ABSTRAK
Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor utama pelaksanaan pembangunan
nasional dapat terlaksana apabila tubuh terpenuhi oleh mengontrol stres yang baik dan zat gizi
yang dapat dipenuhi oleh pola makan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan tingkat stres dan pola makan dengan gejala gangguan pencernaan pada santriwati
Pondok Pesantren Tahfidhil Qur’an Al-Mustaqimiyah tahun 2017. Merupakan penelitian dengan
desain analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study. Pengumpulan data primer
menggunakan instrumen kuesioner gejala gangguan pencernaan yang dimodifikasi dari ROME
III Diagnostic Questionnaire, Depression Anxiety and Stress Scale dan Food Frequency
Questionnare, serta data demografi yang disebarkan langsung kepada responden. Populasi
penelitian adalah santriwati di Pondok Pesantren Tahfidhil Qur’an Al-Mustaqimiyyah dengan
jumlah sampel 69 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel random
systematic sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square α 0,05. Berdasarkan hasil
penelitian ini diperoleh bahwa tingkat stres berhubungan bermakna dengan gejala gangguan
pencernaan, sedangkan variabel pola makan tidak ada hubungan yang bermakna dengan gejala
gangguan pencernaan. Terdapat kecenderungan proporsi responden yang memiliki pola makan
tidak sesuai dengan PUGS memiliki gejala gangguan pencernaan sedang (70,6%). Berdasarkan
penelitian ini disarankan kepada santriwati yang tinggal di Pondok Pesantren Tahfidhil Qur’an
Al-Mustaqimiyyah agar meningkatkan kesadaran diri untuk dapat mengontrol stres yang baik,
dan memperbaiki pola makan yang sesuai dengan PUGS (Pedoman Umum Gizi Simbang) serta
bagi pengelola pondok perlu dilakukan upaya promosi terkait keterampilan mengontrol stres agar
mampu membantu mengurangi stres santriwati, dan menyediakan makanan yang sesuai dengan
PUGS.