Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah

: Sistem Informasi Kesehatan

Dosen

: RutlerMasalamate, SKM, M.Kes

SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS RANOTANA WERU


KOTA MANADO DAN PUSKESMAS CIGEUREUNG KOTA
TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

Kelompok3 Kelas AKK 05


Indah Novita
Vricillia Pattikawa
Munawir Niha
Tenisia Tawalujan
Fitria Fakdawer
Marselina Nusa
Eireine Pandoh

101511018
14111101007
14111101011
14111101066
14111101112
14111101176
14111101192

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas penyertaan-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kami dengan
baik.
Berikut ini kami persembahkan laporan kegiatan wawancara yang dilakukan
di salah satu puskesmas yang ada di Kota Manado dengan judul Sistem
Informasi Kesehatan di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado dan Puskesmas
Ciceureung Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, yang kami harapkan dapat
memberi manfaat bagi kita dalam mempelajarinya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sistem
Informasi Kesehatan yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengkaji
lebih dalam tentang Sistem Informasi di Puskesmas RanotanaWeru Kota Manado
dan Puskesmas Ciceureung Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat melalui
pembuatan laporan ini. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para
pengarang buku dan penyediainformasi di internet, karena melalui referensi
mereka, baik itu berupa buku maupun link, telah banyak membantu kami dalam
penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan khususnya kami sebagai tim penyusun. Kami menyadari bahwa tentu laporan
ini belum sempurna, untuk itu kami siap menerima kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan kedepannya. Akhir kata, kami mengucapkan Terima
Kasih.
Manado, Oktober 2016

Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang..................................................................................... 4
1.2 TujuanPenulisan.................................................................................. 5
1.3 WaktudanLokasiKegiatan.................................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM KEGIATAN
2.1 Kegiatan Yang di Lakukan.................................................................. 6
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Landasan Teori................................................................................... 8
3.2 Perbandingan antara Manajemen Puskesmas Ranotana Weru dan
Puskesmas Cigeureung Tasikmalaya.................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................16
4.2 Saran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
LAMPIRAN..........................................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengawali pembahasan mengenai system informasi kesehatan dalam
pembuatan lapotan kali ini terlebih dahulu kami akan membahas mengenai
perjalanana jatuh bangunnya sistem informasi kesehatan di Indonesia. Awal mula
sistem yang digunakan dalam pencatatan dan administrasi di rumah sakit dan
pelayanan kesehatan lainnya masih menggunakan sistem yang manual atau
pencatatan, dengan segala resiko sampai terfatal adalah kehilangan data
pasien.Namun seiring berjalan nya zaman dan berkembang pesat nya tekhnologi
membuat sistem informasi kesehatan pun terus berkembang.
Perkembangan sistem informasi Kesehatan di Indonesia diawali dengan
sebuah sistem informasi Rumah sakit yang berbasis komputer (Computer Based
Hospital Information System). Dan yang menginovatori hal ini adalah Rumah
Sakit Husada pada akhir dekade 80 an. Beriringan dengan hal itu rupanya
Departemen Kesehatan juga mengembangkan sistem informasi kesehatan berbasis
komputer dengan dibantu oleh proyek luar negri dengan bantuan beberapa tenaga
ahli dari universitas gadjah mada. Namun perjuanagan diawal ini mengalami
kemerosotan, hal ini dilihat darei segi perencanaan yang tidak tersusun dengan
baik dimana identifikasi faktor penentu keberhasilan masih sangat tidak lengkap
juga tidak menyeluruh.
Dalam upaya mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Provinsi mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Puskesmas yang berbasis Teknologi Informasi. Prototipe SIK yang dikembangkan
mengacu kepada kebutuhan informasi untuk pengelolaan klien dan unit pelayanan
di tingkat puskesmas, SP2TP, Indikator SPM dan Indikator Indonesia Sehat 2010.
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas yang dapat
menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi
yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di berbagai
tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk
manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat. Dengan demikian maka

pelayanan kesehatan yang diberikan dapat lebih fokus dan spesifik untuk suatu
daerah. Hal ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari kerja puskesmas.
Untuk itu perlu ditingkatkan kevalidan data yang terdapat pada masukan input
dimana hasil yang diinginkan nantinya dapat terjamin kevalidannya sehingga
keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan dapat tepat pada sasaran.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya laporan singkat mengenai sistem informasi kesehatan yang di
pergunakan di masing-masing puskesmas untuk membandingkan dampak atau
efektifitas dari penerapan Sistem Informasi Kesehatan di setiap puskesmasn dan
untuk melihat apakah dengan penerapan sistem informasi kesehatan di puskesmas
mendapatkan manfaat baik dari tenaga pelayanan kesehatan maupun yang di
rasakan langsung oleh masyarakat yaitu pasien ataupun pengunjung dan lain
sebagainya.
1.3 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kegiatan
Lokasi : Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado Povinsi Sulawesi Utara
Waktu : Tanggal 10 Oktober 2016

BAB II
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
2.1

Kegiatan Yang di Lakukan

Dalam kegiatan pengumpulan informasi melalui kegiatan wawancara kepada


pihak puskesmas sebelum melakukan kegiatan tersebut kami melewati beberapa
tahapan hingga sampai ke tahap tersebut, yang pertama yaitu kami mahasiswa
fkm unsrat yang diberikan tugas oleh dosen pengajar kami dalam mata kuliah
sistem informasi kesehatan, sebelum kami bias pegi ke puskesmas dan
mendapatkan ijin dari pihak puskesmas kami harus membuat surat ijin dari bidang
akademik, dan surat ijin tersebut baru kami dapatkan setelah di proses selama
kira-kira 2 minggu setelah tugas kami dapatkan, setelah itu kami anggota
kelompok pergi ke puskesmas dan meminta ijin untuk mengumpulkan informasi
dari pihak puskesmas seputaran sistem informasi kesehatan yang dipergunakan
dalam puskesmas Ranotana weru di kota manado namun hari pertama kami pergi
tetapi pihak puskesmas yang berada di bidang administrasi dan bidang
komputerisasi sudah tidak berada di tempat, namun setelah bebepa hari kami
akhirnya berhasil bertemu dengan salah satu anggota puskesmas di bidang
administrasi.
Dalam kegiatan wawancara yang kami lakukan dengan salah satu staf
bidang administrasi di puskesmas ranotana weru yang di wakilkan oleh bapak
jemi rumambi, beliau mengatakan bahwa setiap program-program yang ada di
puskesmas ranotana weru dijalankan dengan baik, juga para tenaga kesehatan
yang ada selalu menjalankan tugas dengan baik, beberapa program kesehatan
yang ada di puskesmas ranotana weru yaitu : Program peningkatan kesehatan ibu
dan anak, pemberantasan penyakit menular, imunisasi, gizi masyarakat,
penyuluhan kesehatan, pengobatan, dan kesehatan lingkungan, dan lain
sebagainya.
Melalui setiap program yang ada setiap proses pelaporan kegiatan tersebut
dilakukan oleh masing-masing bidang dengan cara manual, kemudian melalui
laporan manual tersebut mereka memberikan kepada bidang komputer untuk
kemudian data itu di oleh atau diketik mempergunakan soft ware Microsoft Word
dan Exel dan kemudian laporan-laporan tersebut dikirim ke dinas kesehatan, ada

beberpa laporan yang dibuat berdasarkan dengan format yang sudah ditetapkan
dari dinas kesehatan dan provinsi kota manado.
Setelah melakukan kegiatan wawancara dengan pihak administrasi
puskesmas ranotana weru, kami melanjutkan kegiatan wawancara dengan staf
puskesmas yang berada di bidang computer, dan mereka mengatakan bahwa
setiap proses pelaporan yang berada di puskesmas sudah mempergunakan sistem
komputerisasi, baik dari segi perencaraan, pengorganisasian, maupun setiap
kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan yang ada di puskesmas. Terlebih setiap
penganggaran yang dilakukan oleh pihak puskesmas ranotana weru sudah
dilakukan dengan mempergunakan sistem komputerisasi, itu terbukti ketika pihak
puskesmas menunjukan kepada kami beberapa data penganggaran puskesmas dan
mereka mempergunakan aplikasi Microsoft Exel dalam mengolah setiap anggaran
yang ada begitu juga dengan setiap pengeluaran yang dilakukan oleh setiap
kegiatan yang berada di puskesmas ranotana weru.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Landasan Teori
Dalam mencapai derajat kesehatan yang baik maka perlu dikembangkan nya

