Oleh :
IIIA PJKR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
FAKULTA OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
2022/2023
Kata Pengantar
i
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak positif massage pada
cedera akut”
Dalam penyelesaian makalah ini tentunya dapat tersusun bukan hanya dari pemikiran penulis
semata, melainkan berkat do’a, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga seluruh bantuannya menjadi pahala dan menjadi amal baik kehadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan yang berkaitan dengan makalah ini. Maka dari itu, penulis dengan senang
hati menerima saran maupun kritik dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
selanjutnya. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
Daftar Isi
COVER……………………………………………………………………………………………………………………………………….….i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................3
1.4 Manfaat.................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................3
3.1. Simpulan................................................................................................................................6
3.2. Saran......................................................................................................................................7
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………………………………7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cedera olahraga mengacu pada cedera yang terjadi selama olahraga atau latihan. Cedera
olahraga tidak bisa dihindari meskipun olahraga yang dilakukan bukan olahraga kontak fisik.Cedera
olahraga terjadi karena ketidakmampuan jaringan (otot, persendian, tendon, kulit) dan organ tubuh
lainnya dalam menerima beban latihan pada saat berolahraga, baik beban berulang yang terjadi secara
terus menerus atau beban langsung akibat trauma.Cedera akut adalah keadaan yang umum terjadi dan
dapat mempengaruhi berbagai struktur dalam tubuh, termasuk otot, ligamen, dan tendon. Pengelolaan
cedera akut yang efektif sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan dan meminimalkan
komplikasi jangka panjang.
Massage merupakan kegiatan yang dapat membantu meredakan ketegangan otot, mengurangi
stres dan membangkitkan rasa tenang. Penggunaan massage sebagai sebuah treapi sudah dikenal sejak
4.000 tahun yang lalu dalam literatur medis China, dan hingga saat ini terus digunakan menjadi bagian
penting dari pengobatan tradisional.
Ada lebih dari 100 variasi teknik massage berbeda yang dapat dilakukan untuk masing-masing
tujuan yang berbeda pula. Dalam praktik umumnya massage dilakukan dengan cara menekan bagian
tubuh di daerah-daerah tertentu yaitu seperti otot dan jaringan lunak dengan teknik tertentu. Massage
sebaiknya tidak dilakukan oleh sembarangan orang, melainkan yang ahli dibidangnya yaitu massage
therapist. Orang-orang yang tidak mengetahui teknik massage dengan benar, akan asal-asalan saja
melakukan penekanan-penekanan pada area tubuh, tentunya hal ini dapat memperburuk kondisi yang
ada.
Prosedur saat akan melakukan massage, therapist biasanya akan menanyakan gejala yang
dirasakan dan riwayat kesehatan yang dimiliki klien. Langkah selanjutnya adalah mendiskusikan hasil
seperti apa yang diinginkan oleh klien dari massage yang akan dilakukan. Sesi massage biasanya dapat
berlangsung 15 hingga 90 menit, tergantung bagaimanan kondisi klien. Pada saat melakukan massage,
klien biasanya diminta untuk berbaring dan rileks. Penggunaan aroma terapi dan iringan musik yang
lembut juga sering digunakan untuk meningkatkan tingkatan rileks klien. Pemijatan dilakukan dengan
bantuan lotion atau minyak untuk menghindari terjadinya gesekan yang berlebihan antara tangan
therapist dan kulit klien.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah :
Apa Dampak Positif Massage Pada Cedera Akut ?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membahas dampak positif dari terapi pijat pada cedera akut,
dengan menekankan manfaatnya dalam mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas
hidup pasien.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan penulis mengenai dampak positif massage pada cedera akut.
2. Bagi Pembaca
Hasil penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber baca yang nantinya dapat
menambah wawasan mengenai dampak positif massage pada cedera akut.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
jari lurus, setengah lurus atau dengan telapak tangan yang mencekung, dengan dipukulkan ke bagian
otot-otot besar seperti otot punggung. Tujuannya yaitu untuk merangsang serabut saraf tepi dan
merangsang organ-organ tubuh bagian dalam.
5. Vibration
Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan menggetarkan yang dilakukan secara manual juga
mekanik. Tujuannya adalah untuk merangsang saraf secara halus dan lembut agar mengurangi atau
melemahkan rangsang yang berlebihan pada saraf yang dapat menimbulkan ketegangan. Vibration
(menggetar) yaitu manipulasi dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari, getaran yang
dihasilkan dari kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan lengan atas, yaitu kontraksi tanpa
pemendekan atau pengerutan serabut otot. Tujuan vibration yaitu untuk merangsangi saraf secara
halus dan lembut, dengan maksud untuk menenangkan saraf.
Masase pada atlet bertujuan untuk mempersiapkan fisik maupun mental atlet sebelum
mengikuti pertandingan, memaksimalkan potensi prestasi atlet, mempercepat proses pemulihan
(recovery) serta mengurangi resiko terjadinya cedera maupun gangguan lain akibat aktivitas fisik
dengan intensitas tinggi (Cafarelli et al. 1992: 8). Manipulasi masase ditujukan untuk mendiagnosis ada
tidaknya gangguan fisik sebelum atau sesudah pertandingan, memperbaiki gangguan fisik yang terjadi,
memobilisasi dan memberbaiki tonus otot, mencetuskan relaksasi, menstimulasi sirkulasi untuk
mempercepat proses pemulihan (Martin et al. 1998: 30). Dalam hal ini masseur harus mengenal otot-
otot yang paling terdampak pada aktivitas olahraga tertentu serta bagaimana responnya terhadap
berbagai jenis teknik masase. Pada pelaksanananya sports masase mengakomodasikan teknik Swedia
dengan beberapa aplikasi spesifik seperti: effleurage, petrissage, vibration, dan tapotement.
B. Pijat sebagai Terapi Komplementer
Massage merupakan salah satu terapi komplementer yang menggabungkan berbagai dalam
keperawatan seperti sentuhan, teknik relaksasi dan teknik distraksi (Coyle, dkk 2007).Pijat sering
digunakan bersamaan dengan metode pengobatan konvensional seperti istirahat, kompres dingin, dan
terapi fisik.
4
2.2 Dampak Positif Pijat pada Cedera Akut
A. Peningkatan Peredaran Darah
Meningkatkan suplai oksigen dan nutrisi ke daerah yang terluka.Membantu dalam pengeluaran
produk limbah metabolik.
B. Pengurangan Nyeri
Stimulasi pijat mengaktifkan pelepasan endorfin, yang merupakan zat alami penahan rasa
sakit.Mengurangi ketegangan otot di sekitar area cedera.
C. Mempercepat Proses Penyembuhan
Pijat merangsang produksi kolagen, yang diperlukan untuk memperbaiki jaringan
ikat.Meningkatkan fleksibilitas jaringan ikat.
D. Peningkatan Kualitas Hidup Pasien
Mengurangi kecemasan dan stres terkait cedera.Meningkatkan kualitas tidur pasien.
5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pijat merupakan terapi fisik yang efektif dalam pengelolaan cedera akut. Dengan
menggabungkan teknik pijat dengan metode pengobatan konvensional, dapat mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Namun, penggunaan pijat harus dilakukan oleh
terapis terlatih dan dengan memperhatikan batasan pada kasus-kasus tertentu.
3.2 Saran
Saran dari kami setelah menulis makalah ini adalah memberi motivasi pesan positif dan penuh
semangat untuk membantu meningkatkan semangat seseorang untuk lebih kuat menghadapi cedera
dan proses penyembuhannya dengan massage yang telah kami paparkan dalam makalah ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Priyonoadi. (1995). Modalitas Terapi Fisik untuk Pananggulangan Nyeri. Yogyakarta: FPOK
IKIP Yogyakarta.
BM. Wara Kushartanti. (2007). Patofisiologi Cedera Olahraga. Makalah. Yogyakarta: Klinik Terapi Fisik
FIK UNY. .
(2009). Terapi Latihan untuk Rehabilitasi Cedera bagi Olahragawan. Laporan Penelitian. Yogyakarta: FIK
UNY.
Basmajian, John V. (1980). Therapeuic Exercise. Baltimore: Williams dan Wilkins Company.
C.K.Giam and K.C.Teh. (1992). Ilmu Kedokteran Olahraga (Hartono Satmoko, Terjemah) Jakarta: FIK
UNY.
https://flexfreeclinic.com/artikel/detail/653?title=manfaat-pijat-setelah-cedera-olahraga
https://www.eihmd.com/2022/09/07/benefits-of-massage-after-a-sports-injury/
https://www.physio.co.uk/treatments/massage/benefits-of-massage/prevents-injury.php