Anda di halaman 1dari 19

Pendidikan Anti-Korupsi

Untuk Perguruan Tinggi


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

FAKTOR
PENYEBAB
KORUPSI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

DUA FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

FAKTOR INTERNAL
FAKTOR
EKSTERNAL
Faktor internal
merupakan
penyebab korupsi faktor penyebab
yang datang dari diri terjadinya korupsi
pribadi karena sebab-
sebab dari luar.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

BEBERAPA PENDAPAT
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Ketika perilaku Korupsi akan terus
materialistik dan berlangsung selama masih
konsumtif masyarakat terdapat kesalahan tentang
serta cara memandang kekayaan.
sistem politik yang
masih "mendewakan“
materi maka dapat Semakin banyak orang salah dalam
"memaksa" terjadinya memandang kekayaan, semakin besar
permainan uang dan
pula kemungkinan orang melakukan
korupsi
(Ansari Yamamah : kesalahan dalam mengakses
2009) kekayaan.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENDAPAT YANG MENGARAH PADA


FAKTOR INTERNAL

1. Sifat tamak manusia,


2. Moral yang kurang kuat
menghadapi godaan,
3. Gaya hidup konsumtif,
4. Tidak mau (malas) bekerja
keras

Isa Wahyudi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENDAPAT YANG MENGARAH PADA


FAKTOR EKSTERNAL
1.Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa,
2.Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil,
3. Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan
hukum dan peraturan perundangan,
4. Rendahnya integritas dan profesionalisme,
5. Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga
perbankan, keuangan, dan birokrasi belum mapan,
6. Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan
lingkungan masyarakat, dan
7. Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan
etika

Erry Riyana Hardjapamekas


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PENDAPAT YANG MENGARAH PADA


FAKTOR EKSTERNAL

1. Faktor politik,
2. Faktor hukum,
3. Faktor ekonomi dan birokrasi
4. Faktor transnasional.

Indonesia Corruption Watch | ICW


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

1. FAKTOR POLITIK

Perilaku korup seperti penyuapan, politik


uang merupakan fenomena yang sering
terjadi. Terkait dengan hal itu Terrence Gomes
(2000) memberikan gambaran bahwa politik
uang (money politic) sebagai use of money and
material benefits in the pursuit of political
influence.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

2. FAKTOR HUKUM
Tidak baiknya substansi hukum,
Faktor hukum ini bisa mudah ditemukan dalam aturan-aturan
lihat dari dua sisi, di satu yang diskriminatif dan tidak adil;
sisi dari aspek rumusan yang tidak jelas-tegas (non
lex certa) sehingga multi tafsir;
perundang-undangan dan kontradiksi dan overlapping dengan
sisi lain adalah lemahnya peraturan lain (baik yang sederajat
penegakan hukum. maupun yang lebih tinggi).

Praktik penegakan hukum juga masih dililit berbagai


permasalahan yang menjauhkan hukum dari tujuannya. Secara
kasat mata, publik dapat melihat banyak kasus yang
menunjukan adanya diskriminasi dalam proses penegakan
hukum termasuk putusan-putusan pengadilan.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

3. FAKTOR EKONOMI

Faktor ekonomi juga merupakan


penyebab terjadinya korupsi. Hal itu
dapat dijelaskan dari pendapatan atau
gaji yang tidak mencukupi kebutuhan.

Faktor Penyebab Korupsi 14


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

4. FAKTOR ORGANISASI
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti
yang luas, termasuk sistem pengorganisasian
lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban
korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi
andil terjadinya korupsi karena membuka peluang atau
kesempatan untuk terjadinya korupsi
Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh Kompas 29/7/2004
di kota Surabaya, Medan, Jakarta dan Makasar mengenai korupsi
yang terjadi di tubuh organisasi kepemerintahan (eksekutif) maupun
legislatif disebutkan bahwa tidak kurang dari 40% responden
menilai bahwa tindakan korupsi dilingkungan birokrasi
kepemerintahan dan wakil rakyat di daerahnya semakin menjadi-
jadi. Hanya 20% responden saja yang berpendapat bahwa perilaku
korupsi di Pemerintah Daerah dan DPRD masing-masing sudah
berkurang.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

PROBLEM
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

FAKTOR INTERNAL, MERUPAKAN FAKTOR


PENDORONG KORUPSI DARI DALAM DIRI,
YANG DAPAT DIRINCI MENJADI:

Aspek perilaku individu

 Sifat tamak/rakus manusia.

 Moral yang kurang kuat

 Gaya hidup yang konsumtif.


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

FAKTOR INTERNAL, MERUPAKAN FAKTOR


PENDORONG KORUPSI DARI DALAM DIRI, YANG
DAPAT DIRINCI MENJADI:
Aspek Sosial

Perilaku korup dapat terjadi karena dorongan perilaku


keluarga. Kaum behavioris mengatakan bahwa lingkungan
keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi
orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik seseorang
yang sudah menjadi traits pribadinya.

Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan


dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia
menyalahgunakan kekuasaannya.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU PERILAKU KORUP YANG


DISEBABKAN OLEH FAKTOR DI LUAR DIRI PELAKU.
• Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi

• Nilai-nilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya


korupsi.
• Masyarakat kurang menyadari bahwa korban utama
korupsi adalah masyarakat sendiri.
• Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat
korupsi.
• Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan
bisa dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut
aktif dalam agenda pencegahan dan
pemberantasan.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU PERILAKU KORUP YANG


DISEBABKAN OLEH FAKTOR DI LUAR DIRI PELAKU.

 Aspek ekonomi
Pendapatan tdk mencukupi
Memanfaatkan peluang

 Aspek Politis
Instabilitas politik
Kepentingan politis, meraih dan mempertahankan
kekuasaan
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU PERILAKU KORUP YANG


DISEBABKAN OLEH FAKTOR DI LUAR DIRI PELAKU.

Aspek Organisasi

Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan


Tidak adanya kultur organisasi yang benar
Kurang memadainya sistem akuntabilitas yang benar
Kelemahan sistim pengendalian manajemen
Lemahnya pengawasan

Faktor Penyebab Korupsi 28


PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

Selamat datang
generasi muda
anti-korupsi

Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi

Lomba poster KPK, Karya : Christian Tumpak


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai