Anda di halaman 1dari 22

Dasar-dasar Terapi Manipulatif

“SWEDISH MASSAGE”

OLEH:

1. Rizqi Ridho Atmadja (17603144026)


2. Bama Tijabsoro (17603144033)
3. Amien Faisal B (17603144030)

ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini sebagai

tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Shalawat dan salam kami junjungkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan makna bagi kehidupan di

dunia ini.

Penulisan makalah ini merupakan perwujudan dari hasil pemahaman kami

berdasarkan dari beberapa sumber bacaan yang telah kami baca dan kami telah

berusaha menyajikan isi makalah sesuai yang diharapkan oleh Bapak Dr. Ali Satria

Graha S.pd., M.Kes. doesn pembimbing mata kuliah Dasar-dasar Terapi

Manipulatif Makalah ini kami susun dengan judul “Swedish Massage”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, ini disebabkan

karena terbatasnya ilmu yang kami miliki. Untuk itu masukan dari berbagai pihak

sangat kami harapkan demi perbaikan di masa mendatang.

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga dapat berguna dan memberikan

banyak manfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca untuk

memperluas wawasan.

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................

I.1 Latar Belakang ................................................................................................... 3


I.2 Rumusan masalah............................................................................................... 6
I.3 Tujuan ................................................................................................................ 6

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................

2.1 Swedish Massage.................................................................................................. 7

2.2 Sejarah Swedish massage ..................................................................................... 8


2.3 Anatomi dan Fisiologi Swedish massage ........................................................... 10
2.4 Indikasi dan kontra indikasi Swedish massage .................................................. 12
2.5 Manfaat Swedish massage ..................................................................................... 16

2.6 Cara melakukan Swedish massage ......................................................................... 17

2.7 Evaluasi dari cara-cara melakukan Swedish massage ....................................... 20


2.8 Analisis Swedish massage setelah aktifitas fisik ............................................... 20

BAB III PENUTUP .........................................................................................................

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 22


3.2 Saran ................................................................................................................... 22

3
BAB l

PENDHULUAN

1.1 Latar Bleakang

Kata massage berasal dari bahasa Arab yaitu "mash" yang bisa diartikan "menekan
dengan lembut", dalam bahasa Yunani disebut "massien" yang berarti "memijat atau
melutut". Massage disebut pula sebagai sebagai ilmu pijat atau ilmu lutut, para
pelakuknya biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan massaeuse untuk wanita.
Massage dapat diberikan kepada semua orang tanpa memandang jenis kelamin dan
usia, baik itu laki-laki, perempuan, orang tua, dewasa maupun anak-anak, bahkan
hewan peliharaan yang kita cintai.

Massage adalah seni gerak tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan
dan memelihara kesehatan jasmani. Gerak tangan secara mekanis ini akan
menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.

Massage sangat disukai oleh manusia bahkan hewan. Hampir setiap hari manusia
melakukan pemijatan sendiri. Sejatinya massage merupakan salah satu bentuk dari
aktivitas memanipulasi gerakan sederhana tertentu yang ditemukan manusia untuk
mengelus atau mengusap bagian badan yang sakit atau saling membelai satu sama
lain untuk menenangkan.

Massage memiliki peran yang luar biasa dalam kehidupan, massage bisa
mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tubuh. Sekarang semakin dimengerti
oleh banyak orang bahwa massage sangat dibutuhkan untuk tetap terbinanya
kebugaran jasmani walaupun hanya menggunakan manipulasi yang sangat sederhana
sebagai reaksi alamiah tubuh.

Menurut A. Rahim (1987:xiii) massage adalahh suatu perbuatan meulutu tubuh


dengan tangan (manipulasi) pada bagian-bagian yang lunak, dengan prosedur manual
atau mekanik yang dilaksanakan secara metodis dengan tujuan menghasilkan efek
fisiologis, profilaktis, dan terapeutis bagi tubuh.

Menurut Tairas (2000:1-2), massage adalah suatu metode refleksiologi yang


bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan genjotan-genjotan
atau pijatan-pijatan kembali aliran dara pada titik-titik sentrarefleks.
Hal senada diutarakan oleh C.K Giam (1993:172) massage adalah manipulasi
jaringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot,
pernafasan, sirkulasi darah, dan limpa secara lokal maupun umum. Dengan tekanan
dan regangan pada otot, maka akan memberikan efek stimulus. Penekanan

4
menyebabkan kompresi jaringan lunak dan mengubahs ujung-ujung saraf yang
berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan memberikan ketegangan pada
jaringan lunak.

Menurut Mumford (2001:10) massage adalah rangkaian yang terstruktur dari tekanan
atau sentuhan. Tangan dan bagian tubuh yang lain seperti lengan bawah dan siku
dapat digunakan untuk memanipulasi diatas kuliat, terutama pada bagian otot dengan
gerakan, menggosok, memukul, dan menekan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat kemudian kita simpulkan bahwa
massage adalah tindakan instingtif yang dilakukan dengan dengan manipulasi
tertentu, seperti mengurut, menggosok, memukul, dan menekan pada bagian tubuh
tertentu yang dapat menghasilkan efek fisiologis, profilaktis, dan terpeutis bagi tubuh.

Massage merupakan suatu pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan


tubuh manusia. Karenanya bila seseorang mempelajari massage harus terlebih dahulu
mengetahui ilmu-ilmu tentang tubuh manusia seperti, anatomi, fisiologi, kinesiologi
dan kesehatan. Massage dapat dipelajari oleh semua orang dari berbagai lapisan
masyarakat, baik secara alamiah maupun ilmiah, dari cara tradisional sampai modern,
menggunkan alat yang dirancang dengan gerakan otomatis.

5
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud swedish massage?


2. Bagaimana anatomi pada swedish massage?
3. Apa saja efek fisiologi pada Swedish massage?
4. Apa saja indikasi dan kontra indikasi pada Swedish massage?
5. Apa manfaat swedih massage?
6. Analisis mengenai Swedish massage?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui indikasi dan kontra indikasi pada Swedish massage


2. Mengetahui cara memprktekkan Swedish massage
3. Mengetahui manfaat dari Swedish massage
4. Dapat menambah pengetahuan mengenai Swedish massage

6
BAB II
Pembahasan

2.1 Swedish Massage

Istilah "Swedish Massage" mengacu pada berbagai teknik yang dirancang


khusus untuk merelaksasi otot dengan menerapkan tekanan terhadap otot dan tulang
yang lebih dalam, dan menggosok di/ke arah yang sama dengan aliran darah kembali
ke jantung. pijat Swedia dikembangkan tahun 1700 oleh seorang dokter Swedia
bernama Per Henrik Ling. Pijat Swedia dan terapi fisik dipelopori oleh ahli fisiologi
Swedia, Per Henrik Ling (1776-1839) di Universitas Stockholm.

Pijat Swedia adalah fondasi untuk jenis pijat Barat lainnya, termasuk pijat
olahraga, pijat jaringan dalam, dan pijat aromaterapi. Penemuan pijat Swedia diakui
ke Pehr Henrik Ling (1776-1839), seorang dokter terkemuka Swedia dan guru
permaianan anggar yang dikombinasikan dengan senam Cina dan teknik medis pada
awal tahun kedokteran olahraga di abad ke-19 untuk menciptakan sebuah sistem
untuk menghilangkan sakit/cidera otot, meningkatkan fleksibilitas dan kesehatan
umum. teori Ling dipopulerkan oleh sesama dokter Swedia, Johann Mezger, yang
membantu melegitimasi teknik Ling dalam benak masyarakat dengan memberi nama
Perancis. Kebanyakan pijat yang dipraktekkan di barat berasal dari karya asli Ling.

Swedish Massage adalah manipulasi pada jaringan tubuh dengan teknik


khusus untuk mempersingkat waktu pemulihan dari ketegangan otot (kelelahan),
meningkatkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan beban kerja jantung (Ken Gray,
2009: 1).

7
2.2 Sejarah Swedish massage

Pijat Swedia memiliki fondasi dalam konsep Barat anatomi dan fisiologi yang bertentangan
dengan sistem pijat Asia yang mendasarkan konsep pada kerja energi pada "garis duyung"
atau garis sen. Konsep ini disebut pijat Swedia karena dipelopori oleh ahli fisiologi Swedia,
Per Henrik Ling (1776-1839) di Universitas Stockholm. Pada awal abad ke-19, Ling
menciptakan sistem yang disebut "Senam Medis" yang mencakup gerakan yang dilakukan
oleh seorang terapis, dan akhirnya dikenal sebagai "gerakan Swedia" ketika datang ke
Amerika Serikat pada tahun 1858. Sekarang hanya dikenal sebagai pijat Swedia dan menjadi
dasar untuk jenis pijat Barat lainnya yang meliputi pijat olahraga, pijat jaringan dalam, dan
pijat aromaterapi

Per Henrik Ling

Per Henrik Ling (1776-1839) adalah seorang pendidik Swedia dan pelopor
medis dalam Terapi Fisik. Sepanjang hidupnya, Ling sering menderita penyakit fisik,
seperti rematik, penyakit paru-paru, dan asam urat. Namun, ketika tinggal di atas
kapal, ia mengembangkan minat dalam olahraga senam dan mulai melihat perubahan
positif dalam kesehatannya, khususnya, sehubungan dengan encok lengannya.

