SA natrium berdifusi ke dalam sel 
depolarisasi  repolarisasi  istirahat  stimulus SA
ANATOMI JANTUNG

sidik/pelatihan ecg/psik undip 39


PEMBULUH DARAH
KORONER

RCA
LM
LAD LCx

sidik/pelatihan ecg/psik undip 40


SISTEM KONDUKSI

sidik/pelatihan ecg/psik undip 41


ELEKTROFISIOLOGI
JANTUNG

sidik/pelatihan ecg/psik undip 42


ELEKTROFISIOLOGI
JANTUNG
Sistem Konduksi
Dalam miokardium terdapat beberapa sel( sel
pace maker )yang mampu secara otomatis
membuat depolarisasi dan repolarisasi

1. SA Node ( sinoatrial node )


Terletak pada pertemuan antara vena cava
superior dengan atrium kanan.
Secara teratur mengeluarkan impuls dengan
frekuensi 60 – 100 x/menit
sidik/pelatihan ecg/psik undip 43
Dari SA Node terdapat 3 internodal bundle
(internodal tract ) : Anterior internodal
Middle internodal
Posterior internodal

sidik/pelatihan ecg/psik undip 44


2.AV Node
Terletak di atas sinus koronarius pada
dinding posterior atrium kanan .
Sel pada nodal ini mampu mengeluarkan
Impuls sekitar 40 – 60 X/menit.
3. Berkas HIS ( HIS Bundle )
Right bundle branch ( RBB )
Left bundle branch ( LBB )

sidik/pelatihan ecg/psik undip 45


Merupakan kelanjutan dari AV Node yang
menembus jaringan pemisah miokardium
atrium dan miokardium ventrikel. Akhir dari
serabut ini adalah Serabut purkinje.
4. Serabut Purkinje.
Mengeluarkan impuls yang paling sedikit dari
sistem konduksi yaitu sekitar 20 – 40 x/menit.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 46


AKSI POTENSIAL
Proses terjadinya depolarisasi dan
repolarisasi di dalam sel miokard.
Sel miokard dapat berdepolarisasi atas
rangsangan :
Mekanik
Elektrik
Kimiawi
Thermal
sidik/pelatihan ecg/psik undip 47
FASE AKSI POTENSIAL
Fase 0
Dinamakan fase depolarisasi yang
menggambarkan arus masuk Natrium ekstra
seluler ke dalam intra seluler yang
berlangsung dengan cepat. Terjadi
perubahan muatan dalam sel menjadi positif
dan diluar menjadi negatif.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 48


Fase 1
Merupakan fase permulaan proses
repolarisasi yang mengembalikan potensial
dalam sel menjadi 0 mV. Terjadi akibat
penutupan saluran Natrium.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 49


Fase 2
Kalsium masuk kedalam sel miokard
dengan lajut relatif lebih lambat dan
menyebabkan keadaan stabil yang agak
lama sesuai masa istirahat ( refrakter )
absolut miokardium.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 50


Fase 3
Fase ini merupakan fase pengembalian
potensial intrasel ke potensial istirahat,
akibat pengeluaran Kalium dari dalam sel
keluar sel, sehingga mengurangi muatan
positif di dalam sel.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 51


Fase 4
Disebut sebagai fase istirahat , dimana sel
miokard kembali bermuatan positif di luar
sel
dan negatif di dalam sel hal ini disebut
POLARISASI.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 52


ELEKTROKARDIOGRAFI
PENGERTIAN
• Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari
aktivitas listrik jantung.
• Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg
menggambarkan rekaman listrik jantung.

FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
• Aritmia jantung
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Iskemik dan infark miokard
• Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
• Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
• Penilaian fungsi pacu jantung
sidik/pelatihan ecg/psik undip 53
MESIN EKG

Mesin EKG dibagi menjadi 3 jenis , menurut


banyaknya saluran ( Channel ) pencatat yaitu:
single, trifle atau multiple channel.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 54


KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas 0,04 dt
grafik yang merupakan garis
horizontal dan vertikal dengan
jarak 1mm ( kotak kecil ). Garis 0, 20 dt
yang lebih tebal terdapat pada
setiap 5mm disebut ( kotak besar ).
•Garis horizontal
Menunjukan waktu, dimana
1mm = 0,04 dtk, sedangkan 0,1 mv 0,5 mv
5mm = 0,20 dtk.
•Garis vertical
Menggambarkan voltage,
dimana 1mm = 0,1 mv ,
sedangkan setiap 5 mm =0,5 ecg/psik
sidik/pelatihan mv. undip 55
SANDAPAN EKG
Terdapat 2 jenis sandapan ( lead ) pada EKG.
• Sandapan Bipolar
Yaitu merekam perbedaan potensial dari dua elektroda, sandapan
ini ditandai dengan angka romawi ( I, II dan III )
• Sandapan Unipolar
Sandapan Unipolar Ektremitas
Merekam besar potensial listrik pada satu ektremitas, elektroda
ekplorasi diletakan pada ektremitas yg mau diukur. Gabungan
elektroda-elektroda pada ektremitas yg lain membentuk elektroda
indiferen ( potensial 0 )
( aVR, aVL, aVF )
SandapanUnipolar Prekordial
Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda
eksplorasi yg ditempatkan di beberapa dingding dada. Elektroda
indiferen diperoleh dengan menggabungkan ketiga elektroda
ektremitas.
( V1 s/d V9 dan V3R, sidik/pelatihan
V4R ) ecg/psik undip 56
Sandapan Bipolar Ektremitas

I II III
sidik/pelatihan ecg/psik undip 57
Sandapan Unipolar
Ektremitas

sidik/pelatihan ecg/psik undip 58


Segi Tiga Einthoven

I
aVR aVL

III
II

aVF
ISMAIL PRODUCTION

sidik/pelatihan ecg/psik undip 59


sidik/pelatihan ecg/psik undip 60
Sandapan Unipolar
Prekordial

sidik/pelatihan ecg/psik undip 61


KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan
ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang
terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 62


GELOMBANG P
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi atrium

Normal
Tinggi : < 0,3 mvolt
Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di L II
Selalu negatif di aVR

Kepentingan
Mengetahui kelainan di Atrium

“Gelombang P Mitral”

“ Gelombang P Pulmonal “
sidik/pelatihan ecg/psik undip 63
GELOMBANG QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel
Normal : Normal gelombang Q
Lebar : 0,06 - 0,12 detik Lebar : < 0,04 detik
Tinggi : Tergantung lead Dalam : < 1/3 tinggi R
Gel R
defleksi positif pertama pada gelombang QRS.
Gel R umumnya positif di lead I,II,V5 dan V6.
Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau
tidak ada

Gel S
defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR
dan V1 gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6
akan terlihat makin lama makin menghilang.
Kepentingan :
Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
Mengetahui adanya Bundle branch block
sidik/pelatihan ecg/psik undip 64
Mengetahui adanya infark
Terminologi morfologi QRS
R
qRs Rs rS

QR Q/QS rSr’
rSR’
sidik/pelatihan ecg/psik undip 65
Perbandingan Gel R dan Gel S di
lead Prekordial

V1 V2 V3 V4 V5 V6
KETERANGAN

R / S di V1 = < 1

sidik/pelatihan ecg/psik undip 66


R/
Gelombang T
Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi ventrikel

Nilai normal :
*  1 MV di lead dada
*  0,5 MV di lead ekstrimitas
* Minimal ada 0,1 MV

Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia/infark
* Kelainan elektrolit

sidik/pelatihan ecg/psik undip 67


Interval PR
Diukur dari permulaan P s/d permulaan QRS

Normal : 0,12 - 0,20 detik

Kepentingan :
Kelainan sistem konduksi

sidik/pelatihan ecg/psik undip 68


Segmen ST
Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T

Normal : Isoelektris

Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut


Depresi Pada iskemia

sidik/pelatihan ecg/psik undip 69


CARA MEMBACA EKG
LENGKAP
1. TENTUKAN IRAMA JANTUNG
2. TENTUKAN FREKUENSI ( HR )
3. TENTUKAN AXIS
4. TENTUKAN ADAKAH TANDA ISKEMIA/
INFARK
5. TENTUKAN ADAKAH TANDA
HIPERTROFI
6. TENTUKAN ADAKAH GANGGUAN
ELEKTROLIT
sidik/pelatihan ecg/psik undip 70
LANJUTAN
Catatan :
• Frekuensi jantung yang normal : 60 – 100
x/menit
• Lebih dari 100 x/menit : Sinus
takikardi
• Kurang dari 60 x/menit : Sinus
bradikardi
• 140 – 250 x/menit : Takikardi
abnormal
• 250 – 350 x/menit : Flutter
• Lebih dari 350 x/menit : Fibrilasi
sidik/pelatihan ecg/psik undip 71
MEMBACA EKG MONITOR
Dalam menentukan irama jatung urutan yg
ditentukan adalah sbb :
•Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur
atau tidak.
•Tentukan berapa frekuensi jantung (HR).
•Tentukan gelombang P normal atau tidak.
•Tentukan interval PR normal atau tidak.
•Tentukan gelombang QRS normal atau tidak.
•Interpretasi.
•Catatan: Irama jantung yang normal impulsnya
berasal dari nodus SA,disebut irama sinus (Sinus
Rhytem = SR ). sidik/pelatihan ecg/psik undip 72
EKG NORMAL
Kriteria irama sinus (SR) atau EKG normal adalah sbb :
• Irama teratur.
• Frekwensi jantung (HR) antara 60-100 x/menit.
• Gel P normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T.
• Interval PR normal ( 0,12 – 0,20 detik ).
• Gel QRS normal ( 0,06 – 0,12 detik ).
• Semua gel sama.
• Irama EKG yg tidak mempunyai kriteria tersebut disebut disritmia
atau aritmia.

sidik/pelatihan ecg/psik undip 73


CARA MENGHITUNG HR
Menentukan frekuensi jantung
A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik )
Jml kotak besar antara R – R
B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik )
Jml kotak kecil antara R – R
C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS
dan kalikan 10.

CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR.


RUMUS C UNTUK YANG TIDAK TERATUR.
sidik/pelatihan ecg/psik undip 74
AXIS

LAD
_

- 30

180 0
I
_ +

NORMA
+
RAD L AXIS
+ 110
aVF

11/24/19 sidik/pelatihan ecg/psik undip 75 75


1 ATRIUM:
Impuls dari Nodus SA  otot atrium P
(depolarisasi)  Nodus AV
VENTRIKEL:
Istirahat (polarisasi) -
2 ATRIUM: ?
Terjadi repolarisasi
VENTRIKEL:
Nodus AV  Berkas His  Cabang QRS
Berkas His  Serabut Purkinje  otot
ventrikel (depolarisasi)

3
ATRIUM: -
Berada dalam kondisi istirahat (polarisasi)
VENTRIKEL: T
Terjadi repolarisasi
4 ATRIUM: -
Istirahat (polarisasi)
VENTRIKEL: -
Istirahat (polarisasi)
Waktu Atrium Ventrikel Rekaman EKG
T1 Depolarisasi Polarisasi P
T2 Repolarisasi Depolarisasi Kompleks QRS
T3 Polarisasi Repolarisasi T
T4 Polarisasi Polarisasi -
R R R R

P T P T P T P T

Q Q Q Q

S S S S
Dihitung berdasarkan jumlah kotak ke samping per siklus
(dari R ke R berikutnya)

Frekuensi denyut jantung = . 1500 .


Jml kuadran kecil persiklus

Frekuensi denyut jantung = . 300 .


Jml kuadran besar persiklus
CONTOH HAFALAN PETUGAS
TENTANG

JUMLAH KOTAK BESAR PER SIKLUS:

1 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/1 = 300 kali/menit


2 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/2 = 150 kali/menit

3 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/3 = 100 kali/menit

4 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/4 = 75 kali/menit

5 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/5 = 60 kali/menit

6 kuadran besar,  frekuensi jantung = 300/6 = 50 kali/menit


Dihitung berdasarkan jumlah kotak ke atas

1 kotak kecil ke atas = 0,1 mV (mili Volt)

Anda mungkin juga menyukai