sistem kesehatan. Salah satunya melalui sistem informasi kesehatan, derajat


kesehatan akan terbagun secara baik dan selaras. Dimana dengan adanya sistem
informasi kesehatan ini masyarakat juga tenaga kesehatan akan mendapatkan info
yang akurat dan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga bisa dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu System dan Information.Sistem
adalah kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu,
sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini
atau mendatang (Davis, 1999).
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat Perturan perundang undangan. Bagian
atau ranah yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes
Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi
bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan
kabupaten/kota.Kebutuhan

akan

data

dan

informasi

disediakan

melalui

penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan,


pengolahan, analisis data serta penyajian informasi.
Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat serta belum
mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih belum
menjadi alat pengelolaan pembangunan kesehatan yang efektif.Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat memberikan kemudahan
dalam pengguatan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.Saat ini sudah
ada kebutuhan-kebutuhan untuk memanfaatan TIK dalam SIK (eHealth) agar
dapat meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan oleh berbagai


program, baik di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun diluar sektor
kesehatan.Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun
2010-2014, terdapat target strategis untuk meningkatkan pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan. Agar SIK dapat menyediakan data/informasi yang handal,
memperbaiki permasalahan-permasalahan SIK dan mencapai target Renstra
tersebut, maka perlu disusun suatu Rencana Aksi Penguatan atau Roadmap SIK
yang komprehensif dengan mengintegrasikan upaya-upaya pengembangan dan
penguatan SIK, yang melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.
Dalam upaya mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan Provinsi,
Dinas Kesehatan Provinsi mengembangkan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Puskesmas yang berbasis Teknologi Informasi. Prototipe SIK yang dikembangkan
mengacu kepada kebutuhan informasi untuk pengelolaan klien dan unit pelayanan
di tingkat puskesmas, SP2TP, Indikator SPM dan Indikator Indonesia Sehat 2010.
Dengan dikembangkannya Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas yang
dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga
informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan
di berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik
untuk manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat. Dengan demikian maka
pelayanan kesehatan yang diberikan dapat lebih fokus dan spesifik untuk suatu
daerah. Hal ini akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari kerja puskesmas.
Untuk itu perlu ditingkatkan kevalidan data yang terdapat pada masukan input
dimana hasil yang diinginkan nantinya dapat terjamin kevalidannya sehingga
keputusan yang diambil oleh para pengambil keputusan dapat tepat pada sasaran.
3.1.1

Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui sistem


informasi yang terintegrasi di semua unit pelayanan Puskesmas sehingga dapat
meningkatkan kecepatan proses pada pelayanan, mempermudah akses data,
pelaporan dan akurasi data sehingga menjadi lebih baik.

3.1.2

Manfaat Pengembangan Sistem Informasi Puskesmas (SIK)

Puskesmas adalah dapat meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat


melalui penerapan Sistem informasi Kesehatan Puskesmas yang terintegrasi dari
semua unit pelayanan. Demikian pula dapat menyajikan informasi secara cepat,
tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat
dipakai untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan
berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan
sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan
kepada masyarakat.
3.1.3

Prototipe SIK Puskesmas terdiri dari 7 Sub Sistem


Sub Sistem Kependudukan, yang berfungsi untuk mengelola data
kependudukan terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi
wafat dan mutasi pindah.

Sub Sistem Ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan.


Data yang diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat
jabatan, riwayat pendidikan, riwayat penjenjangan, riwayat latihan
teknis/fungsional, data riwayat penghargaan serta data penugasan pegawai.

Sub Sistem Sarana dan Prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana
dan prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan
peralatan lainnya.

Sub Sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan


secara garis besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut
kegiatan dan sumber biaya.

