Anda di halaman 1dari 15

ETIKA DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN

KETERKAITAN KESMAS DENGAN UPAYA KESEHATAN


Kelompok 1
Dhea Permatasari Iskandar
Dony Sentory
Erna Sari
Jenny Amsal
Julius
Ruly Ramadana
Yoga Pratama
Pengertian Etika dalam Keperawatan
Komunitas
Etika Keperawatan Kesehatan
Komunitas adalah etika pengambilan
keputusan berdasarkan moral,
pengetahuan tentang hak klien, dan
tanggung jawab profesi. Hak klien atas
kesehatan merupakan hak yang
bersifat alami, dimana tiap masyarakat
berhak memperoleh derajat kesehatan
seoptimal mungkin.
Tujuan Kode Etik Keperawatan
• Dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien,
teman sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi
keperawatan maupun dengan profesi lain di luar profesi keperawatan
• Standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh praktisi
keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam
pelaksanaan tugasnya.
• Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya
diperlakukan secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
• Dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional
keperawatan.
• Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna
tenaga keperawatan akan pentingnya sikap profesional dalam
melaksanakan tugas praktek keperawatan.
Prinsip-Prinsip Etik
1. Otonomi (Autonomy)
Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan
nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri.
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melalukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan  dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang  sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
4. Tidak  merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya / cedera fisik dan psikologis
pada klien.
Lanjutan
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaian kebenaran pada setiap
klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
6. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
prifasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Prinsip Dasar Dari Keperawatan Komunitas
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2. Empat tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat yaitu :
individu, keluarga, kelompok dalam hal ini kelompok khusus dan masyarakat.
3. Perawat kesehatan masyarakat dalam bekerja selalu mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dan menanggualangi masalah kesehatan  mereka sendiri.
4. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada
upaya  promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitative.
5. Dasar utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan
pemecahan masalah yang yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6. Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat di masyarakat, dan pasiennya
adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sehat maupun yang sakit.
7. Tujuan perawatan adalah meningkatan fungsi kehidupan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Lanjutan
8. Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat msyarakat.
9. Bekerja secara team bukan individu.
10. Selalu melakukan kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, melayani masyarakat yang sehat dan sakit, penduduk
yang sakit dan tidak berobat ke puskesmas dan pasien yang baru
kembali dari rumah sakit.
11. Home visit (Kunjungan rumah) sangat diperlukan dalam
membantu mengatasi masalah kesehatan atau perawatan pada
klien.
12. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama
13. Pelaksanaan kesehatan masyarakat mengacu pada system
pelayanan kesehatan yang ada.
14. Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat dilakukan
di puskesmas, panti, sekolah, keluarga sebagai unit pelayanan
Prinsip Etika dalam Keperawatan
Kesehatan Komunitas
1. Prinsip Kebaikan (Beneficience)
Kebaikan yaitu mempertimbangkan bahaya dengan keuntungan dan analisa
kebutuhan biaya dalam penentuan dampak terhadap populasi.
2. Prinsip Otonomi
Yaitu menghormat pada orang karena tiap individu mempunyai hak untuk
menentukan rencana hidupnya, menyiapkan persetujuan informasi, bebas
memilih dan menolak tindakan serta perlindungan terhadap autonomi yang
hilang.
3. Kejujuran atau veracity
Prinsip dalam pengertian memberikan asuhan keperawatan tindakan yang
dilakukan harus sesuai dengan kemampuan dan kapasitas komunitas.
4. Keadilan (Justice),
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang  sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam
Komunikasi
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10.Bertingkahlaku yang baik
Karakteristik Perawat Kesehatan
Masyarakat Dengan Upaya Kesehatan Lain
Perkembangan perkesmas (Perawatan
Kesehatan Masyarakat) tidak dapat
dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh
perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia. Menurut Archer &
Flesman (1979), public health nursing bersifat
heterogen, sedangkan community health
nursing besifat homogen. Perkesmas
merupakan pelayanan yang memberikan
perhatian terhadap pengaruh lingkungan
(bio, psiko, sosio, kultural, dan spiritual) pada
kesehatan komunitas dan memberikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan.
Keperawatan Kesehatan (sehat-sakit)

Dengan tiga level pencegahan: Promotif, Paradigma Sehat


Preventif, dan Restoratif

Manusia

Sebagai Unit Pelayanan Dasar (keluarga dan


komunitas )

Lingkungan

(fisik, biologis, psikologis, sosial, kultural,


dan spiritual)

Komponen Perkesmas
Prinsip Subsistem Upaya Kesehatan
1. Terpadu, berkesinambungan, dan paripurna
2. Bermutu, aman, dan sesuai kebutuhan
3. Adil dan merata
4. Nondiskriminasi
5. Terjangkau
6. Teknologi tepat guna
7. Bekerja dalam tim secara cepat dan tepat.
Penyelenggaraan Subsitem Upaya
Kesehatan
Upaya kesehatan primer

1. Pelayanan kesehatan perorangan primer


Pelayanan kesehatan perorangan primer adalah pelayanan kesehatan sejak kontak pertama secara perorangan sebagai proses
awal pelayanan kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat primer (PKMP)
Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan
pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Upaya Kesehatan Sekunder

1. Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder (PKPS)


Pelayanan kesehatan perorangan sekunder adalah pelayanan kesehatan spesialistik yang menerima rujukan dari pelayanan
kesehatan perorangan primer, yang meliputi rujukan kasus, spesimen, dan ilmu pengetahuan serta dapat merujuk kembali ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang dirujuk.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekunder (PKMS)
Pelayanan kesehatan masyarakat sekunder menerima rujukan kesehatan dari pelayanan kesehatan masyarakat primer dan
memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi, dan sumber daya manusia kesehatan serta didukung oleh pelayanan
kesehatan masyarakat tersier.
Lanjutan
Upaya Kesehatan Tersier

1. Pelayanan Kesehatan Perorangan Tersier (PKPT).

Pelayanan kesehatan perorangan tersier menerima rujukan subspesialistik dari pelayanan


kesehatan di bawahnya, dan dapat merujuk kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
rujukannya dilaksanakan oleh dokter subspesialis atau dokter spesialis yang telah
mendapatkan pendidikan khusus atau pelatihan serta mempunyai izin praktik yang
didukung oleh tenaga kesehatan lainnya yang diperlukan.

2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Tersier (PKMT)

Pelayanan kesehatan masyarakat tersier menerima rujukan kesehatan dari pelayanan


kesehatan masyarakat sekunder dan memberikan fasilitasi dalam bentuk sarana, teknologi,
sumber daya manusia kesehatan, serta rujukan operasional, melakukan penelitian dan
pengembangan bidang kesehatan masyarakat, penapisan teknologi, serta produk teknologi
yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai