(JKN)
D R . T U T I K U R N I AT I M K E S A A K
Pengertian JKN
1. Sistem Kapitasi
Sistem kapitasi merupakan sistem pembayaran dimuka yang
dilakukan oleh badan asuransi kepada sarana pelayanan
kesehatan berdasarkan kesepakatan harga untuk setiap peserta
yang dipertanggungkan.
Dengan sistem ini, maka besarnya biaya yang dibayar Asuransi
Kesehatan kepada saranan pelayanan kesehatan ditentukan oleh
kesepakatan harga dikalikan dengan jumlah peserta yang
dipertanggungkan.
2. Sistem Paket
Sistem paket merupakan sistem pembayaran dimuka yang
dilakukan oleh badan asuransikesehatan kepada sarana
pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga untuk suatu
paket pelayanan tertentu. Dengan demikian, maka besarnya biaya
yang dibayar oleh badan asuransi kepada sarana pelayanan
kesehatan ditentukan oleh peket pelayanan kesehatan yang
dipertanggungkan. Penyakit apapun yang ditangani, jika
membutuhkan paket pelayanan yang sama, mendapat
pembayaran dengan jumlah uang yang sama.
Pembayaran Prepayment.
3. Sistem Anggaran
Sistem anggaran merupakan sistem pembayaran dimuka yang
dilakukan oleh badan asuransi kepada sarana pelayanan kesehatan
berdasarkan kesepakatan harga sesuai dengan anggaran yang
diajukan oleh saranan pelayanan kesehatan.
Karena jumlah dana yang diterima oleh sarana pelayanan kesehatan tetap,
maka penyelenggara pelayananan tidaka akan melakukan pelayanan yang
tidak perlu. Dengan demikian akan diperoleh beberapa keuntungan, yakni:
a. Dapat mencegah kenaikan biaya
b. Dapat mendorong terselenggaranya pelayanan kedokteran
pencegahan, yaitu dengan penggunaan pelayanan yang seperlunya saja
agar penyedia pelayanan tidak sampai rugi, haruslah diupayakan
upaya untuk mencegah peserta sakit.
Asuransi Kesehatan Sosial (Social Health Insurance)
Besaran premi (iuran) % Bagi Pekerja, Nominal non Nominal, sesuai benefit
Pekerja
Tujuan Terpenuhi kebutuhan dasar Permintaan atas pelayanan
kesehatan masyarakat kesehatan yang diinginkan
Manfaat (Benefit) bagi Manfaat medis sama, kecuali Bervariasi setiap peserta
Peserta manfaat non medis ->akomodasi
Untuk menghindari beban ekonomi yang mungkin akan diderita oleh keluarga
para pedagang, mereka bersepakat untuk mengumpulkan dana yang akan
digunakan sebagai santunan bagi keluarga pedagang (kafilah) yang hilang atau
meninggal dalam perjalanan bisnisnya.
Konsep asuransi sosial, yang bersifat wajib karena diatur oleh pemerintah
atau penguasa, mulai berkembang di Eropa pada tahun 1883.
Ada tiga kunci kebijakan Jerman di akhir abad ke 19 tersebut, yaitu setiap
pekerja wajib mengikuti program dana sakit, dana yang terkumpul dikelola
sendiri oleh kelompoknya dan sumber dana berasal dari pekerja itu sendiri,
bukan dari pemerintah.
Sejarah Asuransi Kesehatan
Pembangunan ekonomi dan sosial yang kuat serta sistem perpajakan yang
menjangkau hampir semua warga negara, transparan, dan accountable
memungkinkan negara-negara ini menjalankan sistem jaminan sosial yang
bersifat (mendekati model) universal dan institusional (Cheyne et al.1998;
Pierson,1991).
Sistem pembiayaan kesehatan untuk cakupan universal dibagi menjadi tiga kategori:
1. pembayar tunggal (single payer),
Dalam praktik, pelayanan kesehatan universal dengan sistem pembayar
tunggal tidak selalu berarti bahwa pemerintah merupakan satu-satunya
pihak yang menyediakan dan/ atau membiayai pelayanan kesehatan untuk
semua warga.
