Anda di halaman 1dari 9

PERAN, FUNGSI & ETIKA

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Nama : Reynaldi Merciano Liando


Kelas : B1 Ekstensi/Semester V
Mata kuliah : Keperawatan Komunitas
Dosen pengampu : Ns. Michelle Kairupan, S.Kep., M.Kes

Fakultas keperawatan
Univeritas Pembangunan Indonesia Manado
Peran perawat dalam keperawatan komunitas

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap


orang lain dalam hal ini perawat untuk : memberikan asuhan
keperawatan, melakukan pembelaan pada klien, sebagai pendidik tenaga
perawat dan masyarakat, coordinator dalam pelayanan pasien.
Kolaborator dalam membina kerjasama dengan profesi lain dan sejawat,
konsultan pada tenaga kerja dan pasien, pembaharu system, metodologi
dan sikap. Peran perawat adalah : sebagai pelaksana pelayanan
keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan dan institusi pendidikan,
sebagai pendidik dalam keperawatan, peneliti dan pengembang
keperawatan.
Perawat dalam keperawatan di komunitas, namun secara garis
besar peran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Peran perawat pada individu atau keluarga
2. Peran sebagai konseling
3. Peran manajerial sebagai konsultan dan advocator
4. Peran kesehatan masyarakat sekolah
5. Peran kesehatan di rumah / hospice care
6. Peran perawat sebagai pembaruan
7. Peran perawat sebagai koordinator
Fungsi perawat dalam keperawatan komunitas:

Fungsi perawat dalam melaksanakan tugasnya antara lain fungsi independent, fungsi
dependent dan fungsi interdependent
a)  Fungsi independent
Yaitu fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara sendiri, tidak tergantung pada
orang lain atau tim kesehatan lainnya. Perawat harus dapat memberikan bantuan terhadap
adanya penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia baik bio, psiko,
sosio/cultural maupun spiritual.  
b) Fungsi dependent
Kegiaatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim
kesehatan lainnya ( dokter, ahli gizi, radiologi dan lainnya ).  
c) Fungsi interdependent
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalam perawatan maupun
kesehatan.
Etika perawat dalam keperawatan komunitas

Etik(ethics) berasal dari bahasa yunani ethos yang berati adat,kebiasaan, perilaku,


atau karakter. Sedangkan menurut kamus Webster, etik adalah ilmu yang
mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Dari pengertian diatas,
dapat disimpulkan bahwa etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana harusnya manusia hidup di dalam masyarakat, yang menyangkut aturan-
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik
Etika keperawatan kesehatan komunitas adalah etika pengambilan keputusan
berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien, dan tanggung jawab profesi. Hak
klien atas kesehatan merupakan hak yang bersifat alami, dimana tiap masyarakat
berhak memperoleh derajat kesehatan seoptimal mungkin. Hak atas pelayanan
kesehatan merupakan hak untuk mendapatkan pelayanan atas barang dan jasa
kesehatan yang berupa
 
1. Hak untuk mendapatkan pelayanan yang terhormat 
2. Memperoleh informasi pengobatan yang lengkap
3. Informasi untuk suatu persetujuan.
4. Minta dilayani.
5. Penolakan partisipasi risetg.
6. Kesinambungan pelayanan
7. Informasi tentang peraturan
8 Kode Etik dalam keperawatan
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai
keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
b. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip
moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi
yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran
f. Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia
pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. =
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang
terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam situasi yang
tidak jelas atau tanpa terkecuali.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai