KONSELING TRAUMA
“Rileksasi (Latihan Penenangan)”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
2023
DAFTAR ISI
i
1
Relaksasi dapat di artikan sebagai teknik yang dilakukan untuk mengatasi stres
dimana akan terjadi peningkatan aliran darah sehingga perasaan cemas dan khawatir
akan berkurang (Abbasi et al,. 2018). Relaksasi merupakan proses merilekskan otot-
otot yang mengalami ketegangan atau mengendorkan otot-otot tubuh dan pikiran agar
tercapai kondisi yang nyaman atau berada pada gelombang otak alfa-teta (Yunus,
2014)
Teknik Relaksasi adalah salah satu bentuk terapi yang berupa pemberian
intruksi kepada seseorang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tersusun secara
sistematis untuk merileksasikan pikiran dan anggota tubuh, seperti otot-otot dan
mengembalikan kondisi dari keadaan tegang ke keadaan rileks, normal dan terkontrol
mulai dari gerakan tangan sampai gerakan kaki.
Teknik relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi
fisik dan mental sehingga menjadi rileks, relaksasi merupakan upaya sejenak untuk
melupakan kecemasan dan mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan
kelebihan energi atau ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang
menyenangkan.
Relaksasi merupakan suatu bentuk teknik yang melibatkan pergerakan anggota
badan dan bisa dilakukan dimana saja (Potter & Perry, 2005). Tehnik ini didasarkan
kepada keyakinan bahwa tubuh berespon pada ansietas yang merangsang karena nyeri
atau kondisi penyakitnya. Tehnik relaksasi dapat menurunkan ketegangan fisiologis
(Asmadi, 2008)
Gerakan 3: Ditujukan untuk melatih otot biseps (otot besar pada bagian atas pangkal
lengan).
1. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
2. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot biseps akan
menjadi tegang.
3
Gerakan 5 dan 6: Ditujukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti otot dahi,
mata, rahang, dan mulut).
1. Gerakkan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa
dan kulitnya keriput.
2. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan disekitar mata dan otot-otot
yang mengendalikan gerakan mata.
Gerakan 14-15: Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis).
1. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang.
2. Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan
pindah ke otot betis.
3. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas
4. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua
DAFTAR PUSTAKA
5
Abbasi, S. H. et al. (2018) ‘Ethnic Differences in the Risk Factors and Severity of
Coronary Artery Disease: a Patient-Based Study in Iran’, Journal of
Racial and Ethnic Health Disparities. Journal of Racial and Ethnic Health
Disparities, 5(3), pp. 623–631. doi: 10.1007/s40615-017-0408-3.
Dwi Wijayanti, Afni. 2014. Pengaruh Relaksasi Progresif. Fakultas Ilmu Kesehatan UMP
Yunus, A.(2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung:
Refika Aditama.
Zainul, Zen. (2007). Kekuatan Metode Lafidzi : Hidup Sehat dengan Olah Lahir,
Fikir dan Batin. Jakarta : Duantum Media