Anda di halaman 1dari 20

Terapi Mindfullnes Deep

Breathing
&
Terapi Mindfullnes Progressive
Muscle Relaxation

Kelompok 5
Anggota Kelompok
5:
Darul Dewantara 2350307033

Hani Noviyanti 2350307029

Metia Mayaratih Dewi 2350307032

Pipit Verawati 2350307045

Salsabila Aulia Toyyibah 2350307028

Septi Ayu Indah Cahyani 2350307027

Syilmaida Permatasari 2350307030

Tiara Melia Sari 2350307031


1
Terapi Mindfullnes
Deep Breathing
Terapi Mindfullnes Deep Breathing

Mindfullnes merupakan salah satu


metode meditasi yang digunakan untuk melatih
seseorang lebih fokus terhadap apa yang terjadi
disekitarnya. Mindfullnes adalah aktifitas yang
melibatkan kesadaran pikiran, perasaan serta
perilaku pada peristiwa sekarang tanpa penilaian
apapun dalam jangka waktu 10-15 menit melalui
tiga teknik yakni visual imagery, deep breathing
dan self talk.
Deep breathing adalah teknik
memfokuskan diri pada pernapasan perut secara
perlahan dan mendalam.
Tujuan Terapi Mindfullnes Deep Breathing
1. Mengajak klien untuk praktik mindfulness deep
breathing (Pernafasan dalam) yang dapat digunakan
Ketika klien merasa tegang dan emosi.

2. Menghilangkan stres, kecemasan, serangan panik,


agofobia, depresi, iritabilitas, ketegangan otot, sakit
kepala, kelelahan, nafas berhenti, hiverventilasi, nafas
dangkal, tangan dan kaki dingin, mengelolah rasa
sakit, membuat tidur lebih mengistirahatkan,
menghilangkan kecanduan rokok, membantu
mengelolah amarah, mengatasi konflik, memberi rasa
damai, mengurangi perilaku negatif serta
meningkatkan efek dan suasana perasaan positif
Terapi Mindfullnes
Deep Breathing

MANFAAT INDIKASI KONTRAINDI


Menurut penelitian ( Reza et al., Pasien dengan gangguan KASI
Klien mengalami
2023) Mindfulness deep psikologi, yaitu stress dan perubahan kondisi nyeri
Breathing terbukti efektif untuk kecemasan & Pasien dengan hebat, sesak napas.
meningkatkan control diri insomnia kronis
Prosedur Terapi Mindfullnes
Persiapan Alat:
1. Laptop/Hp
Deep Breathing
2. Musik Relaksasi

Persiapan
Praktikan dapat menanyakan kondisi pasien pada hari itu, bagaimana kondisi emosi klien,
Klien:
apakah ada hal atau peristiwa yang menggangunya sebelum pertemuan ini. Praktikan dapat
menggunakan skala 1-5 untuk klien menilai kondisinya (misalnya saja praktikan dapat
mengatakan “bila diskalakan, atau dinilai seberapa baik kondisimu. Nilai dari 1 sampai 5, 1
itu tidak baik sekali dan 5 baik sekali” tujuannya untuk klien lebih siap saat memasuki sesi
terapi.

Persiapan
Lingkungan:
Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, jaga privacy klien.
Pelaksanaan:
1. Berbaring di atas selimut, permadani, tikar, atau alas di lantai. Tekuk lutut dan gerakan kaki
selebar pinggul (sekitar 8 hingga 12 inci), dengan jari-jari kaki sedikit menghadap ke luar.
Pastikan tulang belakang anda lurus.

2. Sadari bagian tubuh yang mengalami ketegangan

3. Letakan satu tangan di perut dan satu lagi di dada

4. Tarik napas perlahan dan dalam melalui hidung ke perut untuk mendorong tangan sebanyak
yang dirasa nyaman. Dada harus bergerak dan hanya dengan perut yang bergerak

5. Saat merasa nyaman dengan langkah ke 4, tersenyumlah sedikit dan tarik napas melalui
hidung dan hembuskan melalui mulut, buat suara mendesis yang tenang dan menenangkan
seperti angin saat menghembuskan dengan lembut. Mulut, lidah dan rahang anda rileks.
Ambil napas dalam-dalam yang panjang dan lambat yang menaikkan dan menurunkan perut
anda. Fokus pada suara dan perasaan bernafas saat anda menjadi lebih dan lebih santai
Pelaksanaan:
6. Lanjutkan pernapasan dalam selama sekitar 5 atau 10 menit setiap kali, sekali atau dua kali
sehari, selama beberapa minggu.

7. Di akhir sesi pernapasan dalam, luangkan sedikit waktu untuk menyadari tubuh sekali lagi
untuk mengetahui apakah ada ketenangan. Bandingkan ketegangan yang dirasakan pada
akhir Latihan dengan ketegangan yang anda alami ketika mulai.

8. Saat merasa nyaman dengan bernapas ke dalam perut anda, latihlah setiap saat sepanjang
hari Ketika menginginkannya atau ketika sedang duduk atau berdiri diam.
Berkonsentrasilah pada perut anda yang bergerak ke atas dan ke bawah, udaha masuk dan
keluar dari paru-paru anda, dan perasaan relaksasi yang diberikan oleh pernapasan dalam.

9. Latihan setiap kali merasa diri mulai tegang.


TERMINASI:
Praktikan menanyakan kepada klien bagaimana
perasaan setelah melakukan terapi mindfulness
deep breathing. Praktikan dapat menggunakan
skala 1-10 untuk mengukur perubahan tegangan
dan emosi yang dirasakan oleh klien sebelum
dan setelah melakukan deep breathing. Praktikan
juga membagikan skala regulasi emosi untuk
mengukur strategi regulasi yang dimiliki klien.
2
Terapi Mindfullnes Progressive
Muscle Relaxation
Terapi Mindfullnes Progressive
Muscle Relaxation

Progressive muscle relaxation adalah terapi


relaksasi dengan gerakan mengencangkan dan
melemaskan otot-otot pada satu tubuh pada satu
waktu untuk memberikan perasaan relaksasi
secara fisik. Suatu cara yang efektif
mengistirahatkan otot-otot melalui cara yang
tepat diikuti dengan relaksasi mental dan pikiran.
Terapi Mindfullnes Progressive
Muscle Relaxation

TUJUAN MANFAA
Digunakan untuk mengurangi
berbagai keluhan yang
T
Membantu meredakan beberapa
gejala yang berkaitan dengan
berhubungan dengan stres stres seperti insomnia, hipertensi,
seperti kecemasan sakit kepala dan nyeri punggung
bawah
INDIKASI KONTRAINDI
1.
Cidera akut / ketidaknyamanan
1. Keadaan stres
KASI
muskuloskeletal
2. Tekanan darah tinggi
2. Penyakit jantung berat/akut
3. Ketegangan otot
3. Hipotensi
Prosedur Terapi Mindfullnes
Progressive Muscle Relaxation
Persiapan Alat:
Bantal, kursi atau kasur

Persiapan
Lingkungan:
Ciptakan lingkungan yang hening dan tenang serta menjaga privasi klien.

Persiapan
Klien:
- Jelaskan manfaat, prosedur dan pengisian lembar terapi
- Posisikan klien senyaman mungkin dengan berbaring atau duduk disandarkan kursi.
Hindari posisi tidur
- Apabila posisi klien berbaring gunakan bantal dibawah kepala dan lutut
- Lepaskan aksesoris dari klien seperti jam, kacamata dan sepatu
- Longkarkan dasi dan ikat pinggang atau hal lain yang bersifat mengikat ketat.
Pelaksanaan:
1. Lengan kanan: Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat mengepalkan
tangan, menekuk pergelangan tangan, melenturkan lengan bawah, dan melenturkan bisep.
Kemudian rilekskan otot-otot ini dan lepaskan ketegangan saat mengeluarkan napas

2. Lengan kiri: Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat mengepalkan tangan,
menekuk pergelangan tangan, melenturkan lengan bawah, dan menelnturkan bisep.
Kemudian rilekskan otot-otot ini dan lepaskan ketegangan saat mengeluarkan napas.

