Anda di halaman 1dari 47

KEPERAWATAN DASAR

Kebutuhan Aktivitas & Latihan


• Aktivitas suatu energi atau keadaan
bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup .

• Latihan aktivitas yang dilakukan seseorang


untuk meningkatkan atau
memelihara kebugaran tubuh
Sistem Tubuh yang Berperan
dalam Kebutuhan Aktivitas
• Tulang
• Otot dan tendon
• Ligamen
• Sendi
• Sistem syaraf
Tujuan
• Mempermudah, menjaga
atau meningkatkan tonus
otot

• Mencegah komplikasi

• Memenuhi kebutuhan
hidup sehari – hari

• Memudahkan pelaksanaan
pemeriksaan dan tindakan

• Memberikan rasa nyaman


MOBILITAS
• kemampuan individu untuk bergerak secara
bebas, mudah danteratur dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatannya
Etiologi
Faktor penyebab terjadinya gangguan mobilitas
fisik yaitu :
• Penurunan kendali otot
• Penurunan kekuatan otot
• Kekakuan sendi
• Kontraktur
• Gangguan muskuloskletal
• Gangguan neuromuskular
• Keengganan melakukan pergerakan
Manifestasi Klinis mobilisasi
fisik
Gejala dan Tanda Mayor
• Subjektif (Mengeluh sulit menggerakkan
ektremitas )
• Objektif (Kekuatan otot menurun ,Rentang
gerak (ROM) menurun)
Gejala dan Tanda Minor
• Subjektif (Nyeri saat bergerak, Enggan
melakukan pergerakan, Merasa cemas saat
bergerak)
• Objektif (Sendi kaku, Gerakan tidak
terkoordinasi , Gerak terbatas ,Fisik lemah)
Tujuan mobilisasi
• memenuhi kebutuhan dasar (termasuk
melakukan aktifitas hidup sehari-hari dan
aktifitas rekreasi)
• mempertahankan diri (melindungi diri dari
trauma)
• mempertahankan konsep diri
• mengekspresikan emosi dengan gerakan
tangan non verbal
Perubahan tingkat mobilisasi
• Pembatasan gerak : terpasang fiksasi
ekternal (gips, traksi)
• Pembatan gerakan volunter
• Kehilangan fungsi motorik
Jenis Mobilitas
• Mobilitas penuh
• Mobilitas sebagian
• Mobilitas temporer
• Mobilitas sebagian permanen
Faktor yang mempengaruhi
Aktivitas & Latihan
• Gaya hidup
• Proses penyakit/cedera.
• Kebudayaan.
• Tingkat energi.
• Usia dan status perkembangan.
Immobilitas/immobilisasi
• keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karenakondisi yang
mengganggu pergerakan (aktivitas)
• keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu
atau lebih ekstremitas secara mandiri (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017)
Tanda Gejala (Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017))

• Tanda dan gejala mayor


mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas.
Kemudian, untuk tanda dan gejala mayor
objektifnya, yaitu kekuatan otot menurun, dan
rentang gerak menurun.
• Tanda dan gejala minor
nyeri saat bergerak, enggan melakukan
pergerakan, dan merasa cemas saat bergerak.
Kemudian, untuk tanda dan gejala minor
objektifnya, yaitu sendi kaku, gerakan tidak
terkoordinasi, gerakan terbatas, dan fisik lemah.
Tingkat Imobilisasi (Kasiati, 2016 )

• Imobilisasi komplit
• Imobilisasi parsial
• Imobilisasi karena pengobatan
Jenis Immobilisasi
• Immobilisasi Fisik
• Immobilisasi Intelektual
• Immobilisasi emosional
• Immobilisasi sosial
Perubahan sistem tubuh akibat
immobilisasi
• Perubahan metabolisme

• Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit.

• Gangguan Perubahan Zat Gizi

• Gangguan Fungsi Gastroitestinal

• Perubahan sistem pernafasan

• Perubahan kardiovaskuler

• Perubahan sistem integumen

• Perubahan sistem muskuloskletal

• Perubahan eliminasi

• Perubahan prilaku
Komplikasi
Komplikasi sekunder dari Imobilisasi menurut
Black, 2014
• Tromboplebitis
• Konstipasi
• Ateleksasis
• masalah buang air kecil
• kehilangan kekuatan otot
• gangguan integritas kulit
• depresi.
Masalah aktivitas
• Gangguan mobilisasi fisik
• Defisit perawatan diri
• Koping individu tidak efektif
• Kelelahan
Body Mekanik
• suatu usaha mengkoordinasikan sistem
muskuloskletal dan sisitem saraf dalam
memperthankan keseimbangan postur dan
kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak dan melakukan
aktivitas sehari hari
Body mekanik meliputi :
1. Body aligement
2. Balance
3. Coordinated body movemen
Prinsip yg digunakan dlm
mekanika tubuh

• Gravitasi  sumbu dalam pergerakan


tubuh
• Keseimbangan  m’pertahankan posisi
gravitasi diantara pusat gravitasi dan dasar
tumpuan
• Berat  sangat mempengaruhi mekanika
tubuh
Pergerakan Dasar Dalam
Mekanika Tubuh
• Gerakan (ambulating)

Yaitu gerakan yang benar-benar dapat membantu dalam mempertahankan


keseimbangan tubuh.contoh orang berdiri dan orang berjalan.

