Anda di halaman 1dari 14

Jurnal 1

Judul : Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Generik


Di UPT. Puskesmas Gambut Kabupaten Banjar

Penulis : Kharina Isnawati, Eko Nugroho, Lutfan Lazuardi

Sumber : Journal of Information System for Public Health Vol 1 No 1, April 2016,
diakses dari https://journal.ugm.ac.id

Langkah 1 :

1. Populasi / Problem :
Populasi : Sample penelitian 16 orang dipilih secara purposive sampling. Analisis
data menggunakan metode constant comparative. 16 orang tersebut : Kepala Seksi
Data dan Informasi Kesehatan, Staff Seksi Data dan Informasi Kesehatan, Kepala
UPT. Puskesmas Gambut, Kepala TU. UPT. Puskesmas Gambut, dan 1 orang
Koordinator Pengelola SIKDA Generik di UPT. Puskesmas Gambut. Sedangkan
informan pendukung terdiri atas 11 orang pemegang program di UPT. Puskesmas
Gambut yaitu : 1 orang di bagian pendaftaran, 3 orang di bagian rawat jalan (poli
umum, poli KIA, poli gigi), 1 orang di bagian IGD, 1 orang di bagian apotik, 1 orang di
bagian laboratorium, 1 orang di bagian radiologi, 1 orang di bagian inventory medis,
1 orang di bagian non inventory medis, 1 orang di bagian kasir) yang diambil secara
purposive sampling.
Problem: Puskesmas sebagai pelaksana kesehatan pertama mengalami kesulitan
dalam melakukan pelaporan karena banyaknya laporan yang harus dibuat
berdasarkan permintaan dari berbagai program di Kementerian Kesehatan. Aplikasi
untuk membuat berbagai laporan yang berbeda-beda menimbulkan tumpang tindih
dalam pengerjaannya, sehingga menghabiskan banyak sumberdaya dan waktu dari
petugas puskesmas. Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan tersebut, Puskesmas
Gambut mengimplementasikan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Daerah Generik
(SIKDA Generik).
2. Intervensi / Instrument:
Instrument : data penelitian dikumpulkan dengan wawancara mendalam, pengisian
kuesioner oleh responden, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus, data kualitatif.
3. Comparison : Tidak ada grup pembanding dalam penelitian ini
4. Outcome : Dari hasil penelitian diketahui bahwa kompetensi dan jumlah SDM
masih kurang sehingga kompetensi SDM perlu ditingkatkan dan jumlah SDM perlu
di tambah, software aplikasi sering mengalami gangguan dan perlu perbaikan
atau update software SIKDA Generik, implementasi aplikasi SIKDA Generik di
Puskesmas Gambut belum memiliki SK penugasan, tidak ada koordinasi
sosialisasi sebelum pengimplementasian aplikasi dan tidak ada pelatihan atau
bimbingan terkait aplikasi menyebabkan pengetahuan SDM terhadap aplikasi
SIKDA Generik kurang. Kualitas data yang di hasilkan aplikasi SIKDA Generik
belum lengkap namun data yang di hasilkan sudah akurat dan tepat waktu, input
dan proses implementasi aplikasi masih kurang menyebabkan output yang
dihasilkan aplikasi juga kurang.
5. Time Frame : Januari- Maret 2015

Langkah 2 : ( Appraisal of a case study)

Sumber : https://www.cebma.org/wp-content/uploads/Critical-Appraisal-Questions-for-a-
Case-Study.pdf
1. Apakah penelitian menjawab pertanyaan masalah dengan jelas terfokus ? Ya, dari
hasil penelitian didapati permasalahan yang dihadapi dengan adanya kelemahan
aplikasi SIKDA Generik.
2. Adalah metode penelitian (desain penelitian) sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian? Ya.
3. Apakah subjek penelitian sudah mewakili populasi dasar ? Ya, karena orang-orang
yang menjadi sumber penelitian dan informasi adalah orang-orang yang memiliki
hubungan lagsung dengan aplikasi SIKDA Generik tersebut.
4. Apakah perspektif penelitian jelas dan dapat diperhitungkan ? dari penelitian tidak
dijelaskan lebih lanjut
5. Apakah metode pengumpulan data secara jelas dijelaskan? Ya
6. Apakah metode untuk menganalisis data valid dan terpercaya? Apakah kualitas
pengendalian kontrol yang digunakan baik ? Ya. Hasil data valid, karena penelitian
ini menggunakan data kualitatif, jadi peneliti menulis kembali dan menyimpulkan
hasil wawancara yang dilakukan, namun pengendalian kelompok kontrol tidak
dijelaskan.
7. Apakah analisis diulang lebih dari satu oleh peneliti untuk memastikan tingkat
kepercayaan ? Tidak
8. Apakah hasil kredibel, dan jika demikian, apakah relevan digunakan untuk praktek?
Tidak dijelaskan, karena hasil penelitian ini untuk menggambarkan penggunaan
sebuah aplikasi dalam SIK
9. Apakah kesimpulan yang diambil sesuai denga hasil? Ya
10. Apakah hasil temuan dari penelitian dapat digunakan ditempat lain ? tidak, karena
permasalahan SIK setiap daerah berbeda-beda

Jurnal 2

Judul : Optimalisasi Sistem Informasi Puskesmas Pada Layanan Kesehatan Di


Puskesmas Dlingo I Kabupaten Bantul Yogyakarta
Penulis : Nur Rokhman, Savitri Citra Budi, Nuryati
Sumber : https://journal.ugm.ac.id/jpkm/article/view/16960/11149

Langkah 1 :

1. Populasi / Problem :
Populasi : Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Puskesmas Dlingo I Bantul dengan
sasaran petugas puskesmas khususnya petugas yang menangani pendaftaran
pasien.
Problem: Berbagai masalah dihadapi petugas di Puskesmas Dlingo I, terutama
terkait dengan penggunaan sistem informasi sebagai penunjang kegiatan pelayanan.
Di awal impementasinya, software P-Care ini masih memiliki banyak kelemahan
diantaranya adalah performanya yang lambat dan sering down maupun time out saat
dijalankan. Hal ini tentu menghambat pekerjaan petugas di Puskesmas. Selain P-
Care, ada software sistem informasi manajemen puskesmas yang disebut dengan
IHIS (Integrated Health Information System) yang juga digunakan di puskesmas.
Dengan diberlakukannya JKN maka petugas harus melakukan double entry yaitu
pada P-Care dan IHIS. Hal lain yang menjadi penghambat pemanfaatan sistem
informasi di puskesmas adalah sarana-prasarana berupa jaringan internet yang
koneksinya belum stabil, serta perangkat komputer dengan spesifikasi seadanya.
Faktor sumber daya manusia (SDM) juga menjadi faktor kunci, dibutuhkan kegiatan
pelatihan dan pendampingan agar penggunaan sistem informasi di puskesmas dapat
berjalan dengan maksimal.
2. Intervensi / Instrument:
Instrument : data penelitian dikumpulkan dengan wawancara dan observasi, dan
telaah dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif
Intervensi : Berdasarkan permasalahan yang ada maka dilakukan kegiatan
pengabdian berupa sosialisasi, pelatihan dan pendampingan pada petugas rekam
medis puskesmas terkait optimalisasi sistem informasi dan pelayanan pasien BPJS.
3. Comparison : Tidak ada grup pembanding dalam penelitian ini
4. Outcome : Hambatan dalam penggunaan sistem informasi di Puskesmas Dlingo I
terkait dengan BPJS adalah aplikasi p-Care yang berjalan lambat bahkan kadang
sampai time out sehingga membuat pelayanan pendaftaran bagi pasien peserta
BPJS terhambat. Selain itu, dengan adanya IHIS dan p-Care yang berjalan
bersamaan maka petugas harus melakukan double entry yang tentu saja membuat
beban kerja petugas bertambah. Solusi yang diberikan saat pendampingan adalah
petugas harus rajin me-reload halaman web p-Care jika aplikasi mengalami time out.
Kadang memang butuh beberapa kali proses reload sampai aplikasi dapat dipakai
kembali. Dengan metode ini pelayanan pendaftaran pasien BPJS dapat lebih lancar.
Terkait dengan proses double entry antara IHIS dan p-Care maka tim pengabdian
masyarakat menyarankan agar Puskesmas Dlingo I aktif melakukan komunikasi
dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan pihak BPJS agar dapat
dilakukan bridging atau integrasi data antara IHIS dan p-Care sehingga tidak perlu
melakukan double entry.
5. Time Frame : Juni s.d. September 2014

