Disusun Oleh :
Kelompok 8
1. Nanda Ajeng Ramdhany I1C016006
2. Nadiyah Syafira I1C016018
3. Bela Silfiana I1C016038
4. Aliffio Desanda I1C016080
Akses pelayanan kesehatan memiliki dua elemen inti yaitu akses pelayanan
kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga dan perlindungan risiko finansial
ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan. Sistem pembiayaan kesehatan dapat
dibagi menjadi tiga kategori yaitu pembayaran tunggal (single payer), pembayaran
ganda (two-tier, dual health care sistem), dan sistem mandat asuransi. Amerika Serikat
menerapkan sistem mandat asuransi dalam pembiayaan kesehatannya. Mandat
asuransi adalah pemerintah mewajibkan agar semua warga memiliki asuransi dari
perusahaan asuransi swasta, pemerintah, atau nirlaba. Amerika Serikat selama ini
menerapkan sistem pembiayaan kesehatan yang liberal melalui pasar swasta. Kurang
lebih sepertiga dari pembiayaan kesehatan langsung dibayar oleh pasien (out of
pocket). Sumber dana sisanya berasal dari organisasi asuransi swasta yang profit,
organisasi asuransi not for profit seperti Blue Cross dan Blue Shield serta Health
Maintenance Organization (HMO). HMO merupakan praktek kelompok pelayanan
kesehatan yang dibayar di muka (pre-paid) berdasarkan kapitasi dan pelayanan
kesehatan yang diberikan bersifat komprehensif. Pada sistem pembiayaan kesehatan
tersebut, pemerintah federal dan negara bagian memberikan skema asuransi kesehatan
bagi warga miskin (Medicaid) dan usia lanjut, veteran, dan berpenyakit kronis
(Medicare). Namun kontribusi pemerintah jauh dari memadai bagi warga Amerika
Serikat umumnya. Akibatnya, menurut United States Census Bureau, pada 2008
terdapat 46,3 juta orang di Amerika Serikat (15.4% dari populasi) tidak tercover
asuransi. Untuk mengatasi hal tersebut, terjadi reformasi kesehatan Amerika Serikat
dengan disahkannya “The Patient Protection and Affordable Care Act” yang
diusulkan Barack Obama. Reformasi kesehatan di AS tersebut tetap memberi
kesempatan kepada asuransi kesehatan swasta dan pemberi pelayanan kesehatan
swasta untuk beroperasi, tetapi dengan regulasi lebih ketat dan dengan subsidi yang
lebih besar dari pemerintah agar warga miskin mampu membeli asuransi (WHO,
2005).
Sejarah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan di amerika serikat sebelum
dikenal dengan Obama Care terkenal dengan Organisasi asuransi kesehatan Blue
Cross Association dan Blue Shield Association yang dimulai dari tahun 1798, saat
diadakan kongres untuk mendirikan US Marine Hospital Service, dimana para pelaut
yang akan mendaptkan pelayanan kesehatan, dipotong upahnya setiap bulan. Hingga
akhirnya berdiri sebuah organisasi pada tahun 1847 yaitu asuransi kesehatan pertama
di Massachusetts-Boston, semenjak saat itu banyak berdiri organisasi lainnya di
berbagai tempat di Amerika Serikat. Tahun 1937 rumah sakit mulai membuka
kegiatan asuransi kesehatan dengan mendirikan Blue Cross Assocation, lalu diikuti
oleh para dokter dengan mendirikan Blue Shield Association di tahun 1946. Setelah
itu, berubah menjadi OASDI dan OASDHI yang mencakup Medicare dan Medicaid.
Dalam sistem asuransi ini Amerika Serikat dibilang kurang berhasil karena banyak
penduduk tidak terlindungi asuransi ini. Pada dasarnya, sistem jaminan sosial yang
diterapkan di Negara Amerika Serikat diselenggarakan dengan satu undang-undang
dan diselenggarakan oleh satu badan pemerintah (Social Security Administration,
SSA) yang memiliki sifat nasional dan dikelola oleh pemerintah Federal yang berada
di bawah Departemen Pelayanan Sosial. Untuk setiap penduduk setidaknya harus
memiliki 9 digit nomor (Social Security Number, SSN) yang akan berlaku untuk
segala macam urusan seperti paspor, rekening bank, pekerjaan, pendidikan, pajak,
jaminan sosial, dan sebagainya. Dengan demikian, program jaminan sosial Amerika
Serikat bersifat monopolistik dan mencakup jaminan hari tua dan jaminan kesehatan.
Setelah itu, muncul organisasi Health Maintenance Organization, HMO adalah
organisasi pelayanan kesehatan yang terkelola dengan baik, bersifat prepaid (dibayar
dimuka), yang bertanggung jawab dalam hal pembiayaan dan juga pemberian
pelayanan kesehatan yang komprehensif (meliputi preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif) terhadap populasi tertentu yang telah terdaftar dengan pembayaran
sejumlah uang yang dihitung berdasarkan kapitasi atau per bulan per orang. Konsep
asuransi ini muncul akibat timbulnya masalah pembiayaan kesehatan di Amerika
Serikat pada tahun 1973 (Trisnantoro, 2014).
Pada tahun 2008, Barrack Obama terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.
Dalam kampanyenya, Obama menjanjikan Reformasi Pelayanan Kesehatan Universal
di Amerika Serikat. Reformasi Pelayanan Kesehatan yang dijanjikan Obama
ditunjukan untuk seluruh rakyat Amerika Serikat terutama golongan menengah ke
bawah. Pada tanggal 23 Maret 2010, presiden Barrack Obama menandatangani sebuah
reformasi sistem layanan kesehatan di Amerika Serikat yang bernama “Affordable
Health Care for America Act”. Hasil penelitian menunjukan bahwa, alasan presiden
Obama mengeluarkan kebijakan Reformasi Pelayanan Kesehatan, didorong oleh
persepsi Obama terhadap biaya pelayanan kesehatan mahal dan tidak terjangkau yang
menyebabkan kesenjangan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin di
Amerika Serikat. Departemen Kesehatan AS menunjukan data bahwa sector
kesehatan menguasai sekitar 17% dari GDP (Gross Domestic Product) Amerika
Serikat. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh Congressional Budget Office
menyatakan bahwa jika tidak dilakukan reformasi, maka proporsi sektor kesehatan
dalam GDP AS bisa meningkat menjadi 33% dalam 30 tahun mendatang dan biaya
out-of-pocket (biaya yang dikeluarkan oleh pengguna asuransi kesehatan diluar
premium yang telah dibayarnya) akan meningkat sebesar 35% dalam waktu 10
(sepuluh) tahun mendatang. Maka diharapkan setelah diterapkannya reformasi
undang-undang layanan kesehatan ini dapat menekan biaya asuransi kesehatan yang
ditanggung oleh warga AS di masa mendatang. Berdasarkan Undang-Undang
tersebut, terdapat perubahan pada sektor layanan kesehatan di AS, seperti :
1. Warga Amerika yang belum memiliki asuransi dan telah memiliki penyakit
sebelumnya (preexisting conditions) akan memperoleh asuransi kesehatan
melalui bantuan subsidi sementara yang disediakan pemerintah
2. Perusahaan asuransi dilarang memutuskan pertanggungan ketika si pengguna
asuransi kesehatan terkena penyakit;
3. Perusahaan asuransi dilarang memberlakukan batasan maksimal nilai
pertanggungan seumur hidup bagi pengguna asuransi kesehatan tertentu
4. Seorang anak dibenarkan untuk ikut dalam asuransi kesehatan orang tuanya
sampai dia mencapai umur 26 tahun
5. Setiap pertanggungan baru wajib mengcover layanan pencegahan (preventive
cares) dan perawatan kebugaran ( wellness care )
6. Seorang pengguna asuransi dapat mengajukan banding kepada satu badan yang
independen berkenaan dengan sengketa yang dihadapinya dengan perusahaan
asuransi
(Trisnantoro, 2014)
Adisasmito Wiku. 2009. Sistem Kesehatan Edisi Kedua. Raja Grafindo Persada.
American Society of Health-System Pharmacists. 2019. ASHP statement on the pharmacist’s
role in primary care. Am J Health-Syst Pharm.
Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Departement Kesehatan. Jakarta.
Depkes RI. 2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-
2025. Jakarta.
Dewi, Shita. Sistem Pembiayaan dan Kebijakan Pengendalian Biaya. Jurnal Kebijakan
Kesehatan Indonesia UGM, Vol. 02, No. 2. 2013.
Dewi Shita. Pemanfaatan Pembiayaan dalam Sistem Kesehatan di Indonesia. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia. Vol 06 No 03. 2017.
DPE. 2016. THE U.S. HEALTH CARE SYSTEM: AN INTERNATIONAL PERSPECTIVE .
The US.
Murti Bhisma. Asuransi Kesehatan Berpola Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat di
Era Desentralisasi Menuju Cakupan Semesta. Institute of Health Economic and Policy
Studies (IHEPS). Universitas Sebelas Maret. 2011.
Jamsos Indonesia. 2019. Harapan Baru Di Era JKN. Diakses dari
http://www.jamsosIndonesia.com/cetak/printout/531. Pada tanggal 05
Desember 2019 pukul 20.00.
Putri, R. N. (2019). Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Berkembang dan Negara
Maju. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(1), 139-146.
Rice T, Rosenau P, Unruh LY, Barnes AJ, Saltman RB, van Ginneken E. United States of
America: Health system review. Health Systems in Transition, 2013; 15(3): 1–
431.Scott, D. M. (2016). United States Health Care System: A Pharmacy
Perspective. The Canadian Journal of Hospital Pharmacy , 69 (4).
https://doi.org/10.4212/cjhp.v69i4.1585
Scott D. M. 2016. United States Health Care System: A Pharmacy Perspective. The
Canadian journal of hospital pharmacy, 69(4), 306–315.
Trisnantoro L. Trend Pembiayaan Kesehatan di Berbagai Negara. Modul Magister
Manajemen RS UGM. Yogyakarta. 2014.
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
WHO (2005). Achieving universal health coverage: Developing the health financing system.
Technical brief for policy-makers. Number 1, 2005. World Health Organization,
Department of Health Systems Financing, Health Financing Policy.