Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ETIKA KEPERAWATAN

            Etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ ethos” dalam bentuk tunggal mempunyai arti
antara lain tempat tinggal yang biasa;padang rumput;kebasaan;adat;akhlak;watak.Dalam benuk
jamak (ta etha) artinya adat kabiasaan.Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang bagi
terbenuknya istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar Aristoteles (384-322 SM) .Dalam
kamus umum bahasa indonesia (poerwadarminta,1953) etika adalah ilmu pengetahuan tentang
asas asas akhlak (moral). Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah
laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah
tujuannya ( Pastur scalia,1971 )

Perawat adalah yang sifat pekerjaannya selalu dalam situasi yang menyangkut hubungan antar
manusia,terjadi proses interaksi serta saling mempengaruhi dan dapat memberikan dampak
terhadap tiap individu yang bersangkutan.

Keperawatan sebagai suatu pelayan professional bertujuan untuk tercapainya kesejateraan


manusia.sebagai suatu profesi,perawat mempunyai kontak sosial dengan masyarakat.ini berarti
masyarakat memberi kepercayaan bagi perawat untuk terus menerus memelihara dan
menigkatkan mutu pelanyanan yang diberikan. Untuk menjamin kepercayaan ini, pelayanan
keperawatan harus dilandasi ilmu pengetahuan, metologi dan dilandasi pula dengan etika profesi.

Etik keperawatan adalah norma-norma yang di anut oleh perawat dalam bertingkah laku dengan
pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang
bersifat professional. Prilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi
sosial. Kode etik perawat adalah suatu tatanan tentang prinsip-prinsip imum yang telah diterima
oleh suatu profesi. Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komprehensif dari
profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperawatan,
baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga masyarakat, teman sejawat, diri sendiri dan tim
kesehatan lain,

1
B. KEGUNAAN ETIKA KEPERAWATAN
1. memberikan dasar dalam mengatur hubungaan antara perawat ,pasien ,tenaga kesehatan
lain ,masyarakat,dan profesi keperawatan.
2. memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan
3. membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan praktik.
4. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum pendidikan keperawatan ( Kozier & Erb,
1989 )

C.   PENGERTIAN PROFESI KEPERAWATAN

Ilmu keperawatan merupakan ilmu yang mempelajari segala hal mengenai cara merawat pasien
yang mengalami gangguan kesehatan, seseorang yang membutuhkan suatu terapi penyembuhan
secara fisik dan mental ,juga seseorang yang masih sehat tetapi membutuhkan suatu
konsultasi. Florence Nightingale (1895), keperawatan adalah menempatkan pasien dalam kondisi
paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak. Calilista Roy (1976), keperawatan merupakan
definisi ilmiah yang berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan
pengetahuan untuk memberikan pelayanan kepada klien.

 kesimpulannya bahwa keperawatan merupakan upaya pemberian pelayanan/asuhan yang


bersifat humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standar pelayanan
dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri
atau melalui upaya kolaborasi.

Perawat menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan adalah mereka yang memiliki
kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki
diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Menurut Virginia  adalah membantu seseorang Sakit
atau sehat. yang akan mereka kerjakan tanpa bantuan, seandainya dia memiliki kekuatan,
kehendak atau pengetahuan. Dan melakukan hal ini dengan suatu cara untuk membantunya
meraih kemandirian secepat mungkin.

2
D.  TUJUAN ETIKA PROFESI KEPERAWATAN

Secara umum tujuan etik profesi keperawatan adalah menciptakan dan mempertahankan
kepercayaan klien kepada perawat, dan kepercayan diantara sesama perawat, dan kepercayaan
masyarakat kepada profesi masyarakat.

Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan.
Dalam penyusunan alat ukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai setandar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat. .

Sesuai dengan tujuan di atas, perawat ditantang untuk mengembangkan etika profesi secara terus
menerus agar dapat menampung keinginan dan masalah baru. Dan agar perawat menjadi wasit
untuk anggota profesi yang bertindak kurang professional atau merusak kepercayaan masyarakat
terhadap profesi keperawatan. Seorang perawat harus terus mengembangkan suatu perasaan yang
kuat tentang identitas moral mereka, mencari dukungan dari sumber profesional yang sedia, dan
mengembangkan pengetahuan serta kemampuan mereka dalam bidang etik

 Memiliki perasaan empati pada orang lain


 Memahami situasi yang di alami orang lain
 Mencoba memahami kehidupan dan pengalaman hidup orang lain
 Mampu mengambil tindakan demi kepentingan orang lain.

