Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MASSAGE OLAHRAGA
“ MEMAHAMI MENGENAL ASAL MULA MASSAGE SERTA
SARANA DAN PRASARANA DALAM SPORT MASSAGE ’’

DOSEN PENGAMPU:
Tommy Adherson, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Assayya Datina Aprilia


2. Juanda Akbar Putra
3. Muhammad Yadi
4. Putri Lestari
5. Robi Favian
6. Taufik Hidayat
7. Wulan Apriyanti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN


REKREASI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah g berjudul [judul makalah] tepat waktu.
Makalah [judul makalah] disusun guna memenuhi tugas [dosen/guru] pada [bidang studi/mata kuliah]
di [sekolah/nama kampus]. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang [topik makalah].

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] selaku [guru mata
pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Bungo, 19 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………..………………………………..…………….......…i

DAFTAR ISI…….……….……………………………………............................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah ………………....……………….…………...……….4
1.2         Rumusan Masalah…………………………...…………………............……….4
1.3         Tujuan Permasalahan..……………..…………...………..……………………...4
BAB II PEMBAHASAN
A.  Sejarah Massage di Indonesia…………………..…………......................................7

B. Tujuan Massage Olahraga………..……………………………………………….....7

C.    Persyaratan Massage Olahraga…………………………………………....………..8

D.       Sarana dan Prasarana………………………………....……....................…………8

BAB III PENUTUP


   A.  Kesimpulan……………….…………….………………………….....……..................9
B.  Saran…………...……....……….………………...……………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA…………………......................……………………...………...........10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini massage telah menjadi bagian yang penting dalam pembinaan olahragawan,
terutama dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat pemulihan,
mencegah dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya itu sekarang
menjadi perhatian ilmu massage. Selain itu, massage mulai merambah ke dalam dunia bisnis, dimana
banyak salon, panti pijat yang memberikan layanan massage. Dari contoh tersebut, membuktikan
bahwa massage sangat penting untuk dipelajari karena fungsinya yang sangat penting dalam
pemulihan kondisi tubuh.

Massage adalah suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap
anggota tubuh yang lunak. Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorbsi, sekresi,
mempelancar distribusi energi dan nutrisi kedalam jaringan, serta  dapat memperbaiki tonus otot dan
fungsi syaraf. Massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar manfaatnya
dalam membantu mengembalikan tubuh kepada keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan
kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan
lemas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah sejarah Massage Olahraga di Indonesia?


2. Apa tujuan Massage Olahraga ?
3. Apa saja persyaratan Sport Massage ?
4. Apa saja sarana dan prasaran Massage Olahraga ?

1.3 Permasalahan

1. Mengetahui sejarah perkembangan Massage Olahraga di Indonesia


2. Mengetahui tujuan Massage Olahraga
3. Mengetahui persyaratan Sport Massage
4. Memahami apa saja sarana dan prasarana Masaage Olahraga
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN MASSAGE DI INDONESIA

1.      Masa Pra-Sejarah.
Pada masa ini bukti telah mendukung posisi massage yang telah dipraktekkan oleh
beberapa kelompok orang di dunia. Para arkeolog telah menemukan artifak-artifak yang
menunjukkan penggunaan massage di sejumlah wilayah di dunia. Meskipun tidak ada bukti
pre-historis langsung yang menjelaskan penggunaan massage untuk alasan medis, bukti tidak
langsung sangat jelas menunjukkan kaitan massage dengan medis. Lukisan-lukisan di gua
Eropa (abad 15000 SM), misalnya, menunjukkan apa yang bisa disebut sebagai kegunaan
sentuhan terapi. Pada periode sejarah, catatan-catatan tertulis dan bergambar menunjukkan
penggunaan massage.

2.      Masa Kuno (Leluhur).


Pada masa ini di kawasan timur, pemikiran/ perhatian terhadap sakit telah ditulis di Cina
selama ribuan tahun, dan catatan telah menunjukkan bahwa praktek massage telah ada
semenjak 3000 SM. Namun, pada periode antara abad kedua sebelum masehi (yakni 200-101
SM) dan abad pertama sebelum masehi (yakni 1-101 SM), pengobatan di Cina telah mulai
ada. Naskah-naskah yang ditemukan di Cina mulai abad kedua sebelum masehi membahas
massage sebagai salah satu metode perawatan terhadap penyakit yang beraneka-ragam.
Namun, kiranya perlu diingat bahwa akupuntur tidak termasuk (meskipun akupuntur telah
disebut dalam tulisan kedokteran Cina sejak abad 90 sebelum masehi). Dengan menggunakan
pengetahuan mereka tentang massage dan juga akupuntur (gambar1-2), bangsa Cina
memnembangkan suatu aliran atau gaya massage yang mereka sebut dengan “anma” atau
“anmo”. Bangsa cina telah mengembangkan seni massage dengan sangat baik dan bangsa ini
pula yang pertama kali melatih dan mempekerjakan pemijat tuna netra.

