Anda di halaman 1dari 9

1.

Sistem Pembiayaan Kesehatan Di Amerika Serikat


Sebagian besar pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dikelola oleh pihak
swasta. Biro Sensus Amerika Serikat (The US Censuss Beureau) mencatat bahwa
pada tahun 2009 masih terdapat 50,7 juta penduduk atau sekitar 16,7% masyarakat
AS yang tidak tersentuh oleh program asuransi. Sebagian besar dari mereka adalah
masyarakat kalangan menengah ke bawah yang tidak diperhatikan oleh perusahaan
asuransi karena dianggap kurang menguntungkan perusahaan. Hal tersebut
menyebabkan banyak perusahaan yang bangkrut karena pembiayaan kesehatan
sangat mahal sehingga banyak rakyat Amerika Serikat yang menuntut diadakannya
reformasi dalam hal kesehatan. Kuatnya desakan dari berbagai pihak terkait
pentingnya jaminan kesehatan bagi setiap warga Amerika Serikat mendorong
pemerintah untuk membuat kebijakan baru di bidang kesehatan yaitu Patient
Protection Avordable Care Act (PPACC) yang merupakan sebuah peraturan terkait
perlindungan terhadap pasien atas biaya kesehatan yang terjangkau. Peraturan
tersebut berhasil dibuat pada tanggal 23 Maret 2010 dan dengan adanya peraturan
tersebut diharapkan pelayaanan kesehatan dapat diakses oleh semua warga
Amerika Serikat.1

Anggaran kesehatan di Amerika Serikat tergolong tinggi, yaitu hampir


mencapai 19 persen dari GDP (Gross Domestic Product), dan diperkirakan akan
terus meningkat yang mengakibatkan semakin banyak rakyat Amerika Serikat yang
tidak mampu membayar pengobatan ketika sakit. Sistem pembiayaan masih
berbasis fee for service yang memang cenderung akan semakin mahal. Sistem
pelayanan kesehatan di Amerika Serikat diasumsikan berorientasi pasar, dan
kurang lebih sepertiga dari pembiayaan kesehatan adalah langsung dibayar oleh
pasien (out of pocket).2

Pada pertengahan tahun 1990 diperkenalkan Medicare dan Medicaid.


Medicare merupakan suatu asuransi sosial bagi usia lanjut dan dijalankan oleh
pemerintah federal, sedangkan medicaid merupakan sistem asuransi bagi
masyarakat miskin dan dijalankan oleh pemerintah federal dan negara bagian.
Tingginya biaya kesehatan di Amerika Serikat ternyata telah berdampak pada
kondisi Produk Domestik Bruto (PDB). Warga Amerika Serikat mengeluarkan biaya
untuk kesehatan sebesar 16% dari total PDB. Angka ini tergolong sangat tinggi dan
menempati peringkat dua di dunia setelah Timor Leste dalam hal penggunaan PDB
untuk kesehatan. Departemen Pelayanan Kesehatan dan Kemanusiaan (The Health
andHuman Service Department) mengatakan bahwa jika masalah kesehatan ini
tidak segera diatasi, maka angka penggunaan PDB tersebut akan terus menanjak
hingga 19,5% pada tahun 2017.

2. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Inggris


Sistem jaminan kesehatan di Inggris dikenal dengan National Health Service
(NHS), sistem pelayanan kesehatan terbesar di dunia yang didanai oleh publik yang
menyediakan cakupan kepada semua orang yang bermukim di Inggris
(Comparison Health Insurance) yang saat ini lebih dari 63.2 juta jiwa. 3,4 Sistem
pembayarannya merupakan pembayaran prospektif, untuk mengatasi permintaan
yang berlebihan diberlakukan co payment.2
Terdapat kesamaan antara NHS dengan paduan klinik swasta-puskesmas-rumah
sakit pemerintah-rumah sakit swasta. Bedanya terletak bahwa layanan kesehatan
Inggris semuanya diorganisasi oleh negara, Beda antara swasta dan pemerintah
tidaklah mencolok, karena pemerintah dan swasta terlibat dalam keseluruhan
layanan, dengan pengaturan dari pemerintah.

3. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Jerman


Sistem pembiayaan kesehatan di Jerman menggunakan prinsip kombinasi yang
berarti perpaduan antara pendanaan dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Jika
pemerintah tidak mampu berpartisipasi dalam pembiayaan kesehatan, maka dapat
dibantu oleh biaya dari masyarakat atau swasta. Sejumlah negara lainnya seperti
Jerman, Belanda, dan Perancis,menerapkan sistem penyediaan pelayanan
kesehatan yang lebih pluralistik, berdasarkan asuransi social wajib ataupun asuransi
swasta.1 Ciri program asuransi social Jerman sampai saat ini yaitu kepesertaan
wajib dengan pembiayaan melaui pajak.2 Tingkat kontribusi asuransi wajib biasanya
ditentukan berdasarkan gaji dan pendapatan, dan biasanya didanai oleh
perusahaan maupun pekerja penerima manfaat asuransi. Tidak jarang dana
kesehatan merupakan campuran antara premi asuransi, kontribusi wajib
perusahaan dan pekerja, dan pajak pemerintah. 1 System asuransi ini membayar
penyedia pelayanan kesehatan swasta atau pemerintah degan regulasi tingkat
pembayaran.1,5
Di Jerman, premi asuransi kesehatan wajib dikelola oleh perusahaan asuransi
yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Seluruh warga negara diwajibkan menjadi
peserta asuransi social (statutory social insurance).6 Asuransi kesehatan
menanggung biaya perawatan oleh dokter,obat-obatan, perawatan di rumah sakit
dan tindakan preventif. Iuran asuransi kesehatan dibayar oleh pekerja dan majikan.
Peserta asuransi kesehatan wajib tidak harus membayar iuran untuk anggota
keluarganya yang tidak mempunyai pendapatan.

4. Pembiayaan kesehatan di Malaysia


Terdapat lima institusi yang terlibat di dalam system kesehatan Malaysia, yaitu
menteri kesehatan, kantor pemerintah yang berfungsi kesehatan, lembaga
kesehatan sukarela, perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, dan lembaga
swasta. Pembiayaan kesehatan di Malysia selain dari unsur pemerintah juga berasal
dari beberapa organisasi seperti organisasi sukarela (palang merah), badan usaha
milik Negara dan perusahaan swasta ikut memberikan andil yang banyak dalam
penyedia pelayaanan kesehatan di Malaysia. Secara umum, alokasi dana yang
diberikan oleh pemerintah dalam pembiayaan mencapai 75% dan sisanya swasta.7

5. Sistem Pembiayaan di Perancis


Sistem kesehatan di Perancis merupakan salah satu system terbaik di Negara-
negara OECD. Sistem khusus untuk kesehatan di Perancis disebut Couverture
Maladie Universelle (CMU). Sistem ini me-reimburse sebagian besar biaya
perawatan, sisanya biasanya di-reimburse oleh asuransi pribadi (private insurance
atau mutuelles) yang dimiliki yaitu assurance complementaire sante atau top-up
voluntary insurance.8
Biaya yang di-reimburse oleh sistem securite sociale melalui CMU adalah tarif
pelayanan resmi. Tarif pelayanan resmi ini ditetapkan berdasarkan DRG dan
merupakan hasil negosiasi antara asosiasi profesi kesehatan dengan
pemerintah/CMU.
CMU merupakan sistem asuransi wajib berbasis kontribusi. Seseorang harus
berkontribusi sebesar 8% dari net income tahunannya dengan memperhitungkan
threshold CMU. Selain itu kontribusi juga harus dilakukan oleh perusahaan tempat
kita bekerja. Pembayaran premi dilakukan per kuartal dan dibayarkan ke URSSAF.
Untuk pekerja sector informal dan mandiri, sebagian kontribusi ditanggung oleh
pemerintah.
Di Perancis terdapat pelayanan yang 100% gratis dengan beberapa kondisi
tertentu. Pihak-pihak yang berhak atas pelayanan 100% gratis adalah mereka yang
memiliki penyakit kronis seperti penderita kanker, ibu hamil dan bayi baru lahir
hingga usia 30 hari, mereka yang berada di dalam sistem sebagai penerima
invalidity benefits (karena memiliki disability tertentu), dan mereka yang berada di
dalam sistem CMU-Complementaire.

6. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Jepang


Semua rakyat di negara Jepang telah tercakup dalam asuransi kesehatan.
Kepesertaannya terbagi menjadi tiga system, yakni Government insurance,
Employee's insurance dan Others insurance. Government insurance, diikuti 38 juta
orang, dengan medical cost sebesar 10 triliun Yen. Employee's insurance diikuti 68
juta orang, dengan medical cost sebesar 15 triliun Yen. dan Others insurance, diikuti
15 juta orang, dengan medical cost sebesar 14 triliun Yen.
Di Jepang kelahiran normal tidak ditanggung oleh asuransi. Walaupun
masyarakat disarankan untuk ke fasilitas pertama, akan tetapi jika pasien langsung
datang ke rumah sakit akan tetap dilayani. Aturan tersebut berbeda dengan
Indonesia yang menerapkan rujukan berjenjeng. Tjandra juga menyoroti pendapatan
para dokter di Jepang yang merata, sementara sistem kapitasi di Indonesia masih
memberikan pendapatan yang lebih besar pada dokter yang melayani pasien lebih
banyak.
Dalam sistem asuransi kesehatan di Jepang peserta dan anggota keluarganya
harus membayar urun biaya (cost sharing) yang besarnya bervariasi antara 20-30%
dari biaya kesehatan di fasilitas kesehatan. Bagian urun biaya inilah yang menjadi
9,10,11
pangsa pasar asuransi kesehatan komersial.
7. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan
Sistem asuransi kesehatan di Korea adalah asuransi sosial (Social Health
Insurance).12 Premi/kontribusi atau iuran ditetapkan berdasarkan pendapatan
penduduk (income based), bukan berdasarkan paket yang diberikan (risk based).
Sejak tahun 2000, AKN di Korea Selatan dikelola oleh satu badan nasional dengan
iuran maksimum 8% dari upah, ditanggung bersama antara pekerja, pemberi kerja
dan subsidi pemerintah. 13,14
Pooling risk yang dilakukan dalam Sistem Asuransi Kesehatan Sosial di Korea
Selatan yaitu menggunakan pendekatan Unitary Risk Pool dimana dana
dikumpulkan dan dikelola hanya oleh National Health Insurance Corporation (NHIC)
suatu lembaga semi-pemerintah (quasi publik) yang independen dengan cakupan
praktis seluruh penduduk.
PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) pada NHIC adalah dengan bekerja sama
dengan rumah sakit publik dan rumah sakit swasta. Semua jaminan pelayanan dan
obat dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan yang mendapatkan izin menurut UU
Pelayanan Kedokteran dan UU Farmasi.
Semua fasiltias kesehatan yaitu, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit, Klinik,
Puskesmas, dan Apotek dibayar dengan jasa per pelayanan atau disebut fee for
servivce (FFS). Sistem penyelenggaraan jaminan kesehatan di Korea berprinsip
pada kebebasan memilih fasilitas kesehatan. Cara pembayarannya dengan merit
system dimana dokter yang lebih baik melayani pasien, dan karenanya mendapat
kunjungan lebih banyak, akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. NHIC
mengembangkan sistem pembayaran yang diambil dari model yang dikembangkan
Amerika yaitu pembayaran RBRVS (Resource Based Relative Value Scales). Untuk
tiap jenis pelayanan disusun skala (poin) tertentu yang dikeluarkan oleh Departemen
Kesehatan (Health InsuranceDeliberation Committee). Depkes juga menetapkan
batas maksimum pembayaran obat dan bahan medis agar biaya NHIC dapat
terkendali. Untuk rawat inap, NHIC sedang mulai mengembangkan sistem DRG
yang kini dimulai dengan 8 (delapan) jenis pelayanan. Pembayaran dilakukan
dengan transfer bank ke rekening fasilitas kesehatan setelah klaim diajukan kepada
HIRA (Health Insurance Review Agency).
Terdapat kelebihan dan kekurangan dari pengendalian biaya di Korea Selatan.
Kelebihan dari pengendalian biaya di Korea Selatan yaitu, biaya untuk administrasi
(biaya pengelolaan manajemen asuransi kesehatan) lebih kecil jika dibandingkan
perusahaan asuransi kesehatan di Amerika dan di Indonesia. Tarif yang seragam
memungkinkan biaya kesehatan fee for service tetap terkendali. Iur biaya
(coinsurance) dalam sistem asuransi kesehatan di Korea merupakan mekanisme
untuk mengendalikan moral hazard dari sisi demand.
Sedangkan, kekurangan dari pengendalian biaya di Korea Selatan yaitu, masih
adanya argumen negatif tentang biaya kesehatan pada akhirnya dapat terkendali
dengan baik dengan rendahnya moral hazard. Jika peserta tidak pergi berobat
karena takut harus mengeluarkan iur biaya akan memperberat penyakitnya dan
pada akhirnya biaya pengoabatan menjadi mahal.

8. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Singapura


Singapura memberikan jaminan kesehatan menyeluruh bagi penduduknya
melalui sistem pembiayaan yang berdasarkan kepada tanggung jawab individual
dan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Sistem pembiayaan yang dipakai oleh
Singapura merupakan sistem pembiayaan campuran yang terdiri dari beberapa
tingkatan sistem. Tingkat perlindungan (sistem pembiayaan) yang pertama
dilakukan melalui subsidi pemerintah yang berasal dari perolehan pajak. Subsidi ini
menutupi hingga 80% dari keseluruhan tagihan biaya pelayanan kesehatan.
Tingkatan sistem pembiayaan selanjutnya dilakukan melalui social
insurance (asuransi sosial) yang telah ditetapkan oleh pemerintah Singapura.
Asuransi sosial ini terdiri dari MediSave (pembiayaan bersumber dari potongan uang
yang sengaja disimpan oleh masing-masing individu untuk persiapan biaya
pelayanan kesehatan), MediShield dan ElderShield (asuransi dengan biaya premi
rendah), serta Medifund (bantuan pembiayaan dari pemerintah untuk mereka yang
tidak mampu menutupi biaya pelayanan kesehatannya dengan subsidi, MediSave,
dan MediShield). Sistem pembiayaan pelayanan kesehatan seperti yang telah
disebutkan diatas hanya berlaku untuk pelayanan kesehatan yang dilakukan di
sektor publik. Sedangkan pelayanan kesehatan yang dilakukan di sektor privat
(swasta) dibiayai oleh sumber pribadi serta asuransi komersial yang ada.
Singapura juga mempunyai beberapa jenjang pelayanan kesehatan seperti
pelayanan kesehatan primer (poliklinik atau klinik GP), pelayanan rumah sakit, serta
Intermediate and Long Term Care Service (ILTC). Pelayanan kesehatan primer
diselenggarakan oleh dokter umum, dokter keluarga dan perawat di dalam
komunitas. Pelayanan kesehatan jenis inilah yang pertama kali berkontak dengan
pasien dan kemudian memiliki kemampuan untuk merujuk pasien ke spesialisasi
kedokteran tertentu ataupun rumah sakit untuk diagnosis dan tata laksana yang
lebih lanjut. Untuk layanan rumah sakit sendiri, singapura menyediakan delapan
rumah sakit publik yang terdiri dari enam rumah sakit umum, satu rumah sakit ibu
dan anak, serta satu rumah sakit psikiatri. Sedangkan ILTC sendiri digunakan untuk
pasien-pasien yang tidak memerlukan perawatan di dalam rumah sakit lagi, akan
tetapi tetap membutuhkan perawatan dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya
ILTC ini bersifat community-based.

9. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Taiwan


NHI di Taiwan berlangsung sejak tahun 1995. NHI merupakan program
mandatory, sistem single-payer jaminan sosial kesehatan, berdasarkan prinsip
bahwa setiap orang harus mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara adil.
Konsumen dapat memilih penyedia pelayanan kesehatan dan institusi medis yang
sesuai tanpa ada batasan.
Dana utama system ini berasal premi diterkumpul dari pembayaran premi oleh
peserta terjamin, pengusaha dan pemerintah pusat dan lokal. Pendapatan lainnya
berasal dari sumber-sumber lain seperti seperti denda atas pembayaran premi
tunggakan, kontribusi lotre kesejahteraan masyarakat dan biaya tambahan
kesehatan pada rokok, yang semuanya menambah sistem pendapatan setelah
memenuhi kebutuhan dasar dana cadangan. 15

10. Sistem Pembiayaan Kesehatan di India


Di India terdapat lima bentuk pembiayaan kesehatan yaitu, private insurance,
social insurance, employer-provider cover, community insurance schemes dan
government healthcare spend. Namun pada kenyataannya, lebih dari 60%
masyarakat India yang masih tergolong miskin menerapkan sistem out of pocket
spending , di mana pembiayaan kesehatan tidak dianggarkan sebelumnya dan
menjadikannya tidak efisien.12

11. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Kanada


Sebelum tahun 1940an pelayanan kesehatan di Kanada dilakukan dengan cara
membayar dari kantong sendiri (out of pocket) sesuai dengan kemampuannya
masing-masing. Penduduk yang mampu bisa membeli asuransi kesehatan
komersial, tetapi sebagian besar penduduk tidak mampu membelinya. Pada tahun
1947 mulai diselenggrakan asuransi kesehatan wajib/social yang sering disebut
asuransi kesehatan publik, untuk pelayanan rumah sakit saja. Pada tahun 1956,
diselenggarakan jaminan perawatan rumah sakit dengan memberikan kontribusi sebesar 50%
dari dana yang dibutuhkan propinsi.
Tujuan Asuransi Kesehatan Nasional Kanada tercapai semenjak pemerintah
Federal pada tahun 1968, memutuskan untuk merangsang propinsi lain
menerapkan asuransi kesehatan komprehensif. Empat tahun kemudian yaitu tahun
1972 seluruh propinsi telah menyediakan jaminan kesehatan komprehensif.

12. Sistem Pembiayaan Kesehatan di Australia


Australia mengeluarkan UU Asuransi Kesehatan Nasional pada tahun 1973
dengan memberikan jaminan pelayanan komprehensif kepada seluruh penduduk
Australia, baik yang berada di Australia maupun yang berada di luar Australia.
Asuransi medicare di Australia dikelola oleh Health Insurance Commisioner di
tingkat negara Federal.
Reformasi sistem Asuransi Kesehatan Nasional Australia terjadi pada tahun
1990an dengan merangsang penduduk untuk membeli asuransi kesehatan
komersial. Baiknya pengelolaan Medicare ini sehingga diperlukan perangsang
khusus bagi penduduk yang ingin membeli asuransi kesehatan swasta dengan cara
memberikan pengurangan kontribusi asuransi wajib. 16

Referensi:
1. Murti, Bhisma. 2010. Strategi untuk Mencapai Cakupan Universal Pelayanan
Kesehatan di Indonesia. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
2. Djuhaenni, Henni. 2007. Asuransi Kesehatan dan Managed Care. Bandung.
Universitas Padjajaran.
3. Simarmata, Henry. 2008. National Health Service, Model Negara- Kesejahteraan
Inggris. Jakarta
4. Rachmawati, I.N. 2010. Kajian Kebijakan Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta. Universitas Indonesia
5. Harbianto, L.D. 2011. Sumber-sumber Pembiayaan Kesehatan Nasional .
6. Adisasmito, W. 2007 . Sistem Kesehatan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
7. Adisasmito, W. 2007 . Sistem Kesehatan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
8. Dewi, Shita. 2013. Sistem Pembiayaan Dan Kebijakan Pengendalian Biaya.
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia.
9. Yoshikawa A, Bhattacharya J, Vogt WB. 1996. Health economics of Japan.
Tokyo. University of Tokyo Press.
10. Okimoto DI dan Yoshikawa A. 1993. Japans health system: Efficiency and
effectiveness in universal care. Faulkner & Gray Inc. New York, USA.
11. Nitayarumphong, S. 2002. Universal coverage of health care: Challenges for
developing countries. paper presented in workshop of Thailand universal
coverage.
12. Trisnantoro, Laksono. Trend Pembiayaan di Berbagai Negara. Yogyakarta.
Universitas Gajah Mada
13. Am-Gu. 2004. National health insurance in Korea. Bali. System Jaminan Sosial .
14. Thabrany, H. 2003. Universal coverage in Korea and Thailand. Uni Eropa. Social
Health Insurance.
15. Paramitha, A.A. 2010. Analisis Perencanaan Sistem Program Jaminan
Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Jakarta. Universitas Indonesia
16. Hall Jlourenco RA and Viney R. 1999. Carrots and Sticks- The fall and fall of
private health insurance in Australia. Health econ.
17. Mujibussalim et al. 2013. Jaminan Sosial kesehatan: Integrasi Program Jaminan
Kesehatan Aceh dalam system Jaminan Sosial Nasional. Banda Aceh. Syiah
Kuala Darussalam
18. Irfani, Nurfaqih. 2012. Organisasi Jaminan Sosial Republik Federal Jerman.
Jamsos Indonesia

Anda mungkin juga menyukai