Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI

1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal atau peningkatan abnormal secara terus menerus lebih
dari suatu periode, dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik
diatas 90mmHg. (Aspiani, 2014)

2. Tanda dan Gejala Hipertensi


Tanda dan gejala utama hipertensi menurut (Aspiani, 2014) :
a. Sakit kepala
b. Rasa pegal dan tidak nyaman pada tengkuk
c. Perasaan berputar seperti tujuh keliling serasa ingin jatuh
d. Berdebar atau detak jantung terasa cepat
e. Telinga berdenging yang memerlukan penanganan segera

3. Klasifikasi Hipertensi

Tabel 1
Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa Sebagai Patokan
dan Diagnosis Hipertensi (mmHg)
Kategori Tekanan darah
Sistolik Diastolik
Normal < 120 mmHg <80 mmHg

Prehipertensi 120-129 mmHg <80 mmHg

Hipertensi stage I 130-139 mmHg 80-89 mmHg

Hipertensi stage II ≥ 140 mmHg ≥ 90 mmHg


(Sumber : American Heart Association, Hypertension Highlights 2018 :
Guideline For The Prevention, Detection, Evaluation And Management Of High
Blood Pressure In Adults 2013)
RELAKSASI AUTOGENIK

A. Pengertian
Relaksasi autogenik merupakan salah satu teknik yang dapat menurunkan
hipertensi karena dengan relaksasi diharapkan akan menghilangkan ketegangan
(Davis, 1995). Autogenic training (Relaksasi Autogenik) merupakan teknik yang
menggunakan baik gambaran visual dan body awareness, seseorang mencapai
relaksasi yang dalam (deep state of relaxation). Disebutkan juga bahwa relaksasi
autogenik dapat digunakan dalam merawat berbagai macam gangguan pada saluran
pernapasan (hiperventilasi dan asma abronkhiale), saluran pencernaan (konstipasi,
diare, infeksi lambung, tukak, dan kram), sistem peredarah darah (pacuan jantung,
denyut nadi tidak teratur, tekanan darah tinggi, anggota badan yang dingin dan sakit
kepala), dan sistem endokrin (masalah kelenjar gondok). Relaksasi autogenik terbukti
dapat menolong dalam mengurangi pikiran yang obsesi kecemasan (stres), depresi
dan permusuhan.
B. Tujuan
Tujuan dari relaksasi autogenik adalah mengembangkan hubungan isyarat
verbal dan kondisi tubuh yang tenang dimana tidak ada kondisi fisik yang aktif saat
melakukannya (Rice, 1999). Teknik ini membantu tubuh untuk membawa perintah
melalui autosugesti untuk rileks sehingga dapat mengendalikan pernafasan, tekanan
darah, denyut jantung dan suhu tubuh. Imajinasi visual dan sugesti verbal yang
membantu tubuh merasa hangat, berat dan santai merupakan standar latihan relaksasi
autogenik. Sensasi tenang, ringan dan hangat yang menyebar ke seluruh tubuh
C. Standar Operasional Prosedur Relaksasi Autogenik
No. Dokumen :
POLTEKKES KEMENKES MALANG

STANDARD OPERASIONAL No. Revisi :


PROSEDUR

Tanggal Terbit :
RELAKSASI AUTOGENIK
Halaman :

Unit : Laboratorium Keperawatan Petugas / pelaksana:


Perawat, dosen, CI, Mhs.
Pengertian Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang bersumber dari diri sendiri
berupa kata-kata/kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat
pikiran tentram.
Indikasi
Tujuan 1. Mengurangi stress, khususnya stress ringan
2. Memberikan ketenangan
3. Mengurangi ketegangan
Persiapan tempat Alat :
dan alat
Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan. Bila diinginkan, dapat dilakukan
sambil mendengarkan musik ringan.
Persiapan pasien 1. Beritahu klien tindakan apa yang akan dilakukan
2. Atur posisi dalam posisi duduk atau berbaring

Persiapan 1. Atur lingkungan senyaman dan setenang mungkin agar pasien /


Lingkungan klien mudah berkonsentrasi.
Pelaksanaan 1. Pilihlah suatu kata / kalimat yang dapat membuat kita tenang
misalnya “Astaghfirullah”. Jadikan kata-kata / kalimat tersebut
sebagai “mantra” untuk mencapai kondisi rileks.
2. Perhatikan posisi. Atur posisi senyaman mungkin.
3. Tutup mata secara perlahan-lahan.
4. Instrukaikan klien untuk melemaskan seluruh anggota tubuh dari
kepala, bahu, punggung, tangan sampai kaki secara perlahan-lahan.
5. Instruksikan klien untuk menarik nafas secara perlahan:
Tarik nafas melalui hidung dan buang nafas melalui mulut.
6. Pada saat menghembuskan nafas melalui mulut, ucapkan dalam hati
“mantra” tersebut.
7. Lakukan berulang selama kurang lebih 10 menit, bila tiba-tiba pikiran
melayang, upayakan untuk memfokuskan kembali pada kata-kata
“mantra” tadi.
8. Bila dirasakan sudah nyaman atau rileks, tetap duduk tenang dengan
mata masih tertutup untuk beberapa saat.
9. Langkah terakhir, buka mata secara perlhan-lahan sambil rasakan
kondisi rileks.
10. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan konsentrasi penuh
terhadap kata-kata “mantra” yang dapat membuat rileks.
11. Lakukan prosedur ini sampai 2-3 kali agar mendapatkan hasil yang
optimal.
Evaluasi A. Respon verbal
1. Klien mengatakan rileks
2. Klien mengatakan ketegangan berkurang
3. Klien mengatakan sudah merasa nyaman
B. Respon non verbal
1. Klien tampak tenang
2. Ekspresi wajah klien tidak tampak tegang
3. Klien dapat melanjutkan pekerjaannya kembali
4. Tanda-tanda vital : tekanan darah dan nadi dalam batas
normal
Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan
2. Catat respon klien terhadap tindakan
3. Nama dan tanda tangan perawat

Anda mungkin juga menyukai