3.      Masa Abad Pertengahan.


Setelah jatuhnya Kekaisaran Roma (476). Dunia kedokteran barat mengalami
kemunduran.sesungguhnya hal ini hanya dikarenakan hasil tulisan sejumlah dokter-dokter
Barat (seperti Oribasius dan Alexander of tralles) yang menyatakan bahwa pengetahuan
kedokteran kuno dari Yunani dan Roma bisa dipelihara/ dipertahankan. Diantara para penulis
Greco-Roman yang masih memikirkan pengobatan dengan alat-alat mekanis (sebagai
kebalikan dari terapi obat ataupun pembedahan) adalah Paul of Aegina (625-690), yang
menganjurkan bending, stretching, dan rubbing pada bagian-bagian tubuh yang parallel.
Sebagai akibat dari tulisannya, Galen menjadi pemegang kuasa di kedokteran pusat di dunia
barat selama berabad-abad. Haruslah dicatat, bahwa Galen telah menulis secara luas topic
tentang massage and administrasinya/kelengkapannya. Setelah mundurnya Roma, tradisi
Hippocratic-Galenic bertahan di Wilayah timur yang menggunakan bahasa Yunani sebagai
bahasa komunikasi. Seiring dengan jatuhnya Alexandria (642), pengetahuan tentang
kedokteran Yunani menyebar sampai wilayah Arab.

4.      Era Modern.
Era massage modern mulai pada awal abad 19, ketika banyak penulis mendukung massage
dan mengembangkan system mereka sendiri. Penulis yang paling ternama adalah Pehr
Hendrik L (1776-1839), seorang ahli fisiologi Swedia dan instruktur kebugaran/ senam. Ling
mengembangkan sistem senam kesehatan dan latihannya sendiri, yang dikenal dengan Ling
System Swedish Movements (gerakan Swedia system Ling), atau Swedish Movement
Cure (Perawatan Gerakan gaya Swedia).Fokus utama dari karya Ling ada pada
senam/kebugaran yang diterapkan pada perawatan terhadap penyakit dan atau cedera. Dalam
hal ini, Ling merupakan mendukung Medical Gymnastics suatu subyek/ topic yang
dipromosikan lebih dari 2000 tahun oleh Herodicus, seorang pengajar dari sekolah
Hippocrates.
Tokoh lain yang berperan dalam sejarah perkembangan massage adalah seorang dokter
dari Belanda Johann Mezger (1839-1909). Mezger secara umum diberi penghargaan karena
telah membuat massage menjadi komponen fundamental/dasar dari rehabilitasi fisik; beliau
juga diberi penghargaan karena berjasa mengenalkan istilah-istilah Perancis yang masih
digunakan dalam profesi massage (effleurage, petrissage, tapotement).

5.      Metode Baru.
Selama lebih dari 50 tahun, beberapa gaya dan teknik massage baru telah muncul.
Sementara sempitnya ruang gerak, melarang adanya pembahasan yang terperinci mengenai
semua prosedur ini, beberapa diantaranya memerlukan perhatian. Sebagai suatu aturan
umum, teknik-teknik baru ini melebihi konsep-konsep asli massage Swedia, dan sebagian
besar dikembangkan di AmerikaSerikat sejak 1960. Massage Esalen (dikembangkan di
Institut Esalen) di rancang untuk menciptakan suatu keadaan relaksasi yang lebih dalam dan
kesehatan secara umum. Jika dibandingkan dengan system Swedia, Massage Esalen lebih
lambat dan lebih berirama dan menekankan pada pribadi secara keseluruhan (pikiran dan
tubuh). Banyak ahli terapi yang sebenarnya menggunakan suatu kombinasi teknik Swedia
dan teknik Esalen. Rolfing, dikembangkan oleh Dr. Ida Rolf, melibatkan suatu bentuk kerja
jaringan dalam yang melepaskan/mengendurkan adhesi atau pelekatan dalam jaringan
fleksibel (fascia) yang mengelilingi otot-otot kita. Secara umum, gaya ini meluruskan
segmensegmen tubuh utama melalui manipulasi pada fascia. Deep Tissue
Massage menggunakan stroke / tekanan yang perlahan, tekanan langsung, dan atau
pergeseran. Seperti namanya, prosedur ini diaplikasikan dengan tekanan yang lebih besar and
pada lapisan otot yang lebih dalam daripada massage Swedia.
Sport Massage adalah massage yang telah diadaptasi untuk keperluan atlit dan terdiri dari
dua kategori: pemeliharaan (sebagai bagian dari aturan latihan) dan perlombaan (sebelum
perlombaan ataupun setelah perlombaan). Sports massage juga digunakan untuk
mempromosikan penyembuhan dari cedera.. Reflexology, juga dikenal sebagai terapi zona,
terapi ini didasarkan pada ide oriental bahwa stimulasi dari titik-titik tertentupada tubuh
mempunyai efek pada bagian lain dari tubuh. Dengan menggunakan tekanan jari dalam, ahli
terapi massage mengobati area tertentu pada kaki dan tangan untuk menormalkan fungsi-
fungsi dalam tubuh. Neuromuscular massage adalah suatu bentuk massage dalam yang
mengaplikasikan tekanan jari yang terkonsentrasi pada otot-otot tertentu. Bentuk massage ini
membantu memutuskan/memecahkan siklus kejang urat dan sakit dan bentuk ini digunakan
pada titik pemicu rasa sakit, yang mana merupakan simpul ketegangan dari ketegangan otot
yang menyebabkan raa sakit pada bagian-bagian tubuh yang lain. Trigger point
massage dan myotherapy merupakan varietas/bagian dari massage
neuromuscular. Bindegewebsmassage, atau connective tissue massage, dikembangkan oleh
Elizabeth Dicke, merupakan suatu tipe teknik pelepasan myofascial yang terkait dengan
permukaan jaringan penghubung (fascia) yang terletak diantara kulit dan otot. Para pengikut
Bindegewebsmassage percaya bahwa massage pada jaringan penghubung/ikat akan
mempengaruhi reflek vascular dan visceral yang berkaitan dengan sejumlah patologi
dan disability/ketidakmampuan.

B. Tujuan Massage Olahraga

Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi


(penyerapan), sekresi ( pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke
dalam jaringan, selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.
Massage dapat:
• Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
• Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
• Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
• Meningkatkan kinerja.
• Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga Anda

C. Persyaratan Sport Massage

Untuk menjadi Masseur ( Massas ) yang berhasil, yang diperlukan persyaratan- persyaratan
tertentu , antara lain:
1. Harus memiliki minat
2. Harus bisa menjaga kesehatan tubuh agar selalu sehat dan fit
3. Kecintaan dan rasa tanggung jawab terhadap profesi
4. Memiliki dasar-dasar pengetahuan tentang Anatomi, Fisiologi, Kinesiologi dan memahami
kondisi pathologis dari pasien.

D. Sarana dan Prasarana Massage Olahraga \

Perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan di dalam massage adalah:

1. Bangku massage lengkap, ukuran panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan ukuran
bangku jangan terlalu tinggi, mengingat bahwa massage selain tekanan kedua tangan,
dibutuhkan juga bantuan berat badan.
2. Bantal untuk landasan kepala.
3. Guling besar untuk landasan lutut.
4. Guling kecil untuk landasan kaki.
5. Selimut atau handuk besar untuk menutup bagian yang tidak dimassage.
6. Handuk kecil untuk membasuh keringat.
7. Baskom untuk tempat cuci tangan.
8. Kursi masseur (pemijat)
9. Termos panas dan dingin.
10. Lemari untuk obat-obatan.
11. Massator (alat pijat listrik).
12. Vibrator, adalah suatu alat untuk membantu massage, khusus digunakan untuk fibriomassage
(menggetar), dalam hal ini yang dimaksud adalah elektrovibrasi.
13. Bahan pelicin (lumbricant), penggunaan bahan pelicin untuk massage sangat dibutuhkan
untuk memperlancar pelaksanaan beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelicin sebaiknya
memenuhi syarat syarat sebagai berikut: a.) mudah dibersihkan b.) tidak mudah menguap c.)
tidak mengandung wewangian yang mencolok d.) tidak memberikan rangsangan dingin d.)
mudah didapat dan murah harganya. Ada beberapa bahan pelicin yang sering digunakan
untuk massage, seperti: a.) bedak tal b.) lemak c.) minyak.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejak ribuan tahun sebelum masehi, massage telah dikenal oleh manusia. Massage
diprediksi berasal dari kebiasaan manusia yang suka mengelus-elus, menggosok-gosok atau
mengurut-urut bagian tubuh yang sakit atau kurang enak. Dengan cara tersebut, ternyata rasa
sakit atau tidak enak itu berkurang atau hilang sama sekali. Dari pengalaman inilah lahir cara
penyembuhan yang dinamakan massage. Massage adalah suatu penyembuhan yang
menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage
umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar manfaatnya dalam membantu
mengembalikan tubuh kepada keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan
dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan
lemas. Teknik massage Manipulasi massage, Pelaksanaan massage, Posisi pasien, dan
Penggunaan alat-alat massage.
Massage telah merupakan bagian yang penting dalam pembinaan olahragawan, terutama
dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat pemulihan, mencegah
dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya itu sekarang
menjadi perhatian ilmu massage. Dalam olahraga sering terjadi kelainan atau cedera baik
yang barat dengan banyak kerusakan jaringan maupun yang ringan dengan sedikit kerusakan
jaringan seperti teregangnya tendon, memar sedikit baik pada otot maupun sekitar sendi atau
dislokasi ringan yang mudah dikembalikan.

B. Saran

Massage merupakan suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Anggota tubuh yang lunak sebaiknya diolesi dengan baby
oil atau hand body sebelum dilakukannya massage, agar kulit terasa licin dan mudah untuk di
manipulasi pada massage.
DAFTAR PUSTAKA

https://shoukisemutibrahim.blogspot.com/2017/03/makalah-massage-olahraga.html
https://iqbalsmyblog.blogspot.com/2015/03/makalah-massage-olahraga.html
https://ekaprabawasport.blogspot.com/2016/12/makalah-massage-olahraga_28.html
https://www.academia.edu/22350114/MASSAGE_OLAHRAGA
https://www.olahragamo.com/2017/11/peralatan-yang-dibutuhkan-dalam-sport.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai