Anda di halaman 1dari 4

A.

Peran Tenaga Medis


Rumah sakit sebagai organisasi badan usaha di bidang kesehatan mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Oleh karena itu rumah sakit dituntut agar mampu mengelola kegiatannya dengan
mengutamakan pada tanggung jawab para professional di bidang kesehatan,
khususnya tenaga medis dan tenaga keperawatan dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya. Tidak selamanya layanan medis yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dapat memberikan hasil yang sebagaimana diharapkan semua pihak.
Dicantumkan dalam buku Bustami tentang Mutu Pelayanan Kesehatan bahwa
terdapat banyak upaya-upaya kesehatan yang dilakukan tenaga medis dalam hal
menciptakan masyarakat yang sehat, antara lain menurut Levey dan Loomba, jenis
dan bentuk dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis kepada pasien
adalah dengan memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
a. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan.
b. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit.
c. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan
agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
d. Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaiankegiatan
untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat
berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, dibentuk Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-Undang tersebut
mengatur secara jelas, Cermat, dan lengkap setiap aspek kesehatan, mulai dari
pengertian penting tentang kesehatan, asas-asas dan tujuan, hak dan kewajiban,
tangungjawab pemerintah, sumberdaya dibidang kesehatan, upaya kesehatan,
kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan penyandang cacat, gizi, kesehatan
jiwa, penyakit menular dan penyakit tidak menular, kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja, pengelolaan kesehatan, informasi kesehatan, peran serta masyarakat, badan
pertimbangan kesehatan, pembina dan pengawasan dan berbagai hal yang berkaitan
dengan yang diatur dalam setiap babnya.
Dalam menjalankan tugas dan tangung jawab dokter melakukan pemeriksaan
kepada pasien sesuai degan standar oprasional secara berkala untuk memantau
perkembangan kondisi yang di alami pasien itu sendiri, melakukan pendekatan
kepada masyarakat, memberikan nasehat mengenai pengobatan, pencegahan dan
rehabilitasi dengan dibantu oleh rekan medis lainya sesuai dengan bidang keahlianya
masing-masing yang di gunakan dalam melakukan pelayanan kepada pasien.
Gambaran peristiwa tersebut memperjelas bahwa Dokter dalam melaksanakan
tugasnya, sebagai dokter terlebih dahulu melakukan pemeriksaan secara berkala
kepada pasien, memberikan arahan kepada pihak keluarga dan pasien mengenai
pencegahan terhadap penyakit yang dialami pasien tersebut, menyelenggarakan rekan
medis yang memenuhi standar, dan mebina keluarga pasien itu sendiri guna untuk
mempermudah, menguragi rasa kekhawatiran terhadap keluarga pasien mengenai
penyakit yang dialami serta mempercepat pemulihan kesehatan pasien. Pada dasarnya
pemeriksaan kepada pasien tidak dilakukan untuk menegakkan diagnosis dari
penyakit yang dialami oleh pasien itu sendiri. Dengan demikian, keberhasilan dari
suatu program untuk mengetahui suatu penyakit sangat bergantung kepada
pemeriksaan lanjutan yang akan dilakukan untuk memastikan kebenara terhadap suatu
penyakit maka dilakukan diagnosis. Apakah populasi dengan hasil positif tersebut
mampu menjalani pemeriksaan untuk diagnosis secara pasti yang terkadang
memerlukan biaya yang mahal dan terkadang lebih invasiv lalu dilanjutkan dengan
pengobatan yang sesuai.
Mengenai tangung jawab dokter sebagai tenaga yang memilki profesi dalam
tindakan medis terdiri dari beberapa tangung jawab diantaranya sebagai berikut
1. Tangung jawab Etis
Dalam hubungan sosial, manusia dibatasi oleh norma-norma yang mengatur
sikap dan tingkah laku mereka dalam pergaulan di tengah masyarakat. Agar
terjadi keseimbangan kepentingan masing-masing hubungan antara dokter dengan
pasien maupun dengan masyarakat, akan selalu dibatasi oleh norma atau kaidah
yang akan dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai sesuatu.
2. Tangung jawab profesi
Semua profesi memilki resiko yang harus dihadapi karena negara kita adalah
negara yang berdasakan hukum maka tidak ada orang yang kebal terhadap hukum,
sehingga penegakan hukum harus harus pula kita hormati. Agar seseorng yang
memilki profesi tidak berbuat sewenang-wenag terhadap orang lain. Karena
tanggungjawab profesi merupakan suatu perbuatan yang harus dilakukan dan
tidak boleh tidak dilakukan apabila tidak dilakukan maka bisa menimbulkan
akibat hukum.
3. Tangung jawab Hukum
Siapa saja khususnya kepada pasien sebab jika pasien menderita kerugain
akibat tindakan kelalaian tenaga kesehatan maka mendapat ganti kerugian
sebagaiman yang terdapat dalam pasal 29 dan pasal 58 Undang- undang Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pasal 29 menentukan bahwa dalam hal tenaga
kesehatan di duga dalam melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya,
kelalaian tersebut harus diselesaikan melalui mediasi. Pasal 58 mengatur
mengenai hak setiap orang untuk menuntut ganti rugi terhadap seseorang , tenaga
kesehatan, dan atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat
kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya.Berdasarkan dari ketentuan tersebut , terlihat bahwa penuntutan ganti
kerugian ini, baik yang diakibatkan sebagai kesalahan (kesengajaan) atau
kelalaian dalam pelayanan kesehatan dan penuntutan ditunjukan kepada seseorang
tenaga kesehatan maupun kepada pihak penyelenggara kesehatan.

