Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

STRATEGI RELAKSASI UNTUK MENGATASI


STRES BELAJAR

. Tidak sedikit dari kita yang berada di kelas 9 memandang UN sebagai suatu “Monster”

yang sangat menakutkan. Kita menyiapkan diri secara berlebihan, sementara dampak negatif

dari kemajuan IPTEK justru sering membuat kita tidak dapat belajar dengan baik. Usaha untuk

mencapai kesuksesan yang sesuai harapan, misalnya dengan mengikuti bimbingan belajar

intensif di sekolah, di lembaga Bimbel, mengikuti try out dan lain-lain. Dengan banyaknya

kegiatan dalam rangka menyiapkan diri mengahadapi UN yang melelahkan tersebut ditambah

dengan banyaknya tugas-tugas yang dibebankan pada peserta didik sementara mereka sulit

melepaskan diri dari dampak negatif kemajuan IPTEK maka hal tersebut akan dapat

menimbulkan stres belajar.

Strategi relaksasi

Strategi relaksasi adalah suatu strategi dalam memberi bantuan atau terapi perilaku.

Menurut Bellack dan Hersen (1977) dalam Nursalim (2005) Bahwa Relaksasi dapat menekan

rasa tegang dan rasa cemas. Relaksasi sering kali diartikan dengan rileks, yaitu suatu kegiatan

atau tindakan yang digunakan untuk melepas ketegangan atau kelelahan seperti olah raga,

menonton teletivsi atau film, rekreasi ke tempat-tempat wisata atau menyalurkan hobi.

Menurut pendapat Gordon dalam Benson (2000) bahwa tehnik relaksasi merupakan tehnik

yang dapat menunjukkan kepada seseorang cara menurunkan tekanan darah, memperbaiki

kepribadian buruk seseorang dan mungkin, bahkan dapat menyelamatkan jiwa seseorang.

Manfaat Strategi Relaksasi


Keuntungan dari latihan relaksasi menurut pendapat Beech (1982) yang dikutip oleh

Nursalim dkk (2005) adalah antara lain:

1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang

berlebihan karena adanya stres

2. Masalah-masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala,

imsomnia dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi.

3. Mengurangi tingkat kecemasan.

4. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stres dan

mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan

misalnya: pertemuan penting, wawancara dll.

5. Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan ketrampilan fisik

6. Kelelahan, aktivitas mental dan atau latihan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih

cepat dengan menggunakan ketrampilan relaksasi

7. Kesadaran diri tentang kesadaran fisiologis seseorang dapat meningkat sebagai

hasil latihan relaksasi, sehingga memungkinkan individu untuk menggunakan

ketrampilan relaksasi untuk timbulnya rangsangan fisiologis

8. Konsekwensi fisiologis yang penting dari relaksasi adalah bahwa tingkat harga diri

dan keyakinan diri individu meningkat sebagai hasil kontrol yang meningkat

terhadap reaksi stres

9. Meningkatkan hubungan interpersonal. Orang yang rileks dalam situasi

interpersonal yang sulit akan lebih berfikir rasioanal.

Jenis Relaksasi
Jenis relaksasi menurut pendapat Nusalim dkk (2005) ada bermacam-macam bentuk

relaksasi antara lain: Relaksasi Otot, Relaksasi Kesadaran indra dan relaksasi Hipnosa, Yoga

dan meditasi. Adapun jenis relaksasi yang penulis gunakan adalah jenis relaksasi otot.

Relaksasi otot bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan cara melemaskan badan. Dalam

latihan relaksasi otot individu diminta untuk menegangkan otot dengan ketegangan tertentu

kemudian diminta untuk mengendurkannya. Sebelum dikendurkan, penting dirasakan

ketegangan tersebut sehingga individu dapat membedakan antara otot tegang dengan otot yang

lemas.