3. Kaki kanan: Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat menekuk jari-jari kaki
ke bawah, angkat tumit kaki untuk melenturkan tulang kering, dan melenturkan otot paha.
Kemudian rilekskan otot-otot dan lepaskan ketegangan saat menegluarkan napas.

4. Kaki kiri: Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat menekuk jari-jari kaki ke
bawah, angkat tumit kaki anda untuk melenturkan tulang kering dan melenturkan otot paha.
Kemudian rilekskan otot-otot dan lepaskan ketegangan saat mengeluarkan napas.
Pelaksanaan:
5. Perut: Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat menarik perut dan menekuk pinggang
untuk menyondongkan bahu ke depan. Kemudian rilekskan otot-otot dan lepaskan ketegangan saat
mengeluarkan napas.

6. Punggung bawah dan bahu: Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat melengkungkan
punggung dan mendorong siku kebelakang secara efektif mendorong tulang belikat bersama-sama.
Kemudian rilekskan otot-otot dan lepaskan ketegangan saat mengeluarkan napas.

7. Leher: Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat memutar kepala ke kanan dan melihat ke
luar melalui bahu kanan. Kemudian rilekskan otot-otot dan lepaskan ketegangan saat mengeluarkan
napas. Selanjutnya ambil napas dalam dan tahan selama 5 detik saat memutar kepala ke kiri dan melihat
keluar melalui bahu kiri. Kemudian rilekskan otot-otot ini dan lepaskan ketegangan saat mengeluarkan
napas. Lalu ambil napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik saat menyandarkan kepala ke kanan dan
mencoba menyentuh telinga kanan ke bahu kanan. Selanjutnya ambil napas dalam dan tahan selama
beberapa detik saat menyandarkan kepala ke kiri dan mencoba menyentuhkan telingga kiri ke bahu kiri
kemudian rilekskan otot-otot ini dan lepaskan saat mengelurkan napas.
Pelaksanaan:
8. Wajah

 Bagian bawah (rahang, bibir dan lidah): Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik
sambil mengatupkan gigi, rapatkan bibir, dan dorong lidah ke langit-langit mulut. Kemudian
rilekskan otot-otot ini dana lepaskan ketegangan daat anda mengeluarkan napas.

 Bagian atas (lidah, mata, dan hidung): Tarik napas dalam dan tahan selama sekitar 5 detik
sambil memejamkan mata, mengerutkan hidung, dan mengerutkan alis. Kemudian rilekskan
otot-otot ini dan lepaskan ketegangan saat anda mengeluarkan napas.
TERMINASI:
1. Praktikan menanyakan kepada klien
bagaimana perasaan setelah melakukan
terapi mindfulness Progressive muscle
relaxation.
2. Mengevaluasi kemampuan klien tentang
pemahaman langkah-langkah dan gerakan
dalam latihan relaksasi otot progresif
3. Mengevaluasi kemampuan klien dalam
melakukan latihan relaksasi.
THANK
S
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik and illustrations by Storyset
REFERENSI
Atkinson, S. (2016). Mindfulness therapy. Learning Disability Practice, 19(3), 15–15.
https://doi.org/10.7748/ldp.19.3.15.s18
Ridho Muhammad Reza, Setianingsih, E. S., & Respati, A. R. (2023). EFEKTIVITAS MINDFULNESS
TRAINING TEKNIK DEEP BREATHING UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA
DIDIK KELAS 10 SMA NEGERI 6 SEMARANG Ridho. 8, 401–409.
Atkinson, S. (2016). Mindfulness therapy. Learning Disability Practice, 19(3), 15–15.
https://doi.org/10.7748/ldp.19.3.15.s18
Ridho Muhammad Reza, Setianingsih, E. S., & Respati, A. R. (2023). EFEKTIVITAS MINDFULNESS
TRAINING TEKNIK DEEP BREATHING UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA
DIDIK KELAS 10 SMA NEGERI 6 SEMARANG Ridho. 8, 401–409.
Soewondo, Soesmalijah. 2012. Sters, Manajemen Stres, dan Relaksasi Progresif. Depok: Lembaga
Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3), Fakultas Psikologi,
Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai