Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyediakan segala jenis pelayanan
kesehatan paripurna, yang berarti pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif. Promosi Kesehatan pada Rumah Sakit (PKRS) merupakan usaha untuk menambah
wawasan dari pasien, keluarga pasien, dan pengunjung rumah sakit tentang berbagai macam penyakit dan
cara pencegahan yang benar, selain itu promosi kesehatan di Rumah Sakit merupakan upaya Rumah Sakit
untuk meningkatkan kemampuan pasien, keluarga serta pengunjung rumah sakit agar dapat berperan secara
positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan terhadap penyakit sehingga dapat mempercepat proses
kesembuhan dan rehabilitasinya, meningkatkan kesehatan, mencegah masalah kesehatan, dan
mengembangkan upaya kesehatan melalui pembelajaran sesuai sosial budaya masing-masing secara
mandiri.
Upaya kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi,
dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan
kesehatan oleh pemerintah dan oleh masyarakat.
Promotif

Preventif
Upaya
Kesehatan
Kuratif

Rehabilitatif
Pasal 47 Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengatakan, upaya kesehatan
tersebut diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan, sedangkan
menurut Pasal 48, UU No. 36 tahun 2009 menyatakan bahwa penyelenggaraan Pasal 47
dilaksanakan melalui kegiatan:
 Pelayanan kesehatan
 Pelayanan kesehatan tradisional
 Peningkatan kesehatan dan Pencegahan penyakit
 Penyembuhan penyakit dan Pemulihan kesehatan
 Kesehatan reproduksi,
 Keluarga berencana
 Kesehatan sekolah
 Kesehatan olahraga

Pengertian pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
contoh promotif adalah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Pengertian pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit.
contoh preventif adalah pengolesan fluor pada gigi.
Pengertian pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat
terjaga seoptimal mungkin.
Kesehatan menurut oleh undang-undang (UU) adalah hanya keadaan sehat jasmani dan sehat
rohani.
UU no. 36/2009 tentang Kesehatan terdiri dari dua unsur yaitu “upaya kesehatan” dan “sumber
daya kesehatan”.
Yang dimaksud dengan sumber daya kesehatan, terdiri dari sumber daya manusia kesehatan
(tenaga kesehatan yaitu dokter, apoteker, bidan, perawat) & sarana kesehatan (antara lain rumah
sakit, puskesmas, poliklinik, tempat praktik dokter).
Pemeliharaan kesehatan & pelayanan kesehatan adalah dua aspek dari upaya kesehatan, istilah
pemeliharaan kesehatan dipakai untuk kegiatan upaya kesehatan masyarakat ,
Sementara istilah pelayanan kesehatan dipakai untuk upaya kesehatan individu (dikenal sebagai
upaya kedokteran atau upaya medik).
Inti dari pemeliharaan kesehatan adalah kesehatan masyarakat, menyangkut hal-hal yang
berhubungan antara lain dengan pembasmian penyakit menular, usaha kesehatan lingkungan,
usaha kesehatan sekolah.
Pelayanan kesehatan adalah hubungan segitiga antara tenaga kesehatan, pasien & sarana
kesehatan
Dari hubungan segitiga ini terbentuk hubungan medik & hubungan hukum.
Hubungan medik dilaksanakan upaya kesehatan preventif, kuratif, promotif & rehabilitatif.
Sedangkan hubungan hukum yang terbentuk antara ketiga komponen itu adalah hubungan
antara subyek hukum dengan subyek hukum Pasien & dokter adalah subyek hukum pribadi & rumah sakit (RS) adalah
subyek hukum badan hukum. Hubungan hukum yang terbentuk diberi nama perikatan (verbintenis), &
hukum melalui Pasal 1233 KUHPer menentukan ada dua macam perikatan yang terbentuk yaitu perikatan
yang lahir baik karena perjanjian & baik karena UU.
Kemudian di dalam setiap perikatan selalu ditentukan tentang prestasi tertentu, hukum menentukan melalui
Pasal 1234 KUHP bahwa terdapat tiga macam prestasi:
“Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu & tidak berbuat sesuatu.”
Hubungan hukum antara dokter, pasien & RS berbentuk perikatan untuk berbuat sesuatu, yang dikenal
sebagai jasa pelayanan kesehatan. Pasien adalah pihak penerima jasa pelayanan kesehatan & dokter & RS
adalah pihak-pihak pemberi jasa pelayanan kesehatan, yaitu untuk berbuat sesuatu yakni mengupayakan
kesembuhan pasien.

Pembangunan kesehatan memiliki sebuah tujuan, yaitu membuat setiap orang lebih sadar, lebih
mau, dan lebih mampu untuk menjkesealani hidup yang sehat. Hal ini bertujuan agar derajat kesehatan
yang optimal dapat terwujud di negara ini, sehingga rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan
kesehatan memiliki peran yang sangat tepat untuk dapat mencapai tujuan tersebut (Depkes RI, 2000).
Sebagai tempat sarana kesehatan, Rumah sakit haruslah sudah terintegrasi dengan baik dalam sistem
kesehatan. Rumah sakit berfungsi sebagai sumber daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah
yang bersangkutan.
Rumah sakit di Indonesia hanya menekankan pada pelayanan kuratif dan rehabilitatif saja, keadaan inilah
yang menyebabkan rumah sakit menjadi sarana kesehatan elit dan terlepas dari sistem kesehatan sehingga
adanya reformasi rumah sakit di Indonesia pun sangat diperlukan (Depkes RI, 2012). Rumah sakit harus
menyelenggarakan fungsi antara lain (Permenkes, 2012):
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan paripurna tingkat
dua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
3. Penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi di bidang kesehatan dalam
rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
Rumah Sakit dikembangkan dengan tujuan agar semua individu dapat lebih meningkatkan
kemampuannya dalam mengendalikan dan memperbaiki kondisi dari dirinya sendiri serta menjadikan
rumah sakit itu sendiri sebagai tempat kerja yang termasuk dalam kategori sehat, sehingga seluruh rumah
sakit dapat memastikan dan memberikan jaminan untuk keselamatan dan kesehatan dari hidup pasien,
pegawai, pengunjung, dan masyarakat (Depkes RI, 2011).
Perkembangan paradigma promosi kesehatan pada rumah sakit di Indonesia berawal pada tahun
1994, dimana masih bernama Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Istilah promosi
kesehatan masyarakat rumah sakit (PKMRS) diubah dengan nama Promosi Kesehatan Rumah Sakit pada
tahun 2003. Sejumlah program yang berada pada naungan program PKRS telah banyak dilaksanakan,
misalnya advokasi, menyusun sebuah program untuk PKRS, dan melaksanakan sosialisasi tentang program
PKRS kepada direktur dari Rumah Sakit Pemerintah. Pelatihan PKRS, pengembangan dan distribusi media
serta pengembangan model dan PKRS (Depkes RI, 2010).

Anda mungkin juga menyukai