Stres Belajar

Pada hakekatnya stress belajar adalah suatu perasaan tertekan baik fisik maupun psikis

yang dialami oleh individu yang ditunjukkan dengan gejala-gejala emosi, fisik dan perilaku

pada diri Pesdik yang tidak baik selama belajar.

Langkah- langkah Pelaksanaan Strategi Relaksasi:

1. Langkah Pertama otot dikendorkan, mulai dari lengan, tangan, bisep, bahu, wajah, leher,

perut dan kaki. Adapun tujuannya adalah supaya Peserta didik mengetahui maksud,

tujuan, persiapan,dan gerakan –gerakan dalam strategi relaksasi.

2. Tutup mata kalian dan dengarkan apa yang akan saya katakan, saya akan membuat kalian

menyadari sensasi-sensasi tertentu pada badan kalian dan kemudian menunjukkan pada

kalian bagaimana cara mengurangi sensasi-sensasi itu.

Pertama arahkan perhatian kalian pada tangan kiri, terutama lengan kiri kalian.

Genggamlah tangan kiri dan buatlah satu kepalan. Buatlah kepalan itu keras-keras dan

rasakan ketegangan di tangan dan lengan bawah kiri kalian. Rasakan sensasi ketegangan
tersebut. Dan sekarang lepaskan kepalan kalian. Perhatikan antara ketegangan dan

relaksasi (10 detik). Sekali lagi kepalkan tangan kiri kalian keras-keras. Perhatikan

ketegangan tersebut dan sekarang lepaskan. Biarkan jari-jari kalian membuka. Rileks,

dan perhatikan antara ketegangan otot dan relaksasi otot (10 detik).

Sekarang lakukan hal yang sama pada tangan kanan kalian, genggamlah

tangan kanan kalian dan buatlah satu kepalan. Rasakan ketegangan itu (5 detik) dan

sekarang rileks. Lemaskan kepalan tangan kalian. Perhatikan sekali lagi perbedaan antara

ketegangan dan relaksasi, dan nikmati sekali lagi perbedaan antara ketegangan dan

relaksasi (10 detik). Sekali lagi genggamlah tangan kalian, genggamlah tangan kalian,

genggamlah kuat-kuat, rasakan ketegangan itu. Sekarang lemaskan kepalan kalian.

Biarkan jari-jari membuka dengan enak dan nyaman. Cobalah untuk melemaskan lebih

lanjut. Perhatikan sekali lagi perbedaan ketegangan dan relaksasi. Perhatikan rasa santai

yang mulai berkembang di lengan, tangan kiri dan tangan kanan. Kedua lengan, tangan

kiri dan tangan kanan dan tangan kanan sekarang lebih rileks.

Sekarang tekuklah kedua lengan kebelakang pada pergelangan tangan, sehingga

anda menegangkan otot-otot di tangan bagian belakang dan lengan bagian bawah. Jari-

jari menunjuk ke langit-langit. Rasakan ketegangan itu dan sekarang kendurkan. Biarkan

tangan kalian kembali ke posisi istirahat dan perhatikan perbedaan antara ketegangan dan

rilaksasi (10 detik). Lakukan sekali lagi, jari-jari menunjuk ke langit-langit, rasakan

ketegangan di bagian belakang tangan dan di lengan bagian bawah. Sekarang rileks,

lepaskan dan lemaskan (10 detik). Sekarang genggam tangan menjadi kepalan dan

bawalah keduanya ke atas pundak, sehingga kalian menegangkan otot-otot bisep, dan

sekarang rileks. Biarkan lengan kalian jatuh di sisi kalian lagi dan perhatikan perbedaan
antara ketegangan dan relaksasi (10 detik), marilah kita lakukan sekali lagi sekarang.

Sentuhlah bahu dengan masing-masing kepalan. Perhatikan ketegangan tersebut,

pertahankan hal tersebut, sekarang rileks. Sekali lagi biarkan lengan jatuh dan perhatikan

rasa relaksasi. Lemaskan semua otot lebih lanjut dan lebih lanjut (10 detik).

Sekarang kita tujukan pada bagian bahu. Gerakan bahu, bawa keduanya

sampai sakan ketegangan di otot-otot betis kalian. Kalian dapat merasakan

ketegangan, kontraksi di otot-otot betis dan tulang kering. Perhatikan ketegangan tadi dan

sekarang rileks. Biarkan kaki kalian rileks. Dan perhatikan antara ketegangan dan

relaksasi (10 detik). Sekali lagi sekarang , tekuklah kaki kalian di bagian pergelangan

kaki, jari-jari menghadap ke kepala. Perhatikan ketegangannya. Tahan dan sekarang

lepaskan. Lemaskan otot-otot lebih lanjut, lebih lanjut, lagi dan lagi. Rikeks lebih rileks

(10 detik).

Bila kalian menegangkan otot-otot kalian, kalian juga telah melemaskannya. Kalian telah

memperhatikan perbedaan antara ketegangan dan relaksasi otot. Kalian dapat mengenal

apakah ada ketegangan di otot-otot kalian, dan apabila kalian dapat berkonsentrasi pada

bagian tersebut, perintahkan otot-otot tadi untuk rileks. Apabila kalian berfikir untuk

melemaskan otot-otot tadi sebenarnya kalian dapat melakukannya walaupun sedikit.

Kita akan mengulangi berbagai kelompok otot yang telah dilemaskan. Perhatikan

apakah masih ada ketegangan otot-otot. Apabila ada, cobalah berkonsentrasi pada otot

tersebut dan perintahkan untuk rileks dan lemas (5 detik). Lemaskan otot-otot di bagian

bawah anda. Lemaskan di bagian badan dan sebelah bawah (5 detik). Punggung atas,

dada, dan bahu (5 detik). Pantat dan pinggul (5 detik) lemaskan lengan atas, bawah dan

tangan sampai ujung jar-jari anda (5 detik). Biarkan semua otot di tenggorokan dan eher
lemas (5 detik). Biarkan semua otot di tenggorokan dan leher lemas (5 detik). Lemaskan

rahang dan otot-otot wajah kalian (5 detik). Biarkan semua otot dibadan anda menjadi

lemas. Sekarang saya akan menghitung dari lima sampai satu. Bila saya mencapai angka

satu, bukalah mata kalian dan bangun. Lima.... empat.... tiga.... dua.... satu....

Cerita

Adi benar-benar stress berat!!! Sejak naik ke kelas IX perhatiannya hanya

tertuju pada satu kata ‘Lulus UN’. Siang malam seharian watunya digunakan untuk

belajar keras agar nanti bisa lulus. Bangun tidur hingga tidur lagi kegiatannya terfokus

pada belajar. Di sekolah dia belajar sangat keras.pulang sekolah jadwalnya dipenuhi

dengan belajar di rumah dan LBB. Termasuk hari minggu pun ia belajar. Ia takut sekali

kalau sampai tidak bisa lulus dan tidak bisa diterima di sekolah yang ditujunya yaitu

SMA 1 di kotanya yang merupakan SMA pavorit di kota itu.

Nah kondisi itulah yang nampaknya menjadikannya stress, tertekan ,

merasa terbebani, tak bisa bebas, selalu dihantuio rasa was-was, jangan-jangan gagal,

jangan-jangan tak mampu, jangan-jangan tak sesuai harapan dan masih mbanya jangan-

jangan lainnya, sehingga kesehariannya kelihatan ia sangat serius sangat takut gagal.

Suka uring-uringan bila di rumah. Di sekolah ia terlihat sangat tertutup, talk mau banyak

berkomunikasi dengan temannya, padahal temannya biasa-biasa saja .


Rumusan Materi

Refleksi Cerita
Hasil Diskusi

Anda mungkin juga menyukai