Kelompok 6
Nama Anggota :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................................3
B. PENJELASAN SINGKAT...................................................................................................4
BAB IIPEMBAHASAN
Metoda Analisis.................................................................................................................16
A. TANYA JAWAB................................................................................................................22
BAB IV PENUTUPAN
A. KESIMPULAN...................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kromatografi adalah teknik pemisahan fisik suatu campuran zat-zat kimia yang
berdasar pada perbedaan kecepatan migrasi dari masing-masing komponen campuran yang
terpisah pada fase diam dibawah pengaruh pergerakan fase yang bergerak. Kromatografi
bertujuan untuk pemisahan komponen dari matriks sampel dan tetap dibiarkan dalam fase
diam kemudian ditentukan untuk analisis.
Kromatografi gas merupakan teknik instrumental yang dikenalkan pertama kali pada
tahun 1950-an. Pekerjaan di laboratorium analisis pada umumnya tidak dapat dipisahkan
dengan proses pemisahan campuran zat-zat kimia, terutama apabila yang dianalisis adalah
suatu sampel dengan susunan yang kompleks. Cara-cara pemisahan dan kecermatan
pelaksanaan pemisahan campuran zat-zat. Di samping itu metode analisis yang dipakai
untuk penentuan zat kimia juga menuntut adanya proses pemisahan sebelum dilakukan
pengukuran kadar (secara kuantitatif) maupun penentuan sifat fisika-kimia yang khas dari
suatu zat yang akan ditentukan. Maksud dan tujuan dilakukan pemisahan adalah untuk
memisahkan komponen yang akan ditentukan berada dalam keadaan murni tidak tercampur
dengan komponen-komponen yang lainnya.
Kromatografi gas (GC) merupakan salah satu teknik spektroskopi yang
menggunakan prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi
komponen-komponen penyusunnya. Kromatografi gas ditemukan pada tahun 1903 oleh
Tswett dan biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada
campuran gas. Pengidentifikasian secara lebih lanjut dapat digunakan dalam mengestimasi
konsentrasi suatu senyawa dalam fasa gas.
Kromatografi gas biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang
terdapat pada campuran gas dan juga mempunyai peranan penting dalam mengestimasi
konsentrasi suatu senyawa dalam fasa gas. Data-data yang dihasilkan oleh detektor GC
adalah kromatogram yang pembacaannya memiliki fungsi tertentu tiap spesifikasinya.
Kromatografi gas merupakan salah satu jenis teknik analisis yang semakin banyak
diamati, karena terbukti dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah analisis.
Pada awalnya (GC) hanya digunakan untuk analisis gas saja. Akan tetapi dengan kemajuan
ilmu dan teknologi, akhirnya (GC) dapat digunakan untuk analisis bahan cair dan padat
termasuk bahan polimer. Sekarang ini, kromatografi sangat diperlukan dalam kefarmasian
dalam memisahkan suatu campuran senyawa. Dalam kromatografi, komponen-komponen
terdistribusi dalam dua fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer massa antara fase
bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan
partikel-partikel atau terserap di dalam pori-pori partikel atau terbagi kedalam sejumlah
cairan yang terikat pada permukaan atau di dalam pori. Kromatografi gas merupakan teknik
analisis yang telah digunakan dalam bidang: industri, farmasi, kimia, klinik, forensik,
makanan, dll. (Himawan, 2009).
Kromatografi gas juga merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan
campuran yang sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai dari beberapa detik
utnuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-
1000 komponen. Komponen campuran dapat diidentifikasikan dengan menggunakan waktu
tambat (waktu retensi) yang khas pada kondisi yang tepat. Waktu tambat ialah waktu yang
menunjukkan berapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom.waktu tambat diukur dari
jejak pencatat pada kromatogram dan serupa dengan volume tambat dalam KCKT dan Rf
dalam KLT. Dengan kalibrasi yang patut, banyaknya (kuantitas) komponen campuran dapat
pula diukur secara teliti . kekurangan utama KG adalah bahwa ia tidak mudah dipakai untuk
memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan,
pemisahan campuran pada tingkat g mungkin dilakukan; tetapi pemisahan dalam tingkat
pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika tidak ada metode lain. (Puspita, 2007).
B. PENJELASAN SINGKAT
2) Fase Gerak
Disebut juga sebagai gas pembawa. Fungsi utamanya adalah untuk
membawa uap analit melalui system kromatografi tanpa berinteraksi dengan
komponen-komponen sampel.
Adapun syarat-syarat fase gerak pada kromatografi gas yaitu sebagai berikut::
- Tidak reaktif
- Murni (agar tidak mempengaruhi detector)
- Dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi. Biasanya mengandung gas helium,
nitrogen, hydrogen, atau campuran argon dan metana
- Pemilihan gas pembawa yang digunakan tergantung dari detektor apa yang
digunakan
D. Komponen dalam Kromatografi Gas
Adapun komponen-komponen dari kromatografi gas yaitu sebagai berikut :
Pada pengamatan ini, terlihat tiga tabung gas yang memiliki warna yang
berbeda. Pada tabung 1, berisi gas tekan; tabung 2, berisi gas Nitrogen (N 2) dan
pada tabung 3, berisi gas Hidrogen (H2).
Gas pembawa harus bersifat inert artinya gas ini tidak bereaksi dengan
cuplikan ataupun fasa diamnya. Gas ini disimpan dalam silinder baja bertekanan
tinggi sehingga gas ini akan mengalir cepat dengan sendirinya. Karena aliran gas
yang cepat inilah maka pemisahan dengan kromatografi gas berlangsung hanya
dalam beberapa menit saja.
Gas pembawa yang biasa digunakan adalah gas argon, helium, hidrogen dan
nitrogen. Gas nitrogen memerlukan kecepatan alir yang lambat (10 cm/detik)
untuk mencapai efisiensi yang optimum dengan HETP (High Eficiency
Theoretical Plate) minimum. Sementara hidrogen dan helium dapat dialirkan
lebih cepat untuk mencapai efisiensi optimumnya, 35 cm/detik untuk gas
hidrogen dan 25 cm/detik untuk helium. Dengan kenaikan laju alir, kinerja
hidrogen berkurang sedikir demi sedikit sedangkan kinerja nitrogen berkurang
secara drastis.
Semakin cepat solut berkesetimbangan di antara fasa diam dan fasa gerak
maka semakin kecil pula faktor transfer massa. Difusi solut yang cepat
membantu mempercepat kesetimbangan di antara dua fasa tersebut, sehingga
efisiensinya meningkat (HETP nya menurun). Pada kecepatan alir tinggi, solut
berdifusi lebih cepat melalui hidrogen dan helium daripada melalui nitrogen. Hal
inilah yang menyebabkan hidrogen dan helium memberikan resolusi yang lebih
baik daripada nitrogen. Hidrogen memiliki efisiensi yang relatif stabil dengan
adanya perubahan kecepatan alir. Namun, hidrogen mudah meledak jika terjadi
kontrak dengan udara. Biasanya, helium banyak digunakan sebagai
penggantinya. Kotoran yang terdapat dalam carrier gas dapat bereaksi dengan
fasa diam. Oleh karena itu, gas yang digunakan sebagai gas pembawa yang
relatif kecil sehingga tidak akan merusak kolom. Biasanya terdapat saringan
(molecular saeive) untuk menghilangkan kotoran yang berupa air dan
hidrokarbon dalam gas pembawa . Pemilihan gas pembawa biasanya
disesuaikan dengan jenis detektor.
2. Injektor
Sampel dapat berupa gas atau cairan dengan syarat sampel harus mudah
menguap saat diinjeksikan dan stabil pada suhu operasional (50°-300° C).
Injektor berada dalam oven yang temperaturnya dapat dikontrol. Suhu injektor
biasanya 50° C di atas titik didih cuplikan. Jumlah cuplikan yang diinjeksikan
sekitar 5 µL. Tempat pemasukkan cuplikan cair pada kolom pak biasanya terbuat
dari tabung gelas di dalam blok logam panas. Injeksi sampel menggunakan
semprit kecil. Jarum semprit menembus lempengan karet tebal disebut septum
yang mana akan mengubah bentuknya kembali secara otomatis ketika semprit
ditarik keluar.
Untuk cuplikan berupa gas dapat dimasukkan dengan menggunakan alat
suntik gas (gas-tight syringe) atau kran gas (gas-sampling valve). Alat
pemasukan cuplikan untuk kolom terbuka dikelompokkan ke dalam dua kategori
yaitu injeksi split (split injection) dan injeksi splitless (splitless injection). Injeksi
split dimaksudkan untuk mengurangi volume cuplikan yang masuk ke kolom.
Cuplikan yang masuk biasanya hanya 0,1 % hingga 10 % dari 0,1-2 µL,
sementara sisanya dibuang.
