Anda di halaman 1dari 5

TRANSTHEORETICAL MODEL

Disusun Oleh :
Inayah Putrianingsih ( P 101 19 065 )
Abdul Malikul Mulki ( P 101 19 071 )
Dewi Fadila ( P 101 19 077 )
Maria Galla’ ( P 101 19 083 )
Ilhamudin Akbar ( P 101 19 095 )
Jenita T. Indriani Tobondo ( P 101 19 161 )
Novy Rahmadanil Putri ( P 101 19 190 )
Agus Feliks ( P 101 19 196 )
Moh Risky ( P 101 19 202 )
Rosdiana ( P 101 19 208 )
Putri Maharani Sukirman ( P 101 19 214 )

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2019/2020
A. Pengertian Transtheoretical Model
Model transtheoretical adalah suatu model yang diterapkan untuk menilai
kesiapan seseorang individu untuk bertindak atas perilaku sehat yang baru dan
memberikan strategi atau proses perubahan untuk memandu setiap individu
melalui tahapan perubahan untuk bertindak dalam pemeliharaan kesehatan.
Model ini menggunakan bentuk tahapan dalam perubahan suatu perilaku dari
gabungan beberapa konstruk atau teori menjadi satu model, oleh karena itu
model ini disebut Transtheoretical. Bagaimana seseorang mengalami perubahan
dalam perilaku tertentu dengan melalui beberapa tahap tertentu dan aspek-aspek
dalam suatu proses selama menjalani perubahan menjadi fokus dari model ini.
B. Tahapan Perubahan Perilaku (Stage of Change)
1. Precontemplation, didefinisikan sebagai keadaan individu yang tidak
mempunyai keinginan untuk mengubah perilakunya. Kebanyaan individu
pada tahap ini bahkan tidak sadar klau mereka memiliki masalah dalam
perilaku yang dilakukannya. Dengan demikian individu pada tahap ini
sangat sulit dimotivasiuntuk merubah perilakunya.
2. Contemplation, atau kondisi dimana seseorang sadar atau mulai
memikirkan keberadaan suatu masalah dari perilaku yang dipertahakan,
namun belum membuat suatu komitmen untuk bertindak. Proses
perubahan yang terjadi pada tahap ini adalah :
a. Consciousness raising, atau kondisi individu yang menemukan dan
mempelajari fakta baru, ide dan tips yang mendukung perubahan
menuju perilaku sehat.
b. Dramatic relief, atau merasakan perasaan negatif, seperti ketakutan
atau kecemasan terhadap resiko yang dari pelaksanaan perilaku yang
tidka sehat.
c. Environmental reevaluation, atau menyadari pengaruh negatif dari
perilaku yang tidak sehat atau pengaruh positif dari perilaku sehta
pada lingkungan sekitar individu.
d. Self-reevaluation, atau menyadari baha perubahan perilau penting
sebagai bagian dari identitas diri.
3. Preparation, atau tahap dimana individu berniat untuk mengubah
perilakunya dalam waktu dekat. Proses perubahan yang terjadi pada tahap
ini adalah self-liberation dimana individu membuat suatu komitmen yang
kuat untuk berubah.
4. Action, sebagai tahap dimana individu mulai merubah perilakunya untuk
mengatasi masalah. Tindakan mengubah perilaku dan faktor-faktor yang
mendukungnya membutuhkan suatu komitmen terhadap waktu dan
energi. Tahap ini melibatkan beberapa proses perubahan perilaku, antara
lain :
a. Contingency management, atau meningkatkan penghargaan untuk
perilaku baru yang sehat dan mengurangi penghargaan terhadap
perilaku yang tidak sehat.
b. Helping relationship, atau mencari dan menggunakan dukungan
sosial untuk perubahan perilaku sehat.
c. Counterconditioning, atau mengganti perilaku danpemikiran yang
tidak sehat dengan perilaku alternative yang mendukug perubahan
perilaku.
d. Stimulus control, membuang pengingat yang dapat mengarahkan
individu untuk terlibat dalam perilaku yang tidak sehat dan
menambahkan pengingat yang mengarahkan pada perilaku sehat.
5. Maintenance, atau tahap dimana individu menjaga perubahan perilaku
dari kemungkinan relapse (kembali ke perilaku yang telah ditinggalakan).
6. Termination, merupakan tahap akhir yang biasa diaplikasikan pada
perilaku adiktif. Perilaku yang tidak sehat pada tahap ini tidak akan
pernah kembali, dan individu tidak memiliki ketakutan akan kambuh.
Apapun keadaannya, meski individu tersebut merasa depresi, cemas,
bosan atau stress mereka yakin bahwa mereka tidak akan kembali ke
perilaku lamanya yang tidak sehat sebagai jalan penyelesaian masalah.
C. Aplikasi The Transtheoretical Model
Transtheoretical model ini dapat diaplikasikan pada seorang perokok,
dimana tahap perubahan perilaku precontemplation individu awalnya sama
sekali tidak berniat untuk berhenti merokok mulai memikirkan suatu pengaruh
rokok terhadap dirinya dan memiliki niat untuk berubah namun tidak dalam
waktu dekat terjadi pada tahap contemplation. Lalu saat niat berubah tersebut
semakin kuat dan individu mulai membentuk suatu komitmen meninggalkan
perilaku merokok (tahap preparation) dalam waktu dekat ia mengambil sebuah
tindakan berhenti merokok ( tahap action), kemudian mencoba untuk
mempertahankan ( tahap maintenance) masa bebas rokoknya hingga menjadi
seorang yang berhasil menghentikan penggunaan rokok ( tahap termination).
Proses ini dapat berlangsung berulang-ulang jika individu tersebut mengalami
relapse hingga mereka dapat mempertahankan perilaku barunya. Pengulangan
siklud biasanya dimulai lagi pada tahap contemplation ataupun preparation,
tergantung dari kondisi individu dan niat berhenti merokoknya.
SUMBER : Pradana, Kemal Adhi. 2008. ‘Dinamika Motivasi Mmengakhiri
Perilaku Merokok pada Mantan Perokok yang Pernah Mengalami
Fase Relapse’. Skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia.
Diakses pada tanggal 19 April 2020, pukul 23.47 WITA, melalui
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125579-155.2%20PRA%20d%20-
%20Dinamika%20Motivasi-Literatur.pdf

Anda mungkin juga menyukai