Kewajiban dan hak perawat :

1. seorang perawat harus menghormati hak pasien.


2.  Merujuk kasus yang tidak dapat ditangan
3.  Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
4.  Meminta informasi
5.   Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
6.  Melakukan catatan keperawatan dengan baik.
7.   Memenuhi Standart profesi
8.   Membantu program pemerintah

3
 hak perawat:
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas seseuai dengan  profesinya
2.  mengembangkan diri melalui kemampuan sesealisasi sesuai dengan latar belakang
pendidikan
3.  menolak keinginan pasien yang brtentangan dengan peraturan perundang-undangan serta
standart profesi dan kode etik profesi.
4. mendapatkan informasi lengkap dari pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
5. meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK dalam bidang
keperawatan secara terus-menerus
6. di perlakukan secara adil dan jujur oleh rumah sakit maupun pasien dan ataupun
keluarganya
7. mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya
8.  di ikutsertakan dalam penyusunan atau penetapan kebijakannya kesehatan di rumah sakit
9.  di perhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya di cemarkan oleh
klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya
10.  menolak pihak lain yang memberi anjuran atau permintaan tertulis untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan serta profesi dan kode etik
profesi
11. mendapatkan penghargaan imbalan yang layak dari jasa profesinya sesuai peraturan atau
ketentuan yang berlaku di rumah sakit
12.    memperoleh kesempatan untuk mengembangkan karir

 Hak-hak pasien yang secara luas dikenal menurut Megan ( 1989 ) meliputi:

1. Hak untuk  mendapakan pelayanan kesehatan yangn adil,memadai dan berkualitas


2. Hak untuk diberi info
3.  Hak untuk dilibatkan dalam pembuatan keputusan tentang pengobatan dan perawatan
4. Hak untuk memberikan informed consent

4
5.  Hak untuk mengetahui hak dan status tenaga kesehatan yang menolong
6.  Hak untuk diperlakukan dengan hormat
7. Hak untuk memiliki integritas tubuh
8.  Hak untuk kompensasi terhadap cedera yang tidak legal
9.  Hak untuk mempertahankan dignitas ( kemuliaan ) termasuk dying with dignity

E. PENGERTIAN NORMA

Dari segi bahasa Norma berasal dari bahasa inggris yakni norm. Dalam kamus
oxford norm berarti usual or expected way of behaving yaitu norma umum yang berisi
bagaimana cara berprilaku. Norma adalah patokan prilaku dalam satu kelompok tertentu, norma
memungkinkan sesorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan
dinilai oleh orang lain, norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau
menolak prilaku seseorang.

Norma juga merupakan sesuatu yang mengikat dalam sebuah kelompok masyarakat,. Norma
pada dasarnya adalah bagian dari kebudayaan, karena awal dari sebuah budaya itu sendiri adalah
intraksi antara manusia pada kelompok tertentu yang nantinya akan menghasilkan sesuatu yang
disebut norma. budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang  dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Adapula yang mengartikan norma sebagai nilai karena norma merupakan konkretasi dari nilai.
Norma adalah perwujudan dari nilai karena setiap norma pasti terkandung nilai di dalamnya,
nilai sekaligus menjadi sumber bagi norma.

Jika kita berbicara norma, norma di bagi menjadi dua yaitu: norma yang datang dari Tuhan dan
norma yang dibuat oleh manusia. Norma yang pertama di sebut norma agama sedang yang kedua
di sebut norma sosial, meskipun pada dasarnya keduanya dalam orientasi yang sama, yakni
mengatur kehidupan manusia agar menjadi manusia yang berbudaya dan beradab

1. MACAM MACAM NORMA

5
I. Norma Agama adalah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah-
perintah, larangan larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha
Esa berupa “siksa” kelak di akhirat.

Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud: perintah dan
larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah
merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat
sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.

Contoh norma agama ini diantaranya ialah:

 Beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan.


 Beramal saleh dan berbuat kebajikan.
 Mencegah, melarang, dan tidak melakukan perbuatan maksiat, keji, dan mungkar.

Norma agama yang berasal dari tuhan ini bertujuan untuk menyempurnakan keadaan manusia
agar menjadi baik,dan tidak menyukai adanya kejahatan-kejahatan yang terjadi.norma ini tidak
di tujukan kepada sikap lahir,tetapi pada sikap batin manusia yang di harapkan batin tersebut
sesuai dengan norma agama yang ia yakini sebagai sebuah kepercayaan. Norma agama ini hanya
memberikan kewajiban kepada manusia tanpa memberi hak kepada mereka,mereka harus
menta’ati dan melaksanakan norma agama tersebut.

Pelanggar norma agama mendapatkan sanksi secara tidak langsung, artinya pelanggarnya baru
akan menerima sanksinya nanti diakhirat berupa siksaan di neraka. Norma agama adalah
petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan yang disampaikan melalui utusan-Nya (Rasul/Nabi)
yang berisi perintah, larangan dan anjuran-anjuran

II.  Norma moral/kesusilaan, yaitu peraturan atau kaidah hidup yang bersumber dari hati
nurani dan merupakan nilai-nilai moral yang mengikat manusia.

Norma kesusilaan  yang juga disebut dengan norma moral adalah norma yang biasa terdapat
dalam masyarakat dan dianggap sebagai peraturan maupun dijadikan suatu pedoman dalam
bertingkah laku (berbudi pekerti / berakhlak).

6
Pada umumnya pelanggaran dalam norma kesusilaan adalah adanya perasaan menyesal, tekanan
batin dan perasaan malu. Adapun tujuan dari norma kesusilaan adalah hampir sama dengan
norma agama, yakni membentuk karakter manusia menjadi lebih baik.

Contoh norma kesusilaan adalah seorang anak yang biasa mencium tangan terhadap orang tua
atau gurunya ketika bersalaman sebagai tanda hormat.

Oleh sebab itu, setelah kita mengetahui dari peran penting norma kesusilaan ini sebaiknya kita
hindari hal-hal yang dapat melanggar norma kesusilaan / norma moral ini supaya kita bisa
menjadi orang yang lebih baik lagi

III. Norma kesopanan adalah aturan yang didasarkan pada atuuran tingkah laku yang
biasanya berlaku dalam masyarakat.

Norma ini jika dilanggar akan dikenai sanksi berupa teguran hingga cemoohan dari masyarakat.
Namun, jika kesopanan dalam bertingkah laku dalam masyarakat dijaga dengan baik, maka
biasanya mereka akan lebih dihormati dan dihargai oleh masyarakat tersebut.

Adapun tujuan daripada norma kesopanan ini adalah untuk menciptakan keharmonisan dalam
pergaulan yang lebih santun ketika berada di tengah-tengah masyarakat.

Contoh-contoh norma kesopanan adalah sebagai berikut:

 Tidak duduk diatas meja


 Berbicara yang santun terhadap mereka yang lebih tua
 Mendengarkan dengan seksama ketika dinasihati oleh orang tua, guru maupun siapa saja
yang memberikan nasehat.
 Mengucapkan permisi atau membungkukkan badan jika melewati orang-orang yang lebih
tua
 Tidak menyela pembicaraan orang lain
 Tidak meludah di depan orang lain

7
IV. Norma hukum, yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan oleh kekuasaan resmi atau
negara yang sifatnya mengikat atau memaksa

Norma hukum biasanya berasal dari undang-undang yang dibuat oleh pemerintah dan bagi
mereka yang melanggarnya biasanya mendapatkan sanksi berupa teguran, denda hingga
penjara.Adapun tujuan dari norma hukum ini adalah untuk menciptakan suatu suasana yang
tertib, aman dan tentram dalam bermasyarakat dan bernegara.