Peningkatan kesehatan ini membuat Ling terpesona, tetapi dia menyadari bahwa
senam saja tidak akan cukup untuk mencapai kesehatan yang optimal. Karena itu, ia
memutuskan untuk mendedikasikan dirinya pada kebugaran fisik dan budaya. Dia
mempelajari fisiologi medis, anatomi, dan latihan bentuk lainnya, khususnya sistem
Senam Denmark milik Franz Nachtegall.

Pada awal abad ke 19 Melalui studinya di bidang fisiologi dan olahraga, Ling
akhirnya mengembangkan sistem olahraga dan senam, yang disebutnya “Senam
Medis” dipengaruhi oleh seni bela diri Tiongkok dan teknik medis "Tuina"
("perawatan tangan-pada-tubuh China"), menggabungkan fitur-fitur Tiongkok dengan
pengobatan olahraga awal abad ke-19 dan menciptakan sistem "Senam Medis" untuk
"menghilangkan sakit otot, meningkatkan fleksibilitas dan meningkatkan kesehatan
umum". Kombinasi ini melahirkan asal "Pijat Swedia"

Senam Medis termasuk senam, peregangan, dan bahkan beberapa teknik pijat,
meskipun penting untuk dicatat bahwa teknik pijat ini tidak dikodifikasi atau awalnya
dimaksudkan untuk dipraktikkan secara independen dari seluruh sistem Senam
Medis. Senam medis Ini menjadi dikenal sebagai "gerakan Swedia" di Eropa dan
"Gerakan penyembuhan Swedia" ketika mereka datang ke A.S. pada tahun 1858.
Namun pada masa sekarang hanya dikenal sebagai “pijat Swedia.”

8
Pada tahun 1813, ia mendirikan Royal Central Gymnastic Institute, yang
memberikan sistemnya pengakuan nasional dan pada tahun 1835, Ling terpilih
menjadi Royal Swedish Academy, yang merupakan kehormatan nasional tertinggi
yang diberikan kepada seorang akademisi di Swedia (lembaga yang sama yang
memberi penghargaan Noble Hadiah). Per Henrik Ling meninggal pada tahun 1839
karena TBC, tetapi warisannya akan terus hidup, terutama dalam sejarah terapi pijat,
di mana ia secara kontroversial masih dikenal sebagai Bapak Pijat.Namun ada
beberapa kontroversi seputar penunjukannya sebagai "Bapak Pijat," dan banyak
orang menyatakan bahwa teknik yang digunakan Ling dipinjam dari praktisi
"sentuhan medis" dan pijat dari Tiongkok, Mesir, Yunani, dan Romawi.

Teori dan praktik Ling kemudian dipopulerkan oleh seorang dokter Belanda, Johann
Georg Mezger (1838-1909), yang memainkan peran penting dalam melegitimasi
teknik Ling di depan umum (Calvert, 2010). Dia menyederhanakan gerakan
berdasarkan senam yang dikembangkan oleh Ling dan mengkategorikan metode
manipulasi jaringan lunak menjadi empat kategori teknik yang luas menggunakan
istilah Prancis "effleurage (stroke panjang dan meluncur), petrissage (mengangkat
dan memijat otot), gesekan (tegas, dalam, gerakan menggosok melingkar), dan
tapotement (gerakan menyadap cepat atau perkusi). Getaran (menggetarkan atau
menggetarkan otot-otot spesifik) kemudian ditambahkan sebagai kategori teknik
kelima ketika pijat Swedia mendapatkan popularitas pada akhir 1800-an (Oils and
Plants; Benjamin & Tappan, 2004).

Gerakan-gerakan itu kemudian dikenal sebagai "gerakan Swedia" di Eropa dan


sebagai "Gerakan Gerakan Swedia" ketika praktik itu tiba di A.S. pada tahun 1858 .
George Taylor dari New York, Hartvig Nissen di Washington, DC, Baron Nils Posse
di Boston, Kurre Ostrom di Philadelphia, dan Axel Grafstrom di New York adalah
tokoh luar biasa dalam sejarah awal penyembuhan gerakan Amerika Serikat. Pada
awal abad ke-20, gaya pijat Mezger diadopsi oleh para praktisi penyembuhan gerakan
Swedia (Benjamin & Tappan, 2004).

Saat ini Swedish Massage melibatkan berbagai teknik yang bertujuan untuk
merelakskan "otot dengan memberikan tekanan pada otot dan tulang yang lebih
dalam, dan menggosoknya ke arah yang sama dengan aliran darah yang kembali ke
jantung" (The Alexander Touch). Kebanyakan pijatan yang dipraktikkan di Barat
setidaknya sampai taraf tertentu berasal dari karya asli Ling (Ury, 2009).

9
2.3 Anatomi dan Fisiologi Swedish massage

Pijat Swedia adalah tidak hanya untuk mendapatkan relaksasi tetapi juga untuk
membantu memberantas atau mengurangi masalah nyeri kronis yang mungkin
mereka alami dari waktu ke waktu.

Selain pengobatan, pijat Swedia yang menampilkan berbagai gerakan pijat termasuk
Effleurage, Vibration, Friction, Tapotement dan Petrissage bekerja meringankan
berbagai jenis nyeri otot yang disebabkan oleh kram atau bahkan cedera. Di bawah
ini beberapa cara di mana masalah anatomi depan dapat diselesaikan atau bahkan
dicegah melalui Terapi Pijat Klasik.

Gerakan dorongan dari pijatan klasik dilakukan ke arah jantung, dengan tujuan
melemaskan otot-otot tegang untuk secara efektif memberantas racun yang
terperangkap di dalamnya. Penumpukan racun dapat menyebabkan dampak negatif
dalam tubuh manusia terutama di dalam perut jika tidak dikeluarkan dari dalam tubuh
setiap hari.

pijat Swedia untuk sakit tulang belakang

Hampir semua orang pernah mengalami sakit punggung bagian bawah yang sebagian
besar karena postur tubuh yang buruk atau mengangkat benda berat dengan tekanan
yang tidak seimbang.

Lembur, regangan, dan ketegangan dalam bentuk 'simpul' akan terakumulasi dalam
punggung bawah yang menyebabkan tidak hanya rasa tidak nyaman tetapi juga
mengakibatkan saraf tertekan. Saraf ketika tertekan, mengakibatkan sirkulasi aliran
darah yang lebih rendah yang terjadi sehingga seluruh fungsi anatomi manusia dapat
terganggu.

usapan panjang dari pijatan Swedia bekerja secara efektif ke arah gerakan pijatan
yang menembus sampai tulang untuk mengurangi tekanan pada saraf untuk aliran
darah yang lebih baik, sehingga racun dalam tubuh akan keluar dan meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.

10
Setelah relaksasi saraf dalam tulang belakang, sirkulasi aliran darah dapat lebih
teratur sehingga akan meningkatkan aliran oksigen serta memperbaiki postur tubuh.

Peningkatan aliran darah melalui pijatan Swedia juga diperlukan dalam meningkatkan
produksi serta pelepasan Endorfin; (komponen yang membantu memerangi dan
mengurangi rasa sakit tubuh.)

Karena pijatan Swedia menargetkan relaksasi seluruh tubuh, sirkulasi darah secara
efektif dapat mengarah pada peningkatan sistem kekebalan yang kemudian dapat
melawan infeksi, cedera, dll. Sangat disarankan oleh praktisi kesehatan untuk
menikmati terapi pijat alami, khususnya bagi mereka yang menderita masalah nyeri
kronis

Efek fisiologis swedsih massage

ManfaatSwedish massageyang dilakukan pada tubuh dapat memberikan efek


fisiologis yaitu berupa :
peningkatan aliran darah, aliran limfatik, stimulasi sistem saraf, meningkatkan
aliran balik vena. Dapat menghilangkan rasa sakit yaitu dengan cara
meningkatkan ambang rasa sakit, oleh karena peningkatan produksi hormon
endorphin. Penelitian yang dilakukan oleh Dubrouvsky (1990)menunjukkan
bahwa massage secara langsung dapat meningkatkan aliran vena di kulit serta
meningkakan aliran balikvena. Meningkatnya aliran balik vena ini akan membantu
secara efisien pengembalian darah ke jantung, serta membantu mengalirkan asam
laktat yang tertimbun dalam otot sehingga membantu mepercepat elimin asiasam
laktat dalam darah dan otot(Cafarelli & Flint, 1992; Corrigan, 1997).
Masih banyak lagi penelitian yangdapat membuktikan manfaat fisiologi dari massage

11
Proses dari fisiologimassageini diuraikan oleh Best (2008:446) :
1. Membantu mengurangi pembengkakan pada fase kronis lewat mekanisme
peningkatan aliran darah dan limfe.
2. Mengurangi persepsi nyeri melalui mekanisme penghambatan rangsang nyeri
(gate control) sertapeningkatkan hormonmorphin endogen
3. Meningkatkan relaksasi otot sehingga mengurangi ketegangan/spasme atau
kramotot.
4 Meningkatkan jangkauan gerak, kekuatan, koordinasi, keseimbangan dan
fungsi otot sehingga dapatmeningkatkan performa fisik atlet sekaligus
mengurangi resiko terjadinya cedera pada atlet.
5 Berpotensi untuk mengurangi waktu pemulihan dengan jalan meningkatkan
supply oksigen dan nutrisi serta meningkatkan eliminasi sisa metabolisme
tubuh karena terjadi peningkatan aliran darah

2.4 Indikasi dan kontra indikasi Swedish massage

Indikasi untuk pijatan

Definisi dari indikasi untuk pijatan secara harfiah, alasan untuk memberikan pijatan
pada seseorang, atau sebagai syarat bahwa pijatan dapat mempengaruhi secara positif.
Misalnya, alasan untuk merekomendasikan pijatan adalah jika mereka merasakan
sakit atau tegang di bagian tubuh mereka.

Daftar indikasi untuk pijatan sangat luas, seperti yang Anda bayangkan, tetapi di sini
ada beberapa yang umum untuk membantu Anda memahami prinsip: nyeri
punggung, nyeri leher atau bahu, kejang otot, kelemahan otot, whiplash, cedera saraf,
carpal tunnel syndrome , linu panggul, sirkulasi yang buruk, tendinitis, radang sendi,
fibromyalgia, sembelit, sakit kepala dan migrain, gangguan sinus dan masalah kulit.

12
Kontra indikasi

penanganan yang
Kondisi Gejala Konsekuensi
dapat dilakukan

panas,
kemerahan,
bengkak,
Dengan metode
sakit Dapat
Kondisi RICE (Rest, Ice,
-terkilir, memperparah
eradangan Compress,
tegang, kondisi
elevation).
peradangan
pada sendi,

-pembuluh
darah
-suntik varises
membesar -tekanan atau
-- Suplemen
dan memutar pijatan dapat
nutrisi dengan Vit
Varises yang memperparah
C dan
disebabkan kerusakan
bioflavinoid
katuup yang -
direkomendasikan
rusak

-pijat dapat
-peradangan
memindahkan
pembuluh Menunggu izin
gumpalan
darah dari medis atau
Penggumpalan yang mungkin
-hangat, menggunakan
darah menyebabkan
kemerahan obat pengencer
serangan
-terjadi pada darah
jantung atau
usia lanjut
stroke

Penyakit -tekanan - jantung / - bekerja hanya


jantung darah tinggi tubuh mungkin ketika dikontrol

13
yang tidak tidak dapat dengan obat dan
stabil menerima menghindari stres
-penyemitan peningkatan
pembuluh sirkulasi
nadi

– ketidak -ijatan data


Hemophilia
mampuan mengakibatkan -mengetahui
( gangguan
darah memar atau pantangan dari
pembekuan
membeku kerusakan klien
darah)
jaringan

Sering tidak
-pijat sirkulasi
menimbulkan
Menyebabkan mungkin bisa
gejala atau
Diabetes kerusakan bermanfaat tetapi
kencing akan
jaringan lakukan dengan
dikrumuni
hati-hati
oleh semut

-
Perubahan Menggunakan
mengakibatkan
kehamilan hormonal saran dari dokter
keguguran
pada wanita kandungan

-Demam
-peradangan
-pijatan dapat -melakukan
kelenjar
membuat konsultasi atau
Infeksi local getah bening
gangguan pada pemeriksaan
Seperti :cacar
system imune dokter
air,DBD,
campak

-terinveksi
oleh bakteri
-dapat
atau virus -konsultasi ke
Penyakit kulit menulari orang
-parasit pada dokter ahli kulit
menular lain
kulit
(kudis,panu)

14
2.5 Manfaat Swedish massage

1. Efek Relaksasi. Pijat Swedia akan bermanfaat menenangkan sistem saraf dan
melemaskan ketegangan otot.
2. Mengurangi Stres. Banyak dari kita menjalani kehidupan yang menuntut, baik
dengan jadwal yang terlalu padat maupun terlalu banyak bekerja. Stres dapat
bermanifestasi dalam tubuh dengan meningkatnya ketegangan otot dan terkadang
nyeri. Stres dapat bermanifestasi dalam pikiran dengan meningkatnya kekhawatiran
atau kecemasan. Pijat Swedia membantu membersihkan tubuh dan pikiran dari
respons yang tidak diinginkan terhadap stres.
3. Meningkatkan Fleksibilitas. Pijat Swedia akan memperpanjang otot, membuka
sendi dan mengurangi pembengkakan, yang semuanya akan memudahkan gerakan
dan meningkatkan fleksibilitas.
4. Perbaiki Postur. Sementara ketidakseimbangan postural memiliki banyak sumber,
termasuk otot yang bekerja terlalu keras karena tekanan yang berulang, otot yang
kelebihan kompensasi untuk meredakan stres pada otot yang bekerja terlalu keras,
duduk yang lama, atau cedera, Pijat Swedia membantu meringankan genggaman otot
yang mendasari ketidakseimbangan postural.
5. Memperlancar peredaran Darah. Pijat melebarkan pembuluh darah dan
memperluas pori-pori membran dalam tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh Anda
untuk memberikan darah segar ke otot dan organ.
6. Meningkatkan hormone Endorphin untuk Meningkatkan Mood. Penelitian
menunjukkan peningkatan serotonin dan dopamin pada penerima pijat, meningkatkan
suasana hati dan perasaan kesejahteraan emosional mereka.
7. Membersihkan sisa metabolisme. Ketika pijatan merangsang sirkulasi, ia
memuntahkan asam laktat dan asam urat yang menumpuk di otot karena terlalu
sering digunakan.
8. Meningkatkan Range of Motion. Pijat Swedia, menggabungkan teknik peregangan
dan rentang gerakan, akan membuka dan melumasi sendi untuk meningkatkan
jangkauan dan lebih banyak gerakan cairan.
9. Meningkatkan Kekebalan tubuh . Karena Swedish Massage juga mendorong
aliran cairan limfatik, itu meningkatkan limfosit, sel kekebalan yang diproduksi di
kelenjar getah bening.
10. meningkatkan Suplai Nutrisi ke Otot. Dengan meningkatkan sirkulasi, Pijat
Swedia meningkatkan suplai darah dan nutrisi ke otot.
11. Meningkatkan Energi. Peningkatan sirkulasi juga berarti lebih banyak oksigen yang
dikirim ke seluruh tubuh, menghasilkan peningkatan energi.
12. Memperbaiki kualitas Tidur. Studi menunjukkan bahwa memijat meningkatkan
kadar serotonin dalam tubuh, sehingga Anda dapat tertidur lebih cepat dan tetap tidur
lebih lama.