Sub Sistem Pelayanan Kesehatan, yang berfungsi mengelola data


pelayanan kesehatan, terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem
rawat jalan yang meliputi pelayanan dasar (BP,GIGI, KIA,Imunisasi,
Laboratorium) dan pelayanan puskesmas keliling, rawat inap, rekam medis

dan manajemen obat. Pelayanan luar gedung meliputi sub sistem KIA dan
GIZI, Kesling dan TTU, Pemberantasan Penyakit Menular, PKM, PSM,
dan PERKESMAS.

Sub Sistem Pelaporan, yang berfungsi untuk menyediakan laporanlaporan, meliputi laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan
program.

Sub Sistem Penunjang, yang menyediakan layanan penunjang sistem


seperti: membuat backup dan restore data, data recovery, user list and right
assignment, user shortcut, short message over network.

3.2

Perbandingan Antara Manajemen Puskesmas Ranotana Weru di Kota


Manado dan Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa
Barat

3.2.1

Manajemen Puskesmas Ranotana Weru

Berdasarkan dengan kegiatan wawancara yang kami lakukan dengan bapak Jemiy
Rumambi, mengatakan bahwa setiap proses manajemen puskesmas yang
berlangsung atau yang dijalankan pada puskesmas ranotana weru, yaitu masih
mempergunakan metode yang manual di mana setiap pasien yang datang ke
puskesmas akan berada di ruang tunggu kemudian menunggu setiap tenaga
kesehatan yang berada di puskesmas baik dokter, perawat, bidan, dokter gigi,
petugas pemberantas penyakit menular, sanitaraian (petugas kesling) dan tenaga
kesehatan lainnya yang turut membantu yang nantinya akan menangani setiap
pasien yang ada.
Begitu juga untuk pasien yang akan mendapat rujukan untuk berobat di
Rumah Sakit, harus melalui prosedur atau tahapan manual, yaitu pasien harus
menunggu terlebih dahulu proses administrasi dari sistem rujukan yang berada di
puskesmas tersebut, baru kemudian bias di rujuk ke puskesmas terdekat.
3.2.1.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi di Puskesmas Ranotana Weru
Selanjutnya identifikasi sistem manajemen pasien berdasarkan kebutuhan
informasi kesehatan di puskesmas ranotana weru :

Tabel 1. Manajemen PAsien Berdasarkan Kebutuhan Informasi Kesehatan


Manajemen Pasien/Klien

Pengambilan Keputusan

Informasi yg Dibutuhkan

1.Kesehatan Ibu & Anak

*Bidan

*Pasien Ibu & keadaan pasien

2.Imunisasi

*Juru Imunisasi

bayi/anak

3. Gizi

*Pelaksana Gizi

*Kekebalan Pasien

4.Pengobatan

*Dokter

*Keadaan Gizi Pasien

*Penyuluh Kesehatan

*Keadaan Pasien pengobatan

*Petugas Pemberantasan Penyakit

*Persebaran strata PHBS dari

Menular

Menular

keluarga pasien di wilayah kerja

7.KesehatanLingkunagan

*Sanitarian (Petugas

*Pemberantasan kasus penyakit di

Kesling)

wilayah kerja

5.Penyuluhan Kesehatan
6.Pemberantasan

Penyakit

*Persebaran

rumah,

jamban,

rumah makan, persedianan air


bersih, pemb.sampah, sehat di
wilayah kerja

Berdasarkan table 1. Dapat dilihat bahwa manajemen pasien yang


berperan di dalamnya yaitu Kesehatan ibu dan anak, imunisasi, gizi
masyarakat, penyuluhan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,
serta kesehatan lingkungan, tidak terlepas dari setiap pengambil
keputusan seperti bidan, juru imunisasi, pakar gizi, dokter,, dan lainlain yang berperan dalam setiap bidang masing-masing yang berfungsi
untuk memberikan setiap informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan
atau program-program yang dijalankan oleh puskesmas ranotana
weru.
3.2.1.3Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas Ranotana Weru
1. Konsep Dasar
Sistem Informasi Kesehatan adalah merupakan Mekanisme Pengumpulan,
pengolahan data dilakukan oleh pihak puskesmas setiap bidang dan semua data
yang di buat di kumpulkan pada bagian komputerisasi kemudian data itu diolah
dalam bentuk dokumen dan kemudian data-data tersebut dikirimkan ke dinas
kesehatan melalui internet sesuai dengan format yang sudah tersedia.
2. Peran