Contoh mematuhi norma hukum diantaranya adalah:

 Mematuhi aturan yang berlaku ketika dijalan raya misalnya saja berhenti ketika lampu
rambu-rambu lalu lintas sedang berwarna merah, pejalan kaki yang menyebrang pada
tempatnya (tempat penyebrangan yang biasa disebut dengan zebra cross).
 Seorang siswa harus mematuhi tata tertib dalam sekolah, misalnya saja tidak hadir
terlambat untuk sekolah, mengenakan seragam sekolah sesuai dengan yang telah
ditentukan sekolahan.

2. MANFAAT NORMA

Sebuah norma adalah sebuah aturan, patokan atau ukuran, yaitu sesuatu yang bersifat pasti dan
tidak berubah. Dengan adanya norma kita dapat memperbandingkan sesuatu hal lain yang
hakikatnya, ukurannya, serta kualitasnya kita ragukan. Norma berguna untuk menilai baik-
buruknya tindakan masyarakat sehari-hari. Sebuah norma bisa bersifat objektif dan bisa pula
bersifat subjektif. BIla norma objektif adalah norma yang dapat diterapkan secara langsung apa
adanya, maka norma subjektif adalah norma yang bersifat moral dan tidak dapat memberikan
ukuran.

F.  Pengertian Nilai Etika Dalam Keperawatan


Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku,
kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku.
Nilai-nilai berhubungan satu sama lain serta membentuk sistem nilai. Perawat juga tekah

8
menetapkan nilai dan harus mengembangkan kesadaran bagaimana sistem nilai mereka sendiri
akan mempengaruhi klien. Pemahaman sistem nilai akan memahami perawat bertindak secara
profesional.
Tata nilai merupakan rambu-rambu atau aturan yang dpat membatasi perilaku, peran, peran
dan etika internal perawat. Tata nilai keperawatan adalah nilai yang terkandung didalam proses
sharing yang dilakukan perawat,serta sangat mempengaruhi berbagai tindakan keperawatan.
Ada beberapa pengertian tentang nilai, yitu sebagai berikut:
a.       Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang
sesuai denagn tututan hati nuraninya (pengertian secara umum)
b.      Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang kebenaran,
keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku yang berorientasi pada
tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang (simon,1973).
c.       Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau keinginan
mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusus (Znowski, 1974)
d.      Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut :
1)        Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
2)        Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang konsisten.
3)        Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.
Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara
intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh dan mempertahan kannya.
Untuk praktik sebagai perawat profesional, diperlukan nilai-nilai yang sesuai dengan kode
etik profesi, antara lain dengan:
a.       Menghargai martabat individu tanpa prasangka.
b.      Melindungi seseorang dalam hal privasi
c.       Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
d.      Seorang perawat yang menghargai hak privasi pasien akan menerapkan kepada pasien, sebagai
berikut :
 Menutup area untuk mandi dan pengobatan
  Menutup pasien untuk prisedur tertentu
 Menyediakan tempat konsultasi bagi pasien dcengan pemuka agama atau anggota
keluyarga yang sedang sedih

9
1. Nilai yang diperlukan perawat
Gambaran nilai-nilai keperawatan adalah bagaimana pengetahuan, profesional, pemahaman,
pemberian makna serta sikap perawat mengenai nilai-nilai keperawatan yang tersebar dalam
beberapa pernyataan, yakni :
a.    Altruisme
Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan orang lain. Sikap
dari nilai altruisme yang ditampilkan perawat meliputi pemberian perhatian, komitmen atau
prinsip yang dipegang teguh oleh perawat untuk mempertahankan janji, rasa iba, kemurahan hati,
serta ketekunan.
Pada altruisme salah satu yang penting adalah sifat empati atau merasakan perasaan orang
lain di sekitar kita. Hanya altruisme timbal balik yang mempunyai dasar biologis. Kerugian
potensial dari altruisme yang dialami individu diimbangi dengan kemungkinan menerima
pertolongan dari individu lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa altruisme merupakan bagian
“sifat manusia” yang ditentukan secara genetika, karena keputusan untuk memberikan
pertolongan melibatkan proses kongnisi sosial komplek dalam mengambil
keputusan yang rasional (Latane&Darley, Schwartz, dalam Sears, 1991).
Perawat yang memiliki nilai yang baik pasti akan menggali metode dan
keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan asuhan yang efektif (Bishof & Scudder,
1990). Mereka menunjukkan kepedulian terhadap klien dengan mendukung dan menguatkan
klien, sehingga klien dapat sembuh dari sakitnya, dapat mengatasi kelemahannya, dan hidup
lebih sehat. Mereka peduli dengan kesejahteraan klien. Kehadiran kepedulian seringkali
membantu proses penyembuhan (Bishof & Scudder, 1990).
b.    Persamaan
Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama, sikap yang dapat ditunjukkan
perawat yaitu menerima, adil atau tidak diskrinatif.
c.    Empati
Adalah berusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan sehingga dapat
merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut. Empati berbeda dengan
simpati, sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal, sehingga tidak dapat lagi berfikir
objektif merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki oleh perawat. Senyum dan rasa
empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi multivitamin dosage tinggi yang tanpa

10
antibiotik atau obat yang super keras akan menyembuhkan rasa terpelentirnya hati seorang
pasien yang sedang menderita penyakit sekeras apapun. Ada hal yang tidak bisa di teliti secara
ilmiah dan juga tidak harus dengan percobaan yang mahal, ada yang timbul dari hati yaitu
keikhlasan untuk menolong sesama.
d.   Kebebasan
Kebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri,
harapan, disiplin, serta kebebasan.
e.    Keadilan
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan
dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
f.     Otonomi
Otonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri. Prinsip
otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan.
Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih
dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini adalah bentuk
respek terhadap seseorang, juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak
secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak
pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
g.    Non- Malefience
Non-malefience adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau cidera bagi
orang lain.
h.    Benefience
Benefience adalah hanya melakukan suatu yang baik, kebaikan, memerlukan penegakan dari
kesalahan atau  kejahatan orang lain. Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik.
Kebaikan juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi
pelayanan kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.

11
i.      Kejujuran
Kejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan
bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada,
dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis
klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab
individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
j.      Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan untuk kebutuhan individu mengharigai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat
terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan.

2.    Metode mempelajari Nilai


Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai apabila
keyakinan tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut :
a.    Menjunjung dan menghargai keyakinan dan prilaku seseorang
b.    Menegaskan didepan umum , apabila cocok
c.    Memilih dari berbagai alternatif
d.   Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya

12
e.    Memilih secara bebas
f.     Bertindak dengan pola konsisten
Nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya, masyarakat
dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu (Danandjaja, 1985), maka nilai
menjadi tahan lama dan stabil (Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki kecenderungan untuk
menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu. Salah satunya adalah bila
terjadi perubahan sistem nilai budaya di mana individu tersebut menetap (Danandjaja, 1985).
Otak rasional bersifat kreatif, imajinatif dan logis. Otak spiritual perlu dirangsang dengan hal-
hal yang bersifat memberi makna dan nilai.
Metoda yang tepat digunakan dalam mempelajari nilai adalah mencerdaskan diri pendidik,
sehingga selalu terjadi proses kreativitas dari pendidik yang dapat menstimulasi peserta didik.
Proses yang tepat adalah belajar dari prinsip-prinsip pembelajaran yang berbasis neurosains
mutakhir dengan terus meyakini ada sisi gelap “penciptaan” yang dimensinya adalah kekuatan
doa.

13
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik secara
sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya.norma adalah aturan
atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh
dilakukan dan tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupan bermasyarakat.

keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan
berdasarkan ilmu keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang ditujukan
kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Manusia dalam interaksi
bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan norma untuk mengarahkan tingka lakunya.begitu
juga profesi perawat yang memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan tugas dan
kewajibanya, memerlukan kode etik dan atau norma.untuk menjaga profesi keperawatan berjalan
sesuai bidangnya.

2. Saran  

walau kami sadar bahwa makala ini masih ada kesalahan dalam penulisan dan atau masih ada
materi yang kurang dalam makala yang kami buat. Semoga makalah berjudul norma etik dan
profesi keperawatan kami buat dapat dijadikan pembelajaran.kami ucapkan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://rahayusulistyo.blogspot.com/2014/04/norma-etika-dan-konsep-dasar-
keperawatan.html

http://humamakper1.blogspot.com/2014/11/nilai-nilai-dalamm-keperawatan.html

15

Anda mungkin juga menyukai