Langkah 2 : ( Appraisal of a case study)

1. Apakah penelitian menjawab pertanyaan masalah dengan jelas terfokus ? Ya,


dari hasil penelitian didapati permasalahan yang dihadapi dengan adanya
hambatan sistem informasi dan telah diberikan solusi.
2. Adalah metode penelitian (desain penelitian) sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian? Ya.
3. Apakah subjek penelitian sudah mewakili populasi dasar ? Ya, karena orang-
orang yang menjadi sumber penelitian dan informasi adalah orang-orang yang
memiliki hubungan lagsung dengan aplikasi P-Care dan IHIS
4. Apakah perspektif penelitian jelas dan dapat diperhitungkan ? dari penelitian
tidak dijelaskan lebih lanjut
5. Apakah metode pengumpulan data secara jelas dijelaskan? Ya
6. Apakah metode untuk menganalisis data valid dan terpercaya? Apakah kualitas
pengendalian kontrol yang digunakan baik ? Ya. Hasil data valid, karena
penelitian ini menggunakan data kualitatif, jadi peneliti menulis kembali dan
menyimpulkan hasil wawancara yang dilakukan, namun pengendalian kelompok
kontrol tidak dijelaskan.
7. Apakah analisis diulang lebih dari satu oleh peneliti untuk memastikan tingkat
kepercayaan ? Tidak
8. Apakah hasil kredibel, dan jika demikian, apakah relevan digunakan untuk
praktek? Tidak dijelaskan, karena hasil penelitian ini untuk menggambarkan
penggunaan sebuah aplikasi dalam SIK dan pengoptimalannya
9. Apakah kesimpulan yang diambil sesuai denga hasil? Ya
10. Apakah hasil temuan dari penelitian dapat digunakan ditempat lain ? tidak,
karena permasalahan SIK setiap daerah berbeda-beda.

Jurnal 3

Judul : Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Di


UPTD Puskesmas Penumpingkota Surakarta
Penulis : Nopita Cahyaningrum
Sumber : Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta ISBN : 978-602-
73865-4-9

Langkah 1 :

1. Populasi / Problem :
Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah tujuh Petugas SIMPUS dan satu
Kasubag Tata Usaha di UPTD Puskesmas Penumping Kota Surakarta. Dalam
penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu semua populasi menjadi sampel.
2. Intervensi / Instrument:
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan crossectional,
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
wawancara.Instrumen penelitian yang dugunakan dalam penelitian ini adalah
Pedoman wawancara dan pedoman observasi untuk mencatat pengamatan hasil
observasi yang dilakukan terhadap obyek penelitian mengenai kegiatan pokok yang
dilakukan petugas dalam pengisian SIMPUS pada masing-masing bagian Di UPTD
Puskesmas Penumping Surakarta
3. Comparison : Tidak ada grup pembanding dalam penelitian ini
4. Outcome : Dari hasil penelitian Kendala yang dihadapi petugas dalam pelaksanaan
SIMPUS di UPTD Puskesmas Penumping Kota Surakarta adalah :
a. Proses penginputan data sosial pasien membutuhkan waktu yang lebih lama di
bandingkan dengan SIMPUS yang lama.
b. Apabila ada pasien lama berkunjung kembali tetapi jenis pasien berubah
misalkan awalnya umum pindah ke BPJS maka harus mengubah data yang
sudah tersimpan.
c. Proses penginputan data ke dalam SIMPUS mengharuskan pengisian data
dasar pasien baru yang berkunjung walaupun di dalam SIMPUS sudah ada data
kepalakeluarganya.
d. Kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga pelayanan kepada pasien
membutuhkan tenga yang ektra cepat agar pasien tidak terlalu lama menunggu.
e. Secara teknis kadang mengalami kendala apabila mati listrik karena janset tidak
langsung otomatis menyala.
5. Time Frame : 1 bulan

Langkah 2 : ( Appraisal of a case study)

1. Apakah penelitian menjawab pertanyaan masalah dengan jelas terfokus ? Ya, dari
hasil penelitian didapati permasalahan yang dihadapi dengan adanya kelemahan
pelaksanaan Simpus.
2. Adalah metode penelitian (desain penelitian) sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian? Ya.
3. Apakah subjek penelitian sudah mewakili populasi dasar ? Ya, karena semua
populasi menjadi subjek penelitian.
4. Apakah perspektif penelitian jelas dan dapat diperhitungkan ? dari penelitian tidak
dijelaskan lebih lanjut
5. Apakah metode pengumpulan data secara jelas dijelaskan? Ya
6. Apakah metode untuk menganalisis data valid dan terpercaya? Apakah kualitas
pengendalian kontrol yang digunakan baik ? Ya, namun pengendalian kelompok
kontrol tidak dijelaskan.
7. Apakah analisis diulang lebih dari satu oleh peneliti untuk memastikan tingkat
kepercayaan ? Tidak
8. Apakah hasil kredibel, dan jika demikian, apakah relevan digunakan untuk praktek?
Tidak dijelaskan.
9. Apakah kesimpulan yang diambil sesuai denga hasil? Ya
10. Apakah hasil temuan dari penelitian dapat digunakan ditempat lain ? tidak, karena
permasalahan SIK setiap daerah berbeda-beda

Jurnal 4
Judul :Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas Kabupaten
Minahasa Tenggara Analysis Of Implementation Of Health Information
System At Community Health Center Of Southeast Minahasa Regency
Penulis : Tirzanny V. M. Rondo, F. J. O. Pelealu , Franckie R. R. Maramis
Sumber :http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/TIRZANY-RONDO-
091511076.pdf
Langkah 1 :
1. Populasi / Problem :
Populasi :
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 10 orang
Problem:
Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan salah satu upaya
yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan serta merupakan
pelayanan penunjang dalam upaya kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan
Kepmenkes RI Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012 SIK masih terfragmentasi, masih
terjadi redundant data, overlapping, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya.
Pelaksanaan SIK di Puskesmas Kabupaten Minahasa Tenggara masih manual
sehingga data yang dihasilkan tidak tepat waktu, tidak akurat dan tidak tepat

2. Intervensi / Instrument:
Instrument :Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan
penelusuran dokumen dengan cara triangulasi.
Intervensi : dilakukan wawancara kepada Sumber data dalam hhal ini adalah Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara, Kepala Puskesmas, tenaga
pengumpul data dan pelaksana SIK di Puskesmas Ratahan, Puskesmas Towuntu
Timur, dan Puskesmas Tombatu yang berjumlah 10 orang.
3. Comparison : Tidak ada grup pembanding dalam penelitian ini
4. Outcome :
hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan/pelaksanaan SIK belum online,
semuanya masih manual. Tidak ada pedoman dalam penyelenggaraannya.
Pengumpulan data dilakukan oleh setiap pemegang program dan pembina
desa/bidan desa. Pengiriman data dibawa langsung oleh petugas dari Puskesmas ke
Dinas Kesehatan. Pengolahan data sebagian sudah menggunakan komputer namun
ada juga yang masih tulis tangan. Sebagian besar Puskesmas belum ada Sumber
Daya Manusia (SDM) di bidang SIK dan tidak ada pelatihan khusus. Tidak ada dana
khusus untuk SIK, dana diambil dari kas Puskesmas. Sarana dan prasarana SIK
untuk komputer belum lengkap/tidak merata. Kendala pelaksanaan SIK menyangkut
keterbatasan anggaran, masalah listrik, tidak tersedianya sarana prasarana seperti
komputer dan internet, tidak adanya tenaga khusus bidang SIK, serta masalah
keterlambatan.
5. Time Frame : Maret-April 2013.

Langkah 2 : ( Appraisal of a case study)


1. Apakah penelitian menjawab pertanyaan masalah dengan jelas terfokus ? Ya, dari
hasil penelitian didapati permasalahan yang dihadapi dengan adanya hambatan
sistem informasi dan telah diberikan solusi.
2. Adalah metode penelitian (desain penelitian) sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian? Ya.
3. Apakah subjek penelitian sudah mewakili populasi dasar ? Ya, karena orang-orang
yang menjadi sumber penelitian dan informasi adalah orang yang mengetahui secara
detail mengenai sik di kab minahasa.
4. Apakah perspektif penelitian jelas dan dapat diperhitungkan ? dari penelitian tidak
dijelaskan lebih lanjut
5. Apakah metode pengumpulan data secara jelas dijelaskan? Ya
6. Apakah metode untuk menganalisis data valid dan terpercaya? Apakah kualitas
pengendalian kontrol yang digunakan baik ? Ya. Hasil data valid, karena penelitian
ini menggunakan data kualitatif, jadi peneliti menulis kembali dan menyimpulkan
hasil wawancara yang dilakukan, namun pengendalian kelompok kontrol tidak
dijelaskan.
7. Apakah analisis diulang lebih dari satu oleh peneliti untuk memastikan tingkat
kepercayaan ? Tidak
8. Apakah hasil kredibel, dan jika demikian, apakah relevan digunakan untuk praktek?
Tidak dijelaskan, karena hasil penelitian ini untuk menggambarkan analisis
optimalisasi SIK
9. Apakah kesimpulan yang diambil sesuai denga hasil? Ya, karena dari kesimpulan
ditarik dari keseluruhan hasil wawancara.
10. Apakah hasil temuan dari penelitian dapat digunakan ditempat lain ? tidak, karena
permasalahan SIK setiap daerah berbeda-beda

Jurnal 5

Judul : Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Simrs) Di DIY

Penulis : Evy Hariana, Guardian Yoki Sanjaya, Annisa Ristya Rahmanti,Berti


Murtiningsih, Eko Nugroho
Sumber : http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/487
Langkah 1 :

1. Populasi / Problem :
Populasi : Penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan dengan melibatkan 66 rumah
sakit di DIY.
Problem: Sistem informasi rumah sakit memiliki peranan penting dalam pelayanan
klinis dan administratif. Pengelolaan informasi di rumah sakit sudah mulai
menggunakan sistem berbasis elektronik (SIMRS), terutama dalam mendukung
pengambilan keputusan. Namun demikian detail pemanfaatan SIMRS di Indonesia
tidak banyak diketahui.
2. Intervensi / Instrument:
Instrument : data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
diadopsi dari HIMSS.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis uji hubungan menggunakan chi
square dikarenakan data tidak terdistribusi secara normal. Analisis fisher exact test
digunakan untuk data yang memiliki expected value < 5.
Intervensi : untuk menilai pengelolaan sistem informasi rumah sakit, penggunaan
dan kedalaman sistem informasi di rumah sakit, serta pertukaran data elektronik.
Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara mengundang pengelola sistem informasi
di tiap rumah sakit di DIY untuk menghadiri pertemuan yang diselenggarakan di
Dinas Kesehatan DIY. Kuesioner juga dikirimkan ke rumah sakit yang tidak hadir
dalam pertemuan tersebut. Kuesioner HIMSS digunakan untuk melihat level adopsi
SIMRS.
3. Comparison : Tidak ada grup pembanding dalam penelitian ini
4. Outcome : Penggunaan sistem ini masih terfokus pada fungsi administrasi walaupun
sudah mengarah pada fungsi klinis. Peran organisasi (ketersediaan unit sistem
informasi) dan sumber daya manusia dengan latar belakang TI sangat mendukung
terhadap pengembangan dan keberlangsungan SIMRS.
5. Time Frame : 2-4 desember 2013

Langkah 2 : ( Appraisal of a case study)

1. Apakah penelitian menjawab pertanyaan masalah dengan jelas terfokus ? Ya, dari
hasil penelitian didapati permasalahan yang dihadapi dengan adanya hambatan
sistem informasi dan telah diberikan solusi.
2. Adalah metode penelitian (desain penelitian) sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian? Ya.
3. Apakah subjek penelitian sudah mewakili populasi dasar ? Ya, karena penelitian ini
menilai penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit (simrs) di DIY.
4. Apakah perspektif penelitian jelas dan dapat diperhitungkan ? dari penelitian tidak
dijelaskan lebih lanjut
5. Apakah metode pengumpulan data secara jelas dijelaskan? Ya
6. Apakah metode untuk menganalisis data valid dan terpercaya? Apakah kualitas
pengendalian kontrol yang digunakan baik ? Ya. Hasil data valid, karena penelitian
ini menggunakan data kualitatif, jadi peneliti menulis kembali dan menyimpulkan
hasil wawancara yang dilakukan, namun pengendalian kelompok kontrol tidak
dijelaskan.
7. Apakah analisis diulang lebih dari satu oleh peneliti untuk memastikan tingkat
kepercayaan ? Tidak
8. Apakah hasil kredibel, dan jika demikian, apakah relevan digunakan untuk praktek?
Ya, karena penilitan ini menilai pengunaan sofware di rumah sakit.
9. Apakah kesimpulan yang diambil sesuai denga hasil? Ya
10. Apakah hasil temuan dari penelitian dapat digunakan ditempat lain ? ya, karena
penelitian ini menilai pengunaan sim-rs di rs di wilayah Yogyakarta.

Langkah Literature Review

1. Compare

Dari hasil review kelima jurnal yang kami tinjau terdapat kesamaan permasalahan
,diantaranya :

1. Dari kelima jurnal diketahui bahwa setiap pelayanan kesehatan telah menerapkan
SIK
2. Penelitian sebagian besar dilakukan dengan cara mengamati
3. Sumber daya manusia di bidang SIK sebagian besar belum ada
4. Belum adanya pedoman dan SK pengimplementasian SIK yang berlaku secara
nasional
5. Belum stabilnya jaringan internet
6. Software aplikasi yang sering mengalami gangguan
7. Kualitas data yang dihasilkan belum lengkap

2. Contrast

Terdapat beberapa perbedaan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penerapan SIK,
diantaranya : Pada jurnal analisis pelaksanaan sistem informasi kesehatan di puskesmas
kabupaten Minahasa Tenggara masih mengalami kendala dalam penerapan SIK yaitu
masalah jaringan listrik, keterbatasan anggaran , masalah keterlambatan penyetoran data
dan kurangnya Komputer yang memadai. Sedangkan hambatan penerapan SIK pada ke 4
jurnal yang lain sebagian besar hanya terletak pada masalah penginputan data.

3. Criticize

Dari kelima jurnal yang membahas tentang SIK, secara keseluruhan pelayanan kesehatan
telah menerapkan SIK. Namun dalam penerapannya masih banyak mengalami hambatan.
Penelitian tentang SIK telah dilakukan dengan maksud mengetahui dan diharapkan mampu
mengurangi bahkan menghilangkan hambatan yang dihadapi masing-masing pelayanan
kesehatan dalam menerapkan SIK. Namun, masalah yang ditemukan oleh peneliti belum
sebanding dengan solusi yang diberikan. Menurut kelompok kami letak kelemahan
penerapan SIK dari berbagai tempat pelayanan yang telah di temukan oleh peneliti yaitu
belum adanya standar nasional untuk mengimplementasikan SIK sehingga selama ini SIK
dari masing-masing tempat pelayanan cenderung bekerja secara mandiri bahkan tanpa
adanya SK penugasan . Menurut kami sebaiknya pemerintah mengeluarkan pedoman dan
software yang berlaku secara nasional.