Setiap pengambil keputusan yang ada seperti yang tergambar pada table
sebelumnta seperti bidan, dokter, sanitarian, dll dilakukan oleh mereka
sehubungan dengan menejemen pasien, tetapi keputusan di berbagai tingkat
administrasi pelayanan di puskesmas sepenuhnya berada di tangan kepala
puskesmas.
3. Komponen
a. PROSES: Pengumpulan, pengiriman, pengolahan, analisis data berupa
informasi kesehatan dilakukan oleh bidang komputerisasi di puskesmas
Ranotana Weru.
b. MANAJEME: Sumber daya (tenaga, srana dan dana) dan aturan-aturan
puskesmas di atur oleh setiap pengambil kebijakan seperti kepala
puskesmas

4. Masalah
a. Masalah yang ada di puskesmas rendahnya kualitas petugas kesehatan
seperti tenaga kesehatan yang sering terlambat dan bukannya menunggu
pasien tetapi pasien yang menunggu tenaga kesehatan.
b. Berdasarkan system pengolahan data kesehatan di puskesmas Ranotana
Weru
Masih kurangnya tenaga kesehatan yang bekerja di bidang pengolahan
data puskesmas khususnya di bidang komputerisasi sehingga data yang
ada seringkali tidak lengkap.
Pelaporan kegitan pelayanan di puskesmas seringkali mengalami
keterlambatan di akibatkan karena kurangnya tenaga kesehatan yang
mengolahnya/yang menjalankannya.

3.2.2 Manajemen

Sistem

Informasi

Kesehatan

di

Puskesmas

Cigeureung
Sistem informasi manajemen merupakan cara-cara mengelola pekerjaan informasi
dengan menggukan pendekatan sistem yang berdasarkan prinsip-prinsip
manajemen. Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan
data, penyebaran data dengan meneruskannya ke unit lain. Pada unit kerja yang
baru informasi tersebut dapat langsung digunakan, atau dapat juga dianggap data

baru untuk diolah lagi menjadi informasi dari unit ke unit lain maka terjadilah
arus informasi atau hubungan informasi antar unit.
Alur pemeriksaan yang biasa dipakai pada manajemen puskesmas ketika
pasien datang melakukan kunjungan.Yaitu pasien masuk ke ruangan pendaftaran
kemudian ditanya identitas dan keluhannya, kemudian ditulis di buku pasien,
selanjutnya pasien diberi selembar kertas atau kartu yang kemudian dibawa ke
ruang pemeriksan.Di ruangan pemeriksaan ditulis kemudian ditandatangani oleh
yang memberi tindakan dan pasien disuruh ke ruang obat untuk mengambil
obatnya sambal menyerahkan kartunya. Setelah pasien pulang maka para perawat
mengumpulkan

dan

menghitung

jumlah

kartu

dari

pasien

kemudian

diklasifikasikan mana yang penyakit menular, kesehatan ibu dan anak dan lain
sebagainya untuk selanjutnya ditulis di buku laporan Puskesmas.
Identitas pasien sudah langsung ditulis di computer yang kemudian langsung
dapat terkirim ke semua ruangan yang akan dilalui oleh pasien, sehingga ketika
pasien berada di ruang pemeriksaan, petugas tidak menannyakan kembali hal yang
sudah ada namun langsung melakukan tindakan pengobatan
3.2.4

Perbandingan Penerapan SIK pada kedua Puskesmas

Berdasarkan dengan uraian penjelasan mengenai manajemen puskesmas


dengan mempergunakan sistem infromasi kesehatan, dapat dilihat bahwa jika
sistem informasi kesehatan itu dapat dipergunakan sebagaimana menstinya, bias
meningkatkan tingkat efektifitas pelayanan kesehatan yang berada di puskesmas,
bias mempersingkat waktu, mengurangi tenga namun masih dalam taraf
pembayaran yang mudah di jangkau.
Seperti pada puskesmas ranotana weru manajemen pelayanan kesehatan yang
ada masih mempergunakan cara-cara tradisonal atau masih serba manual, dan
belum mampu menerapkan sistem informasi kesehatan dengan baik seperti
peningkatan peran computer dalam berbagai bidang yang ada di puskesmas
terlebih khusus unuk bidang administrasi untuk mempermuda setiap pengumpulan
dari data-data pasien yang berkunjujng ke puskesmas.
Sedangakn pada puskesmas Cigeureung setiap manajemen pelayanan yang
berlangsung dalam puskemas tersebut sudah mulai menerpakan sistem

komputerisasi yaitu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan juga


memudahkan pengunjung puskesmas untuk segera mendapatkan penanganan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan adalah merupakan salah satu alat yang digunakan
untuk mengatur jalannya kegiatan pelayanan kesehatan terlebih khusus di
puskesmas untuk memudahkan setiap tugas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
begitu juga dengan setiap pengunjung yang berada di masing-masing puskesmas.
Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang
mampu mempergunakan dan mengola data puskesmas secara terkomputerisasi
sehingga setiap kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
dipuskesmas dapat dengan mudah dan efektif untuk dikelola, karena pada intinya
sistem infromasi itu tidak terlepas dari input-proses-output, data yang diproses
oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) yang berguna.
Juga melalui laporan saat ini bias disimpulkan bahwa manajemen pelayanan
puskesmas di atara kedua puskesmasi yaitu pada puskes ranotana weru dengan
puskesmas Cigeureung mempunyai perbedaan yang sangat signifikan karena jika
puskesmas ranotana weru sistem komputerisasi masih berperan hanya pada proses
pengolahan data untuk membuat laporan dari masing-masing bidang di
puskesmas, sedangkan di puskesmasCigeureungsetiap kegiatan pelayanan
kesehatan yang berlangsung di sana sudah mempergunakan manajemen berbasis
teknologi sehingga setiap pelayanan yang di berikan lebih efisien dan efektif.
4.2 Saran
Melalui Penulisan makalah ini kiranya pembaca mendapakan suatu ilmu untuk
dapat mengerti mengenai Sistem Informasi Kesehatan, peran serta kegunaan
sistem

informasi

kesehatan

dalam

mempermudah

setiap

proses

untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terlebih khusus untuk mempermudah


tenaga kesehatan, instansi kesehatan untuk dapat lebih mudah mengola data
ataupun menjalankan system menejemen dalam pelayanan yang berada di
puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA
Buwono Anugerah. (2009). Pengembangan Teknologi Kesehatan Untuk
Menjawab Tantangan dan Kebutuhan Masa Depan Demi Kemandirian
Bangsa.Pdf
(http://www.ugm.ac.id/downloads/Oras/Ilmiah/Dr.Sudiharto.pdf)
Febryan.R.

(2014).Penerapan

TEknologi

Informasi

Di

Bidang

Kesehatan.Wordpress
(https://ryanfebryans.wordpress.com/2014/10/22/penerapan-teknologiinformasi-di-bidang-kesehatan/)
Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan
Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai
Media Pembelajaran.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi)
Kustiawan.R (2011).Sistem Informasi Manajemen Puskesmas di Puskesmas
Ciceugeung Kota TAsikmalaya Provinsi Jawa Barat.Pdf
(http://pkko.fik.ui.ac.id/files/tugas%20sim%20ridwan.pdf)
Realtimehealth. (2014). Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia.Pdf
(https://realtimehealth.wordpress.com/2014/11/01/sistem-informasikesehatan-di-indonesia/)

LAMPIRAN
Lampiran 1. Kegiatan Wawancara Dengan Bagian Komputer di Puskesmas
Ranotana Weru

L ampiran 2.Kegiatan Wawancara Dengan Bagian Komputer di Puskesmas


Ranotana Weru

Anda mungkin juga menyukai