Anda di halaman 1dari 6

NAMA : FREDIFA AGUS YUSMAWAN

NIM : 202302030104

KELAS : 1A

MATKUL : KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TUGAS : RESUME PERTEMUAN 9

 Konsep Moral dan Etika

Pengertian Moral

Moral (Latin: Moralitas; Arab: ,‫أخالق‬akhlāq) adalah (ajaran tentang) baik buruk
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral
berasal dari bahasa Latin mos, yang berarti "kebiasaan" atau "adat". Moral adalah
standar perilaku yang memungkinkan setiap orang untuk hidup bersama dalam suatu
kelompok dan dapat digunakan sebagai sanksi masyarakat untuk perilaku yang benar
dan dapat diterima. Kata latin Yunani mos atau mores berarti "etos". Dalam bahasa
Indonesia, istilah moralitas dapat diartikan sebagai "aturan kesusilaan" atau sebagai
istilah yang mengacu pada batas-batas sifat peran lain, kehendak, pendapat, atau
batasan. Tindakan dapat dikatakan benar, salah, baik, atau jelek.

Moral dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai dan standar yang digunakan


seseorang atau kelompok untuk mengatur tingkah lakunya. Moralitas sendiri dapat
didefinisikan sebagai kata berimbuhan dari kata moralitas, yang berasal dari kata
"moral". Selain itu, kata etika sering disamakan dengan kata moral karena kedua kata
tersebut memiliki arti kebiasaan dan adat.

Pengertian Etika

Sedangkan etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak serta kewajiban moral (akhlak). Etika dalam Bahasa Yunani Kuno
ethikos, yang berarti "timbul dari kebiasaan" adalah sesuatu di mana dan bagaimana
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dengan demikian etika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang adat
istiadat, kebiasaan yang baik dan buruk secara moral serta motif atau dorongan yang
mempengaruhi perilaku manusia dalam berhubungan dengan orang lain yang
berdasarkan pada aturan-aturan serta prinsip yang mengandung tanggung jawab
moral.

 Prinsip Moral dan Etika


Ada 8 Prinsip Moral dan Etik dalam Keperawatan :
1) Otonomi (Autonomy)
Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa seseorang mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap
kompeten dan memiliki kekuatan untuk membuat sendiri, memilih, dan
membuat berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Otonomi dianggap sebagai respek, atau persetujuan untuk bertindak secara
rasional dan tidak memaksa. Otonomi juga merupakan hak kemandirian dan
kebenaran.
2) Berbuat Baik (Beneficiene)

Beneficience adalah hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan


dapat mencegah kesalahan atau kejahatan, menghapus kesalahan atau
kejahatan, dan meningkatkan kebaikan oleh diri sendiri dan orang lain.
Namun, dalam konteks pelayanan kesehatan, prinsip-prinsip ini kadang-
kadang bertentangan dengan otonomi.

3) Keadilan (Justice)

Untuk melakukan hal yang sama dan adil terhadap orang lain, prinsip
keadilan diperlukan. Perawat menjalankan pekerjaan mereka sesuai dengan
hukum, standar praktik, dan keyakinan yang tepat untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan.

4) Tidak Merugikan (Nonmaleficience)


Ini berarti bahwa pasien tidak akan mengalami bahaya atau cedera fisik
atau mental.
5) Kejujuran (Veracity)
Prinsip kebenaran berarti penuh dengan kebenaran. Ini adalah prinsip
yang diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk mengatakan kebenaran
kepada setiap pasien dan agar pasien mengerti. Prinsip kebenaran berkaitan
dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi saat ini, informasi harus
akurat, komprensensif, dan objektif. Selain itu, informasi harus memberi tahu
klien yang sebenarnya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
kondisinya selama perawatan. Karena kebenaran merupakan dasar dalam
membangun hubungan saling percaya.

6) Menepati Janji (Fidelity)

Menurut prinsip kesetiaan, seseorang harus menghargai janji dan


komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya, menepati
janjinya, dan menjaga rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan adalah
cara perawat mematuhi kode etik, yang menyatakan bahwa tugas utama
perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan, dan minimalkan kesulitan.

7) Kerahasiaan (Confidentiality)
Semua informasi yang termasuk dalam catatan kesehatan pasien harus
dilindungi. Ini adalah prinsip kerahasiaan, hanya dapat dibaca selama
pengobatan pasien. Informasi tersebut tidak dapat diakses oleh siapa pun
kecuali diizinkan dengan bukti persetujuan pasien. Berbicara tentang pasien di
luar area pelayanan, memberi tahu teman atau anggota keluarga yang memiliki
hubungan dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
8) Akuntabilitas (Accountability)

Menurut KBBI, akuntabilitas berarti mengubah tenaga elektrik menjadi


tenaga kimia atau sebaliknya, dan akuntabilitas berarti keadaan untuk
ditanggungjawabkan. Standar yang jelas tentang tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

 Etic Of Care
Etic of Care atau etika kepedulian, membahas apakah sebuah tindakan adalah
yang benar secara moral dan menunjukkan kepedulian dalam kehidupan nyata.
Salah satu dasar teori etika normatif yang dikembangkan oleh kaum feminis pada
paruh kedua abad kedua puluh adalah etika kepedulian, yang berpendapat bahwa
tindakan moral didasarkan pada hubungan interpersonal dan kepedulian, atau
kecintaan, sebagai nilai.
 Kode Etik Keperawatan

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan untuk


mengarahkan perilaku dan membuat keputusan. Kode etik perawat nasional Indonesia
menetapkan aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam
melaksanakan tugas dan fungsi mereka sebagai perawat. Seorang perawat harus selalu
berpegang teguh terhadap kode etik ini sehingga tidak ada pelanggaran etik yang
terjadi.

Tujuannya adalah:

1. Sebagai dasar untuk mengatur hubungan perawat dengan pasien, pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan elemen profesi, baik dalam keperawatan maupun dengan
profesi lain di luar keperawatan.
2. Untuk menetapkan standar untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh praktisi
keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam menjalankan
tugasnya.
3. Untuk mendukung profesi perawat yang diperlakukan secara tidak adil oleh
masyarakat dan institusi.
4. Untuk menjadi dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar
lulusannya berorientasi pada sikap profesional keperawatan.
5. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu keperawatan.

Kode Etik Keperawatan Indonesia:

1. Perawat dan Pasien


 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia dan tidak terpengaruh oleh kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut,
serta kedudukan sosial klien.
 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan secara konsisten
menjaga lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat,
dan kelangsungan hidup beragama pasien.
 Perawat harus merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
tugas yang diberikan kepadanya kecuali diperlukan oleh otoritas sesuai
dengan undang-undang yang berlaku.
 Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan
asuhan keperawatan.
2. Perawat dan Praktik
 Perawat mempertahankan dan meningkatkan persaingan di bidang
keperawatan melalui pendidikan terus menerus.
 Perawat secara konsisten mempertahankan kualitas pelayanan keperawatan
yang tinggi dengan kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan
serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien.
 Perawat membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang saat
melakukan konsultasi, menerima delegasi dari pasien, dan membuat
keputusan berdasarkan informasi yang akurat.
 Perawat selalu berperilaku profesional untuk menjaga reputasi
keperawatan.
3. Perawat dan Masyarakat

Perawat bertanggung jawab untuk memprakarsai dan mendukung berbagai


kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

4. Perawat dan Teman Sejawat


 Perawat secara konsisten menjalin hubungan dengan sesama perawat dan
tenaga kesehatan lainnya untuk menjaga lingkungan kerja tetap sehat dan
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
 Perawat bertindak melindungi pasien dari tenaga kesehatan yang tidak
kompeten, tidak etis, atau melanggar hukum.
5. Perawat dan Profesi
Perawat memainkan peran penting dalam menetapkan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan dan menerapkannya dalam kegiatan pendidikan dan
pelayanan keperawatan. Perawat juga berpartisipasi aktif dalam berbagai
kegiatan pengembangan profesi keperawatan dan berpartisipasi aktif dalam
upaya profesi untuk membangun dan menjaga lingkungan kerja yang baik
untuk mencapainya asuhan keperawatan yang bermutu.

Anda mungkin juga menyukai