Beberapa negara dengan sistem pembayar tunggal, misalnya Inggris, juga
memberi kesempatan bagi warganya untuk membeli pelayanan kesehatan
tambahan melalui asuransi swasta, karakteristik yang menyerupai sistem
pembayar ganda (two-tier).
Tetapi yang jelas dalam sistem pembayar tunggal, peran pemerintah sangat
dominan sebagai pembayar dan pembeli pelayanan kesehatan bagi warga.
2. pembayar ganda (two-tier)
3. sistem mandat asuransi.
1. Pembayar Tunggal (Single Payer)
Dewasa ini Singapore memiliki angka kematian bayi nomer dua terendah di
seluruh dunia, dan satu di antara negara dengan angka harapan hidup saat
kelahiran tertinggi di dunia. WHO menyebut Singapore salah satu sistem
pelayanan kesehatan yang paling sukses di dunia, baik dalam arti efisiensi
pembiayaan maupun hasil-hasil kesehatan komunitas yang dicapai.
3. Mandat Asuransi
PESERTA FASKES
REGULATOR
BPJS
KESEHATAN
KEPESERTAAN
UU NO. 24 TAHUN 2011
Pasal 14
Pemberi Kerja
Veteran
Perintis Kemerdekaan
Anggota Keluarga Peserta Pekerja Penerima Upah (PPU)
Anggota keluarga yang dijamin sebanyak banyaknya 5 (lima) orang
PESERTA
Anak kandung,
Isteri/Suami anak tiri
yang sah dari dan/atau anak
peserta angkat yang sah
dari peserta
Tidak atau belum pernah menikah atau
tidak mempunyai penghasilan sendiri
Peserta Bukan PBI JK, dapat Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun
mengikutsertakan anggota atau belum berusia 25 (dua puluh lima)
keluarga yang lain, Anak ke 4 tahun yang masih melanjutkan
(empat) dan seterusnya, ayah, ibu, pendidikan formal
dan mertua (keluarga tambahan)
PHK dan Cacat Total Tetap
Peserta
PPU
PHK/Cacat
Total Tetap
Tidak bekerja
kembali dan Bekerja kembali
tidak mampu
bayar iuran (6 (6 bulan)
bulan)
Perpanjang
status
PBI
kepesertaan
dan bayar iuran
Pentahapan Kepesertaan Jaminan Kesehatan
PBI Seluruh
(Jamkesmas) penduduk
TNI/POLRI yang belum
Tahap dan masuk
pertama Pensiunan sebagai
Tahap Peserta
1 Jan 2014 PNS & Selanjut BPJS
Pensiunan nya Kesehatan
JPK paling
Tahun 2014 Jamsostek lambat
BUMN tanggal 1
Badan Usaha Januari
Swasta 2019
Pentahapan Kepesertaan
42
Pendaftaran kepesertaan mulai tanggal 1 Januari 2014,
bagi (PP NO. 111 Th 2013):
Pemberi Kerja pada BUMN, usaha besar,
usaha menengah dan usaha kecil;
paling lambat 1 Januari 2015
Upah Pemberi
4,5%*
Kerja dan Pekerja Pegawai 0,5%
(PPU) * Per 1 Juli 2015, iuran
berubah menjadi 5%, dimana
4% ditanggung Pemberi
Kerja 1% ditanggung Pekerja
I II III
1.Peserta 2. 3.
didaftarkan oleh - Mengisi Form Registrasi BU/ - Form Registrasi BU/ Badan
Badan Hukum Lainnya Hukum Lainnya Dan Form
BU/ Badan - Karyawan mengisi daftar isian Data Migrasi Karyawan
Hukum Lainnya peserta (KK,KTP dan Foto 3x4 diserahkan ke KC/ KLOK BPJS
(SIUP dan selembar) - Muncul Virtual Account Bu/
Badan Hukum Lainnya untuk
NPWP) - Form Data Migrasi Karyawan
pembayaran iuran ke Bank :
BRI, Mandiri, BNI
Peserta Pekerja Penerima Upah yang belum didaftarkan oleh Pemberi kerjanya
dapat mendaftarkan diri menjadi Peserta BPJS Kesehatan secara perorangan
PENDAFTARAN PESERTA
47
PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH/ BUKAN PEKERJA
Cetak Kartu
-
-
Peserta - Mengisi Daftar - Virtual Account
mendaftarkan isian Peserta
Perorangan
secara perorangan/ - Identitas diri Membayar Iuran
(KTP,KK) pas Foto
komunitas/ ke Bank Mandiri,
kelompok ke - Mendapatkan Bank BNI, Bank
nomor Virtual BRI
Kantor Cabang, Account secara
KLOK perorangan
1. Administrasi pelayanan;
2. Pelayanan promotif dan preventif;
Pelayanan 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan
kesehatan konsultasi medis;
tingkat 4. Tindakan medis non spesialistik, baik
operatif maupun non operatif;
pertama,
meliputi 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis
pakai;
pelayanan
kesehatan non 6. Transfusi darah sesuai dengan
kebutuhan medis;
spesialistik yang
7. Pemeriksaan penunjang diagnostik
mencakup: laboratorium tingkat pratama; dan
8. Rawat inap tingkat pertama sesuai
dengan indikasi
Pelayanan kesehatan rujukan di Rawat Jalan tingkat lanjutan (Poli
spesialis RS) dan Rawat inap di Rumah Sakit, meliputi pelayanan :
1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter
spesialis &
subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai
dengan
indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis;
7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
10. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan.
11. Perawatan inap non intensif; dan
12. Perawatan inap di ruang intensif.
Pelayanan Kesehatan lain yang di tetapkan oleh Menteri
ALAT BANTU KESEHATAN
No Nama Alat Nilai Ganti Keterangan
Kesehatan
1. Kacamata Kelas 3 : Rp.150.000,- min : sferis 0,5D
silindris 0,25D
Kelas 2 : Rp.200.000,- Paling cepat 2 Th.
Sekali sesuai dg.
Kelas 1 : Rp. 300.000,- indikasi medis
Faskes II
Tingkat spesialistik oleh dokter sub
Ketiga spesialis di Faskes tingkat
Tingkat
lanjutan Pelayanan
kesehatan
Pelayanan kesehatan
Faskes Tk I dasar oleh Faskes
tingkat Pertama
Alur Pelayanan Kesehatan
Peserta
Faskes Tk I : Rujuk / Rujuk Balik
dokkel, klinik, Rujukan Sesuai Indikasi Medis
Puskesmas
Rumah Sakit
yang kerjasama dg BPJS
Kondisi Gawat Darurat Kesehatan
Klaim
Arti dari Case Base Groups (CBG) itu sendiri, adalah cara pembayaran
perawatan pasien berdasarkan diagnosis-diagnosis atau kasus-kasus yang
relatif sama. Rumah Sakit akan mendapatkan pembayaran berdasarkan
rata-rata biaya yang dihabiskan oleh untuk suatu kelompok diagnosis.
Keterangan :
1. Digit ke-1 merupakan CMG (Casemix Main Groups)
2. Digit ke-2 merupakan tipe kasus
3. Digit ke-3 merupakan spesifik CBG kasus
4. Digit ke-4 berupa angka romawi merupakan
severity level
Dalam INA-CBG terdapat 1077 kelompok
tarif yang terdiri dari 789 tarif pelayanan
rawat inap dan 288 tarif pelayanan rawat
jalan dengan dasar pengelompokan
menggunakan ICD 10 untuk diagnosis dan
ICD 9 CM untuk tindakan.