• Menahan (squating)
Yaitu mempertahankan posisi dalam posisi tertentu.contoh orang duduk dan
orang jogkok.

• Menarik (pulling)

Yaitu menarik yang benar-benar akan memudahkan dalam memindahkan


benda. contoh:
1. Letak pasien berada di depan kita(perawat)
2. Posisi kaki dan tubuh saat menarik

• Mengangkat (lifting)
gunakan otot besar dari kulit ,contohnya mengangkat benda berat.

• Memutar (pivoting)
Yaitu memutar posisi tubuh ,contoh dari posisi kanan atau posisi kiri atau
sebaliknya.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
• Riwayat Kesehatan Sekarang.
1. Meliputi alasan pasien yang menyebabkan
terjadi keluhan/ggn , spt :adanya nyeri,
kelemahan otot, kelelahan, tingkat
mobilitas danimobilitas
2. Daerah terganggunya mobilitas dan
imobilitas
3. Lamanya terjadi gangguan
Riwayat Keperawatan Penyakit yg pernah diderita

• Penyakit Neurologis : Trauma kepala, tek


intrakranial, dll.

• Penyakit Kardiovaskuler : IMA, gagal jantung dll.

• Penyakit Muskuloskeletal : Osteoporosis, fraktur,


Artritis, dll.

• Penyakit Pernafasan : PPOM, Pneumonia, dll


• Kemampuan Fungsi Motorik (derajat kekuatan otot)
Pengkajiannya meliputi : tangan dan kaki bagian kiri
dan kanan dinilaiapakah ada / tidaknya kelemahan,
kekuatan dan spasme.Untuk mengetahui kekuatan dan
kemampuan fungsi motorik perludiperiksa tentang
kemampuan otot dan perlu dilakukan
pemeriksaanderajat kekuatan otot yang dibuat ke
dalam enam derajat (0-5). Derajatini menunjukan
kekuatan otot tersebut dapat dilihat pada table
dibawah ini
Derajat 5 Kekuatan normal dimana seluruh gerakan dapatdilakukan otot
dengan tahanan maksimal dari prosesyang dilakukan berulang-
ulang tanpa menimbulkankelelahan
Derajat 4 Dapat melakukan Range of Motion (ROM) secarapenuh dan dapat
melawan tahanan ringan
Derajat 3 Dapat melakukan ROM secara penuh dengan melawangaya berat
(gravitasi) tetapi tidak dapat melawantahanan
Derajat 2 Dengan bantuan atau menyangga sendi dapatmelakukan ROM
secara penuh
Derajat 1 Kontraksi otot minimal terasa/teraba pada ototbersangkutan
tanpa menimbulkan gerakan
Derajat 0 Tidak ada kontraksi otot sama sekali
• Kemampuan Mobilitas.
Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dgn
tujuan untuk menilaikemampuan gerak ke posisi
miring, duduk, berdiri, bangun danberpindah
tanpa bantuan. Dapat dilihat dari kategori
TingkatKemampuan Aktivitas dari table dibawah
ini
• Kemampuan Rentang Gerak.
• Pengkajian Rentang Gerak (range Of Motion
ROM) dilakukan padadaerah seperti bahu,
siku, lengan, panggul dan kaki. Dapat dilihat
darilatihan gerak table dibawah ini :
• Kekuatan Otot dan Gangguan Koordinasi
Dalam mengkaji kekuatan otot
dapat ditentukan kekuatan secara
bilateralatau tidak. Derajat kekuatan otot
dapat ditentukan dengan :
Diagnosis Keperawatan
• gangguann mobilitas fisik berhubungan