Kesehatan merupakan hal yang paling penting bagi manusia. Dengan adanya
kesehatan, manusia dapat menjalankan segala aktivitas. Menjaga kesehatan diri dapat
dilakukan dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan agar tidak timbul penyakit
yang dapat menyerang. Selain itu, pemerintah telah memberikan pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang terserang penyakit.
Menurut Levey Loomba, pelayanan kesehatan adalah aktivitas atau upaya yang
dilakukan sendiri atau secara bersama – sama untuk meningktakan kesehatan,
mencegah atau memulihkan penyakit baik dalam bentuk perorangan ataupun
kelompok. Agar pelayanan kesehatan tersebut dikatakan berhasil atau berjalan
sebagaiman seharusnya maka hal – hal yang harus diperhatikan seperti (Yankes,
2005) :
a. tersedia dan berkesinambungan
b. dapat diterima dan wajar
c. mudah dicapai
d. mudah dijangkau
e. bermutu
Faktor inilah yang dapat mengukur baik tidaknya suatu pelayanan kesehatan
yang sedang berjalan, pelayanan kesehatan sangat bermanfaat untuk masyarakat untuk
memberikan pelayanan yang baik agar masyarakat tidak was-was dalam mengikuti
atau memeriksakan diri untuk kesehatannya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Telaumbanua, R. F. (2020). Peran Tenaga Kesehatan dalam Melaksanakan Pelayanan


Kesehatan WBP Rutan. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 205–212.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.247

Mudayana, A. A. (2014). Peran Aspek Etika Tenaga Medis dalam Penerapan Budaya
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Supplemen Majalah Kedokteran Andalas.

Nuralim, N. (2019). Tugas dan Tanggungjawab Dokter Menurut Undang-Undang Nomor 36


Tahun 2009 Tentang Kesehatan Dalam Pemberian Pelayanan Kesehatan di Kecamatan
Sibulue Kabupaten Bone. Jurnal Al-Dustur : Journal of Politic and Islamic Law, 1(1),
1–17. https://doi.org/10.30863/jad.v1i1.347

POSUMAH, KONDOY, E. A., POSUMAH, J. ., & LONDA, V. Y. (2020). Peran Tenaga


Medis Dalam Pelaksanaan Program Universal Coverage Di Puskesmas Bahu Kota
Manado. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.

Anda mungkin juga menyukai