4. Sumarize

Latar belakang dilakukannya penelitian dari kelima jurnal adalah untuk mengetahui kinerja
SIK dari masing masing tempat pelayanan. Masalah yang dihadapi dari masing masing
tempat penelitian memiliki banyak kesamaan yang di hadapi rata-rata karena masih
kurangnya SDM. Peneliti dalam melakukan penelitian sebagian besar dengan cara
observasi melalui wawancara dan memberikan kuisioner. Hasil yang diperoleh dari masing
masing tempat pelayanan yang diteliti belum bekerja secara optimal masih memiliki
kekurangan dan hambatan dalam pelaksanaan SIK.

5. Weaknes

Kelemahan SIK dari kelima jurnal yang kami review

1. SDM yang masih kurang


2. Software aplikasi yang masih mengalami gangguan
3. Implementasi dari SIK yang belum terstandar nasional
4. Tidak adanya koordinasi dan pelatihan tentang SIK
5. Kualitas data yang dihasilkan belum lengkap
6. Input dan proses implementasi aplikasi masih kurang
7. Sarana dan prasarana listrik dan Internet yang masih terhambat
8. Anggaran dana yang belum memadai
6. SYNTHESIZE

NO NAMA PENELITI & JUDUL TEMPAT POPULASI METODE PENELITIAN


JURNAL PENELITIAN
1. Khairina Isnawati, Eko UPT. Puskesmas Sample penelitian 16 orang dipilih secara Penelitian ini merupakan
Nugroho, Lutfan Lazuardi Gambut purposive sampling. Analisis data penelitian deskriptif
JUDUL: Kabupaten Banjar menggunakan metode constant rancangan studi kasus
Implementasi Aplikasi Sistem Provinsi Kalimantan comparative. menggunakan metode
Informasi Kesehatan Daerah Selatan kualitatif, data di kumpulkan
(SIKDA) Generik Di UPT. dengan wawancara
Puskesmas Gambut mendalam, pengisian
Kabupaten Banjar kuisioner oleh responden,
observasi, dan telaah
dokumen.

2. Nur Rokhman, Savitri Citra Puskesmas Dlingo I petugas puskesmas khususnya petugas Penelitian ini merupakan
Budi, Nuryati Kabupaten Bantul yang menangani pendaftaran pasien penelitian deskriptif, data
JUDUL: Yogyakarta dikumpulkan melalui
Optimalisasi Sistem observasi dan wawancara
Informasi Puskesmas Pada
Layanan Kesehatan Di
Puskesmas Dlingo I
Kabupaten Bantul
Yogyakarta
3. Nopita Cahyaningrum UPTD Puskesmas Populasi dalam penelitian ini adalah tujuh Penelitian ini merupakan
JUDUL: Penumping Kota Petugas SIMPUS dan satu Kasubag Tata penelitian deskriptif dengan
Analisis Pelaksanaan Sistem Surakarta Usaha di UPTD Puskesmas Penumping pendekatan crossectional,
Informasi Manajemen Kota Surakarta. Dalam penelitian ini metode yang digunakan
Puskesmas (Simpus) Di menggunakan sampel jenuh yaitu semua dalam penelitian ini adalah
UPTD Puskesmas populasi menjadi sampel observasi dan wawancara
Penumping Kota Surakarta
4. Tirzanny V. M. Rondo, F. J. Puskesmas Jumlah informan dalam penelitian ini Penelitian ini merupakan
O. Pelealu , Franckie R. R. Kabupaten Minahasa adalah sebanyak 10 orang penelitian deskriptif, data
Maramis Tenggara dikumpulkan melalui
JUDUL: observasi dan wawancara
Analisis Pelaksanaan Sistem
Informasi Kesehatan Di
Puskesmas Kabupaten
Minahasa Tenggara
5. Evy Hariana, Guardian Yoki Rumah sakit di DI 57 rumah sakit DI Yogyakarta Penelitian deskriptif kuantitatif
Sanjaya, Annisa Ristya Yogyakarta dengan kuesioner
Rahmanti,Berti Murtiningsih,
Eko Nugroho
JUDUL:
Penggunaan Sistem
Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) di DIY

Anda mungkin juga menyukai