Anda di halaman 1dari 19

PERMINTAAN DAN

PENYIMPANAN
OBAT
Dalam Penanggulangan Bencana
Penyediaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan Saat Bencana
►Menggunakan persediaan sendiri
►Meminta kepada institusi yang lebih
tinggi (Buffer Stok Provinsi, Buffer Stok
Nasional)
►Donasi / Bantuan : Organisasi
Internasional, Ormas dan lain-lain
PROSES LOGISTIK OBAT DAN PK
• Perencanaan/ Inventarisasi Kebutuhan
• Penerimaan/ Pengadaan
• Pergudangan
• Pendistribusian/ Pengangkutan
• Penerimaan di tujuan
• Penghapusan
• Pertanggung - jawaban
Permintaan Obat dan PK
Membuat daftar permintaan dengan jelas
•Nama dan kekuatan obat (sebaiknya nama
generik)
•Jenis sediaan obat
•Jumlah kebutuhan
•Nama dan spesifikasi Alkes dan PK
•Alat/bahan pendukung lain ( kemasan
plastik, etiket, stapler, pot, botol dsbnya)
Proses Penerimaan

•Dimulaidari pencatatan
barang masuk
•Pemeriksaan fisik barang
•Penghitungan jumlah
•Penyimpanan
Pencatatan

•Jenis (tablet, sirup, injeksi, salep


dsbnya), kekuatan obat dan jumlah
barang yang diterima
•Darimana bantuan datang
•Kapan diterima
•Siapa yang menerima
Pemeriksaan Fisik Barang
•Kemasan, rapi, tidak lusuh, tidak
luntur/terbaca dengan jelas
•Bentuk masih sempurna
•Warna bila terlihat (mis sediaan sirup)
•Tanggal ed
•Bila donasi dari LN,adakah informasi
yang menyertai
Laporkan bila “
•Barang yang diterima rusak atau tidak
sesuai dengan jumlah/jenis yang tertera
pada dokumen pengiriman (jika ada)
•Barang yang diterima sudah/hampir
kadaluarsa
•Barang yang diterima menggunakan
aksara/huruf /bacaan yang tidak
dimegerti oleh petugas
Perhitungan Jumlah
•Baca isi kardus bila tertera informasi isinya
•Hitung dengan seksama dan hati-hati
•Sesuaikan dengan surat pengantar
barang/tanda terima bila ada
•Kelompokkan pencatatan obat sejenis
dalam perhitungannya ( mis 50 box asam
mefenamat, 10 bok ponstant, 12 box
pondex)
Penyimpanan Obat dan PK
•Dilakukan setelah proses administrasinya
selesai
• Penyimpanan sebaiknya diatur sedemikian rupa
untuk memudahkan pengambilan
• Bila memungkinkan susunlah perkelompok
sediaan
• Tempat penyimpanan sedapatnya harus
menjamin kualitas barang
• Selalu menerapkan prinsip FIFO dan FEFO
Persyaratan Teknis Obat dan Perbekalan
Kesehatan Donasi

1. Masa kadaluwarsa obat dan perbekalan


kesehatan donasi
2. Obat dan perbekalan kesehatan donasi yang
akan diterima harus berasal dari sumber resmi.
3. Obat yang diterima sesuai dengan Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN)
4. Kekuatan/potensi/dosis dari obat sebaiknya
sama dengan obat yang biasa digunakan oleh
petugas kesehatan.
5. Semua obat dan perbekalan kesehatan donasi
sebaiknya mempunyai label dalam Bahasa
Indonesia/ Bahasa Inggris
6. Obat dan perbekalan kesehatan donasi
sebaiknya memenuhi aturan internasional
pengiriman barang
7. Pengeluaran dari pelabuhan
8. Biaya pengiriman dari negara donor, transport
lokal, pergudangan/ penyimpanan yang baik,
urusan bea cukai sebaiknya dibayar oleh
negara pemberi
9. Pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan
donasi
Semua obat dan perbekalan kesehatan
yang berasal dari pihak donor harus
diverifikasi oleh:
►Dinas kesehatan provinsi berkoordinasi
dengan BPBD Provinsi bila obat dan
perbekalan kesehatan donasi langsung dikirim
ke provinsi.
►Dinas kesehatan kabupaten/kota
berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota
bila obat dan perbekalan kesehatan donasi
langsung dikirim ke kabupaten/kota.
►Kementerian Kesehatan (Ditjen Binfar
dan Alkes) berkoordinasi dengan BNPB
Pusat bila obat dan perbekalan kesehatan
donasi diterima di tingkat nasional.
►Bila obat dan perbekalan kesehatan
donasi diterima oleh BPBD
Provinsi/BNPB, maka BPBD Provinsi atau
BNPB memberikan informasi bantuan ke
dinas kesehatan provinsi di tingkat
provinsi dan kepada Kementerian
Kesehatan di tingkat nasional
Alur Tata Laksana Obat Dan Perbekkes
Donasi :
1. Pihak donatur memberikan informasi
kedatangan obat dan perbekalan donasi ke
pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)
2. Pihak KKP memberikan informasi
kedatangan obat dan perbekalan donasi ke
Kementerian Kesehatan/dinas kesehatan
provinsi/dinas kesehatan kabupaten/kota
3.Pihak Kementerian Kesehatan/dinas
kesehatan provinsi/ dinas kesehatan
kabupaten/kota Tim Verifikasi melakukan
pemeriksaan terhadap bantuan yang datang
4. Tim Verifikasi membuat surat pernyataan
persetujuan penerimaan obat dan
perbekalan kesehatan donasi, dan
melakukan pemeriksaan kesesuaian fisik dan
dokumen pengiriman
5. Dokumen penerimaan barang diteruskan ke
Bea Cukai.
6. Tembusan ke BNPB / BPBD Provinsi / BPBD
Kabupaten/Kota
7. Bea Cukai menerbitkan surat pengeluaran barang.
8. Obat yang sudah keluar dari bandara/pelabuhan
dapat didistribusikan langsung di dinas kesehatan
provinsi/dinas kesehatan kabupaten/kota ataupun ke
posko pelayanan kesehatan.
9. Bila obat dan perbekalan kesehatan dibutuhkan di
lokasi bencana untuk pelayanan kesehatan bisa
langsung dikirim ke pos kesehatan/fasilitas pelayanan
kesehatan / rumah sakit.
Contoh Lembar Penerimaan
No Tgl Diterima dari Nama Obat Satuan Jumlah ket
Kemasan Koli
1 2 3 4 5 6 7

Anda mungkin juga menyukai