INA
Selisih
CBGs
BPJS Askom/
Kesehatan Penjamin lain
Reimburse Peserta
Penggantian Penggantian klaim adalah
klaim sesuai tarif selisih antara tarif Rumah
Sakit dikurangi tarif INA
INACBGs sesuai
CBGs sesuai hak kelas
hak kelas Peserta atau sesuai dengan
Peserta polis yang diperjanjikan
pada Pemegang polis
HAK - KEWAJIBAN SANKSI
HAK :
Memperoleh manfaat
Mendapatkan Kartu dan informasi tentang
BPJS Kesehatan sebagai hak dan kewajiban serta
bukti sah untuk prosedur pelayanan
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
kesehatan dengan ketentuan yang
berlaku
Mendapatkan
Menyampaikan
Pelayanan Kesehatan
keluhan/pengaduan,
BPJS Kesehatan di
kritik dan saran secara
fasilitas kesehatan yang
lisan atau tertulis ke
kerjasama dengan BPJS
kantor BPJS Kesehatan
Kesehatan
HAK - KEWAJIBAN - SANKSI
KEWAJIBAN :
Pemberi Kerja untuk Pekerja Penerima Upah :
Catatan : Apabila tgl 10 jatuh pada hari libur maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya
HAK - KEWAJIBAN - SANKSI
Izin perusahaan
Izin mempekerjakan
penyedia jasa
tenaga kerja asing
pekerja/buruh; atau
Izin Mendirkan
Bangunan (IMB) PP. 86 Tahun 2013
HAK - KEWAJIBAN - SANKSI
Izin Mendirkan
Bangunan (IMB) PP. 86 Tahun 2013
PROGRAM JKN BPJS KESEHATAN
KOORDINASI MANFAAT
WAJIB SELURUH PENDUDUK, ORANG ASING YANG BEKERJA PALING
SINGKAT 6 BULAN DI INDONESIA
JKN UU 24 TAHUN 2011 PASAL 14
www.bpjs-
Koordinasi Manfaat
ASURANSI
KESEHATAN
Manfaat KOMERSIAL
Tambahan
Coordination
of Benefit
Pelkes Lain yang (COB)
ditetapkan oleh
Menteri
BPJS
Pelkes Rujukan Tingkat
KESEHATAN
Lanjutan
RAWAT INAP :
Ada daftar Rumah Sakit yang diajukan untuk disepakati
FASKES dengan BPJS Kesehatan
TIDAK
KERJASAMA COB diberlakukan baik Peserta sesuai hak maupun naik kelas
BPJS Biaya pelayanan dibayar terlebih dahulu oleh Asuransi
KESEHATAN Tambahan/Badan Penjamin lain
Penggantian menggunakan tarif RS maksimal tipe C
Pelayanan RJTL Tidak ditanggung
COB dengan ASURANSI TAMBAHAN di
Faskes BPJS Kesehatan
Penjamin
Kedua
Asuransi
Tambahan
Penjamin
Tarif Rumah Pertama
Sakit
BPJS
Kesehatan
Koordinasi
Manfaat
Pelayanan
Kesehaan
Koordinasi Koordinasi
Sistem Premi &
Informasi Iuran
Ruang
Lingkup
Koordin
asi
Koordinasi Kordinasi
Sosialisasi Kepesertaan
Koordinasi
Penagihan
Klaim
COB PELAYANAN KESEHATAN
-
-
www.bpjs-
Mekanisme Klaim pelayanan di
Faskes Non BPJSK
Askom/ BPJS
Peserta Reimburse
Penjamin lain Kesehatan
Penggantian
Penggantian klaim
Penggantian klaim sesuai
adalah tarif INA
klaim sesuai dengan polis yang
CBGs paling tinggi
tarif Rumah diperjanjikan
setara RS tipe C
Sakit pada Pemegang
polis
INFORMASI BPJS KESEHATAN
PUSAT LAYANAN INFORMASI BPJS
KESEHATAN 500 400
UMR 2,441,000 KELAS 1 : >1,5 S/D 2 kali PTKP K1 (Rp 3.543.751 s/d Rp 4.725.000)
1,5 X PTKP K1 3,543,750 KELAS 2 : s/d 1,5 kali PTKP K1 (sd Rp 3.543.750)
2XPTKP K1 4,725,000
BPJS Kesehatan