Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah Jepang terhadap Sistem Asuransi Kesehatan.
Kepesertaan
Asuransi kesehatan merupakan hal yang wajib bagi seluruh penduduk Jepang, baik warga
negara Jepang maupun warga negara asing yang menetap di Jepang lebih dari satu tahun.
Setiap orang harus terdaftar dalam asuransi kesehatan, karena itu pemerintah menyediakan
jenis asuransi kesehatan yang dimaksudkan untuk menjaring penduduk yang tidak tercakup
dalam jaminan kesehatan yang berbasis tempat bekerja (Employer Based Insurance). Jaminan
kesehatan di Jepang telah banyak mengalami perkembangan semenjak diperkenalkan pertama
kali pada tahun 1922. Secara historis Jepang dapat dengan mudah menerapkan sistem
jaminan kesehatan bagi masyarakatnya karena budaya Jepang telah mengenai konsep
asuransi sejak tahun 1835.
Jepang memiliki sumber daya yang cukup baik untuk dapat menciptakan sebuah
sistem jaminan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakatnya. Jaminan kesehatan diberikan
kepada seluruh masyarakatnya, sesuai dengan program yang diikuti, mulai dari penyakit
umum hingga penyakit yang memerlukan penanganan khusus dengan menggunakan
teknologi yang mutakhir seperti Tubercolosis (TBC). Di Jepang saat ini terdapat lebih dari
1000 rumah sakit mental, 8700 general hospital dan 1000 comprehensive hospital dengan
total 1.5 juta tempat tidur. Ditambah dengan klinik gigi sebanyak 48.000 serta sejumlah
79.000 unit layanan kesehatan dengan fasilitas rawat jalan maupun rawat inap.
Jumlah tenaga medis di Jepang, pada awal tahun 1990 terdapat hampir 191.400
dokter, 66.800 dokter gigi, 333.000 perawat dan lebih dari 200.000 tenaga medis alternatif
bersertifikasi. Di Jepang dokter dapat dengan bebas mengajukan klaim atas berbagai layanan
kesehatan yang mereka ingin berikan. Dan juga tidak ada batasan bagi pasien dalam
menentukan apakah mereka ingin menggunakan jasa dokter umum ataupun oleh spesialis.
Employer-Based Insurance adalah sebuah sistem asuransi berbasis tempat kerja yang
memberikan bantuan keuangan kepada para pekerja yang digaji oleh perusahaan dan juga
kepada anggota keluarga tanggungannya dengan memberikan manfaat asuransi dalam hal
sakit, melahirkan luka, dan kematian. Keluarga tertanggung adalah keluarga sampai
dengan level ke-3, yaitu sampai pada kakek/ nenek dan cucu.
a. Sistem Pembiayaan
Sistem pembiayaan pada jenis asuransi ini berasal dari dua belah pihak, yaitu pekerja
dan pemberi kerja, yang secara umum kontribusi pada seluruh jenis asuransi
Employer-Based Insurance adalah sebesar 8,5% dari pendapatan peserta yang dibagi
rata antara pekerja dan pemberi kerja.
b. Benefit
Benefit yang didapatkan dari asuransi ini terbilang cukup lengkap mulai dari
pelayanan kesehatan rawat jalan maupun rawat inap, layanan tambahan dalam
pelayanan kesehatan, ambulans, pelayanan bagi penyakit yang mengharuskan
treatment khusus, kelahiran sampai dengan pelayanan pemakaman, diberikan kepada
peserta maupun tertanggung. Bahkan sampai dengan layanan kesehatan yang tidak
termasuk dalam bentuk pelayanan dalam asuransi dapat diberikan kepada peserta
maupun tertanggung dengan pengaturan yang lebih lanjut dan adanya pengenaan cost
sharing atas layanan yang diterima oleh peserta maupun tertanggung. Benefit yang
diterima oleh peserta adalah sebesar 80% dari total biaya dan untuk tertanggung
dibagi menjadi 2 yaitu 80% untuk layanan rawat inap dan 70% untuk layanan rawat
jalan. Pengecualian diberikan kepada pekerja untuk layanan kesehatan yang mencapai
cost sharing yang melebihi 64.000 yen (34.500 yen bagi yang berpendapatan rendah)
perbulan, maka keseluruhan biaya ditanggung asuransi.
National Health Insurance (Kokumin Kenkou Hoken) adalah sistem asuransi yang
meng-cover orang-orang yang tidak tercakup dalam sistem asuransi Employer-Based
Insurance. Termasuk didalamnya adalah para petani, para pekerja di sektor informal
serta wiraswastawan (self employed). Jenis asuransi ini dibagi menjadi 2, yaitu
National Health Insurance untuk tiap kota dan National Health Insurance Union.
a. Sistem Pembiayaan
Rata-rata kontribusi yang dibayarkan oleh peserta adalah sebesar 4% dari gaji
peserta. Pembayaran premi dilakukan dengan cara transfer melalui bank ataupun
melalui kantor-kantor jaminan kesehatan di tiap kota. Asuransi jenis ini
mendapatkan subsidi dari pemerintah sebesar 50% dari total pengeluaran
pemerintah untuk belanja kesehatan. Peserta dan tanggungan dalam jenis asuransi
ini mendapatkan 70% benefit dan harus membayarkan 30% sebagai cost sharing,
dan ada kemungkinn tambahan untuk biaya obat-obatan, karena tidak seluruh
jenis obat di tanggung oleh asuransi ini.
b. Benefit
Asuransi ini juga memberikan benefit yang cukup besar, yaitu 70% dari total
biaya, artinya peserta memberikan cost sharing sebesar 30%. Layanan yang
diberikan juga cukup lengkap seperti halnya asuransi Employer Based Insurance,
mulai dari sakit secara umum mapun khusus, perawatan gigi, persalinan sampai
dengan kematian dan pemakaman peserta atau tertanggung. Namun benefit yang
diberikan tidak mencakup orthodontiks, bedah kosmetik, vaksinasi, aborsi, cedera
akibat mabuk dan berkelahi. Kecelakaan lalu lintas sampai batas maksimal
tertentu menjadi beban peserta, namun jika melewati batas tersebut, biaya akan
ditanggung seluruhnya oleh asuransi.
3. National Health Insurance For Elderly
Jenis ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1983 untuk menyebar beban
penyediaan pelayanan kesehatan kepada skema asuransi yang telah berjalan di
Jepang, dan diperkenalkannya cost sharing bagi para lansia. Keanggotaan bagi
asuransi ini diperuntukan bagi penduduk dengan usia yang telah mencapai ≥70 tahun
atau bagi penduduk dari usia 65 – 69 tahun yang memiliki cacat permanen
(disability).
a. Sistem Pembiayaan
Asuransi ini membentuk sebuah pembiayaan yang dikumpulkan dari jenis
asuransi lain. Jumlah peserta Governement Managed Insurance yang ikut
berkontribusi untuk asuransi bagi usia lanjut sebesar 5.4% dari seluruh peserta,
Society Managed Insurance sebanyak 2.9%, Mutual Aid Association sebanyak
4.1% dan National Health Insurance sebesar 21.1%. Dalam perkembangannya
cost sharing dari peserta ditiadakan, dengan sistem penjaminan 70% dijamin oleh
dana yang dikumpulkan dari kontribusi peserta serta asuransi jenis lain, 20%
ditanggung oleh pemerintah pusat dan 10% ditanggung oleh pemerintah lokal.