3. Kolom
Kolom pada umumnya terbuat dari baja tahan karat atau terkadang dapat
terbuat dari gelas. Kolom kaca digunakan bila untuk memisahkan cuplikan yang
mengandung komponen yang dapat terurai jika kontak dengan logam. Diameter
kolom yang digunakan biasanya 3 mm – 6 mm dengan panjang antara 2-3 m.
kolom dibentuk melingkar agar dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam oven
( thermostat ).
Kolom adalah tempat berlangsungnya proses pemisahan komponen yang
terkandung dalam cuplikan. Di dalam kolom terdapat fasa diam yang dapat
berupa cairan, wax, atau padatan dengan titik didih rendah. Fasa diam ini harus
sukar menguap, memiliki tekanan uap rendah, titik didihnya tinggi (minimal 100º
C di atas suhu operasi kolom) dan stabil secara kimia. Fasa diam ini melekat
pada adsorben. Adsorben yang digunakan harus memiliki ukuran yang seragam
dan cukup kuat agar tidak hancur saat dimasukkan ke dalam kolom. Adsorben
biasanya terbuat dari celite yang berasal dari bahan diatomae. Cairan yang
digunakan sebagai fasa diam di antaranya adalah hidrokarbon bertitik didih
tinggi, silicone oils, waxes, ester polimer, eter dan amida. (The Techniques).
Pemilihan fasa diam juga harus disesuaikan dengan sampel yang akan
dipisahkan. Untuk sampel yang bersifat polar sebaiknya digunakan fasa diam
yang polar. Begitupun untuk sampel yang nonpolar, digunakan fasa diam yang
nonpolar agar pemisahan dapat berlangsung lebih sempurna.
Ada dua tipe kolom yang biasa digunakan dalam kromatografi gas, yaitu
kolom pak (packed column) dan kolom terbuka (open tubular column).
Kolom pak (packed column)
Kolom pak terbuat dari stainless steel atau gelas Pyrex. Gelas Pyrex
digunakan jika cuplikan yang akan dipisahkan bersifat labil secara termal.
Diameter kolom pak berkisar antara 3 – 6 mm dengan panjang 1 – 5 m. kolom
diisi dengan zat padat halus sebagai zat pendukung dan fasa diam berupa zat
cair kental yang melekat pada zat pendukung. Kolom pak dapat menampung
jumlah cuplikan yang banyak sehingga disukai untuk tujuan preparatif. Kolom
yang terbuat dari stainless steel biasa dicuci dengan HCl terlarut, kemudian
ditambah dengan air diikuti dengan methanol, aseton, metilen diklorida dan n-
heksana. Proses pencucian ini untuk menghilangkan karat dan noda yang
berasal dari agen pelumas yang digunakan saat membuat kolom. Kolom pak diisi
dengan 5% polyethylene glycol adipate dengan efisiensi kolom sebesar 40,000
theoretical plates
Kolom terbuka (open tubular column)
Kolom terbuka terbuat dari stainless steel atau quartz. Berdiameter antara 0,1
– 0,7 mm dengan panjang berkisar antara 15 - 100 m. semakin panjang kolom
maka akan efisiensinya semakin besar dan perbedaan waktu retensi antara
komponen satu dengan komponen lain semakin besar dan akan meningkatkan
selektivitas. Penggunaan kolom terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi
daripada kolom pak. Tidak seperti pada kolom pak, pada kolom terbuka fasa
geraknya tidak mengalami hambatan ketika melewati kolom sehingga waktu
analisis menggunakan kolom ini lebih singkat daripada jika menggunakan kolom
pak.
4. Termostat (Oven)
Termostat (oven) adalah tempat penyimpanan kolom. Suhu kolom harus
dikontrol. Temperatur kolom bervariasi antara 50ºC - 250ºC. Suhu injektor lebih
rendah dari suhu kolom dan suhu kolom lebih rendah daripada suhu detektor.
Suhu kolom optimum bergantung pada titik didih cuplikan dan derajat pemisahan
yang diinginkan.
Operasi GC dapat dilakukan secara isotermal dan terprogram. Analisis yang
dilakukan secara isotermal digunakan untuk memisahkan cuplikan yang
komponen-komponen penyusunnya memiliki perbedaan titik didih yang dekat,
sedangkan sistem terprogram digunakan untuk memisahkan cuplikan yang
perbedaan titik didihnya jauh.
5. Detektor
Detektor adalah komponen yang ditempatkan pada ujung kolom GC yang
menganalisis aliran gas yang keluar dan memberikan data kepada perekam data
yang menyajikan hasil kromatogram secara grafik. Detektor menunjukkan dan
mengukur jumlah komponen yang dipisahkan oleh gas pembawa. Alat ini akan
mengubah analit yang telah terpisahkan dan dibawa oleh gas pembawa menjadi
sinyal listrik yang proporsional. Oleh karena itu, alat ini tidak boleh memberikan
respon terhadap gas pembawa yang mengalir pada waktu yang bersamaan.
Beberapa detektor yang dapat digunakan antara lain: detektor hantar bahang
(DHB), detektor ionisasi nyala (FID), detektor tangkap ion, dan lain sebagainya.
6. Rekorder
Rekorder berfungsi sebagai pencetak hasil percobaan pada lembaran kertas
berupa kumpulan puncak, yang selanjutnya disebut sebagai kromatogram.
Seperti telah diberitahukan diawal, jumlah puncak dalam kromatogram
menyatakan jumlah komponen penyusun campuran. Sedangkan luas puncak
menyatakan kuantitas komponennya.
Adapun hasil yang diperoleh pada pemisahan komponen n-Heksana ini, dapat dilihat
dalam bentuk kromatogram sebagai berikut:
Pada gambar di atas, dapat dilihat sebuah kromatogram sederhana yang memiliki 3
puncak. Puncak kecil yang berada di kiri merepresentasikan spesies yang tidak ditahan oleh
fasa diam. Waktu (tM) setelah injeksi sampel sampai dengan munulnya puncak ini seringkali
dinamakan waktu mati (dead time). Waktu mati memberikan pengukuran dari laju migrasi
rata-rata dari fasa bergerak dan merupakan suatu parameter yang penting dalam
mengidentifiasi puncak analit. Seringkali suatu sampel akan mengandung spesies yang
tidak ditahan, jika mereka tidak memiliki spesies yang tidak ditahan maka penambahan
spesies dengan sifat seperti ini dapat dilakukan untuk membantu identifikasi puncak.
Puncak lebih besar yang terdapat di bagian tengah gambar di atas, merupakan
puncak dari spesies analit yaitu berupa n-Heksana. Waktu yang diperlukan puncak ini untuk
mencapai detektor atau waktu yang diperlukan spesies analit untuk keluar dari kolom dan
mencapai detektor dinamakan waktu retensi (tR). Adapun nilai Rf dari n-Heksana yaitu
1,433. Berikut nilai waktu retensi dari komponen-komponen n-Heksana yang terbaca oleh
alat GC ini:
G. Metoda Analisis
Bila volum atau konsentrasi dari masing-masing komponen yangterpisah sudah tertentu, hal
itu disebut penentuan volumetrik
(volumetric determination)
GC didasarkan pada prinsip bahwa komponen target yangterdeteksi adalah murni
karena sudah dipisahkan dari komponen-komponenlain dalam cuplikan. Bila pemisahan ini
betul-betul sempurna, volumnya(konsentrasinya) dapat ditentukan dengan tingkat
keakuratan yang sangattinggi.Berikut 4 pokok metoda analisis (penentuan volumetrik)
yangdigunakan dalam GC:
1. Metoda persentase luas permukaan
(surface area percentage method)
2. Metoda pengaturan persentase luas permukaan
(adjusted surface area percentage method)
3. Metoda kurva kalibrasi absolut
(absolute calibration curve method)
4. Metoda internal standard
(internal standard method)
Keuntungan dan kekurangan masing-masing metoda di atas
dan pemilihan metodanya menjadi penting dalam mempertimbangkan analisisyang
ingin dihasilkan.
Mengaktifkan GC1.
1. Aktifkan Un-Interrupable Power Supply (UPS) jika ada.2.
2. Buka katup gas (alirka gas ke GC).
Gas Helium (He) sebagai pembawa.
Gas Nitrogen (N2) sebagai pembawa (carrier) dan sebagai make up gas.
Gas Hydrogen (H2) sebagai gas pembakar.
Gas Compress air sebagai pembakar.
3. Aktifkan komputer.
4. Aktifkan Gas Chromatography (GC) dengan tombol on/off berada disisi kiri
bawah, tunggu hingga GC selesai initi alisasi dan self test (kira-kira 2 menit).
5. Aktifkan software chemstation dengan double Program klik kiri iconinstrument 1
online atau klik start Instrument 1 online chemstation
6. Pastikan menu berada pada Load Method (Conditioning MethodeMethod “
Method and Run Control”pilih metode yang diinginkan.
7. Sebelum digunakan pastikan column sudah diconditioning dengan suhu20º C di
bawah suhu maksimum kolom atau di atas suhu operasionaltetapi tidak
diperbolehkan melewati suhu maksimum kolom sepertiyang tertera di tag kolom.
8. Conditioning GC selama 30 menit. Pilih metode yang akan digunakanuntuk
analisa (Methode and Run Control).
Analisis Sampel
1. Isi Operator Sampel Info isi identitas sampel melalui : Run
Control Name, Sub Directory (untuk memudahkan pecarian data gunakan
tanggal hari ini), nama signal, nama sampel, komentar bila ada.
2. Apabila menggunakan Sequence, isi identitas sampel melalui :Sequence Isi
OperatorName,subdirectory untuk
memudahkan parameter pencarian data gunakan tanggal hari ini), pastikan data f
ile Prefix/Counter, nama signal, counter sequence table.
3. Pastikan Part of Methodn to Run berada pada According to Runtime
Checklist : Sequence
Location : isiskan lokasi via sampel
Sample Name : sampel yang akan dianalisa
Method Name : method yang digunakan untuk analisa
Inj/Location : jumlah injeksi pada satu lokasi vial
Inj/Volume : jumlah sampel yang diinjeksikan
Injector : Front atau Back
Sample Info : apabila diperlukan
Save Sequence
4. Tunggu hingga status layar di komputer ready (warna hijau) atau padadispaly GC
: Ready for Injection dan lampu indikator “not ready”
(warna merah) pada panel GC off, Run Sequence.
5. Pastikan icon sequence aktif dengan cara pilih Run Control.
6. Tunggu hingga analisa selesai, hasil analisa kaan tertarik secara otomatis.
Kalibrasi Standar
1. Setelah selesai “Running” standard pada menu View klik menu Data
Analysis, double klik data yang diingikan.
2. Ambil data yang akan dianalisa melalui : File
3. Bila data yang dipilih terdapat “Peak” yang tidak dikehendaki
(AutuIntegration), klik Integration, save lalu isi nilai parameter yang
cocokselanjutnya klik Yes.
4. Isi Calibration Table melalui Calibration lalu isi kolom dengan nama “Auto
Calibration Table Concentrasi” masing-masing compound laluklik Yes.
5. Bila data sudah terkalibrasi dan ingin di edit cukup melalui Replace, bila pada
RT (Waktu retensi) yang berubah ganti dengan RT yang baru.
6. Simpan data yang sudah terkalibrasi.
7. Cetak hasil kalibrasi melalui menu Report
Mematikan GC1.
1. Turunkan suhu inlet dan detector tanpa mematikan gas carrier.
2. Tunggu hingga suhu di Oven, Inlet dan Detector berada pada suhu di bawah
50º C.
3. Tutup software Chemstation : File.
4. Matikan GC (tekan tombol off).5. Matikan UPS jika ada..6. Tutup kembali
katup gas Helium (He), Nitrogen (N2), Hydrogen (H2) dan Compress Air.
2. Klinik
Di klinik kromatografi gas menjadi alat untuk menangani senyawa-senyawa dalam
klinik seperti : asam-asam amino, karbohidrat, CO , dan dalam darah, asam-asam
lemak dan turunannya, trigliserida-trigliserida, plasma steroid, barbiturate, dan
vitamin.
3. Bahan-bahan pelapis
Digunakan untuk menganalisa polimer-polimer setelah dipirolisa,karet dan resin-resin
sintesis.
4. Minyak atsiri
Digunakan untuk pengujian kulaitas terhadap minyak permen, jeruk sitrat, dll.
5. Bahan makanan
Digunakan dengan TLC dan kolom-kolom, untuk
mempelajari pemalsuanatau pencampuran, kontaminasi dan pembungkusan dengan
plastic pada bahan makanan, juga dapat dipakai unutk menguji jus, aspirin,kopi dll.
DISKUSI
A. TANYA JAWAB
Gas hidrogen masih digunakan sebagai gas pembawa karena memiliki daya alir yang
tinggi yaitu 35 cm/detik, efek resolusi yang ditimbulkan lebih baik dari helium, Memiliki
efisiensi yang relatif stabil terhadap adanya perubahan kecepatan alir, Utk hidrogen
mudah terbakar terhadap adanya udara, jadi sehubung reaksi terjadi di dalam kolom
yang tertutup dan terdapat dalam oven dg suhu tinggi maka terjadinya interaksi antara
hidrogen dan udara minim, sehingga ledakan dapat diminimalisir.
Pada kolom, ada komponen yg bergerak cepat dan lambat. Kecepatan tersebut
dipengaruhi oleh apa? Kapan kromatografi gas digunakan?
Kecepatan dapat dipengaruhi oleh titik uap suatu sampel, sebelum sampel diinjeksikan
ke injektor maka suhunya harus telah diatur terlebih dahulu. Sampel yang titik uapnya
rendah akan menguap duluan.
Kromoatografi gas dapat digunakan ketika akan memisahkan komponen berbeda dalam
suatu campuran dan menentukan kadar relatif komponen tersebut. ketika ingin
menganalisis senyawa organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan eter.
ketika ingin mengidentifikasi dan menganalisis senyawa tertentu, misalnya untuk
menganalisis CO dan CO2 diudara (Jurnal oleh Widhiani Cahyadi, dkk yaitu
Pengembangan Metode Kromatografi Gas Detector Ionisasi Nyala untuk analisis CO
dan CO2 diudara). ketika ingin menguji kemurnian dari bahan tertentu, misalnya untuk
memeriksa residu pestisida profenofos pada selada (jurnal oleh Yohannes Alen, dkk
yaitu Pemeriksaan Residu Pestisida Profenofos Pada Selada (Lactuca Sativa L.) dengan
metode Kromatografi Gas)
Sampel yang dpt dianalisis oleh GC yaitu produk gas alam, kemurnian pelarut, asam
lemak, residu pestisida, polusi udara, alkohol, steroid, minyak atsiri, flavor.
Sesuai yg dijelaskan pada cara kerja kromatografi gas tdi bahwa ada beberapa gas yg
salah satunya berfungsi sebagai pembawa. Apakah maksud dari gas pembawa itu dan
sebutkan syarat-syaratnya?
Syarat pembawa dalam kromatografi yaitu tidak reaktif, murni/ kering, dapat disimpan
dalam tangki bertekanan tinggi (merah hidrogen, abu abu nitrogen)
Hasil dari kromatografi gas adalah berupa identitas pada suatu produk / senyawa,
seperti kandungan metanol atau gas" yg lain nya pada suatu produk, dan data dari
detektor dikirim ke komputer menghasilkan sebuah grafik spektrum massa
Tadi, di slide menyebutkan bahwa, kromatografi gas sama dengan kromatografi kolom.
Apa yang membuat kromatografi gas sama dengan kromatografi kolom?
Sebenarnya yg dimaksud kromatografi gas sama dengan kromatografi kolom adalah dari
segi pengertian dan prinsip kromatografi itu sendiri,secara garis besar pengertian dari
kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa
molekul) yang berada pada larutan. Nah antara kromatografi gas,kromatografi kolom
dan kromatografi lainnya itu sama sama prinsipnya untuk pemisahan molekul,namun
untuk konsep dasar dan cara kerjanya itu berbeda.
Pada rekorder akan muncul gravik yg beragam panjang dan ketinggiannya, perbedaan
panjang dan tinggi kurva tsb didasarkan pada sifat sampel yang mana?( semua anggota
kelompok)
Jawaban : Meilin
jadi hasil rekaman berupa kurva sinyal terhadap waktu (Kromatogram) yg digunakan
untuk menentukan identifikasi dan kadar zat, Kurva menggambarkan proses distribusi
yang terjadi selama zat terlarut tinggal dalam kolom, jadi apabila viskositas zat adalah
rendah maka laju aliran gas pembawa akan tinggi sehingga, waktu elusi lebih pendek
san analisa menjadi lebih cepat
Ada komponen yang dibuang dan ada yang diteruskan. Lalu apa saja komponen seperti
apa yang dibuang dan komponen seperti apa yang diteruskan?
Jawaban
Pada slide bagian gas pembawa ,apa yang dimaksud dengan difusi yang longitudinal?
