Lingkup pembahasan
Setiap benda tersusun dari atom-
atom.
orbit
Setiap atom tersusun dari inti atom
dan elektron-elektron.
proton Inti
elektron
netron atom • Inti atom terdiri dari :
1.Proton (bermuatan listrik positif)
2.Netron (tidak bermuatan listrik)
Akibat ionisasi :
1.Atom yang kehilangan sebuah
elektron atau lebih akan menjadi atom
positif (ion positif)
2.Atom yang mendapat tambahan
sebuah elektron atau lebih akan
menjadi atom negatif (ion negatif)
Atom
Atomnegatif
netral
Inti atom :
6 proton
6 netron
6 elektron
Atom Carbon
inti atom
Atom Aluminium
(sebuah proton)
Dikelilingi Inti atom:
sebuah elektron 13 proton
13 netron
Atom Hidrogen 13 elektron
Medan listrik antara muatan negatif dan muatan positif sangat besar (karena
adanya kerapatan garis-garis gaya listrik)
Medan listrik antara muatan negatif dengan muatan negatif atau antar muatan
positif dan positif kecil (karena tidak ada kerapatan garis-garis gaya listrik)
berarti
Pendahuluan
Kelistrikan memegang peranan penting dalam tubuh
manusia. Beberapa penyelidikan tentang biolistrik:
1856, Caldani : kelistrikan otot katak mati.
1780, Luigi galvani : kelistrikan pada tubuh hewan.
1786, Luigi Galvani : terangkatnya kedua kaki
katak setelah diberi aliran listrik
1892, Arons : merasakan aliran frekuensi
tinggi melalui dirinya dan asistennya.
1899, Van Seynek : terjadinya panas pada jaringan
akibat aliran frekuensi tinggi
1928, Schliephake : pengobatan dengan gelombang
pendek (short wave).
Hukum-hukum dalam biolistrik
1. Hukum Ohm
Oleh George Simon Ohm (1826),
“Beda potensial di antara dua ujung
konduktor berbanding lurus
dengan arus listrik yang
melewatinya.”
Melibatkan:
• V: beda potensial (tegangan) Volt (V)
• I: arus listrik Ampere (A)
• R: hambatan (tahanan) Ohm (Ω)
Di dalam konduktor
terdapat elektron-elektron bebas yang dapat bergerak.
Arah gerakan elektron berlawanan dengan gerakan
proton
Gerakan elektron dan proton menimbulkan gerakan
muatan listrik (“arus listrik”)
Arus listrik berjalan searah dengan gerakan proton
POMPA
Arus air –
Arus listrik
Beda ketinggian -
Beda potensial
Hambatan
Formula:
V/I = Konstan
R = V/I
I = V/R
V = IR
Lampu dihubungkan dengan konduktor dengan beda potensial 100 Volt,
menghasilkan arus listrik 5 Ampere. Berapa ohm hambatan pada
konduktor?
Diketahui:
• V = 100 V
• I=1A
Ditanyakan: R = ?
Jawab:
• R = V/I
• = 100 V = 20 Ω
• 5A
• Jadi besarnya hambatan adalah 20 Ohm.
Jaringan otot uterus memiliki tahanan 2,5 kiloOhm dan tegangan listrik
120 miliVolt, berapa miliAmperekah besarnya kuat arus listrik yang
mengalir pada otot uterus tersebut?
Diketahui:
• R = 2,5 kΩ= 2500 Ω
• V = 120 mV = 0,12 V
Ditanyakan: I = ?
Jawab:
• I = V/R
• = 0,12 V = …………… A = …………… mA
• 2500 Ω
Melibatkan:
tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V)
arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A)
waktu (t) dengan satuan sekon atau detik (s)
Energi (W) dengan satuan Joule (J)
Energi panas (H) dengan satuan kalori (Kal)
Hubungan antara unsur-unsur di atas dituangkan
dalam formula:
W = Vit
(dalam satuan Joule)
H = 0,24. V.I.t
(dalam satuan kalori)
Pada aktifitas otot skelet selama 15 menit, berapa kalorikah energi yang
dihasilkan, jika beda potensial dalam serabut otot sebesar 100 mV,
sedangkan hambatan pada serabut otot sebesar 3 kΩ?
Diketahui:
• t = …………… 15 menit = …………… s
• V = …………… 100 mV = …………… V
• R = …………… 3 kΩ= …………… Ω
Ditanyakan: H = …………… ?
Jawab: H = 0,24.Vit
• I = V/R = …………… V / …………… Ω
• = …………… A
Barulah kita cari nilai H
• H = 0,24. V.I.t
• = 0,24 x …………… x …………… x …………… kalori
• = …………… kalori
Sel dibatasi oleh membran sel dengan jaringan lipid (isolator)
Ekstrasel:
Konsentrasi Na+ berkisar 142 mEq/L
Konsentrasi K+ berkisar 4 mEq/L
Na+ : kation utama ekstrasel
K+ : kation utama intrasel
Prosesnya?
Mula-mula kondisi polarisasi
Stimulus mencapai nilai ambang datang (mekanik, kimia, listrik, panas
dll.)
Terjadi depolarisasi:
- Permeabilitas membran sel akan meningkat
- Difusi Na+ ke dalam sel
- Di dalam sel lebih positif (potensial membran +40 mV)
Terjadi repolarisasi:
- Na+ dipompa keluar
- Di dalam sel lebih negatif (potensial membran –90 mV)
+40 mV
++++++++++++++
------------------- 0 mV
-------------------
++++++++++++++
-90 mV
+40 mV
Stimulus
++++++--+++++
------- ++------- 0 mV
- - - - - - - + + - - - - --
++++++--+++++
ambang
-90 mV
+ + + + + + - - + + + + + +40 mV
--------++------
------- ++------
++++++--+++++
0 mV
depolarisasi
- - - - - - -- - - - - - - - - -
++++++++++++
++++++++++++ ambang
-90 mV
---------- ------
ANIMASI
--------++---------
+40 mV
++++++--++++++
---
++++++--++++++
--------++--------
0 mV
repolarisasi
+++++++++++++
------------------
------------------ ambang
-90 mV
+++++++++++++
ANIMASI
Kelistrikan saraf dan otot
Coba ingat kembali tentang struktur neuron
Jenis neuron
Neuron sensorik
Dendrit (memiliki reseptor)
Badan sel
Akson (bersinapsis dengan dendrit neuron penghubung)
Neuron penghubung
Dendrit (bersinapsis dengan akson neuron sensorik)
Badan sel
Akson (bersinapsis dengan dendrit neuron motorik)
Neuron motorik
Dendrit (bersinapsis dengan akson neuron penghubung)
Badan sel
Akson (berakhir pada neuroeffector junction menuju efektor)
- Neuromyal junction (berhubungan dengan otot)
- Neuroglandular junction (berhubungan dengan kelenjar)
ARAH IMPULS SARAF
RCA
LM
LAD LCx
FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
• Aritmia jantung
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Iskemik dan infark miokard
• Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
• Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
• Penilaian fungsi pacu jantung
sidik/pelatihan ecg/psik undip 53
MESIN EKG
I II III
sidik/pelatihan ecg/psik undip 57
Sandapan Unipolar
Ektremitas
I
aVR aVL
III
II
aVF
ISMAIL PRODUCTION
Normal
Tinggi : < 0,3 mvolt
Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di L II
Selalu negatif di aVR
Kepentingan
Mengetahui kelainan di Atrium
“Gelombang P Mitral”
“ Gelombang P Pulmonal “
sidik/pelatihan ecg/psik undip 63
GELOMBANG QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel
Normal : Normal gelombang Q
Lebar : 0,06 - 0,12 detik Lebar : < 0,04 detik
Tinggi : Tergantung lead Dalam : < 1/3 tinggi R
Gel R
defleksi positif pertama pada gelombang QRS.
Gel R umumnya positif di lead I,II,V5 dan V6.
Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau
tidak ada
Gel S
defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR
dan V1 gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6
akan terlihat makin lama makin menghilang.
Kepentingan :
Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
Mengetahui adanya Bundle branch block
sidik/pelatihan ecg/psik undip 64
Mengetahui adanya infark
Terminologi morfologi QRS
R
qRs Rs rS
QR Q/QS rSr’
rSR’
sidik/pelatihan ecg/psik undip 65
Perbandingan Gel R dan Gel S di
lead Prekordial
V1 V2 V3 V4 V5 V6
KETERANGAN
R / S di V1 = < 1
Nilai normal :
* 1 MV di lead dada
* 0,5 MV di lead ekstrimitas
* Minimal ada 0,1 MV
Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia/infark
* Kelainan elektrolit
Kepentingan :
Kelainan sistem konduksi
Normal : Isoelektris
LAD
_
- 30
180 0
I
_ +
NORMA
+
RAD L AXIS
+ 110
aVF
3
ATRIUM: -
Berada dalam kondisi istirahat (polarisasi)
VENTRIKEL: T
Terjadi repolarisasi
4 ATRIUM: -
Istirahat (polarisasi)
VENTRIKEL: -
Istirahat (polarisasi)
Waktu Atrium Ventrikel Rekaman EKG
T1 Depolarisasi Polarisasi P
T2 Repolarisasi Depolarisasi Kompleks QRS
T3 Polarisasi Repolarisasi T
T4 Polarisasi Polarisasi -
R R R R
P T P T P T P T
Q Q Q Q
S S S S
Dihitung berdasarkan jumlah kotak ke samping per siklus
(dari R ke R berikutnya)