15
2.6 Cara melakukan Swedish massage

1. Si pemijat meminyaki kulit pasien dengan minyak pijat dan melakukan


berbagai sapuan pijat. Gerakan-gerakan ini memanaskan jaringan otot,
melepaskan ketegangan dan sedikit demi sedikit melemaskan/menghancurkan
simpul otot atau jaringan tubuh yang disebut adhesi.
2. Sebelum dimulainya perawatan pijat, Si pemijat (ahli pijat) akan bertanya
tentang riwayat cedera fisik pasien sebelumnya. Tujuan utamanya adalah agar
si pemijat dapat berhati-hati dalam melakukan pijatan untuk mencegah
kerusakan lebih lanjut dan membantu dalam proses penyembuhan untuk
jaringan sekitarnya pada daerah yang terluka.
3. Setelah konsultasi, si terapis memerintahkan kamu untuk berbaring telungkup
di atas tempat pijat yang telah disediakan. Ia akan menanyakan kesiapan kamu
untuk memulai pijat.
4. Selama pijatan kamu biasanya dalam keadaan memakai pakaian dalam yang
ditutupi dengan kain/handuk. Si pemijat menyatakan hanya bagian lengannya
saja yang melakukan, teknik yang disebut draping.
5. Yang biasanya si pasien memulai pijatan dengan berbaring telungkup dengan
wajah menghadap kebawah sehingga tulang pasien tetap netral. Si terapis
memulai pijatan dari punggung pasien, menggunakan berbagai sapuan pijat
yang mencakup effleurage, meremas, gesekan, peregangan dan tepukan ringan
(tapping).
6. Ketika selesai dengan bagian punggung belakang, dilanjutkan dengan tungkai
bawah bagian belakang (kaki). Ketika selesai bagian belakang, lalu ia keluar
ruangan dan menyuruh kamu untuk tidur terlentang dengan menutupi dengan
handuk yang telah disediakan. si pemijat kemudian memijat bagian depan
masing-masing kaki, kedua lengan, dan umumnya berakhir dengan leher dan
bahu.

16
Selain itu, ada total 5 teknik pijatan dasar yang digabung untuk memberikan pijatan seluruh
tubuh yang disesuaikan untuk setiap pelanggan sesuai dengan tipe dan tujuan tubuh mereka;
mereka termasuk yang berikut:

1. The Effleurage Strokes


Effleurage dianggap sebagai pijatan paling menenangkan yang digunakan
dalam sesi Swedish massage yang terdiri dari tekanan yang dilakukan secara
konsisten yang dimulai dari pundak dan berlanjut sampai pertengahan untuk
melepaskan ketegangan. Effleurage teknik yang baik dilakukan dengan
tekanan yang stabil dan dengan kecepatan yang lemah. Menggunakan ritme
yang pelan. Gerakan ini membuat penerima santai dan menghangatkan
jaringan otot dan mempersiapkan untuk gerakan selanjutya (George Downing,
1990: 32).
2. The Petrissage Strokes (meremas dengan telapak tangan)
Gerakan Petrissage relatif lebih intens daripada Effleurage; cara kerjanya
menarik otot-otot seperti terpisah dari tulang melalui gerakan memijat. Di
sela-sela memijat, terapis menekan atau bahkan memutar otot untuk
menghilangkan racun yang terperangkap di dalamnya.Bahkan dengan
peningkatan tekanan, pijatan Petrissage memberikan relaksasi maksimal
dengan membuka simpul-simpul yang tegang oleh karena itu, membantu
meningkatkan aliran darah di sekitar anatomi klien.

3. Friction (menggosok)
Pada semua area yang bermasalah dan mengalami ketegangan di dalam tubuh,
seorang terapis melakukan dengan menggunakan cara digesek sekaligus
diberikan tekanan dengan bantuan ujung jari atau ibu jari dalam gerakan
melingkar dengan tekanan yang disesuaikan yang akan membantu gerakan
pijatan menembus hingga otot-otot bagian dalam sehingga menghilangkan
atau mengurangi peradangan.

4. The Tapotement Strokes


pijatan tapotement biasanya digunakan pada akhir sesi pemijatan di mana
terapis memberikan gerakan berirama melalui ketukan cepat yang konstan
dengan menggunakan pergelangan tangannya. Selain dari pergelangan tangan
mengetuk tubuh dalam pola yang berulang, jari-jari, sisi tangan, dan kepalan
tangan, dapat digunakan untuk mencapai tujuan pijatan yang terbaik.Intensitas
irama ritme dapat bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Teknik taptement :

17
a) Beating(pukulan) Memberi rangsang yang kuat terhadap pusat saraf spina,
serabut-serabut saraf, dan sekaligus dapat mendorong sisa-sisa pembakaran
yang masih tertinggal di sepanjang sendi ruas tulang belakang beserta otot-
otot di sekitarnya (Bambang Priyonoadi, 2008: 12)
b) Clapping( tepukan) Memberi rangsang serabut-serabut saraf tepi (perifer),
terutama di seluruh daerah pinggang dan punggung.
c) pincing (jepitan) Memberi rangsang serabut saraf tepi, melancarkan
peredaran darah dan juga merangsang organ-organ tubuh bagian dalam

5. Getaran
Getaran sebagai teknik pijat untuk terapi pijat klasik biasanya tidak digunakan
untuk periode waktu yang lebih lama; Namun, masih merupakan bentuk yang
sangat efektif untuk melepaskan ketegangan yang terdapat dalam tubuh.cara
Ini melibatkan terapis dengan kuat menempatkan ujung jari mereka pada
bagian tubuh yang akan dipijat dan getaran tangan yang dihasilkan untuk
memberikan pengaruh pada tubuh dan secara efektif merileks kan saraf yang
tegang untuk memperlancar aliran darah.

18
2.7 Evaluasi dari cara-cara melakukan Swedish massage

konsep pijatan dasar seperti mengikuti sirkulasi kelenjar getah bening,


menyesuaikan intensitas pijatan dan kombinasi sesuai dengan keinginan klien
juga penting untuk diikuti untuk memberikan pengalaman pijat yang efektif
sehingga tiap-tiap pijatan akan memberikan efek yang dapat memuaskan klien
dan memberikan manfaat yang meningkatkan kondisi fisik klien. pijat Swedia
memiliki efek detoksifikasi pada tubuh dan kamu dapat mendorong ini dengan
banyak minum air mineral dan menghindari kafein, nikotin dan alkohol untuk
24 jam ke depan. Juga mencoba untuk menghindari latihan berat selama 24
jam setelah pengobatan dan beristirahat dan biarkan efek pijat bekerja dalam
tubu sehingga akan memberikan hasil maksimal.

2.8 Analisis Swedish massage setelah aktifitas fisik


Analisis Swedish massage setelah melakukan aktifitas fisik
Ketika seorang atlit melakukan aktifitasfisik seperti pertandingan atau
latihan yang mengutamakan fisikdidalamnyaketegangan oto pasti akan
dialami setelahnya karena hal tersebut meningkatkan
kadarmetabolisme didalam tubuh setelah tubuh tersebut melakukan
aktifitas fisik yang dengan intensitastinggi.Penelitian membuktikan bahwa
penggunaan masase setelah pertandingan mengurangi waktu pemulihan
dasecara bermakna dapat mencegah nyeri setelah pertandingan
(DOMS:delayed onset of muscle soreness)(Hilbertet al.2003: 72)
Sebelum dilakukanmanipulasi dengan menerapkan swedish massage
pengetahuan atlit, pelatih dan masseur sangat dibutuhkan yaitu terlebih
dahulu melakukan pendinginan. Setelah itu masseur dapat menerapkan
perlakuan kepada atlit. Dari manfaat swedish massage ini diharapkan
dapat mempercepat pemulihan otot yang tegang setelah menerima beban
yang berat dapat kembali dalam keadaan rileks dan istirahat. Pada saat
kondisi ini akan terjadi peningkatan balikan darah vena sehingga dapat
meningkatkan proses pembersihan sisa metabolisme.Sehingga seorang
masseur dapat dengan mudah mengidentifikasi letak nyeri yang diakibatkan
aktifitas yang berat ketika atlit melakukan aktifitas. Masase setelah
pertandingan biasanya dilakukan sekitar 10 sampai 15 menit.

19
Rekomendasi beberapa jenis teknik yang bisa dilakukan ketika melakukan
perlakuan untuk pemulihan sebagai berikut :
1. .Effleurage untuk menenangkan sistem saraf

2. Friction untuk mengembalikan serabut otot pada posisinya serta


meningkatkan sirkulasi darah dan limfe.

3. Petrissage untuk mengurangi kekakuan otot.

4. Vibration yang bertujuan untuk menghancurkan sel-sel yang


menggumpaal ketika setelah melakukan aktifitas

5. Tapotement diakhiri effleurage (usapan lembut yang tidak putus) kompresif


untuk meringankan rasa nyeri.Dengan catatan apabila seorang atlit
mengalami luka luar maka pengobatan secara medis yang paling utama
dilakukan. Kemudian apabila didapati adanya luka memar ditandai
dengan gejala strain atau sprain agar masseur melakukan penanganan secara
dini agar tidak semakin memburuk apa yang dialami oleh atlit tersebut.
Manipulasi dilakukan selama 1 atau 2 jam secukupnya setelah latihan
agar pelebaran pembuluh darah yang dialami dapat kembali normal pada
saat menjalani latihan kembali nantinya. Masase setelah pertandingan
dilakukan secara ringan dengan intensitas ringan untuk menghindari
perburukan cedera yangterjadi (Martinet al.1998: 30).
Perlakuan swedish massage setelah melakukan aktifitas fisik ini untuk
meningkatkan pembuangan metabolisme yang ada didalam tubuh dan
mengurangi pembengkakan. Eufleurage ringan disini akan mengurangi
pembengkakan yang terjadi sedangkan petrissage akan membantu
menghilangkan toksin dan mengurangi ketegangan atau pengerasan otot. Pada
prinsipnya massage setelah aktifitas fisik berguna untuk mempercepat
kembalinya fungsi homeostasis, mengatasi keteganngan otot, kram dan
inflamasi (Callaghan 1993: 28)
Sehingga ketika seorang atlit akan memulai latihan kembali atau memulai
pertandingan kondisi fisiknya akan kembali seperti sedia kala seperti
ketika atlit tersebut belum melakukan aktifitas apapun. Setidaknya dapat
membantu pemulihan dapat terjadi secara cepat dengan diberikan
manipulasi dalam swedish massage

20
BAB II
Penutup

3.1 kesimpulan

Swedish massage merupakan tkenik memijat yang mengandalkan sentuhan


dengan teknik khusus untuk mempersingkat waktu pemulihan dari ketegangan
otot (kelelahan), meningkatkan sirkulasi darah tanpa meningkatkan beban
kerja jantung.dengan menggunakan teknik Effleurage Strokes Petrissage
Strokes, Getaran, kocokan dan Tapotement Strokes.

3.2 Saran

Perhatikan indikasi dan kontra indikasi sebelum melakukan massage untuk


mengetahui penanganan yang paling tepat sehingga dapat mendapatkan
penanganan yang tepat dan dapat memperoleh kesembuhan. Jangan lupa
untuk mengutamakan pola hidup sehat dan berhati-hati dalam melakukan
kegiatan fisik.

21
Daftar pustaka

 https://thespabreckenridge.com/what-is-swedish-massage-therapy/
 http://ozansundel.blogspot.com/2016/04/pijat-swedia-swedish-massage.html
 https://www.amcollege.edu/blog/dutch-origins-of-swedish-massage-amc-miami
 https://elementsmassage.com/brea/swedish-massage
 https://thespabreckenridge.com/the-most-popular-western-massage-the-swedish-
massage/
 Callaghan, M. J. (1993).The role of massage in the management of the
athlete: a review.BritishMedical Journal 27 (1): 28
 Cafarelli, E. and F. Flint (1992). The role of massage in preparation for
and recovery from exercise. Sports Med14 (1): 8
 Aourell M, Skoog M, Carleson J. Effects of Swedish massage on blood
pressure. Complement Ther Clin Pract. 2005;11:242–6.
 Goats, G. C. (1994).Massage--the scientific basis of an ancient art: Part 1. The
techniques. British Journal ofSports Medicine28(3): 149.
 https://www.healingtouchcharlotte.com/2013/10/18/anatomy-massage-swedish-
massage/
 https://www.tripsavvy.com/what-is-a-swedish-massage-3090297
 https://www.ukessays.com/essays/beauty-therapy/human-anatomy-and-
physiology.php
 http://www.massageschoolnotes.com/swedish-massage-contraindications/
 https://www.osmosis.com/blog/13-therapeutic-benefits-of-swedish-massage/

22

Anda mungkin juga menyukai