Jawaban :
Difusi longitudinal merupakan kecenderungan alami dari molekul solut untuk bergerak
melalui proses difusi dari suatu tempat dengan konsentrasi tinggi ke daerah dengan
konsentrasi yang lebih rendah
Pada video sampel berupa darah, dengan sampel berupa darah apakah kg dapat
mendeteksi kelainan pada darah yang mengisyaratkan adanya suatu penyakit pada
pasien? (kel 3a,3b,dan 6b)
Jawaban
Jawaban: Rosalina
Karena jika diset terlalu tinggi, cairan fase diam bisa teruapkan juga sedikit sampel akan
larut pada suhu tinggi dan bisa mengalir terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi
terpisah. Dengan kata lain suhu/temperatur oven kolom harus dikontrol karena
merupakan variabel untuk memperoleh hasil analisis yang baik, jika digunakan suhu
yang terlalu tinggi maka komponen dengan titik didih tinggi akan te resolusi dengan baik
namun komponen-komponen yang mudah menguap akan menunjukkan resolusi yang
kurang baik bahkan terdapat kemungkinan dimana komponen komponen tersebut te
resolusi secara bersama-sama untuk menghindari hal tsb maka suhu oven kolom harus
diatur/dikontrol
Apa yang dimaksud solute partisi dan pendukung dalam kromatografi gas cair fase
diam?
Jawaban : Meilin
Pendukung Kromatografi gas - cair (fase diam) ialah lapisan tipis yang tetap pada
penyangga padat inert yang terbagi halus seperti "Tanah silika" Kromatografi seperti
polisiloksan yang paling banyaj digunakan sebagai lapisan pelindung pada baja.
Dalam detektor ada video Jelaskan apa prinsip kerjanya Apa fungsi molekul organic?
Pada detektor ini komponen sampel yang keluar dalam kolom dibakar dalam nyala
sejumlah besar ion yang terbentuk masuk ke dalam celah elektrode dan menurunkan
tegangan listrik penurunan tegangan ini dicatat sebagai sinyal oleh detektor fungsinya
dapat melakukan pengujian kemurnian zat organik tersebut atau disebut analisa kualitatif
7. Febrina Melinia
Dari video yang sudah ditampilkan, detector yang digunakan ialah detector ionisasi nyala
(FID). Mengapa FID yang paling umum digunakan pada kromatografi gas daripada
detector lainnya?
Karena fid peka terhadap hidrokarbon dan kepekaannya melebihi TCd dan lainnya
8. Fitri melinia
b) Ketebalan film, secara langsung mempengaruhi retensi, resolusi, suhu elusi untuk
tiap komponen sampel
c) Diameter internal
d) Panjang kolom, semakin panjang kolom akan meningkatkan resolusi tapi juga akan
meningkatkan biaya dan waktu analisis
Pemisahan dlm ton/pon sukar dilakukan, kecuali ada metode lain. Bisa dijelaskan
metode lain itu yang bagaimana , apakah kromatografi lain atau apa?
Mengapa kolom harus berada didalam oven dengan suhu tertentu? berapa suhu
idealnya?
Sistem pemisahan pada kromatografi gas ini memerlukan pemanasan. Di sisi lain,
stabilitas gas sangat dipengaruhi oleh temperature, sehingga walaupun sampel berfasa
gas, sistem
pemanasan untuk memungkinkan pengendalian temperatur tetap diperlukan. Suhu ideal
nya sekitar 50-250 derajat celcius, tergantung pada titik didih dari sampel yang dianalisis
tersebut.
Pengaruh yang menyebabkan fase gerak dan fase diam itu terjadi dimana Fase diam
(Stationary phase) Fase diam merupakan salah satu komponen yang penting dalam
proses pemisahan dengan kromatografi. karena dengan adanya interaksi dengan fase
diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan terpisahnya komponen senyawa
analit.Fase diam dapat berupa bahan padat atau porous (berpori) berbentuk molekul
kecil atau cairan yang umumnya dilapiskan pada padatan pendukung. Fase gerak
(Mobile phase)Fase gerak merupakan pembawa analit dapat bersifat inert maupun
berinteraksi dengan analit tersebut. Nah fase gerak ini tidakj selalu hanya cairan. Tapi
juga dapat berupa gas yang umumnya dapat dipakai sebagai carrier gas senyawa
mudah menguap (volatil).
Karena aliran fase mobil terkontrol dan kecepatannya tinggi kromatografi gas sangat
mudah digabung dengan instrumen fisika sangat mudah terjadi pencampuran uap
sampel ke dalam fase mobil pemisahan fisik terjadi dalam kolom yang jenisnya banyak
Apakah ada kegunaan lain dari kromatografi gas selain untuk menguji kemurnian
senyawa dan analisis kimia?
Jawaban: Puput O
3 ukuran kolom
4 kepolaran pelarut
14. Livia
Sebutkan detektor2 yang umum digunakan dan detektor apa yang paling sering
digunakan pada kromatografi gas?
Detektor yang paling umum digunakan adalah detektor ionisasi nyala atau FID dan
detektor konduktivitas termal atau TCD keduanya peka terhadap berbagai komponen
dan bisa digunakan pada berbagai konsentrasi
15. Sintya (K5 Reg 2A)
Kolom banyak jenisnya, baik dari bentuk dan bahan pembuatnya. Jelaskan bagaimana
cara pemilihan kolom yg tepat?
Pemilihan kolom bergantung pada sampel dan ukuran aktif polaritas sampel harus cocok
dengan polaritas fase diam kolom untuk meningkatkan resolusi dan pemisahan
sekaligus mengurangi mengurangi waktu proses
Dalam komponen alat terdapat 2 jenis kolom. Apa perbedaan dari 2 jenis kolom tersebut
dan fungsi dari masing2 kolom?
Jawaban: Rosalina
Pada kolom kemas baja tahan karat panjang 1 sampai 5 m diameter 2 sampai 4 mm
jumlah lempeng 1000 tebal lapisan lilin 10 mikron memiliki resolusi rendah memiliki
kecepatan aliran 10 sampai 60 ml/menit sedangkan kolom kapiler silika dengan
kemurnian yang tinggi panjang 5 sampai 60 meter diameter dalam 0,10 sampai 0,53
jumlah lempeng 5000 tebal lapisan lilin 0,05 sampai 1 mikron memiliki resolusi tinggi
memiliki kecepatan aliran 0,5 sampai 1,5 mili/menit
Alat ini terbatas untuk zat yang mudah menguap. Artinya tidak semua zat dapat masuk
lalau zat mudah seperti apa yg dpt masuk, berikan contohnya
Pada dasarnya semua bahan bisa menguap baik cair maupun padat. Jadi bahan yang
berupa cairan atau padatan nantinya melalui proses penguapan terlebih dahulu sebelum
dilanjutkan ke detector.
Apa yang akan terjadi jika kita salah dalam melakukan percobaan baik salah
memasukkan sampel atau alat. Apakah pada kromatografi ini tidak terdapat gangguan?
Jawaban: Meilin
salah satu contoh gangguan yg dapat terjadi dalam penggunaan alat Kromatografi gas
ialah, dalam pengaturan suhu, apabila suhu diatur terlalu panas maka dapat
menguraikan dan penguapan sampe larutan / kondensasi. Adapun pada laju aliran gas
yang terganggu maka dapat mengurangi zona penyebaran dalam fase gas
Apa yang membuat kesetimbangan partisi antar gas dan cairan berlangsung cepat yang
membuat suatu analisis menjadi relatif cepat dan sensitifirasnya menjadi tinggi?
Jawaban: Mealdry (K3 Reg 2A)
Yang membuat kesetimbangan partisi antar gas dan cairan berlangsung cepat yang
membuat suatu analisis menjadi relative cepat dan sensitifitasnya menjadi tinggi karena
fase gas dibandingkan sebgaian fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan
zat terlarut.
Apakah kelebihan dari kromatografi gas padat dibandingkan dengan kromatografi gas
cair?
Syarat pembawa dalam kromatografi yaitu tidak reaktif, murni/ kering, dapat disimpan
dalam tangki bertekanan tinggi (merah hidrogen, abu abu nitrogen)
Jawaban: Meilin
Gas lain yang dapat digunakan selain gas helium dan nitrogen antara lain, argon,
hidrogen, karbondioksida
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Prinsip dasar metode kromatografi gas adalah pemisahan komponen-komponen
dalam suatu campuran berdasarkan kepolarannya. Dimana komponen yang memiliki
kedekatan polaritas dengan fasa diam maka akan tertahan di kolom, sedangkan
komponen yang memiliki kedekatan polaritas dengan fasa gerak akan terelusi keluar
dari kolom (keluar duluan).
2. Komponen-komponen utama instrumen GC yaitu: Gas Pembawa, Detektor, Kolom,
Injektor, Rekorder dan Komputer (Penampil Kromatogram).
3. Adapun kelebihan dan kekurangan dari penggunaan metode pemisahan
menggunakan kromatografi gas yaitu sebagai berikut:
Kelebihan:
1. Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
2. Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi
pemisahan yang tinggi.
3. Gas mempunyai vikositas yang rendah.
4. Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga
analisis relatif cepat dan sensitifitasnya tinggi.
5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang
sangat beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.
Kekurangan:
1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam
jumlah besar.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap
fase diam dan zat terlarut.
DAFTAR PUSTAKA