• Gangguan penurunan curah jantung

• Gesiko cedera

• Intoleransi aktivitas

• Tidak efektifnya pola napas

• Gangguan eliminasi

• Perubahan nutrisi

• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

• Gangguan interaksi sosial

• Gangguan konsep diri imobilitas


Anatomi bidang tubuh
MACAM – MACAM POSISI TIDUR
• Fowler  posisi • Semi Fowler 
setengah duduk atau posisi setengah
duduk, dimana duduk 30-45 ˚
bagian kepala tempat
tidur lebih tinggi atau
dinaikan
• Sim adalah posisi
miring kekanan • Trundelenburg
atau kekiri Adalah posisi
pasien berbaring
ditempat tidur
dengan bagian
kepala lebih rendah
dari kaki
• Dorsal Recumbent • Posisi Litotomi
adalah adalah
Pada posisi ini pasien Posisi berbaring tele
berbaring terlentang ntang dengan
dengan kedua lutut mengangkat kedua
fleksi ditarik diatas kaki dan
tempat tidur menariknya
keatas bagian
perut
• Posisi Genu • Orthoponeic adalah
Pectrocal/ Knee Posisi pasien
Chest adalah pada duduk dengan
posisi ini pasien menyandarkan kepala p
menungging dengan ada penampang yang
kedua kaki di sejajar dada,
tekuk dan dada seperti pada meja
menempel pada bagi
an alas tempat tidur
• Posisi Supinasi adalah • Posisi
Posisi telentang dengan Pronasi adalah
pasien menyandarkan Tidur dalam posisi
punggungnya agar telungkup Berbaring
dasar tubuh dengan wajah men
sama dengan kesejajar ghadap kebantal
an berdiri yang baik
• Posisi Lateral adalah
Posisi miring dimana
pasien bersandar
kesamping dengan
sebagian besar
berat tubuh
berada pada pinggul
dan bahu.
ROM (RANGE OF MOTION)
• gerakan dalam keadaan normal yang dapat
dilakukan oleh sendi yang bersangkutan
• Latihan ROM  Latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot
Tujuan
• Mempertahankan atau memelihara
fleksibilitas dan kekuatanotot
• Memelihara pergerakan persendian
• Merangsang sirkulasi darah
• Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan
kontraktur
• Mempertahankan fungsi jantung dan
pernapasan
• Menstimulasi persendian
Jenis ROM
• Rom Aktif
• Rom Pasif
LATIHAN RENTANG GERAK

• Flexion
menggerakkan dagu menempel ke dada
• Extension
mengembalikan kepala ke posisi tegak
• Hiperekstensi
menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin

Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh


mungkin ke arah setiap bahu

Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin


dalam gerakan sirkuler
•Fleksi : menaikkan lengan ke posisi di samping tubuh
ke depan ke posisi di atas kepala
• Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi di
samping tubuh
• hiperekstensi : menggerakkan lengan ke belakang
tubuh, siku tetap lurus.

*Abduksi : menaikan lengan ke posisi


samping di atas kepala dg telapak
tangan jauh dari kepala

*Adduksi : menurunkan lengan ke samping


dan menyilang tubuh sejauh mungkin

Sirkumduksi

menggerakkan lengan dg lingkaran


penuh(42.7)

*Rotasi dalam : dg siku fleksi, memutar


bahu dg menggerakkan lengan sampai
ibu jari menghadap ke dalam dan
belakang.

*Rotasi luar : dg siku fleksi, menggerakkan


lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala (42.8)
Fleksi : menekuk siku shg lengan bawah bergerak ke
depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu.
Ekstensi : meluruskan siku dg menurunkan tangan

• PRONATION

Moving the bones of the forearm


downward.

• SUPINATION

Moving the bones of the forearm upward.

Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam


lengan bawah.
Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari jari, tangan
dan lengan bawah berada dlam arah yang sama.
Hiperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal ke
belakang sejauh mungkin.
Abduksi (fleksi radial): menekuk pergelangan tangan miring
(medial ke ibu jari
Adduksi (fleksi ulnar): menekuk pergelangan tangan miring
(lateral) ke arah lima jari.

Fleksi : membuat genggaman


Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan
Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari tangan ke
belakang sejauh mungkin.

Adduksi : merapatkan jari tangan


Abduksi : mereganggangkan jari-jari tangan yang satu dg yang
lain

Fleksi : menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak


tangan
Ekstensi : menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan

Abduksi : menjauhkan ibu jari ke samping


Adduksi : menggerakkan ibu jari ke depan tangan
Oposisi : menyentuh ibu jari ke setiap jari tangan yg sama
• Abduksi :
GERAKAN KAKI menggerakkan tungkai
ke sampai menjauhi
tubuh
• Fleksi : • Adduksi :
menggerakkan menggerakkan tungkai
tungkai ke depan kembali ke posisi
medial dan melebihi
dan atas jika mungkin.
• Ekstensi :
menggerakkan
kembali ke samping • Rotasi luar : memutar
kaki dan tungkai
tungkai yg lain menjauhi tungkai lain

• Hiperekstensi : • Sirkumduksi :
menggerakkan menggerakkan tungkai
tungkai ke belakang melingkar
tubuh
Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang
Paha
Ekstensi : mengembalikan tungkai ke lantai

Dorsofleksi: menggerakkan kaki shg jari


kaki menekuk ke atas

• EVERSION : memutar telapak


kaki ke samping luar.
• INVERSION: memutar telapak
kaki ke samping dalam

Fleksi : melengkungkan jari kaki ke bawah


Ekstensi ; meluruskan jari kaki
Abduksi : meregangkan jari kaki satu dg yg
lain
Adduksi : merapatkan kembali bersama-
sama.
KEKUATAN OTOT
Skala Karakteristik
0 Paralisis Sempurna

1 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat dipalasi


atau dilihat

2 Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat


melawan gravitasi ( hanya bergeser)

3 Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat


menahan atau melawan tahanan pemeriksa

4 Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi


kekuatanya berkurang

5 Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan


kekuatan maksimal

Anda mungkin juga menyukai